Berburu Pelapis Eko Yuli, PB PABBSI Gelar Sentra Latihan di SKO dan PPLP

Para lifter dan pengurus PB PABBSI, usai menggelar Test Evaluasi Terakhir 2018 di Mess Marinir Kwini, Jakarta, Juma (21/12). PB PABBSI berencana membentuk sentra latihan di 7 daerah, guna mendukung latihan bagi atlet sekolah khusus olahraga (SKO) ataupun pusat pembinaan dan latihan olahraga pelajar (PPLP), mulai Januari 2019 demi percepatan proses pembinaan para atlet. (beritasatu.com)

Jakarta- Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) berburu atlet-atlet pelapis nasional. Langkah itu dilakukan dengan cara membentuk sentra latihan di 7 daerah, mulai Januair 2019, demi percepatan proses pembinaan para atlet.

Wakil Ketua PB PABBSI, Djoko Pramono mengakui, selama 8 tahun ini nyaris tak ada atlet pelapis yang mendekati prestasi Eko Yuli Irawan, padahal ia sudah mencarinya ke berbagai daerah. Namun sayangnya, hingga saat ini belum kelihatan.

Tujuh Sentra latihan angkat besi di daerah ini diproyeksikan akan mendukung latihan bagi atlet-atlet sekolah khusus olahraga (SKO) ataupun pusat pembinaan dan latihan olahraga pelajar (PPLP) di daerah.

“Saya punya banyak alat latihan dan saya sudah melaporkan itu kepada Menteri Pemuda dan Olahraga. Kami ingin membuat sentra latihan di tujuh daerah, dengan menggunakan peralatan itu,” ujar Djoko, usai Tes Evaluasi Pelatnas Terakhir tahun 2018, Mess Marinir Kwini, Jakarta, pada Jumat (21/12).

“PB PABBSI menargetkan sentra latihan di 7 daerah itu berjalan mulai Januari 2019. Kami sudah mengirim surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga sejak dua bulan lalu, dan kami masih menunggu persetujuan dari Menpora,” kata mantan Komandan Korps Marinir TNI Angkatan Laut itu.

Pihaknya hanya membutuhkan lokasi latihan dan akan menyediakan peralatan, serta pelatih latihan di daerah-daerah. Aceh dan Bengkulu, kata dia, sudah sangat berminat dengan program sentra latihan daerah itu. Ia berharap ada sentra latihan di kawasan barat, kawasan tengah, dan kawasan timur Indonesia, dengan syarat tempat latihan.

Djoko mengatakan, kehadiran sentra latihan angkat besi di 7 daerah di Indonesia ini, diharapkan segera mempercepat perkembangan latihan atlet-atlet daerah yang akan menjadi atlet-atlet nasional.

PB PABBSI akan melanjutkan program pendirian sentra latihan di 7 daerah itu bersama pemerintah provinsi, serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) jika Kemenpora belum juga memberikan persetujuan hingga pertengahan Januari 2019.

“Kami tidak ingin peralatan latihan angkat besi di sini mubazir dan tidak terpakai. Kami tidak ingin mencampuri program latihan PPLP ataupun SKO di daerah. Kami hanya ingin menyediakan peralatan latihan, program, dan pelatih saja,” katanya.

Sementara itu, 14 atlet pelatnas PABBSI yang melakukan tes evaluasi prestasi akhir 2018 adalah enam atlet putri dan delapan atlet putra. Di sektor putri yakni Syarah Anggraini, Accedya Jaghaditha, Yurifah Melsandi, Desi Rahayu, Melinda Gusti, dan Nurul Akmal. Dan atlet putra, yaitu Muhammad Faathir, Surahmat, M. Furkon, Eko Yuli Irawan, Mohammad Yasin, Deni, Triyatno, dan Rahmat Erwin Abdullah. (Adt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *