Jakarta- Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan olahraga (Kemenpora) secara resmi mengumunkan besaran bonus untuk atlet dan pelatih Asian Para Games 2018.
Nilai bonus yang diberikan kepada atlet penyandang disabilitas itu setara dengan peraih medali medali Asian Games 2018, Jakarta-Palembang.
Hal itu dikatakan Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), di GBK Arena, Senayan, Jakarta, pada Jumat (12/10). “Pemerintah telah menyiapkan bonus sebagai bentuk apresiasi kepada para atlet yang telah mengorbankan segalanya demi mengharumkan nama bangsa,” ujar menteri berusia 45 tahun itu.
“Pencairan akan dilakukan besok (Sabtu, 13/10), sebelum keringat mengering sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan nanti akan diberikan di Istana Negara. Nominal tersebut bersih setelah dipotong oleh pajak dan jumlahnya tidak berbeda dengan bonus yang diberikan kepada atlet-atlet Asian Games 2018 karena ini adalah rangkaian pesta olahraga terbesar se-Asia,” lanjutnya.
Selain itu, pemerintah, tambah Imam, juga akan memberikan rumah dan pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Tapi, bagi atlet yang berusia di atas 35 tahun, maka akan dialihkan menjadi pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” urainya.
Imam menjelaskan terhitung per 12 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB, total Indonesia telah mengoleksi 24 emas, 34 perak, dan 39 perunggu. “Target Indonesia meleset, tapi meleset ke atas. Alhamdulillah,” imbuhnya.
Menurut menteri yang hobi bulutangkis itu, total raihan tersebut adalah sejarah baru bagi Indonesia. Sebab, ungkapnya, di ajang Asian Para Games 2010, Guangzhou, China, Indonesia meraih 11 medali, yakni 1 medali emas, 5 perak, dan 5 perunggu.
“Sedangkan pada Asian Para Games 2014, Incheon, Korea Selatan, total raihan Indonesia adalah 38 medali, yaitu 9 medali emas, 11 perak, dan 18 perunggu,” jelas Imam.
Selain sukses meraih medali, suami dari Shobibah Rohmah itu, mengungkapkan terdapat sejarah lainnya dari para pahlawan olahraga disabilitas itu.
“Atletik bisa ‘pecah telur’ medali di Asian Para Games. Bahkan menjadi cabang olahraga yang paling banyak menyumbangkan medali bagi Indonesia dengan 6 medali emas, 11 perak, dan 8 perunggu. Ada pula Rica Octavia yang memecahkan rekor Asia di nomor lompat jauh T20 Putri dengan lompatan sejauh 5,25 meter. Prestasi ini melewati Siti Noor Radiah asal Malaysia dengan lompatan sejauh 5,20 meter,” terangnya.
“Kemudian, Putri Aulia memecahkan rekor Asian Para Games di nomor lari 100 meter T13 putri dengan catatan waktu 12,49 detik. Ia melampaui rekor pelari China Zhu Lin 13,13 detik. Indonesia juga menyapu bersih di nomor lari 100 meter T13 Putri (Putri Aulia, Ni Made Ariani Putri, Endang Sari Sitorus),” tegasnya.
Sedangkan Sapto Yogo Purnomo, terang Imam, memecahkan rekor Asia di nomor lari 100 meter T37 putra dengan catatan waktu 11,49 detik, melampaui rekor pelari China Yongbin Lian dengan waktu 11,51 detik.
“Karisma Evi Tiarani juga memecahkan rekor Asia di nomor lari 100 meter T47/T63 putri dengan catatan waktu 14,93 detik, mengungguli rekor pelari Jepang Kaeda Maegawa yang membuat catatan waktu 16,74 detik,” tukas menteri alumni Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bangkalan, Madura, Jawa Timur, 1989-1991 itu. (Adt)
Besaran Bonus Asian Para Games 2018 (Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga
Nomor 63 Tahun 2018):
1. Atlet Perorangan:
- Emas : Rp 1,5 miliar
- Perak : Rp 500 juta
- Perunggu : Rp 250 juta
2. Atlet Ganda:
- Emas : Rp 1 miliar per orang
- Perak : Rp 400 juta per orang
- Perunggu : Rp 200 juta per orang
3. Atlet Beregu:
- Emas : Rp 750 juta per-orang
- Perak : Rp 300 juta per orang
- Perunggu : Rp 150 juta per orang
4. Pelatih Perorangan/Ganda:
- Emas : Rp 450 juta
- Perak : Rp 150 juta
- Perunggu : Rp 75 juta
5. Pelatih Beregu:
- Emas : Rp 600 juta
- Perak : Rp 200 juta
- Perunggu : Rp 100 juta
6. Pelatih untuk medali kedua dan seterusnya:
- Emas : Rp 225 juta
- Perak : Rp 75 juta
- Perunggu : Rp 37,5 juta
7. Asisten Pelatih Perorangan/Ganda:
- Emas : Rp 300 juta
- Perak : Rp 100 juta
- Perunggu : Rp 50 juta