Muhammad Dzaky, Pemain Termuda Pada Turnamen ePiala Indonesia 2021

Muhammad Dzaky, Pemain Termuda Pada Turnamen ePiala Indonesia 2021

Turnamen ePiala Indonesia 2021 yang digelar PSSI di Hotel Ibis Slipi, Jakarta telah resmi berakhir pada Sabtu (3/4) malam. Ajang eFootball resmi FIFA yang baru pertama kalinya digelar di Indonesia ini memunculkan Moehamd Zulisar sebagai juara. Namun, ada satu orang yang mencuri perhatian. Ya, dia adalah Muhammad Dzaky asal Sulawesi Selatan. Pada turnamen yang diikuti oleh 48 peserta tersebut, sebetulnya ada dua pemain termuda yang ikut berpartisipasi dalam gelaran ini dan lolos ke babak 8 besar. Mereka adalah Kevin Naufal Firmansyah asal Jawa Barat dan Muhammad Dzaky Firdaus asal Sulawesi Selatan. Keduanya diketahui masing-masing berusia 20 tahun dan 17 tahun. Meski usia mereka terbilang muda, namun keduanya mampu menumbangkan lawan-lawan yang sarat pengalaman dan menembus babak 8 besar turnamen ePiala Indonesia. Pada babak 16 besar, Kevin berhasil mengalahkan Muhammad Ikhsan dari DKI Jakarta dengan skor 6-3, sementara Dzaky menumbangkan perlawanan Guntur Wicaksono dengan skor tipis 5-4. Keikutsertaan keduanya dalam turnamen ini terasa istimewa karena pengalaman yang didapat terutama ketika bertemu dengan pemain-pemain pro lainnya. “Saya merasa deg-degan ketika mengikuti turnamen ini. Apalagi untuk lolos ke babak 8 besar saya bertemu dengan kak Guntur Wicaksono. Kak Guntur adalah pemain yang cukup dikenal di kalangan pemain FIFA, sementara saya jarang menggunakan mode permainan FIFA Ultimate Team (FUT). Saya senang sekali bisa ikut turnamen ini dan mengalahkan salah satu pemain kuat di turnamen,” ungkap Muhammad Dzaky. Hal yang sama juga diutarakan Kevin Nauval yang berhasil mengalahkan salah satu unggulan Muhammad Ikhsan. Kevin yang mengidolakan salah satu pemain pro Muhammad Egga Aditya atau Eggsy merasa bersyukut biasa berpartisipasi dengan pemain idolanya. “Saya sangat excited mengikuti turnamen ini. Dapat pengalaman baru untuk bertemu dan bertanding dengan pemain-pemain pro yang sudah biasa mengikuti kompetisi internasional. Diluar kompetisi dan sebelum pandemi, biasanya kami bertemu dengan beberapa pemain untuk membahas permainan atau main PlayStation bersama. Tapi untuk berada dalam satu turnamen sangat jarang. Senang karena salah satu pemain pro favorit saya juga ikut dalam turnamen resmi dari FIFA ini bersama saya,” ujar Kevin. Dihari ketiga penyelenggaraan turnamen, sayangnya langkah Kevin harus terhenti di babak 8 besar, pada Sabtu (3/4) pagi. Sementara Muhammad Dzaky, harus terhenti di babak semifinal. “Menurut saya kompetisi yang ada sudah bagus. Kompetitor yang dihadapi semuanya sama kuat sejak awal turnamen. Saya bukan dari Jakarta dan jauh-jauh ke sini untuk ikut turnamen ini. ini sangat berharga untuk pengalaman dan saya pribadi. Pemain FIFA bukan hanya dari Jakarta, banyak pemain diluar sana yang ingin merasakan atmosfer kompetisi juga. Semoga turnamen-turnamen seperti ini kedepannya akan sering dilakukan,” tutup Dzaky.

DBL Indonesia Lirik Potensi Pebasket Muda Kota Ambon

DBL Indonesia Lirik Potensi Pebasket Muda Kota Ambon

Guna mencari atlet basket berbakat se-Indonesia, Developmental Basketball League (DBL) Indonesia kini melirik potensi pebasket muda di Kota Ambon. Menggandeng komunitas anak muda Voor Maluku, DBL berkeinginan kuat untuk membangkitkan potensi generasi muda Ambon dengan menyasar pembinaan bagi pemain, pelatih, wasit, dan manajer. Hal ini disampaikan perwakilan DBL Indonesia, Yondang Tubangkit saat berkunjung ke kota Ambon, akhir pekan lalu. Dalam kesempatan tersebut, Yondang Tubangkit dan rombongan juga bertemu dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon yang dihadiri oleh Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler, yang didampingi Sekretaris Kota (Sekot), A.G Latuheru, dan Kepala Dinas (Kadis) Pemuda dan Olahraga, Richard Luhukay, di Balai Kota. Yondang mengatakan, Kota Ambon memiliki banyak potensi di bidang olahraga, dan basket adalah salah satunya, ini dilihat dari keberadaan atlet basket asal Maluku yang bermain di liga profesional. DBL Indonesia telah punya pengalaman panjang dalam melaksanakan kompetisi basket bagi Siswa SMP dan SMA di berbagai kota di Indonesia namun baru kali ini berkesempatan datang ke Ambon “Kami memulai liga basket tahun 2004, seiring dengan berjalannya waktu DBL bukan hanya kompetisi basket tetapi bertransformasi sebagai ajang representasi sekolah, kita sudah hadir di 30 dan 22 provinsi di Indonesia,” katanya. DBL sendiri, kata Yondang, selain melaksanakan kompetisi Basket antar SMP dan SMA juga memiliki sejumlah even anak muda dan program pembinaan bagi anak usia 5 hingga 17 tahun. “Kita punya junior DBL bagi siswa SMP, kompetisi jurnalis sekolah, juga ada Youth Con, semacam olimpiade kreatif dengan lomba mading, poster, art, vocal grup, robotic, film, dan lain sebagainya, meski baru dilaksanakan di jawa timur, kita sangat berharap bisa dikembangkan di seluruh indonesia, termasuk di Ambon,” kata dia. Ditambahkan, dalam satu musim kompetisi DBL dapat melibatkan kurang lebih 40 ribu pelajar, dan ada 2 juta anak muda, guru, dan orang tua yang terlibat. Tidak sampai disitu saja, setiap tahun akan disaring atlet terbaik yang dikirim untuk menimba ilmu dan bertanding di Amerika Serikat. Pertemuan dengan Syarif Hadler, ungkap Yondang, menjadi entry point yang baik, selanjutnya DBL Indonesia akan berkoordinasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Ambon, dalam persiapan sarana dan prasarana untuk memulai pembinaan olahraga basket bagi pelajar di kota Ambon. Sementara itu, Syarif Hadler, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas perhatian dan kehadiran DBL Indonesia bagi kota Ambon. Dirinya menjelaskan, jelang HUT Kota Ambon, Pemkot selalu menggelar berbagai kompetisi olahraga, salah satunya adalah kompetisi basket bagi Pelajar SMP dan SMA, namun kegiatan tersebut pada tahun 2020, terhenti karena pandemi Covid 19. “Kami berharap dengan kehadiran DBL Indonesia, akan menggali atlet basket berbakat untuk dibina sehingga dapat mengharumkan nama Maluku di event nasional maupun internasional. Bahkan jika ada atlet basket yang DBL kirimkan ke Amerika kita berharap salah satunya adalah dari Ambon,” ujar Syarif Hadler.

Muhammad Uchida, Atlet Muaythai Calon Bintang Masa Depan Indonesia

Muhammad Uchida, Atlet Muaythai Calon Bintang Masa Depan Indonesia

Usia muda tidak menghalangi Muhammad Uchida untuk berprestasi. Beberapa waktu lalu, Uchida berhasil menjadi Juara 1 pada Kejurnas Muaythai yang dihelat di Kota Kendari. Bukan tidak mungkin, ke depan Uchida sanggup mengumpulkan lebih banyak medali dan piala serta bisa mengharumkan Ibu Pertiwi di kancah internasional. Memang sudah banyak terbukti pepatah yang menyebut buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Seperti itulah ibaratnya seorang anak yang mewarisi keterampilan dan diasah dalam bimbingan orang tuanya. Bakat olahraga jelas mengalir deras di tubuh Uchida. Di usia yang masih sangat muda sudah mampu menjadi juara. Deretan raihan juara juga sudah berderet rapi di lemarinya dari kejuaraan nasional hingga Asia. Prestasi yang diraih Uchida berkat latihan keras dan juga arahan kedua orang tuanya. Ayahnya Dr Sudirman MH, adalah Ketua Umum PB Muaythai Indonesia. Dulu ayahnya juga seorang atlet berprestasi. Tercatat, Sudirman pernah meraih emas di ajang SEA Games dua kali. Tahun 1997 dan 2001. “Selain bakat, kami tetap menanamkan jiwa kesatria dan nilai sportivitas dalam diri Uchida. Di luar urusan prestasi, lebih penting bagaimana nilai yang terkandung dalam olahraga itu mampu menuntun dan membentuk jiwanya,” kata sang ayah, Sudirman saat di Kendari. Selain itu, baginya sebagai ayah, Uchida juga harus mampu mencerminkan perilaku yang santun. Peka terhadap keadaan sosial dan sedapat mungkin bisa membantu serta bermanfaat bagi siapa pun. “Jadi dia (Uchida) diharapkan menjelma menjadi figur yang punya fisik kuat sebagai atlet, disertai keteguhan jiwa dalam mempertahankan nilai yang dianut dan punya hati yang peka,” imbuhnya. Sementara prestasi sang ayah yang juga Ketum PB MI adalah Peringkat 4 Dunia World Karate Federation Tahun 1992, Medali Perunggu ASIA APUKO Tahun 1993, Medali Perunggu Sea Games 1995, Medali Perak Pesta Sukan Merdeka Games Tahun 1996, Medali Emas Sea Games Tahun 1997, Medali Emas Sea Games Tahun 2001 dan Atlet Asian Games. Biodata Uchida: Nama: Muhammad Uchida Sudirman TTL: Jakarta/25 Maret 2003 Nama Ayah: Sudirman Nama Ibu: Wiana Bachtiar Alamat : Jl.Manila No.9 Jakarta Pusat Pendidikan: TK Fantasia SD Negeri 12 BENDHIL Jakarta Pusat SMP Negeri 19 Jakarta SMA Negeri 70 Jakarta Prestasi Muaythai: Juara 1 Kejurnas Seri II GOR Volley Ball Senayan Jakarta JUARA 1 Liganas Makassar THE BEST WAIKRU Makassar JUARA 1 Kejuaraan Asia Muaythai di Twin Plaza Jakarta Kejuaraan Dunia Tahun 2015 THAILAND Kejuaraan Dunia Tahun 2016 di BUCHAREST RUMANIA Juara III SEA GAMES 2019 PHILIPINA Juara 1 KEJURNAS SERI X 2019 di Kedaton Jawa Barat Juara 1 Kejurnas SERI XI 2021 di Kendari. Sumber: Wartakini.co

