Persiapan Mendaki Gunung Ini Cocok Bagi Pemula

Mendaki gunung adalah kegiatan olahraga maupun rekreasi luar ruangan yang menyenangkan. Pendakian gunung lebih menantang dari sekedar kegiatan berjalan kaki naik dan turun gunung untuk menikmati pemandangan (hiking). Punya sensasi tantangan tersendiri bagi para pendaki. Tak heran, banyak yang memilih mendaki gunung untuk olahraga maupun ajang refresh diri. Tidak hanya diperuntukkan untuk pendaki yang berpengalaman. Kalian yang belum pernah sama sekali mendaki gunung bisa melakukan juga, loh! Asalkan melakukan beberapa persiapan khusus berikut ini:

  1. Mencari Tau Informasi Gunung yang Kamu Daki

    Kamu harus mengecek, kroscek lokasi gunung apa yang akan didaki. Selain itu, penting juga mengetahui jalur pendakian, serta kondisi gunung tersebut. Bagi kamu yang belum ada 2 inspirasi, gunung apa yang cocok bagi pemula, ini dia informasinya:

    Gunung Nglanggeran di Gunungkidul, Yogyakarta.

    Ilustrasi: Gunung Nglanggeran

    Gunung ini cocok didaki untuk pemula, karena ketinggiannya hanya 700 mdpl. Gunung ini terbentuk dari susuan karst (berbatuan) yang menjadi ciri daerah Gunung Kidul. Disana kamu bisa merasakan atmosfer petualangan ceria di atas gunung yang fantastic.

    Gunung Papandayan, Garut,

    Ilustrasi: Gunung Papandayan

    dengan ketinggian 2.265 mdpl. Tingkat kesulitan mendaki gunung ini tergolong ringan, sepanjang perjalanan kamu akan disuguhi pemandangan kawah-kawah eksostis yang menakjubkan.

  2. Olahraga Sebelum Pendakian

    Sebelum kamu mendaki gunung, kamu harus secara rutin  berolahraga. Agar tubuh atau fisik kamu tidak akan kaget (kram, sakit, lelah) selama pendakian nanti. Beberapa olahraga ini bisa kamu jadikan pilihan untuk berlatih sebelum pendakian, yaitu:

    Ilustrasi: Latihan dengan Jogging

    Jogging atau lari-lari kecil tiap pagi atau sore hari, olahraga kardio yang paling sederhana dan penting untuk dilakukan. Jogging dapat memperkuat otot kaki kamu, sehingga saat mendaki gunung, tidak akan mudah merasa lelah. Kalau otot kaki tidak dilatih, bisa-bisa baru jalan 1 jam saja kaki kamu sudah pegal, dan tidak kuat. Setidaknya selama 1 bulan sebelum pendakian, kamu sudah harus mulai rutin jogging setiap hari, ya.

     

     

    Ilustrasi: Squat Jump

    Squat Jumps kekuatan otot paha dan kemantapan langkah kaki bisa dilatih dengan melakukan squat jumps.  lompatan selama kurang lebih 5 x 30 detik setiap harinya setelah jogging, kamu akan mendapatkan otot paha yang lebih kuat dari sebelumnya. Hm, tidak harus menyelesaikan langsung  5 kali squat jumps kamu kok. Setiap selesai 1 kali, kamu bisa beristirahat sekitar 10 detik untuk mengatur napas kembali. Semangat!

    Ilustrasi: Back Up

    Back-Up Selama mendaki kamu akan membawa keril atau ransel yang penuh dengan barang persediaan, tentunya kamu perlu memiliki punggung yang kuat. Jogging, squat jumps saja tidak akan mampu untuk melatih otot punggung. Perlu ada latihan tambahan, seperti back-up. Cara melakukannya sederhana, kok:

    • Pertama, cukup tidur tengkurap di atas matras atau permukaan lantai.
    • Kemudian, satukan seluruh jari tanganmu di atas punggung.
    • Tarik kedua tanganmu ke arah belakang sampai kepala, dada, dan perutmu terangkat. Lakukan setiap hari sebanyak 8 x 10 hitungan.

    Kalau kamu rutin melakukan back-up setiap hari sampai H-1 pendakian, keril atau ransel seberat apapun, bukan lagi sebuah hambatan beban kamu deh!

    Berlatih Pernafasan, Berjalan dengan jarak jauh, membawa beban yang berat, jalanan yang menanjak, dan juga tekanan udara yang cukup terasa dari titik awal pendakian sampai ke puncak, pasti akan membuat napasmu susah teratur. Kamu memerlukan kerja paru-paru dan sistem pernapasan yang baik supaya bisa nyaman dan kuat mendaki sampai puncak. Salah satu cara dengan berlatih pernapasan. Salah satu latihan pernafasan bisa dilakukan sambil melakukan senam aerobik. Senam dengan gerakan-gerakan yang enerjik ternyata bisa melatih sistem pernapasan kamu.

  3. Mempersiapkan Barang yang Akan Kamu Bawa

    Pilihlah barang bawaan dengan bijak. Barang apa saja yang dibutuhkan dan berguna selama pendakian, itulah yang dibawa. Misalnya beberapa barang yang sangat penting diantaranya tas khusus pendaki (carrier), sepatu trekking, Jaket atau pakaian hangat yang berbahan katun atau wol, jas hujan, matras, sleeping bag, baju ganti, alat penerangan seperti senter, korek api, tenda, kantong plastik, kompor dan peralatan masak mini, alat komunikasi, tempat air, dan peralatan survival dan obat-obatan.

    Ini Tips buat kamu dalam memasukkan peralatan dalam ransel carrier,  komposisi barang yang paling berat di posisi atas sedangkan barang yang lebih ringan di bagian bawah. Beban terberat berada di pundak, agar kamu tidak cepat lelah karena menahan beban yang berat akibat kesalahan packing. Barang-barang bawaan sebelum dimasukkan tas dibungkus dahulu dengan menggunakan kantong plastik. Tips ini berfungsi sebagai lapisan anti air atau tercampur dengan peralatan atau pakaian kotor dan basah yang telah digunakan.

  4. Mengetahui Peraturan Pendakian

    Sebelum pendakian, kamu harus mengetahui etika dalam mendaki, menuruti perihal pendakian seperti harus  melapor dan memperoleh izin dari pihak-pihak terkait terutama di pos pendakian. Kemudian, di pos pendakian, harus mengisi buku tamu dengan mencantumkan lama pendakian, alamat lengkap dan nomor telepon keluarga atau teman yang dapat dihubungi bila terjadi musibah di gunung. Setelah kembali (turun) dari mendaki gunung jangan lupa untuk melapor kembali ke Pos Pendakian. Serta kamu juga harus menjaga alam dan lingkungan selama di gunung tersebut. Lakukan hal-hal positif, demi keselamatan kamu selama pendakian.

    Lakukan persiapan yang matang sebelum kamu mendaki. Karena keselamatan, keamanan, dan kenyamanan diri kita itu harus menjadi prioritas. Seperti Qoute Ed Viesturs yang populer di kalangan pendaki yaitu “It’s a round trip. Getting the summit is an optional, getting down is mandatory”. Mendaki itu sepaket Naik dan Turun. Mencapai puncak itu pilihan, turun dengan selamat adalah kewajiban. Para Pendaki harus bijaksana!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *