Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di “gua perenang” yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM.
Olahraga renang yang sudah ada sejak lama ini digeluti oleh salah satu pelajar bernama Muhammad Dwiky Raharjo, siswa kelas 2 di SMAN 7 Tangsel yang mengikuti jejak kakaknya sebagai atlet renang dan sudah memulainya sejak usia 5 tahun.
Remaja yang biasa dipanggil Dwiky ini sudah memiliki segudang prestasi dalam olahraga yang identik dengan air tersebut.
Prestasi yang berhasil di rebut oleh Dwiky di tingkat Nasional, Provinsi dan Internasional antara lain:
- SNAG 2016 (Singapore National Age Group) final (50,100,200 meter gaya dada)
- MOSC 2017 (Malaysia open swimming championship) Final (200 meter gaya dada)
- KERJUNAS 2015, perak, 2 perunggu (50,100,200 meter gaya dada)
- KRAPSI 2015, 1 emas 2 perak (50,100,200 meter gaya dada)
- SELEKNAS 2016, 3 emas (50,100,200 gaya dada)
- KRAPSI 2016, 1 perak, 1 perunggu (50,100 gaya dada)
- PON 2016,finalis (urutan 7 gaya dada 200 meter gaya dada)
- JAKARTA OPEN, 3 emas (50,100,200 gaya dada)
- POPDA 2016, 6 emas (50,100,200 gaya dada , 200 gaya ganti , 4 × 50 estafet , 4 ×100 estafet)
- PORPROV 2014, 4 emas (50,100,200 meter gaya dada. 200 meter gaya ganti)
5 tahun pertama menggeluti olahraga renang, Dwiky sempat berhenti dan pindah menjadi atlet golf.
“Pernah merasakan bosan, pas umur sepuluh tahunan, aku pindah jadi atlet Golf.” ungkap Dwiky.
Namun, karena kecintaannya terhadap olahraga renang, Dwiky memutuskan kembali serius berlatih renang.
“Sudah sampai tingkat kejuaraan World Championship, terus pindah kembali ke olahraga renang, karena ternyata renang tidak bisa ditinggalkan.” jelasnya.
Usaha Dwiky untuk memperjuangkan prestasinya dalam bidang olahraga renang mengantarkannya bertemu dengan atlet olimpiade renang nomor 1 di dunia, yaitu Kevin Cordes.
“Senang ketemu atlet olimpiade idaman waktu aku lomba di Singapore. Dan pas final kita lomba bareng.” kata Dwiky dengan bangga.
Setelah lulus SMA, Atlet binaan KONI Tangsel ini juga mengatakan akan terus berenang, sambil mengumpulkan modal yang besar agar dirinya tetap bisa mencapai impiannya, yaitu menjadi seorang pebisnis.
“Saya akan terus berenang, sambil mengumpulkan modal yang besar agar tetap bisa mencapai cita cita impianku, yaitu menjadi seorang pebisnis professional.” tutup Dwiky (crs/adt)