Lulusan Yamaoka Scholarship Foundation Raih Kesuksesan di Liga Profesional Indonesia

Muhammad-Imam-Abrielleo-Syalwa-Illaura--saat-penyerahan-beasiswa-Yamaoka-Scholarshop-Foundation-(Posisi_-di-tengah,-Tahun-2014)-2

Jakarta, 29 November 2019 – Yamaoka Scholarship Foundation didirikan oleh pendiri Yanmar Co., Ltd., sebuah manufaktur peralatan industri Jepang, dengan tujuan untuk mendukung kegiatan akademis para siswa serta memberikan mereka peluang yang lebih besar. Sejak pendiriannya di Indonesia pada tahun 2013, yayasan tersebut telah membantu total 235 siswa dalam bentuk bantuan akademis kepada siswa SMP dan mahasiswa agar mereka dapat tetap bisa bermain sepakbola selagi melanjutkan sekolah. Muhammad Imam Abrielleo Syalwa Illaura, salah satu lulusan yang menerima beasiswa sejak Juli 2014 sampai Juni 2017, berhasil meraih kesuksesan di dunia sepakbola dan bermain di liga profesional di Indonesia. Setelah lulus dari program SMP dari Yamaoka Scholarship Foundation, Muhammad bermain sepakbola di Bhayangkara FC U-15 dari November 2017 sampai Agustus 2019. Saat ini di tahun terakhirnya di SMA, Muhammad bermain di Persekam Metro FC U-17 sejak September 2019. Menanggapi bantuan dari program beasiswa tersebut, Muhammad berkata “Berkat Yamaoka Scholarship Foundation, saya bisa membeli seragam, sepatu, dan peralatan sepakbola lainnya. Saya sangat bersyukur kepada program ini karena saya mendapatkan dukungan untuk terus bermain sepakbola sambil meneruskan kegiatan belajar di sekolah.” Nobuyoshi Fujita, Direktur Eksekutif dari Yamaoka Scholarship Foundation berkata “Kami sangat senang dapat menjadi salah satu bagian dari perjalanan karir Muhammad Imam Abrielleo Syalwa Illaura di dunia sepakbola. Demi mewujudkan ‘A SUSTAINABLE FUTURE’ (Masa Depan Berkelanjutan), Yanmar mendukung kaum muda saat ini dalam mewujudkan impian mereka karena merekalah generasi pembawa harapan dan aspirasi untuk membuat dunia yang lebih baik.” Yamaoka Scholarship Foundation didirikan oleh Magokichi Yamaoka, yang juga mendirikan Yanmar Co., Ltd. dengan pendanaan pribadi. Di Jepang, Program Yamaoka Scholarship Foundation menyediakan dan mengelola beasiswa untuk siswa SMA, para lulusan, dan pelajar asing yang terlibat dalam penelitian mengenai ilmu pengetahuan alam. Di Indonesia, melalui Yamaoka Scholarship Foundation, Yanmar menyediakan bantuan akademis kepada siswa SMP di Jakarta dan Surabaya, serta mahasiswa Universitas PERSADA dan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk terus mengembangkan bakat sepakbola mereka selagi melanjutkan kegiatan pembelajaran. Tentang Yanmar Dimulai pada tahun 1912 di Osaka, Jepang, Yanmar merupakan yang pertama kali berhasil membuat mesin diesel kompak dengan ukuran yang ringkas pada tahun 1933. Setelah itu, dengan mesin diesel industri sebagai landasan perusahaan, Yanmar terus memperluas produknya, layanan, dan keahlian untuk memberikan solusi total sebagai produsen peralatan industri. Sebagai penyedia mesin kecil dan besar, mesin dan fasilitas pertanian, peralatan konstruksi, system energi, kelautan, peralatan permesinan, dan komponen, operasi bisnis global Yanmar mencakup tujuh domain. Di darat, di laut, dan di perkotaan, misi Yanmar untuk “memberikan solusi berkelanjutan berfokus pada tantangan yang dihadapi pelanggan, dalam produksi pangan dan pemanfaatan sumber daya, sehingga memperkaya nilai kehidupan masyarakat untuk hari esok”, Yanmar bertekad untuk mewujudkan “Masa Depan Berkelanjutan”. Untuk informasi selengkapnya, silahkan mengunjungi situs resmi: https://www.yanmar.com/global/

Timnas Triathlon Siap Harumkan Nama Indonesia di SEA Games 2019

Timnas Triathlon

Jakarta, 24 November 2019 – Menuju perhelatan olahraga terbesar di Asia Tenggara, SEA Games 2019, Timnas Triathlon siap dan optimis mengukir prestasi untuk Indonesia. Cabang olahraga ini akan dikawal oleh empat atlet berbakat: Jauhari Johan (32), Eva Desiana (29), M.Ahlul Firman (21), dan Nethavani Octarina (18). Ini akan menjadi kali pertama, timnas Triathlon Indonesia mengikuti kejuaraan kualifikasi Olimpiade 2024 di luar negeri, setelah tahun lalu berlaga di ASIAN Games 2018. Sebagai salah satu cabang olahraga yang akan diperhitungkan di masa depan, manager dari timnas Triathlon, Akbar Nasution meyakini bahwa tim akan membawa pulang 5 medali dari SEA Games, baik untuk triathlon maupun duathlon. “Berdasarkan data yang ada, Jauhari Johan dan Eva Desiana berpeluang meraih medali emas dan perak di Duathlon. Di Triathlon, Ahlul Firman dan Nethavani masing-masing berpotensi meraih medali perak, dan untuk mixed relay kita harapkan bisa mendapat medali perak.” kata Akbar ditemui saat Latihan Gabungan di Rocca Space, Senayan. Akbar juga mengatakan bahwa Olimpiade 2024 adalah target utama dari timnas triathlon dan saat ini tim tengah berupaya mengumpulkan poin. “Kami optimis bahwa dengan terjunnya Ahlul dan Nethavani di ajang ini akan menjadi langkah awal yang baik untuk persiapan Indonesia di Olimpiade 2024, karena hasil maksimal di pesta olahraga Asia Tenggara ini bisa menambah poin individu para atlet untuk lolos ke Paris.” Akbar telah membuat formula latihan khusus untuk meningkatkan kemampuan atlet, mereka sebelumnya melakukan latihan khusus di Pelatnas Bandung dan Camp Jasalindo Malang untuk SEA Games ini. “Persiapan kami sudah oke, yang utama adalah menyiapkan mental,” kata Jauhari Johan, ditemui di saat yang sama. Atlet asal Sumatera Selatan yang telah terjun dalam kejuaraan lari dan triathlon selama 12 tahun ini dipercaya bisa membawa pulang medali emas. Ahlul Firman yang sebelumnya menjadi satu-satunya atlet yang diturunkan dalam nomor triathlon putra Asian Games 2018 optimis hasil SEA Games akan lebih baik. “Kali ini persiapan saya lebih matang. Sejak berlaga di tahun lalu, saya memang sudah menargetkan akan bawa pulang medali di SEA Games 2019” ujarnya. Eva Desiana pun demikian, masuk ke pelatnas sejak 2015 lalu, atlet asal Pariaman ini terus membuktikan bahwa perempuan bisa berprestasi di cabang olahraga Triathlon. “Tanpa memandang stereotype, kami para atlet harus bisa fokus, disiplin dan gigih berlatih. Dukungan dari masyarakat dan teman-teman komunitas Triathlon juga menambah semangat kami mengukir prestasi.” katanya. Nethavani, atlet triathlon termuda yang berangkat ke Manila optimis bisa mencetak poin maksimal untuk persiapannya di Olimpiade 2024. “Walau fokus ke Olimpiade 2024, saya tetap optimis bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia di SEA Games.” Nethavani dengan prestasinya hingga saat ini, digadang termasuk dalam lima besar atlet triathlon dunia untuk kelompok usia yang sama. Ketua Umum Federasi Triathlon Indonesia, Mayor Jenderal TNI Joko Warsito mengungkapkan “Dengan manajemen baru Federasi Triathlon Indonesia, kita akan sinergikan semua elemen komunitas, pembina, atlet, dan organisasi demi tujuan jangka panjang Triathlon Indonesia menuju Olimpiade 2024.” Cabang olahraga ini memang terbilang masih sangat baru di Indonesia dan harapannya semakin banyak orang yang menaruh minat, semakin banyak pula dukungan yang bisa diberikan para atlet yang berjuang untuk bangsa dan negara. SEA Games 2019 dijadwalkan berlangsung pada 30 November hingga 11 Desember, sedangkan untuk cabang olahraga Triathlon akan digelar pada 1 – 4 Desember 2019. Kontingen Indonesia akan memberangkatkan sekitar 773 atlet. Dari 56 cabang olahraga yang dipertandingkan, Indonesia akan mengikuti 49 cabang olahraga.

BNI Tennis Open 2019, Optimisme Aldila Menuju Manila

Aldila Sutjiadi

Petenis unggulan teratas, Christopher ‘Christo’ Rungkat (29 tahun) dan Aldila Sutjiadi (24) keluar sebagai juara tunggal BNI Tennis Open 2019. Christo menjadi yang terbaik di kelompok putra setelah mengalahkan Muhammad Rifqi Fitriadi (20), sedangkan Aldila menguasai sektor putri dengan mengandaskan perlawanan Fadona Titalyana Kusumawati (19). Pada laga final turnamen berhadiah total Rp 250 juta yang berlangsung di lapangan The Sultan Hotel Jakarta, Jumat (22/11), Aldila menang 6-1 6-3, Christo unggul 6-4 6-4. Keduanya tak kehilangan satu set pun, selalu menang lewat pertarungan straight set dalam perjalanan menuju gelar juara tunggal. “Saya bermain lebih bagus, lebih agresif dibandingkan semi final. Servis pertama juga bagus sehingga bisa menekan lawan dari awal,” tutur petenis yang akan menjadi andalan Tim Merah Putih di SEA Games 2019 Filipina ini. Pada pesta olahraga antar negara Asia Tenggara itu, Dila akan tampi di nomor tunggal putri dan ganda campuran bersama juara tunggal putra BNI Tennis Open 2019, Christopher Rungkat. “Gelar ini menjadi modal berharga menuju SEA Games 2019 di Manila, Filipina. Ini menjadi lanjutan dari hasil bagus selama mengikuti turnamen internasional sebelumnya,” ujarnya. “Target? Tentu saja ingin membawa pulang medali emas dari dua nomor, singles dan mix doubles,” lanjut peraih medali emas ganda campuran Asian Games 2018 bersama Christopher Rungkat itu. Di nomor ganda, gelar juara BNI Tennis Open 2019 ini juga menjadi milik unggulan teratas. Pada sektor putra, duet kakak beradik David Agung Susanto dan Anthony Susanto memenangi laga final atas Iqbal Bilal Saputra/Wisnu Adi Nugroho 6-4 6-4. Pasangan Beatrice Gumulya/Jessy Rompies memboyong gelar juara ganda putri dengan mengandaskan Deria Nur Haliza/Fadona Titalyana 6-2 6-4. Sementara itu seusai turnamen, Rildo Ananda Anwar selaku Ketua Umum PP Pelti melepas Tim Pelatnas Tenis yang akan berlaga di pesta olahraga negara Asia Tenggara. Indonesia mengirim 10 petenis terdiri dari Christopher Rungkat, David Agung Susanto, Anthony Susanto, Muhammad Rifqi Fitriadi dan Ari Fahresi (putra) serta Jessy Rompies, Beatrice Gumulya, Aldila Sutjiadi, Rifanty Kahfiani dan Priska Madelyn Nugroho. Laga tenis SEA Games memperebutkan lima medali emas dan akan berlangsung di hard court Rizal Merorial Sport Complex di Manila, Filipina. “Kami yakin mampu memenuhi target, merebut dua medali emas tenis SEA Games 2019 dari nomor ganda campuran dan ganda putri,” tekad Rildo, yakin. Hasil Akhir Jumat (22/11) Final Tunggal Putra 1-Christopher Rungkat (Jawa Timur) v 3-M. Rifqi Fitriadi (Jawa Timur) 6-4 6-4 Ganda Putra 1-Anthony Susanto/David Agung Susanto (Jawa Timur) v 2-Iqbal Bilal Saputra (Kalimantan Timur)/Wisnu Adi Nugroho (Jawa Tengah) 6-4 6-4 Tunggal Putri 1-Aldila Sutjiadi (Jawa Timur) v 2-Fadona Titalyana (Kalimantan Selatan) 6-1 6-3 Ganda Putri 1-Beatrice Gumulya/Jessy Rompies (Jawa Timur) v 4-Deria Nur Haliza (DKI)/Fadona Titalyana (Kalimantan Selatan) 6-2 6-4

BNI Tennis Open 2019, Fadona Mengancam Kemapanan

Fadona Titalyana Kusumawati

Duel unggulan teratas bakal mewarnai laga final tunggal putri BNI Tennis Open 2019. Petenis Jawa Timur, Aldila Sutjiadi (24 tahun) yang menempati seeded pertama bakal terlibat bentrok dengan unggulan kedua, Fadona Titalyana Kusumawati (19) dari Kalimantan Selatan pada turnamen berhadiah total Rp 250 juta ini di lapangan tenis The Sultan Hotel Jakarta, Jumat (22/11). Aldila lolos ke babak akhir setelah melumpuhkan perlawanan unggulan kelima dari Nusa Tenggara Barat, Suryaningsih. Andalan tim Merah Putih di ajang SEA Games 2019 di Manila Filipina, awal bulan depan itu unggul telak dalam laga straight set dengan skor akhir 6-1 6-1. Sedangkan Fadona berhasil mengandaskan penerima junior exempt Priska Madelyn Nugroho (Papua) melalui pertarungan rubber set 6-2 4-6 7-5. “Tentu saja ingin juara lagi. Pokoknya siap berjuang semaksimal mungkin di lapangan,” tekad Fadona, petenis non-Pelatnas yang bulan lalu memboyong gelar tunggal putri sebuah turnamen nasional di arena yang sama. Mahasiswi Ekonomi Manajemen Universitas Surakarta ini juga lolos ke partai puncak ganda putri. Berpasangan dengan Deria Nur Haliza (DKI), duet unggulan keempat itu bakal menguji ketangguhan seeded teratas anggota skuad Pelatnas SEA Games 2019, Beatrice Gumulya/Jessy Rompies (Jawa Timur) setelah menyingkirkan unggulan kedua, Septiana Nur Zahiroh/Novela Rezha Millenia (Papua) 6-2 6-1. Pada semi final tunggal putra, Kamis (21/11), Muhammad Rifqi Fitriadi (20) akhirnya berhasil menyingkirkan unggulan kedua dalam laga sesama wakil Jawa Timur dan anggota skuad Pelatnas SEA Games 2019, David Agung Susanto (28) 6-7(5) 6-4 6-4. Di final, Rifqi bakal menantang seeded teratas yang juga dari Jawa Timur, Christopher Rungkat yang mengandaskan Muhammad Althaf Dhaifullah 6-4 7-5. “Ini merupakan pertemuan pertama di antara kami, dan saya akan berusaha menampilkan permainan yang berkualitas, semaksimal mungkin memanfaatkan kesempatan yang ada,” tutur Rifqi yang menempati posisi seeded keempat itu. Hasil Kamis (21/11) Semi Final Tunggal Putra 1-Christopher Rungkat (Jawa Timur) v 6-Althaf Dhaifullah (Papua Barat) 6-4 7-5 3-M. Rifqi Fitriadi (Jawa Timur) v 2-David Agung Susanto (Jawa Timur) 6-7(5) 6-4 6-4 Ganda Putra 1-Anthony Susanto/David Agung Susanto (Jawa Timur) v M. Althaf Dhaifullah (Papua Barat)/M. Rifqi Fitriadi (Jawa Timur) 2-Iqbal Bilal Saputra (Kalimantan Timur)/Wisnu Adi Nugroho (Jawa Tengah) v Aditya Hari Sasongko/Jeremy Nahor (Bengkulu) 6-4 7-6(3) Tunggal Putri 1-Aldila Sutjiadi (Jawa Timur) v 5-Suryaningsih (Nusa Tenggara Barat) 6-1 6-1 2-Fadona Titalyana (Kalimantan Selatan) v JE-Priska Madelyn Nugroho (Papua) 6-2 4-6 7-5 Ganda Putri 1-Beatrice Gumulya/Jessy Rompies (Jawa Timur) v 3-Kadek Gita Purnami (Papua Barat)/Kintan Pratiwi Anwar (Kalimantan Timur) 6-2 6-0 4-Deria Nur Haliza (DKI)/Fadona Titalyana (Kalimantan Selatan) v 2-Septiana Nur Zahiroh/Novela Rezha Millenia (Papua) 6-2 6-1

BNI Tennis Open 2019, Dari Jakarta, Bea/Echi Menatap Manila

Beatrice Gumulya/Jessy Rompies

Pasangan Jawa Timur, Beatrice Gumulya/Jessy ‘Echi’ Rompies sukses menembus semi final ganda putri BNI Tennis Open 2019. Pada perempat final yang berlangsung di lapangan tenis The Sultan Hotel Jakarta, Rabu (20/11), unggulan utama itu menyingkirkan duet gado-gado Priska Madelyn Nugroho (Papua)/Oxi Gravitasi Putri (DKI). Bea/Echi yang akan membela tim Merah Putih di ajang SEA Games 2019 di Filipina itu unggul straight set dengan skor akhir 6-1 6-4. “Kami tinggal fokus menyiapkan kondisi agar fit saat tampil di SEA Games 2019 di Manila, awal bulan depan,” ucap Echi yang bersama Bea baru saja tiba dari Negeri Paman Sam usai melakoni serangkaian turnamen level dunia. “Turnamen BNI Tennis Open 2019 ini bagus sebagai uji coba terakhir kami sebelum berangkat ke Manila, berlaga di SEA Games,” timpal Bea yang berhasil memboyong gelar juara ganda ITF World Tennis Tour W60 Tyler (AS). Pada babak empat besar, Bea/Echi akan meladeni tantangan unggulan ketiga, Kadek Gita Purnami (Papua Barat)/Kintan Pratiwi Anwar (Kalimantan Timur). Partai semi final ganda putri lainnya menyajikan pertarungan antara seeded kedua dan keempat, Septiana Nur Zahiroh/Novela Rezha Millenia dari Papua menghadapi Deria Nur Haliza (DKI)/Fadona Titalyana (Kalimantan Selatan). Di nomor tunggal, baik putra maupun putri, petenis unggulan teratas juga berhasil melaju mulus ke semi final turnamen berhadiah total Rp 250 juta ini. Pada sektor putra, Christopher Rungkat (Jawa Timur) masih terlalu tangguh bagi darah muda asal Jawa Barat, Rifqy Sukma Ramadhan. Christo menang 6-3 6-1 untuk selanjutnya menghadapi petenis ambidextrous, Muhammad Althaf Dhaifullah (Papua Barat). Laga empat besar tunggal putra lainnya menggelar pertarungan antar sesama penghuni Pelatnas SEA Games 2019 asal Jawa Tmur, yakni David Agung Susanto yang menempati posisi seeded kedua menghadapi unggulan keempat, Muhammad Rifqi Fitriadi. Petenis putri andalan Merah Putih, Aldila Sutjiadi dari Jawa Timur pun belum menemui hambatan berarti ketika mengandaskan Novela Rezha Millenia asal Papua. Dila menang straight set dengan skor akhir 6-0 6-4. “Di set kedua, saya banyak gagal melakukan serve pertama. Dengan serve kedua, lawan memiliki kesempatan untuk menekan lebih awal,” papar Dila yang kemungkinan besar akan menjadi unggulan teratas tunggal putri SEA Games 2019 ini. Di semi final tunggal putri BNI Tennis Open 2019 ini, Dila akan meladeni tantangan unggulan kelima asal Nusa Tenggara Barat, Suryaningsih yang sukses menghentikan Nazwa Syamsabila (Jawa Barat) 6-3 6-3. Hasil Rabu (20/11) Perempat Final Tunggal Putra 1-Christopher Rungkat (Jawa Timur) v Rifqy Sukma Ramadhan (Jawa Barat) 6-3 6-1 6-Althaf Dhaifullah (Papua Barat) v 4-Anthony Susanto (Jawa Timur) 6-3 6-2 3-M. Rifqi Fitriadi (Jawa Timur) v Aditya Hari Sasongko (Bengkulu) 6-2 6-3 2-David Agung Susanto (Jawa Timur) v Nauvaldo Jati Agatra (DKI) 6-0 6-0 Ganda Putra 1-Anthony Susanto/David Agung Susanto (Jawa Timur) v Hendrawan Susanto/Nauvaldo Jati Agatra (DKI) 6-3 6-3 Althaf Dhaifullah (Papua Barat)/M. Rifqi Fitriadi (Jawa Timur) v Arief Rahman/Faisal Aidil (Kalimantan Timur) 5-2 ret Aditya Hari Sasongko/Jeremy Nahor (Bengkulu) v Ari Fahresi (Jawa Timur)/Rifqi Sukma Ramadhan (Jawa Barat) 6-2 7-5 2-Iqbal Bilal Saputra (Kalimantan Timur)/Wisnu Adi Nugroho (Jawa Tengah) v Achad Imam Maruf/Tio Juliandi (Papua Barat) 6-4 7-5 Tunggal Putri 1-Aldila Sutjiadi (Jawa Timur) v Novela Reza (DIY) 6-0 6-4 5-Suryaningsih (Nusa Tenggara Barat) v Nazwa Syamsabila (Jawa Barat) 6-3 6-3 Priska Madelyn Nugroho (Papua) v 6-Deria Nur Haliza (DKI) 6-2 6-2 2-Fadona Titalyana (Kalimantan Selatan) v 7-Ni Putu Armini (Nusa Tenggara Barat) 6-4 6-2 Ganda Putri 1-Beatrice Gumulya/Jessy Rompies (Jawa Timur) v Priska Madelyn Nugroho (Papua)/Oxi Gravitasi Putri (DKI) 6-1 6-4 3-Kadek Gita Purnami (Papua Barat)/Kintan Pratiwi Anwar (Kalimantan Timur) v Ni Putu Armini/Suryaningsih (Nusa Tenggara Barat) 7-5 6-3 4-Deria Nur Haliza (DKI)/Fadona Titalyana (Kalimantan Selatan) v Nisrina Dwi/Zahwa Dwi Puspita (Papua Barat) 6-1 6-2 2-Septiana Nur Zahiroh/Novela Rezha Millenia (Papua) v Indah Permatasari (Sulawesi Selatan)/Khairunnisa (Jawa Timur) 7-6(2) 6-0

