Pertama di Indonesia, Menpora Resmikan SKO Disabilitas Jadi Kawah Candradimuka Atlet Berkualitas

Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) meresmikan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Disabilitas, di Wisma Sejahtera Yayasan Insan Sembada (YIS) Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, pada Kamis (20/12) siang. Ia berharap SKO menjadi kawah candradimuka atlet disabilitas berkualitas. (Kemenpora)

Solo- Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) meresmikan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Disabilitas, di Wisma Sejahtera Yayasan Insan Sembada (YIS) Laweyan, Surakarta, Solo, Jawa Tengah, pada Kamis (20/12) siang.

Dalam kesempatan itu, Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu, mengucapkan terima kasih atas dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) agar Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) memberikan penghargaan yang sama kepada kaum disabilitas.

Selain perhatian dari segi prestasi, Menpora juga mengapresiasi dukungan pemerintah dengan menyediakan sarana pendidikan, bagi atlet yang berkebutuhan khusus ini. Sehingga semua dapat dilaksanakan dengan baik.

“Saat prestasi diraih memerlukan proses panjang memadukan pendidikan dan olahraga, SKO Disabilitas ini menjadi Kawah Candradimuka lahirnya atlet-atlet disabilitas Indonesia sebagai penyiapan level-level kedua dan level yunior,” ujar Imam.

“Jangan berkecil hati kalian akan dibimbing oleh guru-guru, pelatih. Dan, saya titip tolong lebih sabar tentu dengan pendekatan tekhnologi juga hingga kelak bisa mewakili Indonesia,” lanjutnya.

Selain Menpora, hadir dalam peresmian itu, yakni Raden Isnanta (Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga), Bayu Rahadian (Asisten Deputi Pengembangan Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus), dan Pribadi (Sekertaris Jenderal National Paralympic Commitee/Komite Paralympic Nasional).

Lebih lanjut, Imam berharap dengan adanya peresmian SKO Disabilitas ini dapat diikuti dengan adanya pendirian PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar) Disabilitas di masing-masing Provinsi dan Kabupaten.

“SKO ini harus diikuti PPLP di Provinsi dan Kabupaten agar anak-anak disabilitas memiliki hak yang sama meraih pendidikan dan cita-cita yang suatu saat akan membawa kebanggaan keluarga, masyarakat, bahkan negara karena atlet disabilitas telah membuktikan prestasinya yang luar biasa,” tambahnya.

“SKO ini masih rintisan maka ditempatkan di wisma YIS, tetapi sekolahnya berpencar di beberapa sekolahan. Kelak bila anggaran diperkuat, makan akan dibuat dalam satu kawasan atau komplek di Solo, seperti SKO di Ragunan ada tempat latihannya, sekolahannya dan asramanya,” tutur menteri berusia 45 tahun itu.

Sementara itu, Pribadi menyampaikan memberikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah atas didirikannya SKO Disabilitas. “SKO ini memudahkan kami mencari bibit dan membina atlet sebagai pelapis. Sebab, olahraga disabilitas ini tidak ada pemandu bakatnya,” ungkapnya.

Menurut Pribadi, SKO ini merupakan wadah untuk pembibitan dan pembinaan, karena menampung atlet-atlet yang telah mengikuti Pekan Paralimpik Pelajar Nasional yang telah terbukti menghasilkan atlet-atlet yang sangat berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di multievent internasional.

Sedangkan Bayu menjelaskan di SKO ini mempersiapkan empat cabang olahraga, yakni renang, bulutangkis, atletik dan tenis meja, dengan 20 siswa-siswi peserta didik perwakilan dari beberapa Provinsi di Indonesia.

“Para siswa atau siswi atlet melalui beberapa proses yang mewakili daerah di Indonesia hasil dari Pekan Paralimpik Pelajar 2017,” tukas Bayu, sekaligus penanggungjawab kegiatan. (Adt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *