PON Tiap Dua Tahun, Menpora : Percepat Pembinaan Atlet dan Infrastruktur Olahraga di Daerah

Menpora Imam Nahrawi menyebut PON dua tahun sekali akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada atlet-atlet Indonesia untuk menunjukkan prestasinya. (Kemenpora)

Jakarta- Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang semula dihelat setiap empat tahun sekali bakal berubah menjadi dua tahun sekali. Hal itu disinyalir bisa membantu proses pembinaan atlet Indonesia serta pembangunan infrastruktur olahraga di daerah dengan cepat.

Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), mengatakan percepatan penyelenggaraan PON memberi kesempatan seluas-luasnya kepada atlet-atlet Indonesia untuk menunjukkan prestasinya.

“Ada percepatan atlet untuk belajar bertanding di PON. Institusi di bidang olahraga terkait kebijakan untuk pembatasan usia, sehingga lebih cepat atlet bertanding. Ini membantu proses pembibitan atlet di daerah, ” ujarnya saat pembukaan Musornas dan Rakernas Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (25/4).

Selain itu, ia menyebut pelaksanaan PON dua tahun sekali dengan melibatkan dua daerah akan membantu percepatan pembangunan infrastruktur di daerah. “Kalau dua tahun sekali, saya yakin pembangunan infrastuktur olahraga juga akan ikut berkembang dengan baik. Tapi itu semua butuh kesiapan pemerintah daerah masing-masing,” lanjutnya.

Pada Musornas dan Rakernas KONI 2018 telah memutuskan melalui pemungutan suara dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatera Utara (Sumut) mendapatkan 24 suara untuk menjadi tuan rumah PON 2024.

Sedangkan dua calon tuan rumah lainnya yakni Bali dan Nusa Tenggara Barat hanya mendapatkan 8 suara. Kemudian Kalimantan Selatan (Kalsel) hanya memperoleh 2 suara. “Selamat kepada Aceh dan Sumatera Utara yang akan menjadi tuan rumah PON 2024,” tukas Imam. (Adt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *