Tangerang– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akhirnya membatalkan gratis tiket menonton cabang olahraga (Cabor) Modern Pentathlon Asian Games 2018, di SMA Adriya Pratama Mulya, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Pemkab Tangerang memutuskan tiket gratis kini dibatasi untuk 100 orang.
100 orang warga kabupaten Tangerang yang bisa menyaksikan pertandingan Asian Games 2018, juga harus menunjukkan bukti kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) asli sebagai warga kabupaten Tangerang.
“Tiket tidak bisa gratis, keputusan yang akhirnya harus kami terima. Jadi, ya kita lakukan pemberlakuan syarat,” kata Plt Bupati Tangerang, Komarudin, usai membuka pelaksanaan gerak jalan Asian Games 2018 di Tigaraksa, Kamis (2/8).
“Masyarakat harus memiliki KTP atau Kartu Keluarga Tangerang, untuk bisa mendapatkan tiket yang kami sediakan sebanyak 100 tiket (gratis),” lanjutnya. Pembatalan tiket gratis tersebut karena adanya kekhawatiran terkait tingginya animo masyarakat, yang dapat mengganggu jalannya pertandingan di ajang akbar se-Asia tersebut.
Sebelumnya, pemda setempat memberikan pernyataan berencana akan menggratiskan tiket masuk Modern Pentathlon, bagi masyarakat Tangerang untuk bisa menyaksikan ajang internasional Asian Games 2018 tersebut.
Yayasan Adria Pratama Mulya (APM), yang jadi tempat berlangsungnya Modern Pentathlon itu, memiliki kapasitas 300 – 800 penonton. Ketua Harian APM, Triwatty Marciano menuturkan, pihak pengelola venue sejak awal mengharapkan tak diberikan tiket gratis kepada masyarakat.
“Saya minta tidak gratis, karena khawatir penonton akan membeludak kalau gratis, mengingat kapasitas yang kami miliki,” tegasnya. Harga tiket Asian Games 2018 untuk Modern Pentathlon pun dibanderol sebesar Rp150 ribu, yang dapat dibeli melalui situs resmi Asian Games 2018 dan juga beberapa situs perbelanjaan online lainnya.
Modern Pentathlon akan memperebutan dua medali emas di Asian Games 2018. Modern pentathlon merupakan gabungan dari lima disiplin olahraga, yaitu berkuda, anggar, renang, menembak dan lari. Sistem pemberian poin setiap nomor juga berbeda. Pada lomba berkuda, peserta akan berlomba di nomor jumping melewati berbagai rintangan.
Pada nomor anggar, setiap atlet akan saling bertarung dan harus mencetak poin terbanyak dalam satu menit. Lalu nomor renang gaya bebas 200 meter. Semakin cepat dari batas waktu standar yang diberikan, maka makin banyak pula poin yang diraih.
Dan terakhir adalah Laser Run atau gabungan dari lari sejauh 3 KM dan diselingi adu kecepatan menembak di jarak 10 m rifle. Cabang dengan yang mempertandingkan lima disiplin ini akan dipertandingkan (gametime) pada 31 Agustus dan 1 September 2018.
Dari enam atlet pelatnas modern Pentathlon, nantinya dipilih empat atlet, dua putra dan dua putri yang akan berlaga di Asian Games 2018. Keenam atlet itu, yakni Yusri, Frada Saleh Harahap, dan M Taufik di sektor putra. Kemudian Dea Salsabila, Adrianida Irma Saleh serta Maharani Azhri Wahyuningtyas di sektor putri. (Art)