Juara All England 2019 Hendra/Ahsan Diganjar Bonus Rp 240 Juta, Picu Motivasi Atlet Junior Berjuang Lebih Keras

Ganda senior Hendra/Ahsan mendapatkan bonus Rp 240 juta perorang dari Kemenpora usai meraih gelar juara All England 2019. (Adt/NYSN)

Jakarta- Ganda putra senior Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan tiba di Tanah Air pada Minggu (17/3) malam usai menjadi kampiun di ajang kejuaraan tertua sekaligus paling bergengsi di dunia, All England 2019. Kedatangan Hendra/Ahsan di Terminal 3 Bandara International Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, disambut Raden Isnanta (Deputi Pembudayaan Olahraga), mewakili Imam Nahrawi (Menteri Pemuda dan Olahraga/Menpora), bersama Wiranto (Ketua Umum Pengurus Pusat Persatusn Bulutangkis Seluruh Indonesia). Hendra/Ahsan sukses menjadi juara All England 2019 usai menaklukan ganda muda Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik, di partai final, Minggu (10/3), rubber game, dengan skor 11-21, 21-14, 21-12. Usai menjadi juara di Negeri Ratu Elizabeth, Hendra/Ahsan langsung mengikuti kejuaraan Swiss Open 2019. Namun, langkah mereka terhenti di perempat final usai takluk dari wakil Taiwan Lee Yang/Wang Chi-Lin (8), rubber game, 26-24, 7-21, 12-21. Dan, sebagai bentuk apresiasi terhadap perjuangan keras The Daddies dalam meraih juara All England 2019, pemerintah melalui Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) memberikan bonus sebesar Rp 240 juta perorang. “Bonus Rp 240 juta diterima masing-masing Hendra dan Ahsan ini sudah bersih tidak ada potongan pajaknya dan untuk pelatihnya juga ada sedang kami siapkan,” ujar Isnanta. Dalam kesempatan itu, Isnanta mengatakan pemerintah sangat mengapresiasi dan bangga bahwa bulutangkis bisa menghadirkan sebuah kebanggaan untuk masyarakat Indonesia. Terlebih, lanjut Isnanta, mereka menjadi juara di ajang kejuaraan tertua dan paling bergengsi, selain kejuaraan dunia dan Olimpiade. “Mereka telah membuktikan bahwa umur bukan patokan untuk menjadi juara. Terbukti mereka masih mampu menjaga performanya. Ini akan menginspirasi atlet junior akibat kematangan dan konsistensi mereka dalam menjaga mental, strategi dan teknik yang baik, sehingga akan lahir juara-juara lain,” tambah Isnanta. “Terima kasih untuk peran besar PBSI di bawah kepemimpinan Wiranto karena bisa membimbing juara dalam mengharumkan nama Indonesia,” tutur Isnanta. Sedangkan Ahsan mengaku bersyukur atas pencapaian prestasi ini karena kedepan masih banyak target pertandingan yang harus diraih. “Pasti senang dan bersyukur karena setelah lima tahun bisa juara All England lagi. Saya berharap bisa berprestasi terus untuk bangsa dan prestasi ini bisa memotivasi atlet junior agar lebih keras lagi berjuang,” cetus Ahsan. “Terima kasih kepada Kemenpora atas pemberian bonus. Kami senang dan bukan masalah nilainya, tapi perhatian pemerintah kepada kami sebagai atlet,” sambung pebulutangkis kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 9 Juli, 31 tahun silam itu. Senada, Hendra mengapresiasi penghargaan yang diberikan Kemenpora. “Terima kasih banyak kepada Kemenpora dan Pak Wiranto dan juga untuk keluarga kami yang telah memberikan dukungan,” terang Hendra. Hendra mengungkapkan meski mengalami cedera, namun dirinya tak lagi memikirkan kondisi yang dialaminya ketika berlaga di partai final All England 2019. “Kami tidak mikir pressure, cedera dan lainnya. Kami hanya fokus ke perolehan poin demi poin. Kedepan kami berdua berharap bisa lolos Olimpiade,” terang pria Kelahiran Pemalang, Jawa Tengah, 34 tahun silam itu. Sementara itu, Wiranto mengaku bangga atas prestasi Hendra/Ahsan karena berhasil mengembalikan supremasi bulutangkis dunia ke Indonesia. “Perjuangan tidak mudah karena sengitnya persaingan bulutangkis dunia. Kita bersyukur Hendra/Ahsan memberikan pengabdian terbaik meskipun kita lihat perjuangan mereka luar biasa. Dimana saat semifinal, Hendra terpaksa dibalut kakinya akibat cedera dan menghadapi final yang sangat berat. Rasanya tidak mungkin bisa juara, tapi ternyata bisa unggul karena semangat yang tidak kenal menyerah dari Hendra/Ahsan,” tukas Wiranto. “Semoga ini menjadi pemicu bagi para pemain muda. Usia dan kondisi bisa dipicu dengan semangat pantang menyerah,” tutupnya. (Adt)

Sofbol Bidik Dua Medali Emas SEA Games 2019 Filipina, Asia Women Championship Jadi Ajang Pemanasan

Jakarta- Target tinggi dicanangkan Pengurus Besar (PB) Perbasasi (Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia) menghadapi SEA Games 2019 Filipina. Andika Monoarfa, Ketua Umum PB Perbasasi, menyebut pihaknya membidik dua medali emas cabang sofbol putra dan putri pada pesta multievent olahraga dua tahunan negara-negara se-Asia Tenggara itu. “Targetnya softbol di SEA Games itu dua medali emas dari putra dan putri,” ujar Andika, di Jakarta, Jumat (15/3). Target yang dibebankan kepada para atlet bukanlah tanpa alasan. Sebab, ungkap Andika, pesaing tangguh dalam meraih medali emas untuk di kawasan Asia Tenggara masih dipegang tuan rumah Filipina. “Kami sangat percaya diri karena Filipina sebagai pesaing tangguh itu beberapa bulan lalu sudah pernah kami kalahkan,” lanjutnya. Andika menyebut seleknas (seleksi nasional) tim nasional (timnas) softbol putra telah digelar pada 11-14 Maret 2019. Sedangkan timnas softbol putri sudah lebih awal dengan menjaring 24 atlet dari 45 atlet yang diundang mengikuti seleknas, atau masih 150 persen dari skuat tim inti. Usai seleknas, timnas putra akan melakoni laga ujicoba kontra tim nasional Singapura pada 30-31 Maret nanti. Dan mereka akan melakukan training camp (TC) di Kendari, Sulawesi Tenggara. Sedangkan tim putri akan menjalani TC di Jakarta, pada pekan depan. Dan sebelum berlaga di SEA Games 2019, timnas putri akan turun mengikuti kejuaraan softbol bertajuk Asia Women Championship 2019, pada 30 April – 7 Mei mendatang. Perbasasi menjadikan ajang ini sebagai pemanasan sekaligus seleksi Pelatnas menuju SEA Games 2019, pada Akhir November mendatang. “Kejuaraan Asia Women Championship ini untuk pertama kalinya digelar di Indonesia. Ini akan kami jadikan ajang pemanasan menuju SEA Games 2019. Dan, kejuaraan ini sekaligus menjadi salah satu turnamen pra-kualifikasi Olimpiade,” tambah Andika. Dijelaskannya, saat ini sudah 12 negara yang telah mendaftarkan diri. Kendati demikian, Andika tidak merinci negara-negara mana saja yang akan turut meramaikan persaingan di ajang tersebut. “Di Asia Women Championship nanti kami berharap bisa berada di peringkat lima. Sebab untuk bisa mengalahkan peringkat satu dan juara dunia yaitu Jepang, sangat susah,” tukas Andika. (Adt)

Carles Puyol dan Trofi Liga Champions Sambangi Tiga Kota Besar di Indonesia

Carles Puyol dan Trofi Liga Champions

Jakarta- Indonesia menjadi salah satu negara yang terpilih dalam acara tur trofi Liga Champions bertajuk ‘UEFA Champions League Trophy Tour’. Acara ini terselenggara berkat kerjasama dengan produsen minuman ternama Heineken. Terdapat tiga kota besar di Indonesia bakal mendapatkan kesempatan langka dikunjungi salah satu piala paling bergengsi di dunia sepak bola, Piala Liga Champions UEFA, yakni Jakarta pada 11-12 Maret, Surabaya (Jawa Timur) pada 13-14 Maret, dan Denpasar (Bali) pada 16-17 Maret 2019. Bersamaan dengan itu, Heineken, juga membawa dua pemain sepak bola legendaris, Carles Puyol dan Alessandro Del Piero yang kehadirannya dinantikan para penggemar sepakbola di Tanah Air. Kedua pemain ini telah memenangkan Liga Champions dengan klub mereka masing-masing, yaitu Barcelona dan Juventus. “lndonesia adalah negara dengan jumlah penggemar sepak bola yang sangat besar. Adalah sebuah kehormatan bagi kami untuk memulai Tur Piala Liga Champions UEFA secara resmi, serta mendatangkan pengalaman sepakbola kelas dunia ke Indonesia. Kami benar-benar bisa merasakan kegembiraan dan antusiasme dari para penggemar di sini. Untuk itu, kami ingin mengundang semua pecinta Liga Champions untuk bergabung dan menciptakan #Unmissable moment versi mereka sendiri,” ujar Mariska Van Drooge, Direktur Pemasaran PT Multi Bintang lndonesia Niaga, bagian dari HEINEKEN company, pada Senin (11/3). Kampanye Liga Champions UEFA 2018/2019 Heineken, mengambil tema ‘Unmissable’, karena setiap pertandingan Liga Champions UEFA memiliki berbagai momen berharga yang sayang untuk dilewatkan. Heineken, menghidupkan kembali momen-momen berharga ini untuk para penggemar sepak bola di seluruh dunia dengan memberi mereka pengalaman yang tidak terlupakan, yaitu bisa bertemu langsung Piala Liga Champions UEFA dan legenda sepak bola favorit mereka. Puyol, bek tengah legendaris dan mantan kapten Barcelona selama 10 tahun, mengaku sangat senang bisa berkunjung ke Indonesia untuk pertama kali. “Saya merasa terhormat bisa berada di sini sebagai duta besar dalam acara UEFA Champions League Trophy Tour presented by Heineken. Para penggemar di Indonesia, terutama fans Barca, menunjukkan antusiasme yang sangat tinggi, membuat saya merasa seperti sedang berada di Stadion Camp Nou. Saya tidak sabar untuk menghabiskan empat hari ke depan di Jakarta dan Surabaya, dan bertemu dengan semua penggemar Liga Champions UEFA di acara ini,” terang Puyol. Dalam kesempatan itu, pria kelahiran La Pobla de Segur, Spanyol, 13 April, 40 tahun silam itu, juga berbagi kebahagian. Menurutnya, final Piala Champions 2006 merupakan momen paling berkesan bagi dirinya. Ketika itu, ia membantu Barcelona menaklukan Arsenal di partai pamungkas yang dihelat di Prancis. “Saya sudah pernah merasakan mengangkat trofi Liga Champions. Tapi, menurut saya yang paling berkesan adalah saat final 2006. Saya tidak bisa membayangkan rasanya seperti apa bisa mengangkatnya untuk pertama kali,” lanjutnya. Bagi Puyol, Liga Champions adalah turnamen yang paling diimpikannya sepanjang karier sebagai pemain sepak bola. “Hari ini saya datang ke Jakarta untuk berbagi kebahagiaan yang saya rasakan kepada masyarakat Indonesia,” tambah pria berpostur 178 centimeter itu. Puyol memiliki sejarah panjang dengan Liga Champions. Ia telah memenangkan Piala Liga Champions sebanyak tiga kali (2006, 2009, dan 2011) serta tampil dalam 120 pertandingan, menjadikannya pemain ke-15 yang memiliki jumlah penampilan terbanyak dalam sejarah Liga Champions UEFA. Sementara itu, Puyol menyebut ‘Unmissable Moment’ yang paling berkesan dalam 15 tahun karirnya adalah di final Wembley, Inggris, pada 2011. Ia menyerahkan ban kapten kepada Eric Abidal agar Eric bisa menjadi pemain pertama yang mengangkat Piala Liga Champions ketika Barcelona memenangkan laga final. Beberapa bulan sebelumnya, Abidal didiagnosis dengan penyakit kanker. “Abidal telah berjuang sangat keras untuk tim. Dia layak menjadi pemain pertama untuk mengangkat Piala Liga Champions yang prestisius. Saya terharu ketika melihat dia mengangkat trofi, perasaaan tersebut susah saya deskripsikan dengan kata-kata,” tukas Puyol. Dan selama berada di ibukota, Trofi Piala Liga Champion bisa dijumpai di Atrium Utama Mall Lotte Shopping Avenue, dan terbuka untuk publik berusia 21 tahun ke atas. Pengunjung akan memiliki kesempatan langka untuk mengambil foto boomerang bersama Piala Liga Champions UEFA, mengikuti sesi penandatanganan merchandise bersama Puyol, dan merasakan momen bersejarah dari turnamen Liga Champions, dengan menjelajahi museum memorabilia. Museum ini akan menampilkan berbagai memorabilia yang berharga, seperti Jersey Liverpool FC Steven Gerrard dari final 2015 dan jersey Real Madrid Cristiano Ronaldo yang telah ditanda tangani dari final 2016. Kedua kaus ini dikenakan oleh Gerrard dan Ronaldo ketika mereka memenangkan Piala Liga Champions dalam pertandingan sengit di babak final. Tahun ini, UEFA Champions League Trophy Tour presented by Heineken, akan mengunjungi Afrika Selatan, Namibia, lndonesia, Mozambik, Cina, Nigeria, dan Amerika Serikat (AS). (Adt)

Turnamen Asiana Cup V Kembali Bergulir, Wujud Konsistensi ASS Lakukan Pembinaan Sepak Bola Usia Dini

Agus Gumiwang Kartasasmita, Pendiri ASS, membuka Asiana Cup V/2019. Menurutnya pembinaan usia dini sangat penting. (Adt/NYSN)

Jakarta- Turnamen sepak bola usia dini Asiana Cup kembali dihelat di Lapangan Panahan, Komplek Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, pada 2-3 Maret 2019. Asiana Cup merupakan event tahunan yang diselenggarakan Asiana Soccer School (ASS). Tahun ini, turnamen ini telah memasuki penyelenggaraan kelima. Event yang diperuntukan bagi kelompok usia (KU) 10 tahun itu sekaligus merupakan ajang bertemunya anak-anak bertalenta dari berbagai kota dan mancanegara yang siap berlaga secara sportif. Pada Asiana Cup V/2019 diundang 9 SSB (Sekolah Sepak Bola) terbaik dari berbagai kota di Tanah Air, seperti Jakarta, Bandung, Medan, Yogyakarta, Semarang, dan Malaysia. Agus Gumiwang Kartasasmita, Pendiri ASS, mengatakan pembinaan sepak bola usia dini mutlak diperlukan jika Indonesia ingin menorehkan prestasi di level Asia Tenggara maupun Asia. “Penting untuk dilihat dari anak-anak usia dini yakni menanamkan dasar-dasar sepak bola dan menguasai wawasan dalam bermain sepak bola. Karena tidak mungkin mereka bisa berprestasi nantinya tanpa adanya pembinaan usia dini,” ujar Agus Gumiwang usai membuka turnamen Asiana Cup V, di Lapangan Panahan, Kompleks GBK Senayan, Jakarta, Sabtu (2/3). Ditegaskannya, semua stakeholder yang konsen terhadap sepak bola memiliki tanggung jawab bersama untuk melahirkan pemain yang bagus. “Indonesia tidak pernah kekurangan talenta-talenta muda sepak bola. Dan untuk menciptakan pemain yang memiliki karakter permainan yang bagus dimulai dari usia dini,” lanjut pria yang juga menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) RI itu. Sementara itu, Galih Dimuntur Kartasasmita, Presiden Direktur (Presdir) PT Asiana Raga Prestasi, menyebut dari gelaran Asiana Cup yang telah memasuki tahun kedua, dan penyelenggaraan kelima ini diharapkan lahir bibit pemain usia dini yang nantinya bisa membawa harum nama Indonesia di tingkat internasional. “Kami melihat anak-anak ini merupakan bibit dan masa depan sepak bola bukan hanya di Indonesia, tapi juga Asia. Sehingga kami konsisten menggelar turnamen Asian Cup ini,” jelas Galih. Menurutnya, kunci dari pengembangan sepak bola terdapat di usia dini. Ia mencontohkan keberhasilan tim nasional (Timnas) U-22 yang berhasil menjadi kampiun di ajang AFF tak lepas dari peran pembinaan usia dini. “Ini menjadi tugas dan tanggung jawab dari orang tua, pelatih, dan semua pihak untuk membawa mereka ke level yang lebih tinggi,” tutur Galih. Sedangkan Luthfi Kamal Baharsyah, salah satu skuat Timnas U-22 yang sukses merajai Piala AFF U-22/2019, meminta para pemain tampil penuh semangat tinggi dan bisa menujukan sportifitas ketika bertanding. “Untuk semuanya bisa bermain dengan semangat dan sportif serta jangan takut bermimpi, semoga bisa membela timnas nantinya,” tukas Luthfi. (Adt)

PODSI Kirim Mayoritas Atlet Junior, Bidik Juara Umum SEA Games 2019 Filipina

Hifni Hasan (Ketua Bidang Organisasi PB PODSI), usai pembukaan Rakernas menyebut dengan menurunkan mayoritas atlet junior, cabor dayung membidik gelar juara umum SEA Games 2019. (Adt/NYSN)

Jakarta- Keinginan pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk menurunkan mayoritas atlet junior di ajang multievent SEA Games 2019 Filipina disambut positif oleh Pengurus Besar (PB) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI). Hal itu ditegaskan Hifni Hasan selaku Ketua Bidang Organisasi PB PODSI usai pembukaan Rakernas (Rapat Kerja Nasional) PB PODSI, di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpera), Jakarta, pada Rabu (27/2) malam. “Kalau kami di cabang olahraga dayung untuk event seperti PON (Pekan Olahraga Nasional) yang diturunkan adalah atlet junior semua, sedangkan yang senior sudah tidak boleh bertanding. Jadi pembinaan untuk atlet junior sudah mantap dan telah kami lakukan,” ujar Hifni. Ia menegaskan dengan komposisi mayoritas atlet junior di pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara, PB PODSI membidik gelar juara umum. Di SEA Games 2019 Filipina, cabang olahraga (cabor) dayung akan memperebutkan sebanyak 18 medali emas. “Dengan adanya Rakernas ini, PB PODSI atas perintah Ketua Umum agar segenap pengurus menjadikan cabor dayung menjadi juara umum pada SEA Games 2019 dengan meraih 9 medali emas. Artinya kami akan mengambil 50 persen dari total medali yang diperebutkan,” lanjutnya. Selain prestasi tinggi di SEA Games 2019, ungkap Hifni, PODSI juga mematok target di multievent bergengsi lainnya, yakni Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang, dan Asian Games 2022 Hangzhou, China. “Kami menargetkan untuk bisa meloloskan minimal dua atlet pada Olimpiade 2020,” tambah Hifni. Lebih lanjut, mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) KOI (Komite Olimpiade Indonesia) itu, menyebut PODSI berencana memindahkan Pelatnas (Pemusatan Latihan Nasional) cabang kano dan kayak dari Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta ke Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sebagai persiapan kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. “Lokasi Pelatnas PODSI di Pangalengan nantinya akan termasuk atlet-atlet kano dan tidak hanya bagi atlet-atlet dayung,” terangnya. Namun, Pelatnas perahu naga, menurutnya, akan tetap berada di Jatiluhur. Ia beralasan pemindahan lokasi Pelatnas cabang kano dan kayak ke Pangalengan dari Jatiluhur dikarenakan atlet-atlet kano juga membutuhkan lokasi latihan dengan ketinggian 1.500 meter hingga 2.000 meter. “Harus ada suasana latihan yang bagus bagi mereka untuk bisa mencapai prestasi,” cetusnya. Sementara itu, Budiman Setiawan, Wakil Ketua Umum PB PODSI, menyatakan selepas Asian Games 2018, Pelatnas cabor dayung terus berlanjut. “Pelatnas tidak pernah berhenti. Setelah Asian Games 2018, kami hanya libur 2 minggu, dan para atlet sudah mulai latihan lagi. Karena kami diberikan anggaran oleh Kemenpora sampai dengan akhir Desember lalu. Jadi kami manfaatkan dengan benar,” terang Budiman. Guna persiapan SEA Games 2019, Budiman menyebut pihaknya mengajukan 35 atlet untuk nomor rowing, 26 atlet nomor kano, dan 52 atlet nomor perahu naga. “Mereka ini kami siapkan sasarannya menuju Asian Games 2022. Jadi jangan sampai di Asian Games 2022 medali kurang dari pencapaian Asian Games 2018,” urainya. Dalam kesempatan itu, Hadi Muljono, Ketua Umum PB PODSI, menuturkan Rakernas ini adalah upaya untuk memantapkan persiapan menuju SEA Games 2019, Olimpiade 2020, dan Asian Games 2022. “Saya kira Rakernas ini akan menyiapkan program kerja, pelatih, dan kesiapan untuk menghadapi event-event internasional maupun nasional seperti juga PON 2020,” tukas Hadi yang juga menjabat Menteri PUPR itu. (Adt)

