Meski usianya masih muda, tidak menghalangi Althaf Akbar Wiadhyaksana untuk berprestasi. Sejumlah medali dan penghargaan berhasil ia raih berkat ketekunan dalam berlatih dan teknik tingkat tinggi yang dimilikinya.
Lahir di Cirebon, 7 Mei 2010, Althaf menekuni olahraga kempo sejak usia lima tahun. Sejumlah prestasi didapat oleh siswa kelas VI di SDN Ketilang, Kota Cirebon tersebut. Yakni, juara dua Kejuaraan Nasional Kempo Tahun 2019 untuk divisi kata perorangan putra junior.
Selain itu, juara dua Kejuaraan NBKO Kempo Nasional Tahun 2020 kategori kata beregu putra. Juara dua National Kempo Championship Tahun 2021 untuk divisi kata under IKF Rule. Serta juara pertama National Kempo Championship Tahun 2021 untuk divisi semikempo (tarung) kategori pra kadet putra.
Alasan utama Althaf menekuni olahraga kempo adalah karena untuk bela diri, ingin berprestasi, bisa juara dan mengibarkan bendera Merah-Putih pada event kempo internasional.
“Dalam kempo, gerakannya merupakan teknik tingkat tinggi, efektif untuk membela diri dalam segala situasi,” kata Altaf, dilansir dari Radar Cirebon.
Oleh sebab itu, dia saat ini rajin berlatih, berusaha keras sekuat tenaga, serta berdoa.
“Kalau dapat juara, itu anugerah dari Allah SWT,” ujar atlet yang juga hobi bersepeda, futsal dan badminton tersebut.
Ketua National Kempo Federation of Indonesia (NFKI) Kota Cirebon, Bhakti Adhyaksana menyebut bahwa Althaf adalah atlet muda yang berpotensi. Gerakan-gerakannya sangat bagus dalam pertandingan.
“Dia rajin latihan, punya kemampuan bagus untuk anak seusianya. Kalau dikembangkan, tidak menutup kemungkinan Kota Cirebon punya petarung kempo andalan,” ujar Bhakti Adhyaksana.
Ke depan, dia berharap, Althaf bisa mempersembahkan prestasi bagi Kota Cirebon. Caranya adalah dengan melakukan pembinaan secara terus menerus.
“Kami yakin, dengan pembinaan yang terus menerus, para atlet usia dini bisa berprestasi. Dan pada akhirnya, Kota Cirebon akan dikenal lewat olahraga kempo,” ungkapnya.
Agar keyakinannya terkabul, Bhakti memohon dukungan semua pihak agar kempo lebih berkembang di Kota Cirebon, serta berprestasi di tingkat dunia.
“Kempo berkembang karena ada dukungan semua pihak,” pungkasnya.