Mitos atau Fakta: Manfaat Cuka Apel Untuk Kesehatan dan Ampuh Turunkan Berat Badan?

Sejak jaman Yunani kuno cuka apel sudah sangat terkenal. Cuka apel merupakan minuman yang banyak memberikan efek positif bagi kesehatan. Cuka merupakan salah satu bahan pengobatan yang digunakan oleh praktiksi medis di jaman dahulu. Cuka berasal dari proses fermentasi panjang yang akhirnya hanya menyisakan asam asetat, asam gallic, katekin, dan lain-lain. Ini menjadikan cuka memiliki manfaat sebagai antioksidan serta antimikrobial.

Saat ini cuka kembali menjadi rujukan kesehatan, terutama cuka apel, mulai eksis kembali. Banyak masyarakat mengkonsumsinya untuk menjaga kesehatan tubuh bahkan untuk menyembuhkan penyakit. Apa saja kira-kira manfaat cuka apel? Apakah manfaat cuka apel sudah di uji secara ilmiah?

1. Membantu menurunkan berat badan

Cuka apel dikatakan dapat membantu  untuk menurunkan berat badan. Dilansir dari WebMD, Debbie Davis, RD, seorang dietisien menyatakan bahwa cuka apel mungkin berpengaruh terhadap penurunan berat badan. Sebuah penelitian yang mempelajari efek jangka panjang cuka apel pada kesehatan menemukan bahwa konsumsi cuka apel dapat membantu menurunkan berat badan meskipun dalam jumlah yang sedikit. Hal yang terjadi saat partisipan penelitian mengonsumsi dua sendok makan cuka sebelum makan besar setiap harinya selama empat minggu. Berat badan yang turun berkisar antara 1-2 kg.

Menurut beberapa ahli, cara menurunkan berat badan yang baik dan benar tetap dengan cara menjaga pola makan dan berolahraga.  diminta tidak serta merta menjadikan konsumsi cuka apel sebagai satu-satunya cara untuk menurunkan berat badan .

2. Mengatur kadar gula dalam darah

Ini merupakan salah satu manfaat cuka apel yang paling dikenal. Terutama bagi penderita diabetes, kadar gula dalam darah merupakan suatu hal yang harus diperhatikan dengan serius. Suatu penelitian yang di terbitkan dalam jurnal Diabetes Care menyatakan bahwa cuka dapat meningkatkan sensitivitas insulin secara signifikan terutama saat  mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat. Mengonsumsi cuka apel saat perut dalam keaadan kosong, maka cuka apel akan bekerja dengan memperlambat proses pelepasan gula dari makanan ke dalam darah. Ini mencegah  mengalami sugar rush, suatu keadaan dimana kadar gula dalam darah mengalami peningkatan tiba-tiba setelah  mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat.

Penelitian lain menyatakan bahwa cuka dapat meningkatkan meningkatkan sensitivitas insulin pada 19% orang yang menderita diabetes mellitus tipe 2 dan 34% pada mereka yang menderita pre-diabetes. Mengonsumsi dua sendok makan cuka apel sebelum tidur dikatakan dapat menurunkan kadar gula dalam darah hingga 6% di pagi hari pada mereka yang menderita diabetes mellitus tipe 2.

Dokter filsafat asal Arizona State University bernama Carol Johnston,phD  Telah mempelajari cuka apel selama lebih dari 10 tahun. Seperti dikutip dari WebMD, Johnston menyatakan bahwa cuka apel memiliki efek anti glikemik. Cuka apel dapat menghambat penyerapan karbohidrat sehingga gula darah  tidak meningkat secara drastis setelah makan.

Meskipun begitu, fokus terhadap diet secara keseluruhan tetap harus  lakukan jika  memiliki penyakit diabetes. Berhenti mengonsumsi obat lalu digantikan dengan cuka apel tidak disarankan oleh para ahli.  tetap harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

3. Mengatasi sembelit, maag, asam lambung, dan gangguan pencernaan lain

Menurut Johnston, karena sifatnya yang membatasi penyerapan karbohidrat, maka sebagian karbohidrat dan pati yang tidak tercerna kemudian akan menjadi makanan untuk bakteri baik yang terdapat dalam sistem pencernaan .  jika ingin mengkonsumsi, disarankan cuka apel yang belum mengalami proses filterisasi. Warna cuka yang coklat keruh menjadi ciri khas dari cuka apel ini dan apabiladidiamkan akan terbentuk ampas di dasar botol. Ampas ini disebut “the mother”, kaya akan probiotik dan bakteri-bakteri baik lain yang berperan dalam menyehatkan saluran cerna. Jenis cuka apel ini dapat membantu kerja sistem imun dan bagi sebagian orang bisa mencegah sembelit semakin parah.

Bukan sembelit saja, mengkonsumsi cuka apel juga dapat membantu mengatasi gangguan asam lambung dan maag, namun hal ini tergantung dari individu masing-masing dan apa penyebab terjadinya maag tersebut.

Bagaimana cara mengonsumsi cuka apel?

Hal terpenting yang harus  perhatikan jika mengonsumsinya adalah cara meminumnya. Cara meminum cuka apel adalah dengan melarutkan cuka dengan air. Jika tidak dicampur dengan air, cuka apel malah dapat melukai tenggorokan . Selain itu sifat asamnya juga berbahaya untuk kesehatan gigi karena dapat mengikis lapisan enamel gigi, hal ini akan menyebabkan gigi  gampang keropos.

Perbandingan cuka apel dan air bagai 1 berbanding 10. Jika  menggunakan 1 sendok makan cuka apel, campurkan dengan 10 sendok makan air putih. Di anjurkan mengonsumsi cuka apel 1 sampai 2 sendok makan per harinya. Tak ada ketentuan kapan diharuskan mengonsumsi cuka apel, tetapi beberapa orang biasanya minum cuka apel di pagi hari atau sebelum dan sesudah makan. Setelah meminum cuka apel Jangan lupa untuk berkumur dengan air, guna menghilangkan sifat asam pada mulut  agar tidak merusak gigi.

Sebelum mencoba hal di atas, lebih baik berkonsultasi dahulu dengan dokter sebelum memasukkan cuka apel ke dalam pola makan sehari-hari. Dan jangan langsung menjadikan cuka apel sebagai pengganti obat-obatan jika mengonsumsi obat tertentu untuk penyakit. Ingatlah bahwa gaya hidup sehat memiliki peran terbesar dalam menjaga kesehatan.

Sumber: Hello Sehat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *