Malang- Laga panas dengan tensi tinggi antara Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kontra Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, menutup hari keempat LIMA Football: McDonald’s East Java Conference (EJC) 2018, Kamis (13/9), di Stadion Gelora Brantas, Batu, Malang.
UMM, yang tampil menekan sepanjang laga, sukses menaklukkan UII, tim yang telah menyapu bersih tiga laga terakhirnya, dengan skor 2-0. Hasil ini mengantar UMM ke pucuk klasemen sementara, menyingkirkan UII. Sengitnya duel ditampilkan kedua tim sejak awal. UMM berhasil mengambil kendali permainan di sepanjang babak pertama.
Lawannya, UII, dipaksa bertahan mengatasi perlawanan UMM. Namun, belum mencapai paruh waktu babak pertama, wasit telah mengeluarkan dua kartu kuning untuk UMM, yakni Ghana Ardya Wangsa (8’) dan Hendra Putra (11’). Berselang satu menit, pada menit ke-12, striker UMM, Rachmad Hidayat (9), justru menjadi yang pertama diusir keluar.
Sepanjang laga UMM terus menekan dan nyaris menciptakan peluang di gawang tim asal Yogyakarta itu. Hingga akhirnya, bek tengah UMM, Ahmad Rifal (21), berhasil merobek jala UII dua menit sebelum turun minum. Gol Ahmad menutup paruh pertama dengan skor 1-0 untuk UMM.
Memasuki babak kedua, UMM tak mengendurkan serangan. Tampil dengan 10 pemain, tim berkostum merah itu malah mendominasi duel panas ini. Namun, UMM kembali kehilangan satu pemainnya, pada menit ke-74. Bagas Dwi Wicaksono (29) terpaksa dijatuhi kartu merah, paska melakukan pelanggaran keras pada pemain UII.
Dengan komposisi sembilan pemain, UMM masih mampu mengendalikan laga. UMM bahkan sukses melesakkan satu gol tambahan, yang kembali dicetak oleh Ahmad pada menit ke-85.
Berselang dua menit, wasit kembali mencabut kartu merah, lagi-lagi untuk tim asal Kampus Putih itu. Sang kapten, Andy Cahya Kurniawan (5), harus keluar arena pada laga ini. Total, sudah tiga pemain UMM gagal menyelesaikan pertandingan kali ini.
Tak lama berselang, giliran pemain UII bernomor punggung 88, Bima Yudha, menyusul Andy Cahya ke arena bench pemain, setelah menerima kartu merah dari wasit. Di sisa waktu, UMM hanya menyisakan delapan pemain, sementara sang lawan dengan 10 orang.
Peluit panjang pun menyudahi laga panas ini dengan kemenangan 2-0 untuk UMM. Meski keduanya mengantungi sembilan poin, namun UMM lebih unggul dalam hal selisih gol, serta berhasil menyalip UII, di puncak klasemen sementara.
“Hari ini kami kalah. Komunikasi antar pemain masih minim. Support dari lini ke lini juga minim. Mental mereka down sehingga beberapa dari mereka terpancing emosi. Pertandingan hari ini terlihat keras di menit awal. Tapi, saya mengarahkan ke anak-anak untuk tetap tenang apapun kondisinya,” kata Radian Zakir, arsitek tim UII.
Hasil ini menjadi kekalahan perdana UII selama perhelatan LIMA Football: McDonald’s EJC ini. “Kami menerima kekalahan ini. Saya menekankan ke mereka bila hubungan antara UII dan LIMA sangat baik. Saya ingin teman-teman untuk tidak membuat masalah. Dan hubungan UII dan UMM harus baik, terlepas hasil laga di lapangan,” pungkasnya. (adt)