Rizki Juniansyah Cetak Rekor Baru Angkat Besi di PON Aceh-Sumut

Rizki Juniansyah berhasil cetak rekor nasional baru pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut. Lifter andalan Provinsi Banten ini, kembali menyabet emas cabang olahraga angkat besi kelas 89 kilogram (kg) putra. Ia berhasil cetak skor baru 360 kg dan memecahkan rekor nasional angkatan snatch 160 kg dan clean and jerk 190 kg. Pertandingan yang berlangsung di GOR Seuramoe, Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, ini dihadiri ratusan pendukung masing-masing atlet, Sabtu (7/9/2024). Rizki berhasil melampaui angkatan dua pesaingnya Joko Dwi Suprianto dari Jawa Barat dan Mohammad Najib dari Jawa Tengah. Pemuda kelahiran 2003 ini merupakan lifter pertama Indonesia yang meraih emas di Olimpiade Paris 2024. Rizki juga merupakan juara dunia junior 2021 dan 2022 kelas 73 kg putra serta pemegang rekor dunia senior dalam angkatan snatch. Sementara medali perak direbut atlet Jawa Barat, Joko Dwi Suprianto dengan meraih total angkatan 313 kg (snatch 138 kg dan clean and jerk 175 kg). Serta medali perunggu jadi milik Mohammad Najib asal Jawa Tengah dengan total angkatan 309 kg (snatch 136 kg dan clean and jerk 173 kg). Kepada media, Rizki mengaku sangat senang atas perolehan medali hari ini. Pasalnya ini pecahan rekor baru baginya, yang sebelumnya Rizki main di kelas 73 kg pada Olimpiade. “Alhamdulillah ini catatan rekor baru bagi saya, saya persembahkan medali ini kepada keluarga dan pelatih,” katanya. Menjadi pengalaman pertama pada angkatan 89 kg, Rizki berharap dapat memenangkan berbagai kejuaraan baru dan mampu menyabet emas kembali pada ajang Olimpiade 2028 mendatang. “Di kelas ini saya rasa masih aman dan kebanyakan tahun ini saya main di 73 kg,” ujarnya. Sumber: Masakini.co

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Indonesia Curi Satu Poin

Timnas Indonesia sukses menahan imbang Arab Saudi dengan skor 1-1 pada laga Grup C Babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Jumat (6/9) WIB. Pada laga tersebut, Indonesia memakai jersey putih, sementara Arab Saudi mengenakan jersey hijau. Indonesia pun langsung bermain terbuka sejak menit pertama. Menit ke-19, Indonesia unggul 1-0 lewat gol Ragnar Oratmangoen. Pemain FCV Dender tersebut mendapat ruang tembak, menembak bola dengan kaki kiri. Bola berbelok arah mengenai Sandy Walsh. Namun, Ragnar lah yang disahkan mencetak gol. Skor 1-0 untuk Indonesia. Tertinggal satu gol, Arab Saudi keluar menyerang. Hasilnya, Musab Fahz Aljuwayr mencetak gol pada menit ke-45+3. Skor imbang 1-1 bertahan hingga babak pertama berakhir. Pada babak kedua, permainan semakin terbuka, Indonesia pun juga sering menyerang. Arab Saudi mendapat peluang melalui titik penalti. Salem Aldawsari yang menjadi algojo, gagal mengeksekusi penalti. Bola tendangannya ditepis kiper Maarten Paes. Setelah itu Maarten Paes berkali-kali menepis peluang Arab Saudi. Skor imbang 1-1 pun berakhir. Pada laga selanjutnya Indonesia akan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (10/9) mendatang. Australia pada laga perdana ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia harus mengakui keunggulan tamunya Bahrain dengan skor 0-1.

Lifter Muda Asal Papua Sabet Medali Emas; Pecahkan Rekor PON dan Nasional

Natasya Beteyob, lifter muda asal Papua, berhasil mencatat sejarah baru di arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 dengan memecahkan rekor nasional dan rekor PON. Tampil di kelas 59 kg, Natasya mencatatkan total angkatan 214 kg dengan rincian snatch 97 kg dan clean and jerk 117 kg. Rekor ini melampaui rekor clean and jerk sebelumnya yang tercatat di 109 kg dan total angkatan 195 kg. Keberhasilan ini mengantarkan Natasya meraih medali emas bagi kontingen Papua, lantas Sarah dari Jawa Barat yang mencatat total angkatan 205kg dapat kalungan medali perak dan perunggu menjadi milik Tania Constantia dari Jambi dengan total 195 kg. “Puji Tuhan, saya bisa memberi medali emas untuk Papua dan memecahkan rekor PON. Saya memang bertekad meraihnya setelah PON 2021 di Papua, sebelumnya saya hanya mendapat perak di kelas 55 kg,” ungkap Natasya Dengan penuh syukur di GOR Angkat Besi, Komplek Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Natasya, yang lahir pada 10 September 2000, menunjukkan peningkatan pesat dari prestasinya. Selepas sukses di PON, Natasya menargetkan tampil di Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Qatar pada Desember 2024. “Perlahan saya akan meningkatkan angkatan saya baik dalam latihan maupun pertandingan. Doakan ya,” pungkasnya. Prestasi sebelumnya di Kejuaraan Dunia di Phuket, Thailand 2024, di mana ia menempati posisi ke-13 dengan total angkatan 213 kg (snatch 98 kg dan clean and jerk 115 kg). Meski belum berhasil lolos ke Olimpiade Paris 2024, Natasya membuktikan bahwa dirinya mampu memperbaiki catatan angkatan dan siap bersaing di level tertinggi. Berikut 5 besar peringkat perolehan medali sementara PON XXI Aceh Sumut hari Sabtu ,pukul 01.00 WIB: Jawa Barat masih menduduki di urutan pertama dengan mengantongi 31 medali dengan rincian 10 emas, 10 perak dan 11 perunggu Jawa Timur mengoleksi 24 medali dengan rincian 9 emas, 5 perak dan 10 perunggu Lampung mengumpulkan 14 medali, meliputi 7 emas, 5 perak dan 2 perunggu. Sumut mengumpulkan 9 medali dengan rincian 7 emas dan 2 perunggu DKI jakarta membukukan 26 medali ,meliputi 6 emas, 14 perak dan 6 perunggu Sumber: Kabar Terdepan