Asiknya melawan arus sungai juga mengikuti arus yang mengalir, lalu di padu padankan arah tujuan yaitu garis finis dalam olahraga dayung bukan lagi menguras tenaga, tetapi lebih tentang tehnik mendayung yang bertumpu dari kekuatan tangan dalam mengayuh dayung.
Seperti yang di lakukan oleh Muhammad Wahyudi, pelajar lulusan SMKN 5 Tangsel, awalnya mengikuti seleksi fisik pemanduan bakat atlet dayung Tangsel 2014 ketika masuk SMK, dan akhirnya bersyukur di rekrut untuk memperkuat PODSI Tangsel.
“Alhamdulillah saya ditarik oleh pelatih dayung Tangsel untuk memperkuat PODSI Tangsel.” Ujar remaja yang biasa dipanggil Wahyudi.
Wahyudi memaparkan kepada NYSN bahwa telah banyak prestasinya dalam olahraga dayung, antara lain yaitu mendapatkan sebuah medali emas kategori perahu karet dan medali perak kategori perahu naga serta satu medali emas dalam Kejurda.
Bagi Wahyudi, Mungkin saat dimana dirinya meraih medali emas merupakan suatu kebanggaan tersendiri dimana ia dapat mengetahui kekuatan fisik dan kemampuannya, hingga ia bisa terus berlatih dan berjuang agar dapat memberikan yang terbaik dari hari ke hari.
Wahyudi juga mengakui bahwa saat sekolah, dirinya pernah sampai terkena hukuman karena tertinggal pelajaran akibat mengikuti latihan ataupun kejuaraan.
Larangan untuk mengikuti latihan dayung pun datang dari orang tuanya karena hal tersebut, tetapi Wahyudi selalu meyakinkan orang tuanya bahwa ia bisa menjadi yg terbaik dan dapat memperbaiki kesalahannya.
Stabilitas di atas perahu kecil terkadang membuat pria ini jenuh, gerakan yang mesti selaras dan kayuhan yang sama hatus dia lakukan demi menguasai keadaan kapan dan arah garis finis.
“Suatu kejenuhan saat awal mengikuti latihan dayung, dimana saya harus benar-benar menguasai keadaan di atas perahu. Tetapi saya yakin pasti bisa dan terus berlatih dengan serius.” cerita Wahyudi.
Wahyudi mengatakan, bahwa dirinya bercita-cita menjadi TNI, karena melihat mayoritas anggota TNI Angkatan Laut yang menjadi pelatih dayungnya, dapat membinanya hingga banyak menunjukkan perkembangan dan sangat diajarkan agar dapat menjadi atlet profesional.
Demi cita cita untuk memperkuat tentara nasional indonesia, olahraga dayung menjadi keputusannya sebagai pintu masuk.
“Rencana saya saat ini saya ingin menunjukkan bahwa saya dapat menjadi atlet dayung Tangsel yang terbaik agar peluang masuk menjadi TNI berjalan baik.” tutur Wahyudi.(crs/adt)