Selisih 61 Detik Dari Jepang, Lalu Muhammad Zohri Cs Raih Perak Asian Games 2018

Lalu Muhammad Zohri bersama Tim Lari Estafet 4x100 Meter putra Indonesia, yang beranggotakan Fadlin Eko Rimbawan, dan Bayu Kertanegara, meraih medali perak dalam cabor atletik, usai mengukir catatan waktu 38,77 detik, atau lebih lambat 61 detik dari Tim Putra Jepang. (solopos.com)

Jakarta- Lalu Muhammad Zohri dan kolega harus puas dengan torehan medali perak Asian Games 2018, pada nomor Lari Estafet 4×100 Meter, di Main Stadium, Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Kamis (30/8).

Ukiran waktu yang dibukukan kuartet Merah Putih itu terpaut 61 detik dari wakil Jepang, yang dihuni atletnya yakni Ryota Yamagata, Shuhei Tada, Yoshihide Kiryu, Aska Antonio Cambridge. Negeri Sakura itu mengamankan medali emas dengan membukukan waktu 38,16 detik.

Sedangkan Zohri Cs mencetak waktu 38,77 detik. Catatan itu memecahkan rekor nasional yang mereka torehkan dalam babak kualifikasi pada Rabu (29/8), yakni 39,03 detik. Selain itu, medali perak 4×100 meter putra kali ini juga menjadi sebuah penantian panjang.

Indonesia kali terakhir meraih medali perak Asian Games nomor 4×100 meter putra pada 1966 di Bangkok, Thailand. Pada Asian Games 1966, tim estafet 4×100 meter putra bermaterikan Supardi, Wahjudi, Sugiri, dan Jootje Oroh.

Penampilan anak asuh Mohammad Hasan, atau yang akrab disapa Bob Hasan itu, menyakinkan sejak awal pertandingan. Menurunkan Fadlin sebagai pelari pertama, Indonesia mampu membuntuti wakil Jepang. Dan Zohri yang diplot sebagai pelari kedua, juga mampu menjaga konsistensi.

Dilanjutkan Eko Rimbawan sebagai pelari ketiga. Akhirnya, pelari Bayu Kertanegara sebagai pelari terakhir berhasil menjejak finish diurutan kedua. Sementara itu, China yang bermaterikan Haiyang Xu, Hong Mi, Bingtian Su, dan Zhouzheng Xu, akhirnya berhak atas medali perunggu setelah hanya mampu menorehkan waktu 38,89 detik.

“Kami semua sangat bersyukur kepada Tuhan, hari ini kami diberikan kesempatan untuk melihat lagi berkah-Nya. Akhirnya, tim relay 4×100 meter meraih medali perak,” ujar Tigor M Tanjung, selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) saat konferensi pers.

“Sejak beberapa waktu lalu, nomor ini memang kami targetkan untuk meraih medali. Apa yang kami idamkan akhirnya tercapai. Semua berkat kerja keras keempat atlet kita ini,” tutur Tigor. Tim estafet 4×100 meter putra Indonesia berada di bawah asuhan pelatih Eni Sumartoyo Martodihardjo.

Eni menyatakan catatan Zohri dkk sudah memenuhi ekspektasinya. Ia merasa sangat bahagia dengan kerja keras yang ditunjukkan anak-anak asuhnya. “Saya tak pernah memprediksikan mereka dapat medali emas, karena ini merupakan olahraga terukur, dan kami tahu bagaimana perkembangan negara lain,” ucap Eni.

“Saya hanya mengharapkan mereka bisa berlari dengan catatan waktu di bawah 39 detik dan mendapatkan salah satu medali. Sekarang, dengan raihan perak, saya sudah sangat senang,” tutur dia. Pada Asian Games 2018, cabang olahraga atletik telah menyumbangkan 3 medali untuk Indonesia, yakni dengan rincian 2 perak dan 1 perunggu.

Medali perak sebelumnya dipersembahkan Emilia Nova dari nomor 100 meter lari gawang putri. Adapun perunggu diraih Sapwaturrahman dari nomor lompat jauh putra. Total, hingga Kamis (30/8) pukul 19.30 WIB, Indonesia telah mengoleksi 30 emas, 23 perak dan 37 perunggu. (Adt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *