Gagal Maksimalkan Rotasi Pemain, Timnas U-23 Wajib Menebusnya di Dua Laga Sisa

Bek Timnas U-23, Ricky Fajrin (15) tengah mendapat instruksi dari tim pelatih, Bima Sakti dan Luis Milla, saat melawan Palestina U-23, Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi Rabu (15/8). (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 harus merasakan kegetiran setelah dikalahkan tim negeri sahabat dari Timur Tengah, Palestina, di laga kedua penyisihan Grup A Cabang Sepakbola Putra Asian Games 2018. Harapan besar sebetulnya muncul, usai Garuda Muda menekuk Taiwan U-23 dengan skor 4-0, di hari perdana merumput.

Namun, di partai kedua, saat berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (15/8), Palestina menaklukkan Indonesia dengan skor 2-1. Secara permainan, dalam 45 babak pertama, Indonesia memberikan prospek. Tertinggal melalui penalti akibat handball tak perlu yang dilakukan Zulfiandi, Indonesia membalas melalui Irfan Jaya.

Dengan membandingkan dua laga (versus Taiwan dan Palestina), maka pilihan rotasi memunculkan resiko. Resiko itu adalah skuat kontra Palestina ternyata tak memberikan dampak, sebagaimana rotasi yang dilakukan untuk memberikan kesempatan pada sejumlah pemain.

Pelatih Timnas U-23, Luis Milla Aspas, memasang empat pemain berbeda, turun sebagai starter pada laga Palestina. Muhammad Hargianto, Septian David Maulana, Gavin Kwan Adsit, dan Bagas Adi Nugroho, adalah nama baru dalam line-up awal Milla.

Kegagalan rotasi mulai tampak, ketika Milla menggantikan Septian David dengan Ilham Udin Armayn, di menit ke-38. Padahal, kedudukan masih imbang 1-1. Rupanya kehadiran Septian David, ternyata belum seirama, dengan Febri Hariyadi dan Irfan.

Absennya Alberto ‘Beto’ Goncalves juga menimbun masalah di lini depan. Kreasi serangan dan tugas memecah konsentrasi lini pertahanan Palestina, mendadak macet. Stefano Lilipaly seolah berlari sendirian di area kota penalti lawan.

Keputusan Milla menggeser Ricky Fajrin pada posisi full bek kiri, setelah di laga perdana menghadapi Taiwan, tampil cukup apik sebagai palang pintu berduet dengan Hansamu Yama, justru menjadi kontraproduktif.

Alhasil, Milla akhirnya harus menarik Bagas, yang mengisi pos palang pintu, pada menit ke-54, dengan full bek asal Persija Jakarta, Rezaldi Hehanusa. Peran Ricky pun dikembalikan pada posisi awalnya, sebagai palang pintu.

Tertinggal 1-2 memaksa Milla memainkan Saddil Ramdani, yang menjadi pembeda pada laga pertama. Masuk menggantikan Irfan, masih belum menjadi momen bagi Saddil, untuk memberikan warna baru.

Perbedaan lain yang mengejutkan Indonesia adalah skuat Palestina punya kemampuan mempertahankan bola. Statistik Labbola mencatat, jika melawan Taiwan, Indonesia unggul penguasaan bola dengan 69 persen disertai 83 persen umpan sukses, maka menghadapi Palestina situasi jauh berbeda.

Indonesia tetap menguasai bola dengan 53 persen, namun umpan sukses justru menurun menjadi 74 persen. Sebaliknya, Palestina melakukan 76 persen umpan sukses. Dari sisi serangan, Indonesia malah tumpul, lantaran dari total enam tembakan yang dlesakkan, hanya ada satu yang mengarah ke gawang.

Sedangkan, Palestina melepaskan 14 tembakan dengan enam di antaranya tepat sasaran. Terlepas dari level dua lawan yang akan dihadapi di sisa grup, yakni menghadapi Hong Kong dan Laos, namun kemampuan untuk beradaptasi dengan instruksi pelatih dalam tuntutan rotasi, sejatinya merupakan hal yang penting untuk Garuda Muda.

Meski kalah, peluang merah putih muda masih terbuka lebar. Memang, sejauh ini Indonesia turun ke peringkat ketiga, menyusul kemenangan besar Hongkong atas Taiwan dengan skor 4-0. Timnas berada di peringkat ketiga dengan nilai 3, sementara Hongkong di posisi runner up dengan nilai 6.

Sementara Palestina yang menang atas Timnas Indonesia berada di peringkat pertama dengan nilai 7. Timnas memiliki peluang besar untuk lolos, asalkan bisa mengatasi Laos dalam pertandingan Jumat (17/8) nanti, dan mengalahkan Hongkong, pada Senin (20/8).

Jika menang di dua pertandingan ini, nilai Timnas Indonesia menjadi 9. Apapun hasil pertandingan yang diraih tim lain di Grup A, Timnas akan lolos. Sebab pertandingan yang paling menentukan, sebenarnya terjadi kala bentrok melawan Hongkong, di pertandingan terakhir. (Dre/Ham)

Klasemen Grup A sepak bola Asian Games 2018
No      Tim              MP    Gol   Poin
1. Palestina U-23      3      4:2     7
2. Hong Kong U-23   2      7:1     6
3. Indonesia U-23     2      5:2     3
4. Taiwan U-23         3      0:6     1
5. Laos U-23            2      2:5     0

Jadwal Grup A
Jumat (17/8)
Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi
16.00 WIB
Hongkong vs Palestina

19.00 WIB
Laos vs Indonesia

Senin (20/8)
Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi
16.00 WIB
Taiwan vs Laos

19.00 WIB
Indonesia vs Hongkong

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *