Laga ‘Panas’ Game Pertama IBL, Satria Muda Bungkam Pelita Jaya

Guard klub Satria Muda Jamar Andre Johnson (71) dibayangi poit guard klub Pelita Jaya Wayne Bradford (10) dalam laga final game pertama IBL Pertalite 2017-2018, pada Kamis (19/4). (Pras/NYSN)

Jakarta- Tuan rumah Satria Muda (SM) Pertamina berhasil membungkam tamunya Pelita Jaya (PJ) di game pertama final Indonesian Basketball League (IBL) Pertalite 2017-2018, di Britama Arena Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (19/4), dengan skor 73-63.

Pada pertandingan yang dipimpin wasit asal Philipina Reynaldo Yante, kedua tim menurunkan formasi terbaiknya sejak awal. SM mampu memimpin 10-7 hingga lima menit interval kuarter pertama usai tembakan pemain bernomor punggung 44, Dior Alexandros Lowhorn masuk.

Bahkan, aksi nyeleneh Lowhorn usai melesakkan bola makin membuat tensi pertandingan tersebut berlangsung panas. Lalu, bola yang dilesakkan Jamar Andre Johnson menambah angka hingga SM unggul 15-7. Di akhir kuarter pertama, Respati Pamungkas mencetak tembakan tiga angka bagi PJ, skor berubah menjadi 20-12.

Kuarter kedua, PJ berjuang keras mengejar ketertinggalan melalui Wayne Lyndon Bradford dan Chester Jarell Giles. Tapi, usaha itu belum membuahkan hasil. Skor sempat tipis 29-27 untuk SM yang mengunci kuarter kedua dengan unggul 32-27.

PJ makin terancam di kuarter ketiga. Aksi ‘dunk’ Lowhorn menjadikan skor 46-31. Pundi-pundi angka SM makin tak terbendung. Mereka menutup kuarter ketiga dengan selisih tujuh bola, 55-41.

Tembakan tiga angka Johnson membuka kuarter keempat. Di kuarter ini ditandai dengan dikeluarkannya point guard kedua tim yakni Hardianus (SM) dan Xaverius Prawiro (PJ) akibat ‘foul out’. Dan, SM memastikan kemenangan dengan skor akhir 73-63.

Johanis Winar, arsitek PJ, mengaku lawan bermain luar biasa, sedangkan defensif tim-nya sangat buruk. “Intinya SM tampil luar biasa dan dapat momentumnya. Sedangkan tim kami defensif-nya kurang bagus. Di game kedua nanti kami harus focus, sejak laga dimulai,” ujar pelatih yang akrab disapa Ahang itu.

“Start kami terlalu lambat. Lawan sudah percaya diri sejak awal, sehingga kami harus susah payah untuk bisa unggul dari SM. Game berikutnya kami harus bangkit,” timpal Ponsianus Nyoman Indrawan, center PJ. Sementara, Youbel Sondakh, juru racik SM, mengucap syukur tim-nya mampu memenangi game pertama final IBL ini.

“Puji Tuhan kami menang. Tensi pertandingan yang tinggi, tapi SM bisa unggul. Kami apresiasi tingg pada pemain lokal, karena semua bermain dengan baik. Harapannya, di game kedua mereka minimal bermain seperti ini,” tuturnya.

“Saya selalu excited. Ini final kelima saya. Kami harus lebih berkembang lagi di game kedua. Jadi masih harus lebih fokus untuk laga selanjutnya karena pertandingan belum berakhir,” sambung Arki Dikania Wisnu, punggawa SM.

Laga kedua final IBL Pertalite 2017-2018 berlangsung pada Sabtu (21/4), di Hall A Basket Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Jakarta Selatan, yang menjadi markas Pelita Jaya. Jika PJ menang, maka akan digelar laga pamungkas ditempat yang sama, pada Minggu (22/4). (adt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *