Polri Bersama Perbakin Jaring Atlet Menembak Berkelas Internasional

Brimob Xtreme 2025

Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polri menggelar event kejuaraan menembak internasional bertajuk “Brimob Xtreme 2025” yang digelar di Lapangan Tembak Hoegeng Iman Santoso, Mako Brimob, Kelapa Dua Depok pada 16-19 Januari 2025. Sejumlah atlet menembak dalam dan luar negeri ikut serta dalam event menembak yang sudah masuk dalam agenda International Practical Shooting Confederation (IPSC) dengan memperlombakan kelas menembak praktis itu. “Event lomba Brimob Xtreme 2025 ini merupakan ajang menembak umum yang digelar dengan tujuan menjaring bibit-bibit atlet menembak terbaik tidak hanya dari anggota Brimob tetapi juga masyarakat umum,” ungkap Komandan Korps Brimob Polri Komjen Pol Imam Widodo di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Kamis (16/1/2025). Diterangkan Imam, kejuaraan menembak Brimob Xtreme 2025 ini diharapkan akan bisa jadi media pembinaan atlet-atlet menembak di Indonesia ke depan. “Kejuaraan ini untuk pembinaan bibit atlet menembak dan sekaligus meningkatkan prestasi olahraga menembak di tingkat nasional maupun internasional yang kita jalankan bareng Perbakin,” tambahnya. Sementara itu, Danpas Gegana Brimob Polri Brigjen Pol Reza Arief Dewanto menyebut antusias peserta yang ikut serta dalam event menembak ini memang cukup tinggi. Sebanyak 442 peserta datang dari dalam dan luar negeri dengan 15 stage pertandingan yang mengisahkan perjalanan Korps Brimob di Indonesia. “Lewat event ini, kita berupa konsern pada pembinaan atlet menembak di Indonesia agar bisa berprestasi di level Indonesia. Kita juga berharap bisa memberikan motivasi bagi para atlet-atlet muda khususnya yang berasal dari Brimob Polri agar bisa menjadi atlet menembak internasional,” tandasnya. Sumber: Berita Satu

Ini Rencana PBSI Untuk Atlet Muda

Logo PBSI

Chafidz Yusuf selaku Pelatih Kepala Ganda Putra Pratama Pelatnas PBSI mengungkapkan rencana program Utama untuk atlet muda demi matangkan kemampuan. Program Utama ini diharapkan bisa meraih prestasi sejak dini sehingga bisa menjadi pelapis para seniornya. “Yang menjadi tujuan kita adalah bagaimana caranya kita untuk pasangan muda ini yang berpotensi, segera bisa melapisi kakak-kakaknya (pasangan elite),” ungkap Chafidz. Mengenai program latihan untuk para atlet pratama di sektor ganda putra, Chafidz mengatakan timnya sudah memberikan rencana kepada Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Eng Hian selama enam bulan ke depan. “Selama enam bulan ke depan itu kita ada rencana untuk kita ikutkan (pasangan-pasangan pratama) ke lima atau enam pertandingan (kejuaraan). Itu bisa menjadikan dasar kita. Kalau misalnya bagus, kita teruskan. Kalau tidak, ya, mungkin ada perubahan,” kata Chafidz. Menurut Chafidz, regenerasi atlet tidak hanya bertumpu pada talenta tiap individu saja, tapi juga pembentukan karakter serta penajaman kemampuan. “Menurut saya sebagai pelatih, kita tidak perlu khawatir kekurangan stok pemain ganda putra di Indonesia, sebetulnya motorik kita sudah bagus, tinggal bagaimana caranya nanti kita untuk menajamkan (kemampuan atlet) saja,” ujar dia. Pelatih yang membentuk pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo itu menilai, penting bagi pelatih untuk memperkecil jarak antara pemain elite dengan junior-junior di bawahnya, agar bisa segera naik kelas dan menambah daya saing. “Hal yang harus diperhatikan dan bisa kita nilai juga secara nonteknis, fighting spirit dan keberaniannya ada, seperti (pemain-pemain senior). Sekarang ini saya lihat masih ada problem di nonteknisnya,” kata Chafidz. “Faktor seperti itu juga harus kita bentuk, karena itu diperlukan oleh pemain dunia. Tanpa itu, tidak akan bisa (melangkah jauh),” ujar dia menambahkan. Sumber: TV One

Terinspirasi Susi Susanti, Thalita Ramadhani Pilih Bulu Tangkis sebagai Jalan Hidup

