Berbekal Medali Kejuaraan Asia, Atlet Panjat Tebing 19 Tahun Rajiah Sallsabillah Yakin Sumbang Emas Asian Games 2018

Atlet panjat tebing 19 tahun nomor kecepatan (speed) kelahiran Banten 30 April, Rajiah Salsabillah yakin sumbang medali emas Asian Games XVIII/2018. (FPTI)

Jakarta- Kurang dari sepuluh hari pelaksanaan Asia Games XVIII/2018, persiapan atlet makin matang. Mereka terus mempertajam skill dan mental tanding. Salah satunya yang dilakukan atlet putri panjat tebing pemusatan latihan nasional (Pelatnas), Rajiah Sallsabillah.

Dara kelahiran Banten 30 April 1999 ini makin giat berlatih demi tekad menyumbangkan medali emas bagi Merah Putih. Bukan tanpa alasan ia membentang asa di pesta multievent empat tahunan itu. Segudang prestasi ia torehkan. Memulai debutnya di kejuaraan nasional (Kejurnas) Surabaya Cup 2015, ia menempati peringkat 11.

Di tahun yang sama, ia tampil di Kejurnas Yogyakarta. Sayang, peringkatnya melorot ke urutan 16. Tak patah arang, Rajiah kembali menempa kemampuannya pada kejuaraan di wilayah Jakarta Utara. Kali ini ia membuktikan kualitasnya sebagai atlet panjat tebing nomor kecepatan (speed) yang mumpuni.

Hasilnya, dua medali emas dari nomor speed klasik umum putri dan speed klasik youth A putri, sukses disabet. Setahun kemudian, mahasiswa Universitas Budi Luhur Jakarta itu kembali mengukir prestasi. Tepatnya di kejuaraan Sawah Lunto Wall Climbing, Sumatra Barat (Sumbar), ia menjadi kampiun di nomor speed klasik perorangan putri.

Prestasinya berlanjut di Cianjur, Jawa Barat (Jabar) dengan mengunci medali emas di nomor speed klasik perorangan putri, masih di tahun yang sama. Berjaya di tingkat nasional, Rajiah mencoba peruntungan di level internasional. Remaja lulusan SMKN 9 Tangerang, Banten itu berlaga di ajang Asian Championship 2017 di Iran.

Turun gelanggang di nomor speed world record relay tim putri, Rajiah berhasil mengantongi medali perak. Ia juga mengikuti kejuaraan di Xiamen dan Wujiang, China serta di Moskow, Rusia. Di Rusia, Rajiah berada di peringkat keenam. Lalu, dari kejuaraan dunia di Moskow, ia mengikuti kejuaraan dunia di Chongqing dan Tai’an, China.

“Di Chongqing peringkat 10 dan Tai’an peringkat delapan,” ujar atlet asal Banten itu, dikutip situs resmi FPTI, Selasa (7/8). Rajiah mengaku dari semua event yang diikuti terutama di pentas internasional, event di Iran memiliki kesan tersendiri baginya. “Karena dapat medali pertama (di event iternasional),” cetusnya.

Perkenalan Rajiah dengan panjat tebing dimulai saat usinya masih 14 tahun. Adalah sang kakak yang juga seorang atlet memperkenalkan dirinya pada olahraga ekstrem itu pada 2013.

Dan, sang kakak yang kerap membawa piala usai kejuaraan makin membuat Rajiah jatuh hati pada panjat tebing. “Awal suka panjat tebing karena senang lihat kakak. Tiap lomba pasti bawa piala. Terus pingin coba kayak kakak dan pulang bawa piala,” pungkas atlet yang tengah mengambil studi Sistem informasi ini. (Adt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *