Mitos atau Fakta: Memakai Jaket Saat Jogging Mudah Menurukan Berat Badan?

Banyak pendapat mengatakan jika Jogging sama dengan aktifitas lari santai. Namun beberapa orang juga meyakini bahwa jogging berbeda jauh dengan lari. Pendapat tersebut lebih kepada perbedaan kecepatan antara jogging dan lari.

Dr. George Sheehan, yang merupakan seorang ahli dalam dunia Jogging menulis dalam bukunya, ia mendefinisikan Jogging adalah aktifitas berlari dengan kecepatan di bawah 6 mil/jam, atau sama dengan 9,7 km/jam. Itu sama saja dengan berlari sejauh 1 km yang ditempuh dalam waktu 6,2 menit. Sehingga kecepatan berlari di atas 9,7 km/jam disebut dengan lari/running. Perbedaan dengan lari 100 meter adalah para pelari yang handal biasanya akan melakukan berlari dengan kecepatan 36 km/jam.

Bayangkan apabila melakukan jogging dengan rutin tubuh akan terasa lebih bugar dan bagi orang yang sedang dalam prigram menurunkan berat badan, jogging ampuh membantu menurunkan berat badan.

Outfit dalam jogging sangat beragam. Kebanyakan orang pasti akan mengenakan setelan jaket dan celana training agar tampil modis. Mitosnya menggunakan jaket di saat jogging juga dapat membantu mempercepat penurunan berat badan. Benar atau tidak ya?

Menurut dr.Jezy Reisya, Memakai jaket saat Jogging akan membuat tubuh mudah merasa dehidrasi. Dehidrasi juga membuat timbangan tubuh menyusut. Jaket juga membuat suhu di dalam tubuh mudah panas. Padahal dalam kondisi normal suhu tubuh saat sedang berolahraga  akan meningkat menjadi 40 derajat celcius dan tidak dapat bertambah lagi. Ketika mencapai angka 40 derajat, maka tubuh akan terkena Heat Stroke karena cairan yang dikeluarkan terlalu banyak dan suhu tubuh yang semakin meningkat.

Heat stroke merupakan kondisi mengancam jiwa dimana suhu tubuh mencapai lebih dari 40 derajat Celcius atau lebih. Heat stroke dapat disebabkan karena kenaikan suhu lingkungan, atau aktivitas yang bisa meningkatkan suhu tubuh.

Dengan begitu, Ada baiknya saat jogging gunakanlah baju dengan bahan yang mudah menyerap keringat. Jangan sampai program menguruskan badan atau olahraga rutinmu menimbulkan penyakit karena salah menafsirkan. Jika ingin program menguruskan badan berhasil, selain berolahraga harus juga memperhatikan pola makan.

Sumber: merdeka.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *