Jakarta- Tren positif terus ditorehkan SMAK 5 Penabur. Datang sebagai debutan, tim asal Kepala Gading itu berhasil mengandaskan laju salah satu favorit juara di Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 – North Region, SMA Kolese Kanisius. Kemenangan ini membawa mereka melaju ke final Honda DBL DKI Jakarta, regional Utara.
Keberhasilan ini menjadi sejarah penting internal tim. Pasalnya, The Lions (julukan SMAK 5 Penabur) selalu tunduk dalam kurun lima tahun dari Kanisius. Pertarungan sudah terlihat ketat sejak awal. Namun, drama pertandingan benar-benar panas saat kuarter akhir berlangsung. Pada awal kuarter keempat musibah menimpa Kanisius.
Samuel James Pinaringan, pemain center dari Kanisius harus diganti karena mengalami cedera bahu. Kerugian yang dialami oleh Kanisius dimanfaatkan dengan baik oleh The Lions untuk memperlebar skor. Kapten The Lions, Nathan mampu memanfaatkan peluang serta memperlihatkan visi bermain yang ciamik.
Ditambah performa garangnya pemain nomor 10 The Lions, Stanley Hidayat, yang bisa melihat peluang di paint area lawan, makin membuat Kanisius terdesak. Tapi, Kanisius tidak diam. Tim polesan Turindro Baru Cahyono ini, membaca permainan The Lions.
Pada menit kelima kuarter keempat, skuat Kanisus menempel ketat pergerakan Stanley, sehingga dia dipaksa melakukan offensive foul. Pelanggaran Stanley ini membuatnya berada dalam situasi foul trouble, sehingga pemain berposisi forward tersebut bermain lebih hati-hati, kala Kanisius menyerang.
Memanfaatkan kelemahan lawan, shooting guard Kanisius, Ariel Leonardo menyamakan kedudukan melalui akurasi tembakannya, skor pun berubah imbang menjadi 38-38. Sang pelatih, Turindro Baru Cahyono mencoba kembali memasukan Samuel. Pemain yang sempat cedera itu justru menebar ancaman di dekat ring The Lions.
Lima poin beruntun diceploskan pemain bernomor 14 tersebut. Kanisius terus menempel ketat perolehan poin. Sempat leading 2 poin, tidak membuat Kanisius berada di atas angin. Tim yang bermarkas di Menteng Raya itu justru dibuat repot oleh Stanley. Siswa kelas XI ini melakukan solo run untuk drive bola ke jantung pertahanan lawan.
Imbasnya, enam poin beruntun mampu membawa The Lions mengembalikan keadaan. Lima detik sebelum akhir pertandingan, pelatih The Lions mengambil dua kali time out untuk menenangkan para pemain. Hasilnya, laga ketat tersebut berakhir dengan skor 47-43 untuk keunggulan The Lions.
Stanley menjadi player of the match pada malam itu, dengan meraih double-double dari 21 poin dan 11 rebound. “Di luar dugaan, drama detik-detik akhir bisa kami lalui. Kanisius bukan lawan mudah. Tapi hasil ini bisa membuat saya tidur nyenyak malam ini,” ucap Wahyudi A. Nugarah usai pertandingan.
Di laga lain, drama pertandingan seru juga terjadi kala SMA Permai bertemu dengan SMA IPEKA Sunter. Aldy Adrian kembali menjadi pahlawan bagi timnya saat memperebutkan tiket menuju final. Meskipun dirinya sempat menemui kebuntuan di kuarter pertama sampai ketiga. Namun, Aldy mampu menunjukkan tajinya di satu menit akhir.
Mencetak produktivitas sebesar 21 poin dan 9 rebound pemain bernomor punggung 26 tersebut menjadi momok bagi Ipsun (Julukan IPEKA Sunter).Sempat tertinggal pada kuarter pertama dengan skor 13-9, Permai coba bangkit. Bermain dengan sabar, Permai mulai memangkas selisih poin menjadi satu angka pada kuarter kedua menjadi 20-21.
Bak mesin diesel, para pemain Ipsun (julukan SMA IPEKA Sunter) tak mampu membendung laju Aldy. Dengan kemampuan dribble serta layup ciamik. Pemain berusia 17 tahun itu dapat mengembalikan keadaan. Akurasi tembakan dua angka Aldy di dua detik akhir membuat Permai menutup kemenangan timnya atas Ipsun skor 48-45 Permai menang.
Hasil ini turut membawa The Lions dan Permai lolos ke babak Championship Honda DBL DKI Jakarta. Kedua tim juga akan bentrok di laga final Honda DBL DKI Jakarta regional Utara pada hari Sabtu (29/9) di GOR Cempaka Putih. (Adt)