Thalita Ramadhani Wiryawan

Bermain badminton sejak usia 5 tahun, Thalita Ramadhani Wiryawan meyakini bulu tangkis menjadi jalan hidupnya setelah membaca proses perjalanan Susi Susanti menjadi peraih medali emas tunggal putri Olimpiade Barcelona 1992. Akan tetapi, ia mengakui proses yang dijalaninya sangat berat dan panjang, selalu ada naik-turunnya setiap tahun, hingga akhirnya dipanggil menjadi atlet pratama Pelatnas PBSI pada akhir Desember 2024 lalu. “Saya sangat senang. Saya tidak menyangka bisa masuk Pelatnas,” ujar arek Suroboyo kelahiran September 2007 ini dalam wawancara dengan Bidang Humas PP PBSI (6/1/2025). Thalita memulai perjalanan panjang di bulu tangkis ketika masuk ke PB Winner Badminton Club di Surabaya pada 2014. Setelah itu, pada 2017, ia hijrah ke Jakarta dan berlatih bersama selama 7 tahun di PB Jaya Raya. Pemain tunggal putri ini sudah merasakan beratnya menjaga konsistensi berprestasi dalam perjalanannya sebagai pemain junior. “Saya selalu berusaha di setiap pertandingan Sirnas (Sirkuit Nasional) untuk menjadi yang terbaik. Tetapi, ketika di pertandingan penting seperti PON dan Kejurnas (Kejuaraan Nasional), saya tidak bisa melakukan yang terbaik. Di setiap pertandingan gagal, saya mencoba evaluasi dan berlatih lebih keras lagi,” ujar Thalita. Selain Thalita, sejumlah atlet yang terpilih menjadi atlet tunggal putri pratama adalah Ruzana, Mutiara Ayu Puspitasari, Chiara Marvelia Handoyo, dan Deswanti Hujansih Nurtertiati. Mereka akan berlatih dalam pendampingan pelatih Wimpie Mahardi dan Adriyanti Firdasari. Thalita masuk ke Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, mulai 23 Desember 2024 dengan begitu banyak harapan. “Harapan saya, selalu bisa melakukan yang terbaik di setiap pertandingan. Saya juga berharap menang dalam setiap turnamen yang saya ikut,” pungkas Thalita. Biodata Nama : Thalita Ramadhani Wiryawan Tempat & tanggal lahir : Surabaya, 21 September 2007 Klub : PB Winner Badminton Club, Surabaya (2014 – 2017) PB Jaya Raya, Jakarta (2017- 2024) Prestasi (per 2024): Juara I Sirnas A Jawa Tengah Juara I Piala Gubernur Jawa Timur Juara I Sirnas A Sulawesi Tenggara Juara I Kapolri Cup Juara I Kotak India Junior Internasional Series Juara II India Junior International Grand Prix Juara I Sirnas A Kalimantan Tengah Juara I Sirnas A Premiere Juara I Bangladesh Junior International Series Juara III Jaya Raya Grand Prix

Empat Negara Ikuti Mandiri U-20 Challenge Series 2025

Mandiri U-20 Challenge Series 2025

PSSI akan menggelar turnamen internasional bertitel Mandiri U-20 Challenge Series 2025. Turnamen ini akan digelar di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo pada 24 hingga 30 Januari mendatang. Ajang bergengsi ini akan diikuti Indonesia, Suriah, Yordania, dan India. Bagi tiga negara yakni Indonesia, Suriah, dan Yordania mengikuti Mandiri U-20 Challenge Series 2025 sebagai persiapan sebelum berlaga di Piala AFC U-20 2025 di Tiongkok pada tanggal 6-23 Februari mendatang. “Dengan target menjadi dua tim terbaik di fase grup dan lolos ke perempat final, saya berharap Timnas Indonesia U-20 memanfaatkan ajang ini sebagai bagian dari persiapan Piala Asia U-20 2025 di Tiongkok. Saya optimistis, Garuda Muda kita mampu berjuang dan menjaga persaingan agar lolos ke level yang lebih tinggi di Piala Dunia U-20 2025 di Chile,” ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Keempat negara ini akan saling bertanding dengan konsep satu hari akan ada dua pertandingan. Pada laga perdana, Jumat (24/1) akan tersaji pertandingan India versus Suriah dan Indonesia melawan Yordania. Selanjutnya, pada Senin (27/1) Yordania lawan India, dilanjut Indonesia versus Suriah. Untuk hari terakhir, Kamis (27/1) akan tersaji pertandingan Suriah lawan Yordania dan Indonesia menantang India. Untuk seluruh pertandingan Indonesia akan kick-off pada pukul 19.30 WIB dan pertandingan lain mulai pukul 16.00 WIB. Semua pertandingan akan live di Indosiar TV dan Vidio.com PSSI akan membuka penjualan tiket di website PSSI dan Livin Mandiri mulai pekan ini. Selain itu, seluruh calon pembeli tiket wajib memiliki akun Garuda ID sebelum membeli tiket. Pada ajang Piala AFC U-20 2025, Indonesia berada di Grup C bersama Iran, Uzbekistan, dan Yaman.