Siapkan Atlet Muda, PRSI Bidik Prestasi Tinggi di SEA Games 2019 Filipina

Anindya Novyan Bakrie, Ketua Umum PB PRSI (kedua dari kiri), menyebut PRSI akan mengirimkan atlet muda ke SEA Games 2019 Filipina dan membidik enam medali emas. (Adt/NYSN)

Jakarta- Pengurus Besar (PB) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas), di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, pada 24-25 Februari 2019. Tercatat, 34 utusan Pengurus Provinsi (Pengprov) PRSI dari seluruh Indonesia hadir dalam pertemuan yang mengusung tema ‘Sukseskan PON 2020 serta ukir prestasi pada SEA Games 2019 untuk menuju Olimpiade 2020’ tersebut. Dengan agenda utama Rakernas yakni membahas kinerja, pencapaian prestasi serta rencana program kerja orgnisasi cabang olahraga akuatik sepanjang tahun ini. Anindya Novyan Bakrie, Ketua Umum PB PRSI, menyebut terdapat lima poin penting pada Rakernas ini. Pertama, mendukung upaya PRSI termasuk budget untuk memastikan SEA Games 2019 berjalan lancar. “Kedua, PRSI kedepannya akan bekerja sama dengan Pengprov untuk memberikan kajian maupun dukungan-dukungan seperti apa yang diberikan pemerintah daerah kepada Pengprov PRSI. Dan PRSI berencana akan menggelar PRSI Award pada 2020, serta akan mengundang tiga gubernur yang dianggap memberikan dukungan kepada Pengprov PRSI,” ujar Anindya usai penutupan Rakernas, pada Senin (25/2). Ketiga, lanjut pengusaha berusia 44 tahun itu, PRSI berupaya lebih memperbanyak lagi pelatihan wasit, dan pelatih di daerah maupun di pusat. Bahkan, PRSI akan bekerja sama dengan FINA (Federation Internationale de Natation/federasi renang internasional) supaya mendapatkan tenaga ahli agar mereka yang berada di daerah dapat berkembang dan melahirkan atlet. “Keempat, PRSI memastikan akan memasyarakatkan renang lebih besar lagi dengan memantapkan program ‘Ayo Berenang’ bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Pariwisata,” tambahnya. “Dan, kelima, PRSI memberikan Akte Notaris kepada setiap Pengprov secara gratis,” sebut Anindya. Soal Akte Notaris ini, juga ditegaskan Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Umum (Waketum) PB PRSI. Menurut Sarman, pihaknya memfasilitasi setiap Pengprov untuk memiliki Akte Notaris secara gratis. “Ini kami lakukan karena banyak sekali klub-klub renang belum memiliki dokumen hukum. Dan tadi kami sudah berikan kepada salah satu klub di Sumartera Utara,” ungkap Sarman. (edited) Sementara itu, terkait SEA Games 2019 Filipina, Anindya menegaskan induk organisasi renang yang dipimpinnya memiliki target yakni bisa melebihi pencapaian SEA Games 2017 Kualalumpur, Malaysia. Di Negeri Jiran Malaysia, dua tahun lalu, cabang renang hanya mampu membawa pulang empat medali emas melalui I Gede Siman Sudartawa, Triady Fauzi Sidiq, Gagarin Nathaniel Yus, dan Indra Gunawan. “Kami berharap di SEA Games 2019 Filipina bisa meraih enam medali emas. Kami mohon doa, semoga keinginan ini bisa tercapai,” jelas putra sulung pengusaha nasional Aburizal Bakrie (ayah) dan Tatty Murnitriati (ibu) itu. Ia juga menyatakan PRSI sebisa mungkin akan mengirimkan atlet yang lebih muda ke pesta multievent olahraga terbesar se-Asia Tenggara itu. “Persiapan kami terus berjalan. Dari tahun lalu sehabis Asian Games lalu, kami langsung melihat kekurangan yang ada serta berupaya untuk memastikan perenang-perenang muda bisa beraksi dan berhasil di SEA Games 2019 di Filipina,” cetus Anindya. Hal membanggakan, ungkap pria kelahiran 10 November 1974 itu, terdapat dua perenang muda Indonesia, yakni Azzahra Permatahani (16 tahun), dan Adinda Larasati Dewi (18 tahun) yang lolos limit kualifikasi A Youth Olympic (Olimpiade Remaja), di Buenos Aires, Argentina, Oktober tahun lalu. “Bagi kami ini suatu ‘angin segar’ dan capaian ini harus terus dilanjutkan. Jadi strategi kami di SEA Games nanti sebisa mungkin menurunkan yang muda-muda. Karena selepas SEA Games yang berikutnya ada Olimpiade Tokyo 2020 yang tantangannya jauh lebih berat lagi dari SEA Games maupun Asian Games,” tuturnya. “Setelah itu di 2021 ada SEA Games lagi, kemudian disambung Asian Games 2022. Jadi benar-benar atlet-atlet muda ini harus diberikan pengalaman di SEA Games, biarkan mereka menambah pengalaman dan jam terbang untuk bisa memecahkan prestasi di Asian Games 2022 nantinya,” terang Anindya. Ditegaskan suami dari Firdani Saugi, Rakernas ini tidak hanya membicarakan target yang ingin dicapai pada 2019 hingga 2020 saja, namun juga membahas proyek jangka panjang dan masa depan atlet muda. “Kami memikirkan ke depannya nanti seperti apa. Karena kami harus mempersiapkan sistem-sistem yang baik, dan memikirkan atlet-atlet muda. Mereka harus dipikirkan sekolahnya agar bisa berkembang bukan hanya sebagai atlet, tapi harus diperhatikan dengan baik dari pelatihnya, lingkungannya. Karena lingkungan yang kompetitif akan membawa mental yang lebih kuat,” tukas Anindya. (Adt)

Tonjolkan Kearifan Lokal, Riors Luncurkan Jersey Anyar PSIS Semarang

Perusahaan apparel asli Indonesia, Riors meluncurkan jersey anyar PSIS Semarang. Yudhi Setiawie mengatakan design jersey tersebut menonjolkan kearifan lokal Kota Semarang. (Adt/NYSN)

Jakarta– Perusahaan apparel asli Indonesia, Riors dan klub sepak bola PSIS Semarang kembali menjalin kerjasama. Sinergi kedua belah pihak yang sudah terjalin selama tiga tahun, sejak 2017, ditandai dengan peluncuran jersey anyar bagi klub berjuluk ‘Laskar Mahesa Jenar’ tersebut. Jersey yang disediakan Riors untuk PSIS Semarang dalam mengarungi kompetisi musim 2019 yakni berwarna biru (kandang) dan putih (tandang). Yudhi Setiawie, Owners Riors, mengatakan design jersey yang dikenakan klub kebanggaan warga Semarang tersebut diambil dari kearifan lokal Kota Semarang. “Untuk design jersey ini, kami ingin lebih menonjolkan kearifan lokal Kota Semarang. Selain dari segi bahan dan pola, kami juga sangat fokus pada kenyamanan serta fungsional untuk dikenakan oleh para pemain,” ujar Yudhi, di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (18/2). Dibandingkan dengan jersey sebelumnya, kali ini Riors memasang kepala Naga di bagian depan jersey berwarna biru PSIS Semarang. “Jersey ini kami konsepkan dengan matang. Kami juga perlihatkan ada wajah naga di bagian depan jersey,” lanjutnya. Dan, untuk jersey berwarna putih, ungkap Yudhi, terdapat sisik-sisik naga. “Kami ingin para pemain ini juga kuat seperti naga pada saat bertanding,” tambah Yudhi. Sedangkan untuk Jersey PSIS Semarang yang akan dikenakan untuk mengarungi Liga 1 Indonesia musim mendatang, Yudhi menjelaskan pihaknya akan merancang jersey dengan design terbaik, dengan kualitas yang terus ditingkatkan. “Menatap Liga 1 Indonesia musim 2019-2020, Riors akan merancang jersey PSIS Semarang yang pastinya jauh lebih baik dari jersey yang kami luncurkan saat ini,” cetus Yudhi. Dalam kesempatan yang sama, Yoyok Sukawi, CEO PSIS Semarang, menyebut Riors selalu memberikan kejutan kepada klub sepak bola kebanggaan warga Kota Atlas. Ia juga menyebut selama kurun waktu tiga tahun menjalin kerjasama, Riors telah menjadi bagian dan setia menemani PSIS Semarang sejak dari Liga 2 hingga Liga 1 Indonesia. “Atas dukungan maupun support yang luar biasa ini, kami ucapkan banyak terima kasih pada Riors,” cetus Yoyok. Disisi lain, Yoyok mengaku mendapatkan keuntungan lebih atas penjualan jersey resmi PSIS Semarang, dimana totalnya mencapai ribuan jersey. “Tahun kemarin kami cukup bagus penjualannya. Dan kami menargetkan penjualan tahun ini bisa lebih besar atau dua kali lipat,” tutur Yoyok. Sementara itu, salah satu skuat PSIS, Bayu menyebut dengan jersey baru ini akan dapat menambah kepercayaan diri dalam melakoni setiap pertandingan. “Dengan jersey baru ini, secara pribadi semakin menambah kepercayaan diri, dan berusaha melakukan yang terbaik dalam setiap pertandingan untuk bisa meraih kemenangan,” tukas Bayu. (Adt)

Pimpin PB FORKI, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Gerak Cepat Siapkan Atlet ke Olimpiade 2020

Ketua Umum PB FORKI periode 2019-2023 Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama dengan pengurus yang baru akan bergerak cepat menyiapkan atlet ke Olimpiade 2020, Tokyo, Jepang. (Adt/NYSN)

Jakarta- Kongres XV/2019 PB (Pengurus Besar) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) resmi ditutup pada Minggu (17/2), di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat.Ketua Umum PB FORKI terpilih 2019-2023, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berbaur dengan para pengurus provinsi (Pengprov) dan perguruan karate di Tanah Air. Dalam sambutannya, mantan KASAU (Kepala Staf TNI Angkatan Udara) 2017-2018 itu, mengajak seluruh Pengprov dan perguruan untuk bekerja keras dalam memajukan FORKI. Ia juga bertekad membawa organisasi ini kearah yang lebih baik, utamanya dalam prestasi, baik di kancah nasional maupun internasional. “Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta Kongres FORKI yang telah memilih saya secara aklamasi. Dan, saya juga memberikan penghormatan kepada Pak Gatot (Nurmantyo) yang telah membawa organisasi ini tampil cemerlang,” tutur Hadi dihadapan peserta Kongres XV/2019 PB FORKI. Hadi mengaku bila dirinya telah meminta doa restu kepada Gatot untuk mengemban amanah sebagai ketua umum selama empat tahun kedepan. “Saya memohon doa restu pada Pak Gatot, dan beliau mengatakan bahwa semua akan berjalan dengan baik. Semoga saya juga bisa menjalankan amanah sesuai keinginan organisasi,” lanjutnya. Pria lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1986 itu, menegaskan pihaknya bersama dengan para pengurus FORKI yang baru akan bergerak cepat dalam menyiapkan atlet menuju Olimpiade 2020, Tokyo, Jepang. “Dalam waktu dekat kami akan menyiapkan atlet menghadapi Olimpiade. Waktu tersisa hanya tinggal 532 hari, dan saya akan lakukan konsolidasi serta melihat kekurangan yang ada terlebih dahulu untuk kemudian bersama-sama mencari solusi terbaik,” tambah suami dari Nanik Istumawati itu. Guna meraih prestasi di pesta olahraga terbesar sejagat itu, Hadi mengajak semua pihak di FORKI bersama-sama berjuang dan bekerja keras demi meraih prestasi. “Semua harus bisa melaksanakan ini dengan baik. Karena saya memiliki prinsip bahwa kemenangan bisa diraih dengan persiapan diri dengan pola pelatihan yang baik,” jelasnya. Sementara itu, terkait persiapan menuju SEA Games 2019 Filipina, lulusan Sekolah Penerbang TNI AU 1987 itu, menyebut akan terus melanjutkan prestasi yang sudah diraih oleh para pengurus FORKI sebelumnya. “Saya akan terus meningkatkan kemampuan para atlet mempersembahkan prestasi tinggi bagi Merah Putih,” tukas ayah dua anak itu. (Adt)

Terpilih Aklamasi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Pimpin FORKI Periode 2019-2023

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akhirnya resmi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) periode 2019-2023. (tribunnews.com)

Jakarta- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) periode 2019-2023. Hasil itu merupakan keputusan Kongres FORKI XV, di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat, selama dua hari, atau Jumat (15/2) hingga Sabtu (16/2). Pria kelahiran Malang, Jawa Timur, 8 November, 55 tahun silam itu, akan melanjutkan kepemimpinan Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo. Hadi diusulkan oleh 26 Pengprov (Pengurus Provinsi) dan 17 perguruan anggota FORKI. Sedianya Hadi akan hadir ke Kongres XV FORKI, namun berhalangan hadir. Ia mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Semarang, Jawa Tengah. Dan rencananya Kongres XV FORKI yang semula ditutup pada Sabtu (16/2), diundur pada Minggu (17/2) pagi. Sebelumnya, usai membuka Kongres XV FORKI, Gatot menyatakan bersedia maju lagi sebagai Ketua Umum PB FORKI. Dengan syarat, ia hany bersedia jika dipilih melalui musyawarah dan mufakat. Basiruddin sebagai wakil pimpinan sidang, mengatakan kongres kali ini berlangsung lancar, dan memutuskan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Ketua Umum PB FORKI. “Beliau sebelumnya sudah setuju diusung sebagai Ketua Umum PB FORKI, sehingga Pengprov dan perguruan memberi surat rekomendasi keterpilihan Panglima TNI sebagi Ketua Umum yang baru,” ujar Basiruddin, yang juga Ketua Harian FORKI DKI Jakarta. Selanjutnya, Ketua Umum baru akan membentuk struktur kepengurusan dibantu tim formatur. “Ada formatur yang terdiri dari 4 tim, yakni 2 dari Pengprov (Pengprov DKI dan Sumatera Utara), serta 2 perguruan, yaitu KKI (Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia) dan INKANAS,” lanjutnya. “Formatur ini akan membantu Ketua Umum terpilih untuk menyusun struktur kepengurusan dalam jangka 30 hari masa kerja,” tambah Basiruddin. Sementara itu, Ellong Tjandra, Ketua Harian FORKI Sulawesi Selatan, berharap Ketua Umum yang baru dapat membawa organisasi kearah yang lebih baik serta memberikan perhatian lebih kepada pengurus daerah. “Semoga dengan kepengurusan yang baru ini, regenerasi atlet dapat berjalan dengan baik, begitu juga dengan pelatih. Selain itu, Ketua Umum yang baru bisa memberikan perhatian kepada pengurus-pengurus di daerah. Dan, kedepan prestasi FORKI harus lebih baik, bisa melebihi prestasi di Asian Games 2018,” tukas Ellong. (Adt)

Kandidat Kuat Ketua Umum Forki Periode 2019-2023, Ini Syarat Dari Gatot Nurmantyo

Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo menjadi kandidat kuat untuk menjadi Ketua Umum PB FORKI periode 2019-2023, dalam Kongres yang diselenggarakan di Hotel Peninsula, Jakarta Barat, Jumat (15/2). (breakingNews.co.id)

Jakarta- Masa jabatan Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo sebagai Ketua Umum PB (Pengurus Besar) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) akan berakhir seiring pelaksanaan Kongres XV PB FORKI, di Ballroom Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat, pada Jumat (15/2). Pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah (Jateng), 13 Maret, 58 tahun silam itu, menyatakan bersedia maju lagi sebagai Ketua Umum PB FORKI periode 2019-2023, asalkan dengan satu syarat. “Saya akan maju lagi apabila dipilih secara musyawarah dan mufakat. Menurut saya kalo voting itu tidak pancasilais. Jadi kalau forum menginginkan saya untuk maju lagi, harus secara musyawarah dan mufakat. Diluar itu, saya tidak mau,” ujar Gatot yang hadir dan membuka Kongres XV PB FORKI, Jumat (15/2). Jika nanti dirinya terpilih, maka prioritas utama yang akan dijalankan mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) 2014-2015 itu, adalah menyiapkan atlet guna menghadapi pesta olahraga sejagat, atau Olimpiade 2020, Tokyo, Jepang. “Paling utama adalah menyiapkan atlet untuk Olimpiade. Sebab, menuju ke Olimpiade tidak hanya menyiapkan atlet ‘jagoan’, namun harus juga mengikuti berbagai turnamen internasional,” lanjutnya. Ia menambahkan dalam menyiapkan atlet tak hanya melakukan lewat seleksi, namun mengirimkan mereka untuk mengikuti event internasional. “Selepas Asian Games, kami kirim para atlet ke Chili, Shanghai, Spanyol untuk mereka mengikuti event internasional. Karena itu merupakan bagian dari pengumpulan poin, sehingga atlet bisa mengikuti Olimpiade. Semoga kami bisa mengirimkan minimal 3 hingga 4 atlet, dan itu minimal,” tambah suami dari Enny Trimurti itu. Kongres FORKI akan berlangsung selama dua hari, yakni pada Jumat (15/2) hingga Sabtu (16/2), dan dihadiri perwakilan dari 23 perguruan serta 24 Pengprov (Pengurus Provinsi) untuk menentukan kepengurusan baru. Dalam kesempatan itu, Mayjend TNI (Purn) Suwarno, Wakil Ketua KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Pusat, meminta cabang olahraga karate mempertahankan sekaligus meningkatkan prestasi yang pernah diraih pada ajang Asian Games 2018, Jakarta-Palembang. “Prestasi yang minimum satu emas itu harus bisa dipertahankan, atau bahkan harus lebih ditingkatkan lagi,” tutur Suwarno dalam sambutan pembukaan Kongres. Di era kepemimpinan Gatot, Indonesia pernah menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Kadet-Junior dan U-21 di BSD (Bumi Serpong Damai), Tangerang Selatan, Banten, pada 2015. Tak hanya itu, pada Kejuaraan Dunia resmi Federasi Karate Dunia (WKF), para atlet mempersembahkan 4 medali emas. Medali emas masing-masing diraih Ahmad Zigi Zaresta (kata junior perorangan putra), Faqih Karomi (kumite kadet -70 kg putra), Ceyco Georgia Zefanya (kumite junior 59+ kg putra), dan Muhammad Fahmi Sanusi (kumite junior -76 kg putra). Sedangkan di pesta multievent empat tahunan se-Asia, lagu Indonesia Raya berkumandang oleh torehan membanggakan Rifky Ardiansyah Arrosyiid yang sukses mempersembahkan medali emas. Hasil positif ini sangat menggembirakan bagi FORKI, terlebih cabang olahraga beladiri ini paceklik medali emas setelah era Hasan Basari yang meraih medali emas pada Asian Games 2002. (Adt)

IJC Gelar Festival Judo 2019, Undang 5 Negara Ramaikan Persaingan

JC akan menggelar Festival Judo 2019, di Park Mall, Karawang Barat, Jawa Barat, 23-24 Februari mendatang. (Adt/NYSN)

Jakarta- Indonesia Judo Community (IJC) menggelar Festival Judo 2019, di Park Mall, Jalan Resinda Raya, Karawang Barat, Jawa Barat, pada 23-24 Februari mendatang. Event ini dihelat dalam rangka menyambut HUT (Hari Ulang Tahun) pertama komunitas pimpinan Arnold Silalahi itu. Hingga kini, tercatat 450 peserta dari tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SD (Sekolah Dasar) bakal meramaikan persaingan pada Festival Judo 2019 yang mempertandingkan 3 kategori, mulai dari kelas 1-3 SD, kelas 4-6 SD, serta SMP, dan memperebutkan total 44 medali emas. Selain itu, IJC juga mengundang peserta dari 5 negara di Asia, di antaranya Filipina, Taiwan, China, Singapura, dan Malaysia. “Sebenarnya Uzbekistan ingin ikut berpartisipasi, tapi tidak jadi karena pasport mereka belum selesai sampai dengan sekarang,” ujar Arnold, Presiden IJC, di One Hotel, Jakarta Pusat, Jumat (15/2). Arnold menyebut bila IJC tidak berada di bawah kepengurusan PB (Pengurus Besar) PJSI (Persatuan Judo Seluruh Indonesia), namun selevel dengan induk organisasi judo tersebut. “Kami memiliki misi turut serta memasyarakatkan olahraga judo di Tanah Air,” lanjutnya. Ditambahkannya, IJC sangat terbuka bagi seluruh Pengprov (Pengurus Provinsi) diseluruh Indonesia. “Tapi, kami sebagai komunitas tidak menghasilkan atlet nasional. Tugas IJC hanya sebatas memberi masukan serta kritikan saja. Ini kami lakukan demi kemajuan judo Indonesia,” tambah Arnold. Di event ini, IJC menggandeng Pengprov PJSI Jawa Barat (Jabar) dan Pencab (Pengurus Cabang) PJSI Karawang. “Mengapa kami menggelar kejuaraan ini di Mall? Supaya masyarakat luas dapat menyaksikan langsung dan mendapatkan informasi lebih mengenai judo,” cetusnya. Arnold berharap kedepannya event ini mendapatkan dukungan dari PJSI. Hal itu diingatkan, karena bertepatan dengan Festival Judo 2019, PJSI juga menggelar Kejurnas (Kejuaraan Nasional) Judo Senior dan Junior di Jakarta. “Harapan dari IJC, bahwa PJSI sebagai organisasi tertinggi resmi dapat memberikan dukungan terhadap Festival Judo 2019,” tukas Arnold. (Adt)

Dicoret dari Timnas U-22, Nadeo Argawinata Masuk Daftar Seleksi Timnas U-23

Nadeo Argawinata (kiri) akhirnya gagal menembus skuat akhir Timnas U-22. Nama kiper Borneo FC itu tak muncul dalam tim arahan Indra Sjafri itu untuk tampil di Piala AFF U-22 2019 di Kamboja. Alasan utamanya karena minim jam terbang interasional. (kumparan.com)

Bangkalan- Nadeo Argawinata akhirnya gagal menembus skuat akhir Timnas U-22. Nama kiper Borneo FC itu tak muncul dalam tim arahan Indra Sjafri itu untuk tampil di Piala AFF U-22 2019 di Kamboja. Padahal, Nadeo termasuk pemain yang sejak awal mengikuti pemusatan latihan bersama Andy Setyo dkk. Kondisi ini tentu sangat berat buat kiper 187 cm. Dalam situasi ini, kiper Madura United, Muhammad Ridho Djazulie, memberi dukungan bagi Nadeo. “Saya selalu memberikan support untuk Nadeo. Selama ini, saya dekat dengan dia. Karena dia kiper muda, saya harus selalu memberikan dukungan buat dia,” kata Ridho pada Kamis (14/2). Ridho dan Nadeo pernah berada dalam satu tim di Borneo FC musim lalu. Tak heran keduanya menjalin kedekatan. Mereka selalu bergantian tampil di bawah mistar Borneo FC, saat satu dari keduanya harus membela Timnas Indonesia. Musim ini, Ridho memutuskan meninggalkan tim Pesut Etam. Namun, keduanya terus menjalin komunikasi. Terbaru, Ridho dan Nadeo saling berhadapan saat uji coba Madura United kontra Timnas U-22 di Stadion Gelora Bangkalan, Bangkalan (12/2). “Saran saya buat dia, tetap semanagat dan bekerja keras. Masih banyak kesempatan. Selalu tetap jaga kondisi dan mulai fokus kembali membela klub,” imbuh Ridho. Nadeo akan kembali memperkuat Borneo FC yang tengah melakukan agenda pramusim. Di klub Pesut Etam, kiper kelahiran Kediri 9 Maret 1997 ini akan kembali bersaing dengan Alfonsius Kelvan dan Gianluca Padenyewu. Timnas U-22 akan mengandalkan tiga kiper dalam turnamen antarnegara ASEAN itu. Mereka adalah Muhamad Riyandi (Barito Putera), Satria Tama (Madura United), dan Awan Setho Rahardjo (Bhayangkara FC). Indra menyebut minimnya pengalaman internasional jadi alasan tercoretnya Nadeo dari skuat akhir yang bakal diboyong ke Kamboja. Diakui Indra bahwa Nadeo tersingkir karena kalah bersaing dari Riyandi. “Riyandi punya pengalaman internasional yang banyak, alasan saya itu,” kata Indra usai sesi latihan di Lapangan ABC Senayan, Jakarta, Kamis sore. Tercoretnya Nadeo memang sempat memancing komentar dari warganet, mengingat kiper jebolan SSB Macan Putih Kediri itu musim lalu cukup kerap dimainkan oleh Borneo FC di Liga 1 Indonesia. Nadeo juga tampil cukup prima ketika menjaga gawang Timnas U-22 dalam laga uji coba terakhir menghadapi Madura United, meski kemasukan gol Slamet Nurcahyo lima menit jelang babak pertama usai. Indra menegaskan gol tersebut bukan menjadi alasan pencoretan Nadeo, sebab penilaiannya menyeluruh termasuk tiap sesi latihan yang diikuti. “Akumulasi semua, ada kesehatan, psikotes, sesi latihan, hingga uji coba. Dari rekapitulasi semua itu, ada yang kita pilih,” ujar Indra. Pun demikian, nama Nadeo, lanjut Indra, masuk daftar 40 pemain yang akan diseleksi kembali saat Timnas U-23 tampil di kualifikasi Piala Asia U-23 di Vietnam pada Maret nanti. (Adiantoro)

Bocah 14 Tahun Asal Magetan, Pimpin Uji Coba Balapan Asia Talent Cup 2019 di Sepang

Pebalap muda Indonesia, Mohammad Adenanta Putra (14 tahun), tampil gemilang dalam uji coba di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia. Uji coba yang berlangsung setelah tes pramusim MotoGP itu merupakan persiapan jelang Asia Talent Cup 2019. (otomotifzone.com)

Kuala Lumpur- Pebalap muda Indonesia, Mohammad Adenanta Putra, tampil gemilang dalam uji coba di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia. Uji coba setelah tes pramusim MotoGP itu, merupakan persiapan jelang Asia Talent Cup 2019. Dalam uji coba itu, Adenanta menjadi pembalap tercepat dalam hasil kombinasi. Remaja kelahiran Magetan, 21 April 2004 itu berhasil mencatatkan waktu putaran lebih cepat 0,5 detik dari pembalap Jepang, Sho Nishimura, di posisi kedua. Mencetak catatan waktu 2 menit 16,293 detik pada sesi kedua, Minggu (10/2), ia sekaligus memecahkan rekor lap miliknya sendiri. Sebelumnya saat hari pertama, Sabtu (9/2), Adenanta membukukan 2 menit 16,737 detik. Sementara itu, posisi ketiga ditempati oleh rekan senegara Sho Nishimura, Takuma Matsuyama, yang lebih lambat 0,016 detik. “Tahun lalu, saya belum menunjukan kemampuan secara maksimal. Cedera pada tangan dan sejumlah balapan harus berakhir di gravel, membuat penampilan saya kurang mengilap sepanjang 2018,” ucap Adenanta mengomentari penampilan keduanya di Asia Talent Cup. “Tahun ini saatnya pembuktian. Saya berusaha sebaik mungkin untuk tambil baik. Apalagi, AHM memberi kesempatan saya fokus hanya di kejuaraan ATC,” ujarmya lagi. Hasil positif tersebut tentunya bisa menjadi modal bagus untuk siswa kelas 8 SMPN 2 Parang, Magetan, yang akrab disapa Keceng, jelang musim berlangsung. Berdasarkan jadwal, seri pertama Asia Talent Cup 2019, dimulai di Sirkuit Losail, Qatar, pada 8-10 Maret mendatang. Indonesia memiliki lima pembalap muda yang tampil pada Asia Talent Cup 2019. Selain Keceng, empat pembalap lainnya adalah Afridza Syach Munandar, Muhammad Hildhan Kusuma, Herjun Atna Firdaus, dan Abdul Gofar Mutaqim. Tahun lalu, Mario Suryo Aji, jadi pebalap Indonesia yang gemilang di ajang Asia Talent Cup 2018. Pemuda kelahiran 16 Maret 2004 ini mengakhiri 2018 di peringkat kelima dengan torehan tiga kali podium dan satu kemenangan. Pada 2019, Mario yang juga berasal dar Magetan, tampil pada ajang CEV Moto3 Junior World Championship. (Adiantoro)

Pengurus Periode 2018-2022 Terbentuk, PGI Pimpinan Muchdi Pr Gencarkan Jumlah Turnamen

Ketua Umum PB PGI Muchdi Purwoprandjono mengukuhkan Pengurus PGI Periode 2018-2022, di Jakarta Golf Club, Rawamangun, Jakarta Timur, pada Senin (11/2). Muchdi siap memperjuangkan golf berprestasi di pentas internasional. (Adt/NYSN)

Jakarta- Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Golf Indonesia (PGI) Muchdi Purwoprandjono (Pr) mengukuhkan kepengurusan PGI periode 2018-2022, di Jakarta Golf Club, Rawamangun, Jakarta Timur (Jaktim), pada Senin (11/2). Dengan pengukuhan ini, Muchdi Pr siap menahkodai organisasi serta memperjuangkan golf Indonesia agar lebih berprestasi di dunia internasional. Max Sopacua, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB PGI, mengatakan PB PGI pimpinan Muchdi Pr akan menggencarkan turnamen, guna meningkatkan prestasi para pegolf Indonesia. “Di kepengurusan ini, kami manfaatkan kondisi atlet yang ada dari hasil evaluasi selama ini. Jadi pengurus PB PGI yang sekarang lebih banyak menggelar kompetisi bagi para atlet dari berbagai aspek, apakah atlet itu sudah masuk ranking atas atau bawah,” ujar Max, di Jakarta Golf Club, Rawamangun, Jaktim, Senin (11/2). Max menegaskan turnamen itu tak hanya digelar di Jakarta, namun juga di berbagai daerah. “Kami akan lebih banyak memfasilitasi semua atlet untuk berada di lapangan mengikuti berbagai turnamen,” lanjutnya. Tak hanya itu, Max menambahkan target terbesar kepengurusan PB PGI periode 2018-2022 adalah mensejajarkan prestasi Indonesia dengan negara-negara, seperti Thailand, Korea, dan Jepang. “Target ini akan selalu jadi obsesi bagi PGI periode ini. Selain itu, PB PGI pimpinan Muchdi Pr akan meneruskan yang sudah baik di kepimpinan terdahulu dan memperbaiki kelemahan serta kekurangan yang dikeluhkan Pengurus Provinsi (Pengprov) PGI di masa kepemimpinanan yang lalu,” jelasnya. Namun, lanjut Max, pencapaian target besar PGI tak akan terealisasl tanpa dukungan Pengprov PGI yang merupakan fondasi utama menopang kinerja PB PGI. Diungkapkannya, eksistensi organisasi golf amatir nasional tak akan berarti, jika tak mampu menjalin hubungan baik dengan organisasi golf amatir daerah. Untuk itu, Max menegaskan PB PGl pimpinan Muchdi Pr lebih banyak menjemput bola ke daerah. “Jika sebelumnya PB PGI hanya menunggu hasil dari Pengprov, kali ini PB PGI pimpinan Muchdi Pr akan lebih giat untuk mendatangi Pengprov-Pengprov agar bisa bekerja sama dalam meningkatkan prestasi golf di daerah-daerah,” cetusnya. (Adiantoro)

Didukung Kemenpora, Ratusan Sekolah Bersaing di Ajang Youth National Esport Championship 2019

Menpora Imam Nahrawi membuka Esport to School bertajuk Youth National Esport Championship 2019, yang dihelat di 22 kota dan diikuti 600 sekolah, pada Selasa (29/1). Event ini diharapkan mendorong prestasi para pelajar. (Kemenpora)

Jakarta- Sebagai komitmen untuk ikut terus berkontribusi kepada peningkatan kebutuhan teknologi masyarakat dengan memberdayakan generasi muda di bidang olahraga melalui Esport, Garena sebagai salah satu perusahaan internet terbesar di Asia Tenggara dan sekitarnya, menggelar kompetisi bertajuk ‘Youth National Esport Championship (YNEC) 2019’. Kompetisi YNEC 2019 yang didukung Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) dan bekerja sama dengan perusahaan makanan dan minuman nasional ternama di Tanah Air itu, merupakan rangkaian dari program Garena Goes to School, yakni program pemberdayaan Esports yang positif di antara pelajar di Indonesia. Kompetisi berskala nadional ini akan diadakan di 22 kota, dan 600 sekolah akan bertanding dalam game Arena of Valor dan Free Fire. Nantinya, pemenang dari masing-masing sekolah akan melanjutkan pertandingan ke tingkat kota, regional dan terakhir ke tingkat nasional untuk memperebutkan Piala Menpora, pada September mendatang. Pemilihan kedua mobile game ini tidak lepas dari prestasi yang telah dicapai dimana Arena of Valor dinobatkan sebagai Best Multiplayer Game di ajang International Mobile Gaming Award (IMGA) 2018 sekaligus masuk sebagai salah satu cabang eksibisi di Asian Games 2018. Sedangkan Free Fire terpilih sebagai Google Play User’s Game Choice of 2018. Esports (electronic sports) sendiri merupakan pertandingan olahraga elektronik dimana atlet bertanding secara online melalui media elektronik seperti komputer maupun telepon genggam. “Garena telah menyelenggarakan berbagai event Esports antar sekolah sejak 2017 yang menerapkan syarat nilai dari rapor dan beasiswa sebagai hadiah, sehingga dapat ikut mencetak bibit unggul di sekolah maupun bibit unggul atlet Esports,” ujar Wijaya Nugroho, Project Manager YNEC 2019, di Jakarta, Selasa (29/1). Menurut Wijaya, dalam pertandingan, para atlet Esports mengutamakan strategi kerjasama antar angota tim untuk mencapai kemenangan yang sekaligus meningkatkan nilai sosial budaya para pemuda. Selain itu, lanjutnya, event Esports yang diadakan Garena juga memiliki struktur kompetisi resmi serta standar dan jenjang dari tingkat amatir, nasional hingga internasional yang menumbuhkan nilai sportivitas. “Nilai ini juga dimiliki oleh olahraga tradisional. Kami harapkan, turnamen Youth Nacional Esports Championship 2019 ini dapat hadir untuk mendukung perkembangan Esports yang memiliki nilai positif secara edukasi, sosial budaya dan sportivitas bagi generasi muda Indonesia,” tambah Wijaya. Sedangkan Norma Sari Dewi, General Manager Marketing PT Sinar Sosro, menegaskan pihaknya mendukung penuh perkembangan Esports bagi remaja di Indonesia. “Kami sangat senang bisa menjadi bagian dari Youth National Esports Championship 2019. Akhirnya kami bisa berkolaborasi dengan Garena dalam menyiapkan bibit-bibit atlet Esports yang nantinya siap mengharumkan nama Tanah Air Indonesia di kancah kompetisi internasional. Melalui pertandingan Esports sekolah pertama dan terbesar di Indonesia yang ikut difasilitasi oleh pihak sekolah ini, siswa dan siswi dapat menyalurkan bakat dan minatnya di bidang esports,” tutur Norma. “Kami akan melakukan edukasi serta pertandingan tahap kualifikasi ke seluruh 600 sekolah. Pemenang dari setiap sekolah kemudian akan melanjutkan pertandingan hingga ke tingkat nasional untuk memperebutkan Piala Menpora. Kota-kota penyelenggara kompetisi ini yakni Bekasi, Bandung, Bogor, Cirebon, Jakarta (Jaktim, Jakbar, Jakut, Jaksel, Jakpus), Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, Yogya, Semarang, Solo, Surabaya, Malang, Bandar Lampung, Palembang, Pekanbaru, Padang dan Medan,” terang Norma. Sedangkan Neni S. Soewondo, Marketing Manager Sukro, menyakini event ini memberikan dampak positif bagi kreativitas anak muda Indonesia. “Kami yakin dalam event yang mengedepankan sportivitas ini akan menjadi poin plus terhadap kreativitas serta produktivitas anak muda tanah air dalam bidang Esport di masa yang akan datang,” tegas Neni. Disisi lain, Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), menjelaskan kompetisi ini merupakan kegiatan yang menopang keberlangsungan Piala Presiden 2019 Esport yang sudah dicanangkan Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika), Kantor Staf Kepresidenan, Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif), dan Kemenpora. “Piala Presiden akan lebih banyak melibatkan tim-tim profesional yang selama ini sudah berkiprah lebih awal,” tutur Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu. Lebih lanjut, Menpora menjelaskan pengembangan Esport di Indonesia akan menjadi harapan baru dalam industri olahraga maupun prestasi olahraga nasional. “Sebab para atlet Esport juga dituntut untuk menjaga kebugaran diri, kerjasama, sportivitas, juga nutrisi,” terangnya. Ditambahkan menteri berusia 45 tahun itu, event Youth National Esport Championship 2019 tingkat pelajar ini diharapkan dapat mendorong prestasi para pelajar. “Karena para pelajar ini yang nanti akan menjadi atlet-atlet pelapis Esport di Indonesia untuk kejuaraan yang lebih tinggi,” tukas menteri yang hobi bermain bulutangkis itu. (Adt)

Jelang SEA Games 2019 Filipina, 46 Atlet Ikuti Seleknas Modern Pentathlon di Jakarta

Siswanto (Sekjen MPI) menyebut seleknas modern pentathlon Indonesia yang digelar tidak hanya untuk persiapan SEA Games 2019, tapi juga untuk mencari bibit atlet muda berbakat untuk persiapan berbagai kejuaraan nasional maupun internasional. (Adt/NYSN)