Jadwal Siaran Langsung Timnas U-22 vs Iran di RCTI

Jadwal Siaran Langsung Timnas U-22 vs Iran di RCTI

Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22 terus bersiap jelang turun di SEA Games 2019. Pada medio minggu ini, skuad Garuda Muda akan menjalani dua laga uji coba internasional kontra Timnas Iran U-23. Laga pertama akan dilangsungkan di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Rabu (13/11/2019), mulai pukul 16.30 WIB. Lalu pada Sabtu (16/11/2019), laga dilangsungkan di Stadion Pakansari, Bogor, mulai pukul 16.30 WIB. Pertandingan kontra Iran bakal dijadikan pelajaran bagi skuad asuhan Indra Sjafri. Sebab di SEA Games 2019, Timnas Indonesia U-22 langsung dihadang dua lawan kuat di fase grup, yakni Thailand dan Vietnam. Laga Uji Coba Internasional Timnas U-22 vs Iran U-22 Rabu (13/11/2019) Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali live @RCTI pukul 16.30 WIB Timnas U-22 vs Iran U-22 Sabtu (16/11/2019) Stadion Pakansari, Bogor, live @RCTI pukul 16.30 WIB

Bagus Kahfi Cetak Gol Penentuan, Indonesia Lolos Putaran Final Piala AFC U-19 2020

Bagus Kahfi Mencetak skor penyeimbang lewat tendangan penalti. (NYSN/Prass)

Indonesia berhasil lolos ke putaran final piala AFC U-19 2020 setelah meraih hasil imbang saat melawan Korea Utara di Stadion Utama Glora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (10/11/2019) malam. Hasil itu sudah cukup meloloskan Timnas U-19 dengan status juara Grup K kualifikasi piala AFC U-19 2020. Total Indonesia mengoleksi 7 poin, diikuti Korea Utara 5 poin, Hong Kong 4 poin dan Timor Leste 0 poin. Bermain dihadapan hampir 17ribu penonton, Timnas U19 langsung optimis lancarkan serangan. Peluang pertama Indonesia didapatkan di menit 5 lewat tendangan Serdy Ephy tak lama berselang terjadi kemelut di depan gawang Korea Utara yang akhirnya hanya menghasilkan tendangan kiper. Pada menit ke-16 giliran Fajar fathur mendapatkan kesempatan menembak ke gawang namun masih bisa dihalau kiper Korea Utara, Sin Kwang Guk. Bagus CS terus berupaya menekan pertahanan Korea Utara sampai pada akhirnya Indonesia kecolongan dimenit ke-40. Lewat sontekan berkelas dari sang kapten Korea Utara, Kim Kwang Chong. Bola yang mengarah kencang ke pojok kanan gawang tak bisa dihalau kiper Indonesia, Ernando Ari. Skor 1-0 untuk Korea Utara menutup jalannya pertandingan babak pertama. Pada babak kedua, pelatih Fakhri Husaeni mengganti Serdy Ephy dengan Mochammad Supriadi. Masuknya Supriadi membuat daya serang Indonesia menjadi lebih kuat. Di menit ke-60 Indonesia mendapatkan hadiah tendangan pinalti setelah Bagus Kahfi dijatuhkan oleh Chae Yu Song di kotak penalti Korea Utara. Bagus yang jadi algojo berhasil menuntaskan misinya menyamakan skor menjadi 1-1. Tak ada gol tambahan sampai laga usai. Hasil imbang menutup laga Indonesia kontra Korea Utara pada laga terakhir Grup K Kualifikasi Piala Asia U-19 2020. SUSUNAN PEMAIN: Timnas U-19 Indonesia (4-3-3): 21-Ernando Ari Sutaryadi; 2-Bagas Kaffa, 23-Rizky Ridho Ramadhani, 19-Alfeandra Dewangga Santosa, 15-M. Salman Alfarid; 5-Theo Fillo Numberi, 6-David Maulana, 7-Beckham Putra Nugraha; 20-Bagus Kahfi, 17-Serdy Ephy Fano, 14-M. Fajar Fathur Rachman. Pelatih: Fakhri Husaini Korea Utara (4-4-2): 1-Sin Kwang Guk; 2-Choe Kwang Hwi, 6-Ri Kum Hyon, 12-Chae Yu Song, 22-Ra Nam Hyon; 10-Kim Kwang Chong, 14-Pak Kwang Sok, 16-Kim Ju Song, 9-Kim Chol Guk; 7-Ri Jo Guk, 19-Kim Kang Song Pelatih: Pak Kyong Bong  

Hasil Timnas U-19 Indonesia vs Timor Leste Kualifikasi AFC U19 Berakhir Dengan Skor 3-1

Hasil Timnas U-19 Indonesia vs Timor Leste Kualifikasi AFC U19 berakhir dengan skor 3-1. Gol skuat Garuda dicetak brace Fajar dan David Maulana. (NYSN/Pras)

Timnas Indonesia U-19 berhasil meraih poin penuh atas lawannya Timor Leste dalam ajang Kualifikasi AFC U19 2020 di Stadion Madya, Jakarta, Rabu (6/11/2019) malam. Skuat Garuda mengalahkan Timor Leste dengan skor akhir 3-1. Gol tersebut dicetak oleh M Fajar Fathur (3’,76’) dan Septian David maulana (62’) sedangkan Timor Leste hanya mampu membalas satu gol yang dicetak oleh Mouzinho De Lima (53’). Timnas Indonesia langsung inisiatif menyerang sejak pluit babak pertama ditiup. Hasilnya Indonesia langsung membuka keunggulan pada menit ke-3 lewat sepak pojok Beckham Putra Nugraha yang di eksekusi baik oleh M Fajar Fathur lewat sundulan kepala. Tak tinggal diam, Timor Leste mencoba menekan dengan serangan balik. Usaha yang dilakukan Paulo Domingos setelah melewati beberapa pemain Indonesia namun gagal karena tendangannya melambung dari gawang Ernando Ari. Indonesia mendapatkan peluang di menit ke-22 lewat kerjasama si kembar, Bagas dan Bagus. Namun bola masih melebar kesamping gawang. Skuat garuda mendapatkan tendangan bebas setelah pergerakan Salman dihentikan oleh Jamito yang berujung kartu kuning untuk dirinya. Ridho sebagai eksekutor gagal setelah tendangannya berhasil diantisipasi oleh kiper Timor Leste, Manuel Pereira. Timnas Indonesia masih menekan, jelang babak pertama berakhir kembali mendapatkan peluang berturut-turut dari tendangan Beckham dan sundulan Bagus yang mengenai mistar gawang. Babak pertama berakhir dengan skor 1-0 untuk Indonesia. Babak kedua baru berjalan 3 menit Timor Leste langsung mendapatkan hadiah penalti oleh wasit. Ernando menjegal laju Mauzinho di kotak 12 pas Indonesia yang membuat wasit menunjuk titik putih. Peluang itu tidak disia-siakan Mauzinho, sukses jadi eksekutor membuat Timor Leste menyamakan kedudukan 1-1. Pada menit ke-58 Timor Leste harus kehilangan satu pemain menyusul kartu merah yang diterima Nelson Pinto. Pelanggaran keras yang dilakukan ke Bagus membuatnya harus keluar lapangan. Bermain dengan 10 orang membuat pertahanan Timor Leste menjadi kurang kokoh, terbukti pada menit ke-60 Indonesia berhasil menambah kedudukan lewat sepakan sang kapten Septian David dari mulut gawang. Skor menjadi 2-1 untuk Indonesia. Meski unggul, tim asuhan Fakhri Husaini ini tidak mengendorkan intensitas serangan. Tampak pada menit ke-70 upaya Supriadi yang mengirimkan bola ke jantung pertahanan Timor Leste, namun gagal dikonversikan rekannya. Tak berselang lama Beckham kembali menciptakan peluang untuk menambah keunggulan, tendangannya masih menyentuh gawang tim tamu. Upaya menjauh dari kejaran Timor leste berhasil pada menit ke-76. Umpan Supriadi dari sisi kiri lapangan dapat dieksekusi baik oleh M Fajar. Skor 3-1 untuk Indonesia bertahan sampai akhir pertandingan. Susunan Pemain Timnas U-19 Indonesia Ernando, Bagas, Ridho, Dewangga, Salman, Theo, David Maulana, Beckham, Bagus, Zico, Fajar. Pelatih Fakhri Husaini Timor Leste Manuel Pereira, Orcelio N Moises, Gumairo Da Silva, Nelson Pinto, Jaimito A Soares, Jhon Frith Ornai Liu, Osario Angelo, Mauzinho de Lima, Expedito Boares, Elias Joao, Paulo Domingos. Pelatih: Lee Minyoung Daftar nama 23 pemain Timnas U-19 di Kualifikasi Piala Asia U-19 Kiper: Ernando Ari Sutaryadi – Persebaya Surabaya Muhammad Risky Sudirman – Persija Jakarta Muhammad Adisatryo – PPLP Jakarta Belakang: Komang Teguh Trisnanda – Diklat Ragunan Muhammad Salman Alfarid – Diklat Ragunan Bayu Mohamad Fiqri – ASIFA Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi – Barito Putera Mochammad Yudha Febrian – Barito Putera Rizky Ridho Ramadhani – Persebaya Surabaya Muhammad Fadhil Adhitya Akshah – PPLP Jakarta Alfeandra Dewangga – PPLP Jawa Tengah Tengah: Brylian Negiehta Dwiki Aldama – Persebaya Surabaya Theo Fillo Da Costa Numberi – Persipura Jayapura David Maulana – Barito Putera Beckham Putra Nugraha – Persib Bandung Khairul Imam Zakiri – Leganes Academy Rendy Juliansyah Braif Fatari – Persija Jakarta Mochammad Supriadi – Persebaya Surabaya Depan: Muhammad Fajar Fathur Rahman – ASAD 313 Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri – Barito Putera Sutan Diego Armandoondriano Zico – Persija Jakarta Serdy Hepyfano – PPLP Maluku Utara Hasil Kualifikasi AFC U19 Korea Utara 1-1 Hong Kong Indonesia 3-1 Timor Leste Jadwal Kualifikasi AFC U19 Jumat (8/10/2019) Timor Leste vs Korea Utara, Pukul 15.30 WIB Hong Kong vs Indonesia, Pukul 19.00 WIB Minggu (10/10/2019) Hong Kong vs Timor Leste, Pukul 15.30 WIB Indonesia vs Korea Utara, Pukul 19.00 WIB

Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series, Dua Delapan-Buksi Back-to-Back Champion

Suasana final party Honda DBL 2019 DKI Jakarta Championship Series di GOR Soemantri.

GELARAN Honda Developmental Basketball League (DBL) 2019 DKI Jakarta Series mencapai puncaknya, Sabtu malam kemarin (26/10). Lebih dari empat ribu penonton secara bergantian dengan tertib memenuhi GOR Soemantri Brodjonegoro Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka ikut menjadi saksi menyambut champion putra dan putri liga basket pelajar terbesar tanah air Seri Ibu Kota. Para penonton pun turut larut dalam euforia final party Honda DBL 2019 DKI Jakarta Championship Series. Laga puncak ini dikemas secara istimewa oleh DBL Indonesia selaku penyelenggara. Melalui permainan lights show, pemutaran video melalui drop screen yang digantung di langit-langit GOR Soemantri Brodjonegoro, serta giant screen yang membentang lapangan basket. Sesi pengenalan tim juga makin terasa berkelas, karena para pemain dan ofisial keluar dari lorong penuh LED. Partai puncak Seri Ibu Kota ini dibuka dengan final putri mempertemukan SMAK 1 Penabur melawan SMAN 28 Jakarta. Duel antara Kriza (julukan SMAK 1 Penabur) yang berstatus champion West Region, dengan Dua Delapan (julukan SMAN 28) yang berpredikat champion West Region ini menyuguhkan permainan seru. Selama empat kuarter bergulir, SMAN 28 berhasil mendominasi permainan dan keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 70-41. Kriza memberi perlawanan sengit lewat sang kapten, Stephanie Wijaya. Student athlete berusia 17 tahun itu membukukan double-double lewat kontribusi 18 poin dan 15 rebound. Namun, penampilan cemerlangnya tak mampu mengantarkan kemenangan bagi Kriza. Sebaliknya, Dua Delapan tampil lebih solid, karena memiliki trio pemain andalan yang juga bermain impresif. Ketiga pemain itu adalah Sophia Rebbeca, Christabel, dan Keisha Hasna. Forward Sophia berhasil membukukan double-double lewat sumbangan 25 poin dan 11 rebound. Menyusul sang kapten SMAN 28, Christabel, yang juga membukukan double-double dengan sumbangan 14 poin dan 12 rebound. Kemudian Keisha Hasna juga ikut menorehkan 17 poin, 8 rebound dan 4 steal bagi Dua Delapan. Tak ayal, Dua Delapan sukses mempertahankan predikat Ratu Ibu Kota. Tim polesan Syafiq Ali Barawas ini berhasil menorehkan back-to-back champion alias juara dua musim berturut-turut. Menyamai rekor yang pernah dicatatkan tim putri SMAN 3 Jakarta, pada musim 2013 dan 2014 silam. ”Pasti happy lah, karena SMAN 28 bisa back-to-back champion. Karena dalam sejarah Honda DBL DKI Jakarta Series sudah pernah ada yang meraih ini, tahun depan kami bertekad mau buat sejarah baru dengan triple back champion!” ungkap Syafiq Ali Barawas, head coach SMAN 28 Jakarta. Sementara itu, laga sengit tersaji pada perebutan gelar putra. Mempertemukan juara bertahan Seri Ibu Kota sekaligus jagoan West Region, SMA Bukit Sion. Menghadapi SMAN 71 Jakarta yang berstatus juara East Region. Trofi champion akhirnya berhasil dipertahankan oleh Buksi, lewat keunggulan tipis, 62-59. Buksi menyusul tim putri SMAN 28 Jakarta, mencatatkan back-to-back champion. Sejak tip-off, kedua tim saling berbalas mencetak angka. Buksi (julukan SMA Bukit Sion) unggul tipis 17-16 pada kuarter pertama. Keunggulan mereka melebar menjadi 32-27 pada akhir kuarter kedua. Setelah istirahat halftime, Sapta Eka (julukan SMAN 71) bangkit dan mengejar, hingga berbalik unggul 45-39 menutup kuarter ketiga. Mental juara anak-anak Buksi berbicara. Pada kuarter terakhir mereka kembali unggul. F1rst Juara UBS Gold Dance Competition Ibu Kota KEMERIAHAN final party kemarin juga dihibur penampilan Best 5 UBS Gold Dance Competition. Mereka tampil kembali pada malam puncak, untuk menentukan siapa tim dance terbaik. Adalah tim dance F1rst dari SMAK 1 Penabur Jakarta yang terpilih sebagai yang terbaik. Mereka berhak mewakili DKI Jakarta untuk bersaing kembali pada National Championship UBS Gold Dance. Tiga juri yang menilai penampilan para tim dance di final kemarin adalah Erwin Suganda selaku Creative Director PT Untung Bersama Sejahtera, Aziz Hasibuan selaku General Manager dari DBL Indonesia, dan Yessy Hutabarat selaku Co-Founder dan Artistic Director dari United Dance Works. Posisi kedua terbaik direbut oleh timdance SMK Santa Maria (DSMJ), dan SMA Labschool Rawamangun (Divinity) pada urutan ketiga. Selain itu ada juga prnyerahan penghargaan Best Costume yang diraih oleh SMK Santa Maria. Serta penghargaan Most Favorite yang diraih oleh SMA Cita Buana dan SMAN 71 Jakarta.

Sanur Panaskan Grup B Serta Honda Developmental Basketball League 2019

SANUR PANASKAN GRUP B

Tensi persaingan sektor putri Grup B Honda Developmental Basketball League (DBL) 2019 DKI Jakarta Championship Series memanas. Menyusul hasil dari dua laga krusial yang berlangsung Senin (21/10) kemarin di GOR Soemantri Brodjonegoro. Melakoni game pertama, runner-up North Region SMA Santa Ursula berhasil menaklukan perlawanan sengit SMA Dian Harapan dengan skor tipis 28-27. Sementara itu, juara bertahan musim lalu, SMAN 28 Jakarta, resmi mengunci satu tiket semifinal usai mengalahkan SMA Labschool Rawamangun. Dengan begitu, di Grup B hanya tersisa satu tiket semifinal yang akan diperebutkan oleh tiga tim. Yaitu, Sanur (julukan SMA Santa Ursula), Labsraw (julukan SMA Labschool Rawamangun), dan Zebaoth (SMA Dian Harapan). Posisi klasemen sementara Grup B hingga laga kemarin usai, menempatkan SMAN 28 pada puncak klasemen sementara. Dua Delapan (julukan SMAN 28 Jakarta) mengemas 4 poin hasil dari dua kemenangan. Diikuti Sanur di peringkat kedua dengan koleksi 2 poin dari satu laga. Lalu Zebaoth pada peringkat ketiga dengan 2 poin dari dua laga. Serta Labsraw di dasar klasemen dengan 1 poin dari satu laga. Ketiga tim tersebut masih sama-sama memiliki kans untuk lolos ke babak selanjutnya. Sanur tampil cukup meyakinkan pada laga kemarin saat berjumpa Zebaoth. Ivy Florentia, center andalan Sanur mencatatkan double-double pada game ini. Student athlete berusia 15 tahun membukukan 11 poin dan 13 rebound. Center yang bermain selama 31 menit 45 detik ini juga dapat membaca pergerakan lawan dengan baik. Terbukti dari 3 steal yang dilakukannya untuk menghentikan penguasaan bola lawan. Kemenangan melawan Zebaoth menjadi modal bagi Sanur. Sebab, pada laga hari ini (22/10) Sanur akan berjumpa Labsraw. Pertandingan ini merupakan laga hidup mati bagi kedua tim. Seandainya Sanur menang, tim besutan Ipung bisa dipastikan melenggang ke semifinal menemani SMAN 28. Sebaliknya, jika Labsraw yang menang, penentuan siapa yang lolos semifinal akan ditentukan dari hasil masing-masing tim pada game ketiga. Pelatih Sanur turut mengomentari jalannya pertandingan tim asuhnya kontra Zebaoth. “Anak-anak masih terlalu buru-buru dan kurang sabar mainnya. Terlebih skuad Dian Harapan secara individu punya kemampuan yang baik sera spirit yang tinggi. Tapi, syukurnya anak-anak punya tekad untuk memenangkan laga,” ungkap coach Ipung. Pada laga terakhir nanti Sanur akan berjumpa SMAN 28. Sementara Labsraw sendiri bakal meladeni Zebaoth di laga terakhirnya pada hari Rabu (23/10) besok. Diantara ketiga tim yang berebut satu tiket semifinal tersisa dari Grup B, peluang Zebaoth terbilang tipis setelah dua kali menelan kekalahan. Nasib mereka bergantung dari laga Sanur versus Labsraw hari ini. (*) CC Susah Payah Tundukkan Galan PERJUANGAN ekstra keras harus dilakoni tim putra SMA Kolese Kanisius demi meraih kemenangan perdana mereka. Pasukan CC (julukan SMA Kolese Kanisius) harus susah payah menaklukkan perlawanan sengit SMAN 39 Jakarta pada lanjutan Grup A Honda DBL 2019 DKI Jakarta Championship Series Senin (21/10). Anak-anak CC akhirnya selamat dari perlawanan tangguh Galan (julukan SMAN 39 Jakarta), dengan hasil akhir 39-31. Kemenangan ini menjadi modal positif bagi CC untuk bersaing memperebutkan slot tiket semifinal dari persaingan sengit Grup A. Sementara itu, akibat menderita kekalahan ini, nasib lolos atau tidaknya Galan akan ditentukan dari hasil laga pemungkas mereka menghadapi juara bertahan SMA Bukit Sion. Kedua tim (CC dan Galan), sama-sama tampil agresif sejak tip-off. Namun, CC lebih produktif mengemas angka. CC membuka keunggulan melalui forward Ryan Judistira Gani melalui lay up yang ia lakukan dengan baik. Tak lama kemudian, guard CC, Nicolas Alexander, menambah keunggulan timnya. CC unggul sembilan angka tanpa balas berkat tembakan three points sempurna dari guard Alexander Jason. Galan juga sempat menciptakan three points di kuarter ini melalui forward Muhammad Hanif Raihan. Kuarter pertama berakhir dengan skor 11-4 untuk keunggulan CC. Tim besuan Rizky Djauhariansyah makin trengginas. Mereka meninggalkan Galan, 11 poin berhasil diciptakan oleh CC di kuarter kedua. Selepas halftime, Galan mencoba mengejar. Pola permainanan mereka mulai terbentuk. Achmad Al Djufri, membuka poin pertama bagi Galan di kuarter ketiga melalui lay up. Hanya saja mereka belum bisa konsisten. Center Galan, Ammar dan forwarda Muhammad Hanif Raihan terpaksa meninggalkan lapangan akibat terkena fouled out pada pertengahan kuarter keempat. Hal ini dimanfaatkan CC dengan baik. Satu free throw Nicolas Alexander menjadi poin penutup bagi CC sekaligus mengunci kemenangan perdana mereka di Grup A. Kemenangan CC membuka persaingan Grup A semakin ketat. Pada laga hari ini CC bakal menjajal wakil Jaksel, SMA Cita Buana. Sementara Galan harus melakoni laga berat saat jumpa juara bertahan, SMA Bukit Sion. Nasib Galan juga ditentukan hasil dari laga Cibun (julukan SMA Cita Buana) kontra CC. Seandainya Galan kalah dari Buksi dan CC menang atas Cibun, mereka dipastikan angkat koper dari babak Championship Series. (*)

Trio Mematikan 28 Di Honda DBL 2019 DKI Jakarta Championship

CHRISTABEL

Juara bertahan Honda DBL Seri Ibu Kota, tim putri SMAN 28 Jakarta tampil garang. Tim polesan Syafiq Barawas ini mengawali laga perdana mereka pada Grup B Honda DBL 2019 DKI Jakarta Championship Series dengan sempurna. Putri Dua Delapan (julukan SMAN 28 Jakarta) sukses menundukkan runner-up West Region, SMA Dian Harapan, dengan skor akhir 49-17, di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Sabtu (19/10) kemarin. Mengandalkan trio andalannya, Sophia Rebecca, Christabel, dan Keisha Hasna, eksplosivitas Dua Delapan sangat merepotkan Zebaoth (julukan SMA Dian Harapan). Sejak kuarter pertama hingga akhir, kombinasi ketiga pemain itu silih berganti menebar teror bagi lawan. Poin pertama SMAN 28 dibuka oleh kapten mereka, Christabel. Pemain bernomor punggung 9 itu menceploskan bola melalui two points and one untuk membawa unggul timnya. Center dengan tinggi 174 sentimeter itu menutup laga membukukan double-double dengan catatan 17 poin dan 15 rebound. Di sisi lain, forwarda andalan SMAN 28 Keisha Hasna menjadi penyumbang poin kedua terbanyak bagi timnya. Student athlete berusia 15 tahun itu mampu mengemas 12 poin bagi SMAN 28 selama bermain 22 menit 19 detik bagi SMAN 28. Aksi Keisha juga merepotkan lawan, dirinya kerap merangsek masuk ke dalam pertahanan Zebaoth. Terbukti dari catatan field goalsnya yang mencapai 31,3 persen. Daya gedor SMAN 28 juga makin mengerikan setelah Sophia kembali ke skuad tim. Sempat absen selama gelaran seri Jaksel lalu, Sophia kembali dengan kontribusi yang moncer. Mengawali laga perdananya pada musim ini bersama SMAN 28, forwarda andalan SMAN 28 itu menceploskan 11 poin bagi timnya. MVP Honda DBL DKI Jakarta Series tahun lalu itu juga membukukan 4 steal selama bermain 27 menit 50 detik bagi timnya. Ketiga pemain SMAN 28 ini benar-benar merepotkan barisan Zebaoth. SMAN 28 memang menguasai jalannya laga. Tapi, spirit juang srikandi Zebaoth patut diacungi jempol. Tim asal Kalideres itu bisa merepotkan SMAN 28 pada awal laga. Semangat mereka juga tidak pupus hingga memasuki akhir pertandingan. Kontribusi lebh diperlihatkan dua pemain Zebaoth, Clarenchia dan Casyalie yang masing-masing mencetak 7 poin dan 5 poin bagi Zebaoth. Meski meraih hasil positif, pelatih SMAN 28 Syafiq Barawas mengaku belum puas. Apalagi ketika anak didiknya sempat keteteran karena harus menghadapi lawan (SMA Dian Harapan) yang memiliki daya juang tinggi. “Anak-anak masih buru-buru. Banyak buat turnover, jadinya lawan masih bisa mencuri poin dari kami,” ucapnya. Kemenangan SMAN 28 ini membawa mereka menempati puncak klasemen sementara Grup B dengan torehan 2 poin. SementaraSMA Dian Harapan terdampar di posisi bawah klasemen. Kedua tim akan melakoni laga keduanya pada besok Senin (21/10). SMAN 28 bakal berjumpa champion East Region, SMA Labschool Rawamangun. Sementara SMA Dian Harapan akan menjajal kekuatan runner-up North Region, SMA Santa Ursula. Galan Bungkus Kemenangan Perdana HASIL positif diraih tim putra SMAN 39 Jakarta, Sabtu (19/10). Melakoni laga perdana mereka pada Grup A Honda DBL 2019 DKI Jakarta Championship Series, Galan (julukan SMAN 39 Jakarta) yang berstatus runner-up East Region berhasil mengalahkan Cibun (julukan SMA Cita Buana) dengan skor 54-30. Duo andalan Galan, Muhammad Hanif Raihan dan Muhammad Farras, tampil impresif pada laga ketat ini. Hanif memimpin rekan-rekannya dengan donasi 18 poin. Forward dengan jersey nomor 36 ini juga membukukan 5 rebound dan 4 steal bagi Galan. Disusul oleh Farras dengan tambahan 11 poin. Dari Cibun, Azriel kembali membukukan double-double setelah mencetak 15 poin dan 15 rebound. Sayang, penampilan impresif big man dengan tinggi 202 sentimeter itu tak mampu mengantarkan kemenangan bagi timnya. Ini adalah kekalahan kali kedua yang harus diderita SMA Cita Buana. Bagi Galan, kemenangan ini membawa angin segar bagi tim besutan Christian Poltak untuk melanjutkan langkah ke semifinal. Pasalnya, mereka masih meyimpan dua laga. Tim asal Cijantung itu akan menjamu champion North Region SMA Kolese Kanisius besok, Senin (21/10). Dan pada laga terakhir Grup A, Galan akan berjibaku menghadapi SMA Bukit Sion. (*)

Opening Party Honda DBL 2019 DKI Jakarta Championship

Suasana opening party Honda DBL 2019 DKI Jakarta Championship Series di GOR Soemantri kemarin.

