Animo IJL Musim 2019 tak Terbendung, Lebih Dari 1000 Pemain Mengikuti Screening Kloter Pertama

Proses foto untuk mengumpulkan database pemain dalam screening IJL 2019 U-9 dan U-11 kloter pertama di sawangan, depok Minggu lalu (24/02/19). Foto: IJL

Indonesia Junior League (IJL) musim 2019 U-9 dan U-11 akan segera menyemarakkan kompetisi sepak bola usia dini di Indonesia. Ajang ini akan diawali dengan proses screening pemain yang dimulai di hari minggu (24/02/2019) hingga 3 Maret 2019.

Proses screening hari pertama untuk kompetisi yang akan diikuti oleh 66 SSB ini dibuka dengan antusiasme yang tinggi. Tercatat lebih dari 1000 calon pemain laga IJL menyerbu lokasi screening yang terletak di Sawangan, Depok.

Seperti diketahui Sawangan memang bukan tempat yang baru dikenal dalam dunia sepak bola tanah air.

“Nama Sawangan sudah identik dengan Timnas Indonesia khususnya program pengembangan usia muda, setidaknya kehadiran IJL nantinya bisa memberi warna dan gairah baru lebih segar,” ujar Rezza Mahaputra Lubis yang menjabat sebagai CEO IJL.

“Sebisa mungkin dari proses screening sampai kick-off kompetisi IJL 2019 bergulir, atmosfer itu yang akan kami bawa utamanya agar anak-anak bisa kenal Sawangan lebih dekat,” tambah Rezza.

“Kami kan juga punya tim Elite semacam timnasnya IJL tiap musimnya, semoga dari Sawangan bibit-bibit baru akan lebih banyak bermunculan,” sambung Rezza lagi.

Proses tahapan screening akan terbagi menjadi empat tahap mulai dari pengecekan data dokumen, cek gigi, sesi foto sampai validasi finger print.

“Banyak dari mereka yang baru menjalani proses screening lewat sesi cek gigi, tidak jarang banyak hal lucu menghampiri. Anak-anak ini kita mereka akan disuntik,” ungkap Rezza seraya tertawa lebar.

IJL tetap berlaku secara professional dalam menggelar proses screening ini, salah satunya adalah dengan konsisten menggandeng SSB sebagai mitra strategisnya dan juga menganggap serius pencatatan database pemain sebagai asset jangka panjang dunia sepak bola tanah air.

“Tak lain kami ingin lebih menekankan soal profesionalisme ke teman-teman SSB, tidak gampang memang tapi setidaknya dari proses screening yang ketat akan menggambarkan pentingnya database pemain sebagai investasi jangka panjang masa depan sepak bola Indonesia. Harus dimulai sejak usia dini memang, kalau tidak sekarang ya kapan lagi,” tandas Rezza. (IHA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *