Jakarta- Abdul Kosim sedang bahagia, wajahnya selalu tersenyum karena dia baru saja menjuarai lomba lari halang rintang ekstrem, Obstacle Course Race (OCR) Spartan Race. Ajang lari ekstrem yang sedang ngetren ini, digelar di Johor, Malaysia, pada Minggu (1/12). Kosim memenangi nomor Beast (21 km) untuk tingkat Asia Tenggara.
“Saya senang sekali, sebab ini prestasi pertama untuk saya, juga Indonesia. Tiga bulan lalu, saya ikut kejuaraan di Putra Jaya, Malaysia, namun hanya bisa 10 besar untuk nomor super atau 13 km,” kata Kosim, pelari asal Bima, NTB, dilansir Tempo.co, pada Kamis (6/12).
Kosim sejatinya baru 6 bulan menekuni lari OCR. Sebelumnya dia adalah atlet panjat tebing. Kosim melihat peluang baru berprestasi, setelah dia tersisih dari timnas panjat tebing. Di bawah arahan pelatih Rachmat Rukmantara, Kosim perlahan-lahan menekuni cabang olahraga barunya itu.
“Melihat postur Kosim, saya yakin dia mampu berprestasi di lari OCR. Cabang ini tak semata memerlukan daya tahan, namun juga kekuatan dan kelenturan seperti selama ini biasa dihadapi Kosim di panjat tebing,” kata Rachmat, soal pelari berusia 26 tahun itu.
OCR adalah lari halang rintang ekstrem yang dibagi dalam 5 nomor dalam setiap lomba, yaitu Sprint (5 km), Super (13 km), Beast (21 km), dan Ultra (50 km). Kosim memenangi nomor Beast. OCR mengombinasikan lari lintas alam, halang rintang, dan panjat tebing.
Seorang atlet OCR harus menyelesaikan jarak tertentu dan menaklukkan puluhan rintangan yang sengaja dibikin seperti layaknya pelatihan militer. OCR baru berkembang di Asia Tenggara sekitar 3 tahun terakhir, diawali di Malaysia dan Singapura.
“Saya tertantang untuk meraih prestasi lebih tinggi, setelah menang di Johor. Saya ingin bersaing dan diakui sebagai pelari OCR elit dunia,” ujar Kosim bertekad untuk cabang lari yang kini ditekuninya.
Lantaran mampu berprestasi bagus di tingkat Asia Tenggara, Kosim lantas direncanakan untuk meningkatkan raihannya di level Asia Pasifik dan Dunia. “Tahun depan Kosim dijadwalkan ikut 3 ajang Spartan Race Asia Pasifik. Kalau dapat sponsor, bukan tidak mungkin dia akan mencoba ke tingkat dunia,” cetus Rachmat.
Rachmat menambahkan lari halang rintang ultra OCR ini direncanakan tampil di ajang SEA Games 2019 Filipina sebagai cabang eksebisi. “Ini kesempatan Indonesia menambah medali, jika OCR nantinya dikompetisikan secara resmi di SEA Games atau kompetisi multi cabang lainnya,” pungkasnya soal lomba lari ekstrem jenis baru ini. (Adt)