Jakarta- Pengurus Pusat (PP) Modern Pentathlon Indonesia (MPI) menggelar seleknas (Seleksi Nasional), sebagai bagian dari persiapan menghadapi SEA Games 2019 Filipina, Desember mendatang. Seleknas dihelat di Gelanggang Olahraga (GOR) Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa (29/1). Tercatat, sebanyak 46 atlet, baik dari kalangan sipil maupun TNI (Tentara Nasional Indonesia) bersaing untuk memperebutkan kursi di tim nasional (Timnas) modern pentathlon Indonesia. Pada seleknas ini menggelar jenis kompetisi yakni Biathle (run, swim-run), dan Laser Run, masing-masing untuk kategori Youth B Usia 17 tahun (16-17 tahun), Junior (18-21 tahun), dan Senior (22-35 tahun). Cabang olahraga (cabor) modern pentathlon sendiri merupakan gabungan dari lima disiplin olahraga, yakni renang, anggar, berkuda, menembak, dan lari. Siswanto, Sekertaris Jenderal (Sekjen) PP MPI, mengatakan seleknas merupakan bagian dalam mencari para atlet yang akan dipersiapkan menghadapi pesta multievent dua tahunan negara-negara se-Asia Tenggara di Filipina, pada Desember mendatang. “Ini baru pertama kali kami melaksanakan seleksi nasional. Jadi dalam waktu yang singkat, kami bisa fokus menentukan orang yang bisa dibina untuk persiapan ke ajang multievent,” ujar Siswanto, di Jakarta, Selasa (29/1). Diakui Siswanto, MPI telah melakukan sosialisasi ke seluruh daerah di Indonesia terhadap pelaksanaan seleknas ini, namun akibat kurang populernya olahraga modern pentathlon, maka jumlah peserta yang mengikuti seleknas masih sangat minim. “Modern pentathlon ini masih baru dan belum populer. Apalagi olahraga ini sangat berat, karena harus menjalani lima cabang olahraga,” lanjutnya. “Kami juga sudah berusaha melakukan komunikasi, tapi minat mereka terhadap olahraga ini masih minim, sehingga ini menjadi salah satu kendala bagi kami, dan akan terus menggelorakan olahraga ini ke masyarakat,” lanjutnya. Siswanto menyebut seleknas ini bukan hanya sebagai wadah persiapan SEA Games 2019, namun lebih dari itu adalah untuk mencari bibit baru. Untuk itu, ia berjanji akan mengelar seleknas lebih banyak lagi, dan untuk para atlet mengikuti berbagai turnamen, baik level nasional maupun Asia Tenggara. “Kenapa itu kami lakukan? Supaya para atlet ini mengenal atlet lain yang akan menjadi lawan mereka nantinya. Terlebih, di SEA Games cabang modern pentathlon untuk pertama kalinya dipertandingan. Bila melihat kekuatan lawan di Asia Tenggara yang paling kuat adalah Thailand,” tambahnya. Terkait target, Siswanto menjelaskan peluang terbesar untuk meraih medali ada di nomor team putra. Sedangkan di nomor perorangan, ungkapnya, persaingan sangat berat. “Setelah seleknas ini, untuk promosi dan degradasi kami lakukan terus hingga pada saatnya dimana komposisi 100 persen itu pada Juni atau Juli. Jadi ada 6 atlet yang kami siapkan untuk SEA Games yakni putra-putri perorangan untuk Biathle, dan putra-putri perorangan untuk Laser Run, kemudian nomor team,” jelasnya. Guna mewujudkan ambisi meraih medali, Siswanto menuturkan pihaknya berencana menggelar training camp (TC) di Korea. “Tapi itu masih harus kami komunikasikan terlebih dahulu dan melihat anggaran yang ada. Karena setelah seleknas ini baru kami akan menyusun proposal anggaran untuk Pelatnas modern pentathlon. Namun, berapa pun anggaran yang nantinya disetujui pemerintah akan kami gunakan sebaik dan semaksimal mungkin demi meraih prestasi mengharumkan Merah Putih,” tukas Siswanto. (Adt)

Jaring Bibit Muda Berprestasi, Ribuan Pesilat Perebutkan Piala Panglima TNI di Merpati Putih Open 2019

Perguruan Silat Merpati Putih menggelar MP Open 2019, di GOR Ciracas, Jakarta Timur, pada 28 Februari-2 Maret 2019. Abdul Kharis Almasyari (kedua dari kiri) mengatakan event ini bertujuan untuk mencari bibit pesilat tangguh dan berprestasi. (Adt/NYSN)

Jakarta- Perguruan Pencak Silat (PPS) Beladiri Tangan Kosona (Betako) Merpati Putih (MP) akan segera menggelar Kejuaraan Pencak Silat Merpati Putih Open 2019, pada 28 Februari hingga 2 Maret mendatang. Event yang diikuti ribuan pesilat ini, dihelat di Gelanggang Olahraga (GOR) Ciracas, Jakarta Timur, dan memperebutkan Piala bergilir Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tujuannya, yakni mencari bibit pesilat yang tangguh dan berprestasi untuk menjadi atlet nasional yang mengharumkan Indonesia di kancah internasional. Bersamaan dengan event ini, juga akan dilakukan pencatatan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) peragaan jurus tunggal. Aksi peragaan jurus tunggal ini akan melibatkan 2000 orang pesilat sekaligus. Abdul Kharis Almasyari, Ketua Umum Panitia MP Open 2019, mengatakan penyelenggara event ini adalah PPS Betako Merpati Putih Pengurus Daerah (Pengda) Jawa Barat (Jabar) bekerjasama dengan Pengurus Besar (PB) Ikatan Pencak Silat lndonesia (IPSI) dan Korps Lembaga Wasit Juri DKI Jakarta. “Kegiatan Kejuaraan ini adalah Kejuaraan Pencak Silat Nasional dengan sistim pertandingan prestasi dan pemasalan. Juga diadakan pencatatan rekor MURI untuk peragaan Jurus Tunggal Tangan Kosong yang diikuti 2000 pesilat,” ujar Kharis, di Padepokan Pencak Silat Nasional TMII (Taman Mini Indonesia Indah), Jakarta, pada Kamis (17/1). “Peserta berasal dari perguruan silat seluruh Indonesia. Bahkan beberapa negara mengonfirmasi untuk hadir, seperti Korea, Jepang, Thailand. Dan, biasanya yang tidak pernah absen itu Malaysia serta Singapura. Sedangkan yang juga menyatakan minat untuk hadir, namun belum mengonfirmasi adalah Arab Saudi,” terangnya lagi. Lebih lanjut, pria yang juga menjabat Ketua Komisi I DPR RI itu, akan membatasi jumlah peserta sebanyak 1500 orang. Selain kejuaraan,juga diadakan Seminar Parenting dengan tema ‘Pendidikan Anak melalui Olahraga akan membentuk manusia Indonesia yang berkarakter dan berbudi luhur’. Sedangkan Yuwono Darpito Hudoyo, Ketua Pelaksana MP Open 2019, menjelaskan event bertajuk ‘Kejuaraan antar Perguruan Pencak Silat Nasional Merpati Putih Open 2019 dalam rangka mewujudkan semangat paseduluran, saling hormat dan mental juara’ adalah event persembahan Merpati Putih Pengda Jawa Barat untuk insan Pencak Silat Dunia. “MP Open 2019 adalah pertandingan yang pertama kalinya digelar oleh Perguruan Merpati Putih dan juga pertama kalinya diadakan event pertandingan silat memadukan tiga unsur, yakni kompetisi, edukasi, dan entertainment,” tutur Yuwono. Disebutkannya, untuk kompetisi akan dibagi menjadi dua, yakni pemasalan dan prestasi. Untuk pemasalan terbagi menjadi dua, yakni kategori tanding yang akan diikuti pesilat tingkat SD dan SMP. Sedangkan kategori kedua ialah jurus tunggal tangan kosong. Selain itu, event ini akan memperebutkan total uang pembinaan Rp 50 juta bagi juara, yang penentuannya diperhitungkan dari jumlah medali terbanyak tiap kontingen. “Kategori kanding, pembagian kelasnya akan diklasifikasikan dan disesuaikan dengan data dari surat keterangan dokter, dan formulir pendaftaran. Sementara jurus tunggal tangan kosong, pengelompokan maksimal 3 bagian untuk jenjang SD dan SMP, dengan kuota 100 peserta,” tutur pria yang juga menjabat Ketua Pengda Merpati Putih Jabar itu. Sedangkan untuk nomor prestasi, akan memakai sistim gugur dengan usia 17-27 tahun, atau atlet dengan tahun kelahiran 1992-2002, serta menggunakan sistim bagan dari penyisihan, perempat final, semi final dan final. “Untuk prestasi, Piala Bergilir Panglima TNI diberikan kepada Juara Umum 1, selain Piala Tetap Kepala Staf TNl-AD. Juara Umum II dan III meraih Piala Tetap. Sementara bagi pesilat terbaik putra mendapat Piala Tetap Kepala Staf TNl-AU, dan bagi pesilat terbaik putri diberikan Piala Tetap Kepala Staf-TNl-AL,” tegas Yuwono. (Adt)

Anthony Ginting Tembus 8 Besar Malaysia Masters 2019, Fitriani Akhirnya Kandas

Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, berhasil melaju ke perempat final Malaysia Masters 2019, berkat kemenangan atas Kashyap Parupalli (India), dalam waktu 53 menit, dengan skor 21-17 dan 25-23, di Stadium Axiata, Kuala Lumpur Sport City, Malaysia, pada Kamis (17/1). (tribunnews.com)