Buksi Langsung Unjuk Gigi JUARA bertahan putra Honda DBL DKI Jakarta, SMA Bukit Sion mengawali langkah mereka dengan mulus. Tim sekolah asal Jakarta Barat berjuluk Buksi ini menang 65-29 atas runner-up South Region, SMA Cita Buana. Pada laga perdana Grup A Honda DBL 2019 DKI Jakarta Championship Series di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jumat kemarin (18/10). Sejak kuarter pertama pertandingan, kedua tim sama-sama menunjukkan permainan agresif. Buksi berhasil membuka keunggulan melalui satu free throw dari garda Aaron Nathanael. Setelah poin pertama tersebut, Buksi kembali menciptakan poin-poin yang membawa mereka unggul lima angka atas Cibun. Tak mau tertinggal, Cibun (julukan SMA Cita Buana) mencoba bangkit. Tim asal Jagakarsa itu mencoba keluar dari tekanan Buksi. Guard Cibun, Rafael Adwel berhasil memanfaatkan kesempatan two points and one dengan sangat baik. Pemain nomor punggung 26 tersebut kemudian mampu mengeksekusi lesatan three points dengan sempurna. Meski terus memangkas, Cibun belum mampu mengimbangi permainan Buksi. Kuarter pertama menjadi milik Buksi dengan skor 17-9. Dominasi Buksi mulai ditunjukkan pada kuarter kedua pertandingan. Juara West Region ini mampu menambah pundi-pundi poin guna meninggalkan Cibun. Banyaknya turnover yang dilakukan Cibun mampu dimanfaatkan dengan baik oleh para punggawa Buksi. Serangan fastbreak cepat membuahkan poin mudah bagi mereka. Buksi unggul 29-15 atas Cibun di akhir paruh awal pertandingan. Usai halftime, permainan Buksi semakin menyulitkan Cibun. Sebanyak 20 poin berhasil diciptakan oleh tim asal Kebon Jeruk ini. Tidak hanya dari sisi offense, defense Buksi pun tampak kuat. Forward Buksi, Nicholas Davin, sempat melakukan blocked shot ketika guard Cibun, Rafael melakukan fastbreak. Pemain nomor punggung 9 tersebut juga berhasil menciptakan three points yang menambah keunggulan Buksi menjelang akhir laga. Di akhir kuarter ketiga, Buksi unggul jauh dengan skor 49-28. Pada kuarter pamungkas, Buksi tetap menunjukkan permainan terbaik mereka walaupun telah unggul jauh. Buksi hanya memberi kesempatan bagi Cibun untuk menciptakan satu poin di kuarter keempat. Poin tersebut diciptakan oleh Azriel Ralie melalui free throw. Dengan tambahan 16 poin di kuarter ini, Buksi berhasil mengunci kemenangan pertama mereka di Championship Series Grup A. Nicholas Davin tampil sebagai pemain paling produktif bagi Buksi. Dengan kontribusi 16 poin, serta 3 rebounds. Sementara dari Cibun, Azriel Ralie mendominasi dengan sumbangan 13 poin disertai 9 rebounds. “Mainnya masih kurang, masih under performed. Tadi jelek mainnya, bahaya untuk ke depannya melawan tim-tim yang lebih tangguh. Defense kita masih gampang dilewatin tadi,” ujar Coach Jap Ricky Lesmana, pelatih Buksi. (*) SAVIRA MULUSKAN LANGKAH SEVENTY Cetak Double-Double, 12 Poin dan 11 Rebound MELAKONI laga perdana di Opening Party Honda DBL 2019 DKI Jakarta Championship Series tidak membuat tim putri SMAN 70 Jakarta demam panggung. Seventy (julukan SMAN 70) justru tampil trengginas pada pertandingan pertamanya di Grup A. Shavira Alifa dkk menang meyakinkan atas lawannya. Runner-up South Region itu menundukkan juara North Region, SMAN 1 Jakarta dengan skor 46-19. Tak hanya sukses memerankan sebagai kapten tim, Savira juga bermain gemilang pada laga kemarin (18/10). Ia mengemas double-double dengan torehan 12 poin dan 11 rebound. Tambahan poin itu menggenapkan koleksi poin Savira menjadi 68 poin sepanjang dirinya membela Seventy di musim ini. Selain, Savira, garda Seventy Sabrina Shafwa juga tampil impresif sepanjang 26 menit 28 detik. Dirinya mampu menceploskan 14 poin bagi Seventy. Student athlete berusia 16 tahun itu juga menyumbangkan 7 rebounds serta 1 assist. Kuarter pertama berjalan cukup ketat. Srikandi Boedoet (julukan SMAN 1) memberikan perlawanan pada Seventy. Kuarter pertama berakhir tipis untuk keunggulan Seventy. Pada kuarter selanjutnya, tim asal Bulungan itu menjauh. Saat pertengahan kuarter kedua inisiden sempat terjadi kala center Boedoet Valencia Rosaline Young harus ditarik karena mengalami cedera. Boedoet kehilangan rebounder-nya. Semenjak itu Seventy terus mendulang poin dan selalu unggul tiap kuarternya. Mereka berlari menjauh dari Boedoet hingga menutup keunggulan dengan skor 46-19. Kekalahan dari Seventy ini membuat Boedoet harus tampil maksimal pada laga keduanya. Aza Magdalena dkk bakal menjajal kemampuan runner-up East Region, SMAN 21 pada pertandingan yang berlangsung hari ini. Sementara Seventy mampu memuncaki klasemen sementara Grup A dengan koleksi 2 poin serta margin plus 27. Sabrina bersyukur atas kemenangan perdana timnya. Baginya ini modal awal untk melangkah jauh. “Aku hanya ingin menampilkan yang terbaik untuk tim. Berusaha semaksimal mungkin. Kami harus main tanpa beban pada laga selanjutnya,” ungkap Sabrina usai laga. Pertandingan lainnya yaitu: SMAN 28 Jakarta vs SMAN 71 Jakarta SMA Dian Harapan vs SMAK 5 Penabur

Jalan IJL Elite menuju partai final gelaran Malaysia Borneo Football Cup U-14

Pemain IJL Elite

IJL Elite merajai turnamen internasional bertajuk Malaysia Borneo Football Club U-14 musim 2019 usai menekuk wakil Filipina, Makati Football Club di partai final yang berlangsung pada Sabtu (5/10 ) di Stadion Likas, Kota Kinabalu. Gol emas penentu kemenangan disumbangkan oleh Bagas Prayoga. Jalan IJL Elite menuju partai final gelaran Malaysia Borneo Football Cup U-14 yang berlangsung selama 3-5 Oktober 2019 di Kota Kinabalu, Sabah, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Mengantongi sembilan poin di babak penyisihan grup membuat mereka harus puas melenggang ke babak semifinal dengan status runner-up Pada babak semifinal, IJL Elite jumpa saudara setanah air, Indonesia Muda dalam duel bertajuk Derby Merah-Putih. Aroma gengsi di atas lapangan mampu ditutup dengan skor akhir 3-0. Di babak puncak, IJL Elite sukses menekuk perlawanan Makati Football Club lewat skor tipis 1-0. Adalah Bagas Prayoga Budiman yang mencatatkan namanya di papan skor di babak perpanjangan waktu lewat sistem golden goal. 2×25 menit laga berjalan, IJL Elite lebih mendominasi jalannya pertandingan. Serangan bertubi-tubi dilancarkan namun benteng pertahanan Makati memang cukup ketat, sukar ditembus. Waktu normal berakhir dengan hasil papan skor imbang tanpa gol. Di babak perpanjangan waktu dengan format 9vs9, Bagas Prayoga Budiman hadir jadi pembeda, gol emas ia cetak satu menit setelah wasit meniup peluit kick-off sebagai garansi kemenangan IJL Elite menuju podium trofi mahkota juara. Gol Bagas sendiri berawal dari kreasi lini tengah skuat IJL Elite. Pergerakan Saubyhaky Putra menyodorkan bola ke Rafly Ikram Selang membuka celah lini belakang Makati, tanpa pikir panjang Selang langsung melepaskan tembakan keras yang menghantam mistar gawang. Tak pelak, bola muntah langsung disambar oleh Bagas hingga berbuah gol emas. “Saya memang lebih memilih untuk bertemu Filipina di partai final karena mereka sebelumnya pernah mengalahkan kami di babak penyisihan grup. Banyak putar otak di laga puncak utak-atik formula, terutama harus lebih jeli mengatur tempo permainan,” jelas Mulyadi Madrizal, pelatih IJL Elite. “Pertandingan yang super melelahkan sekaligus amat sangat menegangkan,” tambah Mul. CEO IJL, Rezza Mahaputra Lubis mengaku salut dengan perjuangan Dzaky Muhammad Fawwaz dan kawan-kawan. Sempat terpleset kala jumpa Makati di babak penyisihan grup tidak membuat mental pasukan IJL Elite ambruk. “Final yang sangat luar biasa, anak-anak bisa menebus rasa penasaran mereka saat jumpa Makati. Kalau sudah bicara laga puncak memang sudah bicara soal mental,” ujar CEO IJL, Rezza Mahaputra Lubis. “Selain itu dari babak penyisihan grup sampai final, IJL Elite tetap konsisten mempertahankan gaya sepak bola indah, tidak heran begitu memanjakan mata penonton. Bahkan di Borneo Football Cup U-14 kami mendapat sokongan dari pemain ke-12 yang notabene adalah warga Malaysia, mereka begitu terhibur,” sambung Rezza seraya tersenyum. Malaysia Borneo Football Cup berlangsung sejak 2008, musim 2019 ini di kategori U-14 tercatat ada 10 tim ikut serta yakni British International School Phuket (Thailand), Datuk Peter Mojuntin Sport School (Malaysia), Makati FC (Filipina), Northern Inland FC (Australia), TABS (Malaysia), Turf City FC (Singapura), Futbol Directions (Australia), Adelaide City Australia, Indonesia Muda Semarang (Indonesia) dan IJL Elite. Hasil Pertandingan IJL Elite: Penyisihan Grup IJL Elite vs British International School Phuket 2-0 (Alief Apikri, Reza Wahyu Hidayat) IJL Elite vs Datuk Peter Mojuntin SS 4-1 (Fava Sheva Rustanto, Bagas Prayoga Budiman, Dzaky M Fawwaz, Reza Wahyu Hidayat) IJL Elite vs Makati Football Club 1-2 (Odilo Pinutusta) IJL Elite vs Northern Inland FC 11-0 (Alvin Alfareza 7 gol, Saubyhaky Putra 3 gol, Dzaky Fawwaz) Semifinal IJL Elite vs Indonesia Muda 3-0 (M Tezar Briantama, Alief Alpikri, Saubyhaky Putra) Final IJL Elite vs Makati Football Club 1-0 (Bagas Prayoga) Susunan Pemain IJL Elite: Kiper: Bima Aidil (M’Private Soccer School), Aidil Akbar (Laskar Pelangi Soccer) Bek: Muhammad Ferdi (Garec’s), Goesty Raka Pratama (Indonesia Rising Star), Yoga Aji Saputra (Tajimalela FA), Muthi Dzulkarnaen (Cipta Cendikia FA), Adam Restu Perdana (Salfas Soccer), Muhammad Radith (ASTAM) Gelandang: M Tezar Briantama (ASIOP), Dzaky Muhammad Fawwaz (ASTAM), Bagas Prayoga (M’Private Soccer School), M Rafly Ikram Selang (Cipta Cendikia FA), Fava Sheva (Indonesia Rising Star) Penyerang: Reza Wahyu Hidayat (ASTAM), Alvin Alfareza (ASTAM), Odilo Pinutusta (ASIOP), Saubyhaky Putra (Maesa Cijantung), Alief Alpikri (Indonesia Rising Star) Daftar Pencetak Gol: Alvin Alfareza: 7 Saubyhaky Putra : 4 Dzaky Fawwaz : 2 Bagas Prayoga: 2 Alief Alpikri: 2 Reza Wahyu: 2 Odilo Pinutusta: 1 M Tezar Briantama: 1 Fava Sheva: 1

Menang Telak Dari Mariana Utara, Timnas U-16 Indonesia Jadi Pemuncak Klasemen Grup G

Jakarta – Tim Nasional Indonesia U-16 menghadapi kepulauan Mariana utara pada laga kedua kualifikasi Piala Asia AFC U-16 2020, Rabu (18/9/2019) petang ini, pukul 19.00 WIB. Tim Nasional Indonesia U-16 sekali lagi sukses meraih poin penuh pada laga kedua mereka di grup G Kualifikasi Piala Asia U-16 2020, di Stadion Madya, Senayan, Jakarta. Garuda muda menang telak dengan skor 15-1 pada laga ini. Gol tersebut dicetak oleh Marselino di menit ke-8, 50,53, 63, 83 Aditya Daffa di menit 16, Athallah Arrayhan di menit 17, 18, 26, 41, Ruy di menit 57, 72 Wahyu Agung di menit 58,77, Alfredo di menit 81. Sedangkan gol Mariana Utara dicetak oleh Jim Kurt Maniago di menit ke-45. Dengan hasil ini Indonesia berhasil menggeser China dari puncak klasemen dengan selisih jumlah gol. Indonesia unggul selisih 5 gol dari China yang sama-sama telah mengoleksi 6 point. Sementara itu Mariana Utara sudah dipastikan tereleminasi setelah kalah dalam 3 laga yang sudah dijalani. Berikutnya Indonesia masih akan menjalani 2 pertandingan penentu, menghadapi Brunei Darussalam yang dijadwalkan Jumat (20/9/2019) pukul 18:30 WIB di stadion Madya, Senayan, Jakarta dan laga pamungkas melawan China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta pada Minggu (22/9/2019) pukul 16:30 WIB.

Pertandingan Indonesia VS Filipina di Ajang Kualifikasi Piala Asia U-16 2020

Salah satu pemain Filipina berusaha merebut bola dari pemain Indonesia bernomor punggung 19. (Prass/NYSN Media)

Jakarta – Tim nasional U-16 Indonesia berhasil meraih poin penuh di laga perdana kualifikasi piala Asia U-16 2020 melawan Filipina. Timnas U-16 sukses meraih kemenangan 4-0 di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Senin (16/9/2019), pada laga Indonesia vs Filipina. Empat gol tersebut dicetak oleh Ahmad Athallah Araihan, Marselino Ferdinan, Alfin Lestaluhu, dan Wahyu Agong Drajat. Jalannya pertandingan : Indonesia langsung menyerang pada awal pertandingan. Hasilnya pada menit ke-8 Elvateeh Varesia Akhada hampir membuat gol dengan tendangan jarak pendeknya yang diumpan oleh rekan setimnya. Sayangnya kiper Filipina, Emmanuel Martin Puno berhasil menghalau tendangan Elvateeh. Laga terhenti sementara pada menit ke-19 setelah kiper Filipina, Emmanuel Martin Puno mengeluh kesakitan karena cedera. Puno digantikan oleh Adrian De Sola. Selang beberapa detik, Sola mendapatkan ujian dari tuan rumah. Serangan demi serangan dilancarkan oleh Indonesia. Dua peluang emas terjadi lewat sundulan dari umpan-umpan crossing. Asik menyerang, Indonesia hampir kecolongan oleh tendangan bebas yang langsung disambut sundulan bek asal Filipina, David Nicolo Pahud yang berbuah gol. Tapi gol tersebut dianulir wasit karena Pahud berada dalam posisi offside. Tuan rumah akhirnya memecahkan kebuntuan pada menit ke-37 berkat gol Athallah yang spektakuler. Athallah yang melepaskan tembakan dari luar kotak penalti ke sudut gawang tak mampu dihalau oleh kiper Filipina. Pada menit ke-40 Indonesia semakin optimis menyerang. Kesempatan terus didapatkan oleh Indonesia namun selalu diamankan oleh kiper De Sola. Skor 1-0 bertahan hingga akhir babak pertama selesai. Hanya butuh 5 menit setelah masuk babak ke dua, Marselino Ferdinan berhasil menggandakan skor Indonesia menjadi 2-0. Setelah kerjasama satu-dua dengan rekannya Ferdinan melepaskan tembakan ke sisi kiri gawang Filipina. Unggul 2 gol, para pemain timnas U-16 semakin percaya diri. Hasilnya, pada menit ke-51, gawang Filipina kembali bobol. Gol ketiga Indonesia kali ini diciptakan oleh Alfin Farhan Lestaluhu lewat tendangan jarak pendek ke tiang jauh. Tim asuhan Bima Sakti tak mengendurkan serangan meski sudah unggul 3-0. Serangan terus dilancarkan oleh Marselino dkk. Hasilnya pada menit ke-77, gol keempat didapatkan oleh tuan rumah. Kali ini lewat pemain pengganti Wahyu Agong Drajat. Berawal dari kemelut di depan gawang, Wahyu memanfaatkan bola yang datang padanya dengan tendangan voli keras kearah gawang Filipina. Hingga wasit meniup peluit tanda berakhirnya babak kedua, tak ada gol tambahan yang tercipta. Timnas Indonesia U-16 pun menang 4-0 atas Filipina. Selanjutnya, timnas U-16 Indonesia dijadwalkan menghadapi Kepulauan Mariana Utara di tempat yang sama, pada Rabu (18/9/2019) lusa. Indonesia: 23-Putra Kaicen; 2-Alfin Farhan Lestaluhu, 4-Kadek Arel Priyatna, 13-Marcell Januar Putra, 14-Alexandro Felix; 8-Resa Aditya Nugraha, 10-Marselino Ferdinan, 16-Elvateeh Varesia Akhada, 17-Raka Cahyana Rizky, 21-Valeroen; 19-Ahmad Athallah Araihan Pelatih: Bima Sakti Filipina: 1-Emmanuel Martin Puno; 2-Zachary Taningco, 4-David Nicolo Pahud, 15-Eugene Tillor; 5-Mark Dadivas, 6-Sam Rudolfo Taylor, 8-Kamil Jaser Amirul, 12-Arun Jaroensaeng, 14-Enzo Courbet; 9-Uriel Dalapo, 20-Simon Andrei Del Campo Pelatih: Bongbong Roxy Dorlas

Edge 530 dan Edge 830, Komputer Sepeda Ber-GPS dengan Fitur Canggih Bagi Pengendara Hingga Atlet

Jakarta- Selama beberapa dekade, Garmin telah merintis navigasi GPS baru dan perangkat nirkabel maupun aplikasi yang dirancang untuk gaya hidup aktif. Pada Sabtu (3/8/2019), Garmin resmi memperkenalkan Edge 530 dan Edge 830, komputer sepeda ber-GPS yang memiliki pemetaan canggih, fitur keselamatan, dan insight performance dynamics. Acara peluncuran dihelat di The Spoke Bistro, Alam Sutera, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Melalui dua produknya itu, Garmin memberikan kesan baru bagi para pesepeda untuk merasakan langsung kehebatan pemetaan, fitur keselamatan bersepeda dan desain yang ringan untuk digunakan disegala medan. Untuk pengendara yang mencarli perubahan suasana, Edge 530 dan Edge 830 menampilkan data Trail Forks terintegrasi baru, serta dinamika sepeda gunung termasuk jumlah lompatan, jarak lompatan dan waktu menggantung, membuatnya lebih mudah untuk menjinakkan jalan setapak. Ideal untuk dikendarai dalam kondisi cuaca apa pun, Edge 530 memiliki desain tombol dan layar warna 2,6 inci beresolusi tinggi, sedangkan Edge 830 menawarkan tampilan layar sentuh yang cepat dan responsif bahkan saat basah atau digunakan dengan sarung tangan. “Edge 530 dan Edge 830 mencakup fitur-fitur baru yang dirancang untuk semua pengendara apakah Anda seorang podium finisher, gravel grinder, commuters, atau di suatu tempat di antaranya,” ujar Engelhard Sundoro, Managing Director Garmin South Asia dan India, dalam keterangan persnya, Sabtu (3/8/2019). “Menawarkan data dan panduan perjalan baru, peningkatan navigasi, fitur keselamatan, pelacakan dan banyak lagi. Anda benar-benar dapat menemukan Edge Anda, hanya dari Garmin,” tambah Engelhard. Dalam kesempatan itu, Rian Krisna, Marketing Manager Garmin, mengatakan kehadiran Edge 530 dan Edge 830 dengan fitur baru yang canggih dapat memberikan kemudahan pengguna dalam mencapai tujuannya. “Edge 530 dan Edge 830 ini memiliki segudang fitur canggih. Sehingga harapnnya, produk ini bisa mempermudah untuk mencapai tujuan para pengendara sepeda,” jelas Rian. Di sisi lain, Rian menyebut Edge 530 dan 830 merupakan inovasi terbaru dari segmen kebugaran Garmin yang terus berkembang dalam teknologi guna meningkatkan dan mempromosikan gaya hidup sehat dan aktif. Baik pengguna adalah pelari, pesepeda, perenang, atlet multi-olahraga, atau sekadar ingin tetap aktif sepanjang hari, dimana terdapat produk yang dapat membantu mereka mencapai tujuan kesehatan dan kebugaran mereka. “Kami juga terus mensupport atlet lokal termasuk pada saat Asian Games maupun Asian Para Games. Ke depan kami ingin berkontribusi terhadap dunia sepeda, tidak hanya untuk komunitas, tapi juga dalam skala nasional, Termasuk event-event sepeda berskala internasional,” jelas Rian. Dengan daya tahan baterai hingga 20 jam dengan GPS, Edge 530 dijual seharga Rp4.999.000, dan Edge 830 dibanderol Rp6.699.000. Dan produk ini tersedia sejak 3 Agustus 2019.

Pertaruhan Gengsi, 16 Pertandingan Honda DBL Ditayangkan Live Streaming

Perhelatan Honda DBL 2019 di sejumlah kota telah memasuki babak penting. Pada Sabtu (3/8/2019), pertandingan di seri Padang (Sumetara Barat), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Samarinda (Kalimantan Timur), dan Kupang (Nusa Tenggara Timur), telah sampai babak final. Sementara untuk pertandingan seri Bekasi dan Cirebon mulai memasuki fantastic four. Pertandingan tersebut akan mempertaruhkan gengsi masing-masing sekolah dari setiap kota penyelenggaraan. Untuk menjangkau penggemar diseluruh penjuru negeri, DBL Indonesia menyediakan semua pertandingan puncak tersebut melalui live streaming secara gratis yang tersaji di aplikasi DBL Play. Aplikasi tersebut baru saja diluncurkan saat Launching Honda DBL 2019 lalu dan telah diunduh ribuan pengguna smartphone. Honda DBL merupakan panggung untuk anak Indonesia membuktikan kemampuannya. Sementara, DBL Play dihadirkan sebagai panggung bagi mereka untuk berbagi se-Indonesia sesuai dengan visi DBL Indonesia untuk memperbanyak partisipasi anak muda melalui olah raga basket. Aziz Hasibuan , General Manager DBL Indonesia, mengatakan Honda DBL sengaja menghadirkan live streaming agar anak-anak Indonesia, dari Aceh sampai Papua, bisa saling melihat pertandingan. Dari sana diharapkan mereka bisa saling belajar dari pertandingan yang mereka saksikan. “Dengan adanya live streaming atas pertandingan-pertandingan ini, kami berharap setiap tim bisa saling menginspirasi dan memotivasi tim lain di seluruh Indonesia, dari Aceh sampai Papua. Semoga suatu hari nanti, semakin banyak pertandingan yang bisa kami siarkan melalui DBL Play,” ujar Aziz dalam keterangan persnya, Jumat (2/8/2019). Sepanjang penyelenggaraan Honda DBL 2019 ini akan ada lebih 100 pertandingan yang akan ditayangkan via live streaming. Selain itu pengguna yang telah mempunyai aplikasi DBL Play juga dapat meng-update seluruh skor dan pertandingan melalui aplikasi itu. Berikut adalah pertandingan yang akan ditayangkan live streaming, Sabtu (3/8/2019): Seri Padang (Final Party) Tim Putri: SMAN 10 Padang vs SMA Don Bosco Padang Tim Putra: MA AR-Risalah Padang vs SMA Don Bosco Padang Seri Kupang (Final Party) Tim Putri: SMAN 3 Kupang vs SMA Regina Pacis Bajawa Tim Putra: SMAN 5 Kupang vs SMAN 3 Kupang Seri Banjarmasin (Final Party) Tim Putri : SMAN 1 Banjarbaru vs SMAN 2 Banjarmasin Tim Putra: SMAN 1 Banjarmasin vs SMAN 7 Banjarmasin Seri Samarinda (Final Party) Tim Putri: SMAN 3 Samarinda vs SMKN 2 Balikpapan Tim Putra: SMAN 2 Samarinda vs SMAN 1 Balikpapan Seri Cirebon (Fantastic Four) Tim Putri: MAS HAD AL Zaytun vs SMAN 2 Majalengka SMA Terang Bangsa vs SMA Penabur Cirebon Tim Putra: SMAN 1 Sindang vs SMAN 2 Cirebon SMAN 1 Indramayu vs SMA Penabur Cirebon Seri Bekasi (Fantastic Four) Tim Putri: SMAN 1 Cikarang Utara vs SMAN 5 Karawang SMAN 1 Cikampek vs SMKN 2 Cikarang Tim Putra: SMAN 2 Purwakarta vs SMKN 1 Cikarang Utara SMAN 2 Bekasi vs SMAn 1 Cikampek

Pantang Menyerah, Hendra/Ahsan Kampiun All England 2019

Sumber Foto Ist Hendra/Ahsan Juara All England 2019.

Birmingham- Semangat pantang menyerah diperlihatkan duet Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada kejuaraan bulutangkis paling bergengsi sekaligus tertua di dunia, All England. Pasangan senior ini mampu menepis keraguan publik terkait performa mereka setelah Hendra dibekap cedera pada betis kanan saat berlaga di semifinal melawan ganda Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (3), pada Sabtu (9/3). Namun, dalam kondisi yang belum pulih seratus persen, Hendra menunjukan diri sebagai petarung sejati bersama Ahsan dalam laga final, pada Minggu (10/3), dan memastikan menjadi kampiun di Negeri Ratu Elizabeth. The Daddies, julukan keduanya, membawa pulang gelar All England 2019 usai membungkam ganda muda Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dalam drama pertarungan tiga gim, dengan skor 11-21, 21-14, 21-12. Di gim pertama, Hendra/Ahsan tampil kurang meyakinkan. Kesalahan demi kesalahan dilakukan ganda non pelatnas PBSI Cipayung itu. Alhasil, Aaron/Soh mampu merebut gim pertama dengan mudah. Namun, bermodal ketenangan dan pengalaman, Hendra/Ahsan akhirnya mampu menghentikan perlawanan pasangan Negeri Jiran itu di gim kedua. Usai kebangkitan di gim kedua, Hendra/Ahsan makin tak terbendung. Sebaliknya Aaron/Soh tak mampu mengembangkan permainan dengan terus mendapat tekanan hingga akhir laga. Setelah bertarung selama 48 menit, Hendra/Ahsan akhirnya sukses menuntaskan laga di gim ketiga dengan kemenangan meyakinkan. Hasil positif ini mengulang prestasi mereka di ajang yang sama pada 2014. “Saya fokus ke pertandingan hari ini, sebisa mungkin nggak mikirin kaki saya. Sakitnya masih terasa, tapi lebih baik dari kemarin. Motivasinya harus tinggi, ini partai final dan di All England, kami nggak mau kalah begitu saja,” ujar Hendra usai laga. Sementara itu, Ahsan mengatakan kunci kemenangannya bersama Hendra karena tampil fight, dengan semangat juang tinggi serta menjalankan strategi dengan pengalaman yang mereka miliki. “Dalam keadaan tertekan, kami tetap tenang. Kalaupun kalah kami harus beri perlawanan, harus bisa semaksimal mungkin, dan alhamudlilah kami bisa melalui itu,” timpal Ahsan. Ahsan mengungkapkan kemenangan yang diraih pada tahun ini berbeda dengan pencapaian yang didapat lima tahun lalu. “Bedanya gelar 2014 dengan yang sekarang adalah di umur. Sekarang pemain muda banyak yang kuat-kuat. Kami hanya bisa fokus, bisa gunakan pengalaman, itu berguna,” cetus Ahsan. Hal senada dikatakan Hendra. “Sama dengan Ahsan, yang 2014 dan ini bedanya di umur. Pasti ada rasa spesial, ini turnamen paling tua, bergengsi, senang bisa juara di sini lagi,” tukas pemain kelahiran Pemalang, Jawa Tengah, 25 Agustus, 34 tahun silam itu. Sedangkan Herry Iman Pierngadi, Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI, yang mendampingi Hendra/Ahsan selama bertanding, menegaskan Hendra/Ahsan punya mental juara. “Mereka punya mental juara. Meski kondisinya nggak prima dan ketinggalan di gim pertama, memang mental juaranya kelihatan. Pemain Malaysia ‘goyang’ banget, terutama di gim ketiga,” terangnya. “Di gim kedua, lawan masih memberi perlawanan. Lalu saat mau tersusul, Hendra/Ahsan sempat ‘goyang’, saya bilang, terus dulu, masih bisa. Saat Hendra/Ahsan terus unggul, lawannya ‘goyang’,” tambah Herry. Kesuksesan Hendra/Ahsan membuat Indonesia berhasil menyambung tradisi gelar All England yang tak pernah putus sejak 2016. Pada 2016, ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto berhasil menjadi juara, dilanjutkan dengan ganda putra Kevin/Marcus pada 2017 dan 2018. Sedangkan pada 2012, 2013 dan 2014, ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengukir sejarah dengan mencetak gelar hat-trick. (Adt)