Dua Atlet Golf Muda Indonesia, Tampil di Ajang Australian Master 2019

Pegolf amatir papan atas Indonesia berusia 18 tahun, Naraajie Emerald Ramadhan Putra, bersama Almay Rayhan Yagutah, mengawali 2019 tampil di kompetisi golf amatir bergengsi, Australian Master of the Amateurs, yang berlangsung 8-11 Januari, di Melbourne. (golfinstyle.co.id)

Melbourne- Dua pegolf amatir papan atas Indonesia, Naraajie Emerald Ramadhan Putra dan Almay Rayhan Yagutah, mengawali 2019 dengan mengibarkan bendera Indonesia dalam salah satu kompetisi golf amatir yang bergengsi, Australian Master of the Amateurs, 8-11 Januari, di Melbourne, dilansir portal golfinstyle.

Ajang amatir ini layak disebut sebagai salah satu ajang bergengsi. Turnamen digelar di lapangan The Royal Melbourne Golf Club, lapangan yang bakal menjadi tuan rumah untuk Presidents Cup 2019. Lapangan yang dimainkan adalah West Course, lapangan golf terbaik di Australia.

Selain itu, turnamen ini pun diikuti oleh para pegolf amatir top dunia. Pekan ini, Justin Suh asal Amerika Serikat, yang berpredikat sebagai pegolf No.1 dunia juga ikut berlaga. Termasuk sang juara bertahan, pemain tuan rumah, David Michelluzi, yang pekan ini berperingkat 7 dunia.

Pada hari pertama Senin (8/1), Almay berhasil mencatatkan skor yang lebih baik. Pegolf yang tahun lalu sukses menjuarai Kejuaraan Nasional ini membukukan skor even par 72, dan untuk sementara berada di peringkat T23. Almay memulai turnamen ini dengan bermain dari hole 10.

Meski sempat mendapat bogey di hole keduanya, ia lekas bangkit bahkan mendapatkan irama yang sangat baik usai mencatatkan birdie pertamanya di hole 12. Hasil positif di hole itu bahkan berhasil ia bawa di tiga hole berikutnya sehingga dalam empat hole itu, ia sudah bermain 3-under.

“Green di The Royal Melbourne West Course ini super keras dan licin. Fairway-nya juga keras, rumputnya juga berbeda sehingga memberi sensasi khusus untuk short game. Ini berbeda jauh dengan di Jakarta, di mana bola biasanya bisa nangkring di atas rumput,” tutur Almay berusaha menggambarkan West Course.

Memasuki sembilan hole kedua, pemuda kelahiran Jakarta 8 Agustus 1998 ini kembali membukukan bogey di hole 3, namun bisa bangkit dan mencatatkan birdie kelimanya di hole 4. Sayangnya, di hole 8, ia kembali mendapat bogey sehingga harus puas bermain even par 72.

“Hari ini, saya kurang presisi dalam memperhitungkan angin. Bukannya tidak melakukan perhitungan, saya hanya kurang berkomitmen dalam melakukan pukulan. Soalnya angin berembus dengan kencang sehingga saya malah ragu,” tutur mahasiswa jurusan Bisnis Manajemen, Universitas Bina Nusantara.

Hasil yang diperoleh Almay, menempatkannya satu stroke lebih baik dari Naraajie, yang mencatatkan empat birdie dengan lima bogey. Dengan skor 73 di hari pertama, untuk sementara Naraajie menempatkan dirinya di peringkat T26. Seperti halnya Almay, Naraajie sebenarnya sempat bermain dengan baik di sembilan hole pertamanya.

Ia malah sempat bermain 2-under lantaran menorehkan empat birdie dengan dua bogey. Sayang, di sembilan hole terakhirnya, ia mendapat tiga bogey. “Ini putaran pertama saya setelah jeda dua minggu dari golf. Selain itu, kemarin ini saya sempat sakit juga, jadi saya menerima hasil hari ini,” tutur atlet kelahiran 26 April 2000. (Adt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *