Perhelatan bola basket Livin Mandiri Indonesia 3×3 Tournament telah usai digulirkan di Mall One Bell Park, Jakarta, Kamis (31/3/2022).
Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih, mengatakan bahwa turnamen ini bakal digunakan untuk menjaring para pemain potensial di timnas bola basket Indonesia.
Selain itu, Danny Kosasih menambahkan bahwa turnamen 3×3 ini akan dijaring buat masuk ke tim nasional U-16, U-18, dan U-23.
“Ini saya pikir turnamen yang bagus karena dipersiapkan dari jauh haru. Saya pikir, kompetisi pertama yang dimulai sejak berhentinya Covid,” tutur Danny Kosasih kepada awak media.
“Saya berharap kompetisi ini bisa menjaring beberapa atlet yang akan kita persiapkan untuk tim nasional,” tambah dia.
“Sebab, tim nasional sudah menanti 3×3 untuk U16, U18, dan U23 segera harus ada pemain ini,” ujarnya.
Danny Kosasih pun merasa optimis bisa menemukan pemain potensial untuk menghuni skuad tim nasional. Terlebih lagi, menurut dia banyak atlet potensial ditemukan dari event demikian.
Meskipun demikian, Danny Kosasih belum bisa membocorkan siapa saja yang menjadi incaran untuk masuk ke timnas Indonesia.
“Saya belum ada bocoran karena belum tau juaranya siapa. Nanti, akan segera saya umumkan,” kata dia.
“Setiap event saya optimis karena saya percata bibit (pemain) muncul dari event yang ada di daerah karena banyak atleti di daerah yang tak terpantau ketika muncul jadi kekuatan,” tambahnya.
Di lain sisi, pemain putri PSKD, Raynada Feronicha Ester Oktaberynda, menuturkan bahwa dia bersama timnya sudah melakukan persiapan selama satu bulan untuk mengikuti turnamen ini.
“Kita sudah siapin satu bulan, tetapi kita main juga 5 vs 5 gitu. Tidak cuma 3×3 karena kita latihan di sekolah,” kata dia.
“Karena kita sudah rindu dengan event basket. Jadi, kuta berusaha ikut semua event buat di sekolah,” tuturnya terkait alasan mengikuti turnamen Livin Mandiri 3×3 Indonesia.
Sementara itu, pemain GSBC, Sophia Rebecca, mengaku tidak menyangka bisa menjuarai Livin Mandiri Indonesia 3×3 U23.
Adapun Sophia Rebecca dan tim GSBC menjuarain turnamen ini selepas menuntaskan perlawanan Net Rippers melalui babak overtime.
“Jujur, unexpected banget. Apalagi melihat lawannya banyak yang berpengalaman, pemain pro,” tutur Sophia.
“Kita sebenarnya sepanjang turnamen ini chemistrynya masih agak kurang. Tapi tiba-tiba pas final berusaha main terbaik. Jadi chemistrynya juga dapet,” katanya.
“Menurut saya, final ini benar-benar pertolongan tuhan. Jadi bersyukur banget,” pungkas dia.