Kuala Lumpur- Beda hasil diperoleh dua wakil tunggal putra Pelatnas PBSI, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie di babak kedua turnamen bulu tangkis Malaysia Masters 2019. Anthony sukses mengalahkan lawannya, Kashyap Parupalli (India), sedangkan Jonatan dihentikan Chen Long (Cina). Anthony mengalahkan Parupalli, dalam 53 menit dengan skor 21-17 dan 25-23, di Stadium Axiata, Kuala Lumpur Sport City, Malaysia. Hasil ini memantapkan posisi pemuda kelahiran Cimahi 20 Oktober 1996, atas Parupalli pada catatan pertemuannya dengan 3-0. Ia pun menilai pertandingan pada Kamis (17/1), cukup ketat. “Di game pertama, saya bisa menahan poin untuk terjaga jaraknya. Game kedua sampai interval, saya sudah enak mainnya. Tapi, habis interval, dia sempat merubah pola. Jadi, permainan saya sempat terpengaruh, nggak sesuai ekspektasi saya,” ujarnya, dikutip laman resmi PBSI. Pada laga lain, Chen Long rupanya masih terlalu tangguh untuk dihadapi oleh Jonatan. Dari lima kali duel sebelumnya, Jonatan belum pernah meraih kemenangan sekalipun. Kali ini Jonatan kalah 15-21 dan 18-21 dalam waktu 45 menit. “Sebenarnya kami sama-sama menunggu kesalahan masing-masing. Tapi, saya banyak mati sendiri. Di game pertama saat posisi kalah angin, saya seharusnya memanfaatkan untuk menguras tenaganya, tapi saya nggak melakukannya dengan baik. Saya juga terlalu hati-hati, dan permainan terbaca oleh dia,” kata Jonatan. Di babak perempat final, Anthony akan menghadapi Chen Long. Anthony sejatinya berada di peringkat yang lebih rendah, dari Chen Long. Namun, ia memiliki rekor pertemuan yang baik atas pebulu tangkis China itu. Kedua pebulu tangkis sudah tujuh kali bertemu, dengan rekor kemenangan, dikuasai Anthony sebanyak lima kali. Sedangkan Chen Long, baru berhasil mencuri dua kemenangan. Dalam dua pertemuan teranyar keduanya, pemain PB SGS PLN Bandung ini, selalu menang. Rekor yang membuat Anthony cukup diandalkan, untuk menuntaskan dendam Jonatan. Sementara itu, hasil negatif lainnya juga diderita Fitriani, yang pekan lalu, menjuarai Thailand Masters 2019. Satu-satunya wakil tunggal putri Indonesia ini, akhirnya terhenti di babak kedua. Ia tak berhasil mengatasi lawannya, yang merupakan unggulan dua, He Bingjiao (Cina). Ia kalah dua game langsung, dengan 14-21 dan 11-21. Artinya, Fitriani akhirnya harus menelan kekalahan untuk yang ketiga kalinya dari He. “Di game pertama saya menang angin, baru dorong sedikit sudah out. Saya banyak ragu-ragu dan mati sendiri. Terus, pergerakan kaki juga saya rasa kurang cepat kali ini. Lawannya memang bagus. Fokus saya juga berkurang, kaya nge-blank,” jelas Fitriani seusai bertanding. Futriani melanjutkan, “Fokus saya tak sebaik saat di Thailand kemarin. Setelah ini, saya turun di Indonesia Masters, saya harus lebih menjaga stamina, jaga fokus dan jaga pikirannya. Lebih diperbaiki lagi,” pungkas dara kelahiran Garut 27 Desember 1998 ini. Dengan kekalahan Fitriani, maka wakil tunggal putri Indonesia habis di babak dua Malaysia Masters 2019. Sebelumnya, Gregoria Mariska Tunjung, Lyanny Alessandra Mainaky dan Ruselli Hartawan, sudah rontok di babak pertama. (Adt)

Enggan Juru Kunci Musim 2018/2019, Point Guard GMC Cirebon Bidik Nomor Empat Srikandi Cup

Enggan kembali menduduki posisi juru kunci seperti musim lalu, Bella Sthefani, point guard anyar GMC Cirebon, berharap timnya berada di posisi empat besar Srikandi Cup musim 2018/2019. (srikandicup)

Jakarta- Tim basket putri Generasi Muda Cirebon (GMC) terus mematangkan persiapan jelang seri kedua Srikandi Cup musim 2018/2019, yang dihelat di Gelanggang Olahraga (GOR) Cempaka Putih atau Rawamangun, Jakarta, pada 11-16 Februari mendatang. Performa anak didik Tae-Hi Han asal Korea Selatan (Korsel) di kompetisi kasta tertinggi bola basket wanita Tanah Air pada musim ini menunjukkan tren positif. Dengan karakter permainan Negeri Gingseng yang mengandalkan kecepatan dan pertahanan yang ketat dari wilayah lawan. Hal itulah yang menjadi optimisme tim kebanggaan Kota Udang ini untuk mengakhiri musim ini di posisi empat besar. Meski diakui Bella Sthefani, point guard anyar GMC, tak ada target khusus bagi tim-nya dalam mengarungi Srikandi Cup musim ini, namun ia berharap timnya tak lagi berada di posisi juru kunci seperti musim lalu. “Kami mau improve dari apa yang kami capai musim lalu. Tak mau lagi berada di posisi juru kunci. Kalau boleh memilih, mungkin ingin target tembus empat besar, supaya GMC juga semakin diperhitungkan oleh tim-tim lainnya,” ujar Bella, dikutip srikandicup, pada Kamis (17/1). Bella yang pada musim Srikandi Cup 2017/2018 memperkuat Merah Putih (MP) Jakarta itu, menyebut semangat yang tinggi menjadi kekuatan terbesar dirinya dan kolega dalam mengarungi kompetisi musim ini. “Tapi banyak pemain yang cedera, dan sulit berkumpul utuh, karena pemain memiliki kesibukan masing-masing. Itu kelemahan tim kami,” lanjut alumni Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanegara Jakarta itu. Pada seri kedua, tim Scorpio Jakarta, Sahabat Semarang, Flying Wheel Makassar, dan Tenaga Baru Pontianak akan menjadi lawan GMC. “Yang berpeluang menjadi lawan terberat menurut saya Sahabat Semarang. Ini bukan berarti saya meremehkan tim lain. Semua tim pasti mempersiapkan diri dengan baik untuk menyambut seri dua nanti,” tambah gadis berparas oriental berusia 23 tahun itu. Disisi lain, tim kebanggaan ibukota yakni Scorpio pernah mengandaskan perlawanan GMC melalui drama overtime, dengan skor 59-57, pada seri pertama, di Denpasar, Bali, pada akhir November lalu. “Dikalahkan 1 poin melalui overtime masih nyesek. Dan, kami ingin menunjukkan di Jakarta nanti kami bisa menang atas Scorpio,” tegas Bella. Sedangkan seri ketiga akan berlangsung di GOR Sahabat, Semarang, Jawa Tengah, pada 1-6 April. Dan fase playoff dan grand final akan diselenggarakan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), pada akhir April mendatang. Sementara itu, terkait target pribadi, Bella mengungkapkan bila dirinya ingin membawa pulang salah satu gelar individu, baik top assist atau top steal, pada Srikandi Cup musim ini. “Tapi kalau bicara soal timnas, saya merasa itu sesuatu yang diputuskan dan ditentukan orang lain. Keinginan pasti ada, tapi yang bisa saya lakukan dan pasti akan saya lakukan adalah memberikan yang terbaik bagi tim yang saya perkuat saat ini,” tutup pengemar Kobe Bryant itu. (Adt)

Sinergi PT LIB Dan LaLiga, Demi Pengembangan Kualitas Sepak Bola Indonesia dan Spanyol

PT Liga Indonesia Baru (LIB), operator kompetisi sepak bola profesional di Indonesia, bersinergi dengan LaLiga yang dituangkan dalam MoU, dan ditandatangani oleh Risha Adi Wijaya (CEO PT LIB), dan Ivan Codina (Managing Director LaLiga untuk Asia Tenggara, Jepang, Korea, dan Australia), di Jakarta, pada Rabu (16/1). (Adt/NYSN)

Jakarta- PT Liga Indonesia Baru (LIB), operator kompetisi sepak bola profesional di Indonesia, bersinergi dengan LaLiga. Tujuannya, mengembangkan kualitas permainan sepak bola di Indonesia dan Spanyol. Sinergi itu tertuang melalui penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU), di Jakarta, pada Rabu (16/1). Momen ini akan memperkuat komunikasi kedua institusi ini untuk saling berbagi informasi mengenai berbagai aspek, termasuk peningkatan tata manajemen keuangan, masalah keorganisasian, serta pelatihan. Kedua institusi ini juga secara bersama-sama mempromosikan merek LIB dan LaLiga. Termasuk di dalamnya upaya dalam internasionalisasi kedua liga ini, dengan tujuan untuk mendorong perkembangan dan pertumbuhan LIB maupun LaLiga. Perjanjian ini juga mencakup penyelenggaraan konferensi dan diskusi, yang melibatkan pakar dari berbagai bidang. Diantaranya yakni pakar manajemen olahraga, pemasaran, manajemen keuangan, administrasi, keamanan stadion, integritas, pengaturan pertandingan, dan internasionalisasi brand. Selain itu, LIB dan LaLiga akan bekerjasama dalam hal-hal yang terkait dengan pengembangan perwasitan profesional. Hal ini sebagai usaha untuk mengikuti perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam sepak bola profesional. Aspek menonjol lainnnya dalam kerjasama ini yaitu komitmen dari LIB dan LaLiga untuk mempromosikan fairplay dan membasmi pengaturan skor (match fixing). Baik LIB dan LaLiga akan menghukum segala bentuk manipulasi pertandingan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai olahraga dan akan bekerjasama untuk memberantas praktik-praktik tersebut melalui pembentukan peraturan bersama yang berfokus pada aspek integritas pertandingan. Yang juga tak kalah penting dalam perjanjian itu adalah fokus dalam tim sepak bola muda melalui panduan dan bantuan, untuk program pengembangan dan pelatihan tim muda Indonesia, yang akan disediakan oleh LIB dan LaLiga. “Ini menjadi tahap awal yang kami lakukan. Karena PT LIB akan mencoba masuk ke dalam dunia sepak bola internasional. Dan kami ingin memperkenalkan kompetisi Indonesia di mata dunia,” ujar Risha Adi Wijaya, CEO PT LIB. Ia berharap sinergi ini membuat pengelolaan kompetisi, dan sepak bola Indonesia semakin maju kedepannya. Ditambahkannya, LaLiga berada di top 5 kompetisi dunia. Banyak klub LaLiga yang sudah bermain di level internasional, seperti di Liga Champion. “MoU ini berdurasi 3 tahun. Harapannya, Indonesia bisa mendapatkan ilmu dari LaLiga,” tutur Risha. Sementara itu, Ivan Codina, Managing Director LaLiga untuk Asia Tenggara, Jepang, Korea, dan Australia, mengatakan jika Indonesia merupakan pasar besar sepak bola yang cukup potensial. Bahkan, disebutkan Ivan, Indonesia masuk ke dalam lima besar pasar potensial LaLiga di dunia. “Tak hanya soal pasar, Indonesia juga memiliki pemain-pemain muda berbakat dan berkualitas. Talenta anak-anak usia 10-12 tahun yang mengikuti akademi LaLiga sangat luar biasa,” terang Ivan. Lebih lanjut, Ivan menjelaskan sinergi ini sebagai pembelajaran juga bagi kedua institusi. (Adt)