Usai Beli Cilegon United, Raffi Ahmad Ingin Bentuk SSB

Usai Beli Cilegon United, Raffi Ahmad Ingin Bentuk SSB

Artis sekaligus presenter ternama Indonesia, Raffi Ahmad tengah menjadi sorotan setelah membeli klub sepak bola Cilegon United. Belum selesai sampai disitu, suami Nagita Slavina itu juga kabarnya akan membentuk Sekolah Sepakbola (SSB) dalam waktu dekat. Lewat label RANS Entertainment, Raffi akan membuat lapangan sepak bola yang nantinya bakal berbarengan dengan pengelolaan SSB. Kabarnya, Raffi bersama Rudy Salim siap menggelontorkan uang sebesar 300 M untuk akademi dan SSB tersebut. Raffi sepertinya benar-benar serius untuk terjun ke dunia sepak bola. Pasalnya, sejumlah rencana telah ia siapkan salah satunya dengan menunjuk mantan kapten Timnas Indonesia, Hamka Hamzah sebagai pelatih di SSB yang akan dibentuknya nanti. “Jadi kan kami mau coba, RANS mau bikin ada SSB, sekolah sepak bola, siapa tahu kan nanti banyak melahirkan bibit-bibit baru,” ujar Raffi seperti dikutip dari kanal Youtube miliknya. “Ini kalau misalnya lapangan bola RANS jadi, ini kali kita bikin sekolah sepak bola mantap tidak? Akademi, kami ajakin yang muda-muda belajar. Pelatihnya Hamka Hamzah,” ucapnya lagi di depan Hamka. Hamka yang mengetahui hal tersebut pun merespon dengan begitu antusias. Ia menyambut positif rencana Raffi Ahmad yang ingin menunjukknya sebagai pelatih di SSB yang akan dibentuk nanti. “Wah boleh. Itu salah satu cita-cita saya juga,” ujar Hamka. “Siapa tahun dari akademi kita ini bisa memunculkan bibit-bibit untuk sepakbola nasional,” lanjut mantan kapten Timnas Indonesia tersebut. Sebelumnya, Raffi Ahmad juga mendapat perhatian usai resmi membeli tim konstestan Liga 2, Cilegon United. Hal tersebut diketahui usai dirinya mengunggah foto bersama Presiden Cilegon United, Yudhi Apriyanto, serta dua orang lainnya yakni Rudy Salim dan Dony Oskaria.

Pasca Orleans Masters 2021, Peringkat Pebulu Tangkis Junior Indonesia Meroket

Pasca Orleans Masters 2021, Peringkat Pebulu Tangkis Junior Indonesia Meroket

Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) baru saja merilis ranking terbaru atlet bulu tangkis untuk pekan ke-13, Selasa (30/03/21). Rangking tersebut resmi dirilis setelah gelaran Orleans Masters 2021 di Palais des Sports, Prancis, 23-28 Maret lalu selesai. Meski tak banyak perubahan di 10 besar peringkat dunia, Indonesia patut bergembira lantaran banyak atlet-atlet di level junior yang mengalami pelonjakan peringkat cukup drastis. Dalam turnamen tersebut, ada tujuh pebulu tangkis Indonesia yang turun. Meski tak menggondol juara, namun sebagian dari mereka berhasil tembus ke babak semifinal. Salah satunya adalah pasangan ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi dan Zacharia Josiahno Sumati/Hediana Julimarbela. Lolos ke semifinal berhasil membawa pasangan Sabar/Reza berhasil naik 306 posisi ke peringkat 190 dunia dengan tambahan 3.850 poin. Sementara Zacharia/Hediana melesat sebanyak 68 peringkat ke posisi 110. Peningkatan yang juga cukup mengejutkan dilakukan oleh Putri Kusuma Wardani. Putri yang kini tergabung ke dalam tim senior di pelatnas 2021 naik 87 peringkat ke posisi 186 dunia dengan koleksi 7.640 poin. Pada kejuaraan bulu tangkis Orleans Masters 2021, Putri hanya lolos ke babak perempatfinal. Meski begitu, kejuaraan Orleans Masters menjadi debut pebulu tangkis 18 tahun itu di BWF Tour. Bahkan di Orleans Masters ia sempat menyingkirkan pemain unggulan.

Sabreena Dressler Bicara Soal Tantangan Di Timnas Wanita

Sabreena Dressler Bicara Soal Tantangan Di Timnas Wanita

Pesepakbola putri, Sabreena Dressler merupakan satu dari sekian nama yang dipanggil ikut pemusatan latihan timnas Indonesia putri di Jakarta pada 8-31 Maret 2021. Dara berusia 20 tahun tersebut mengakui tak mudah menjalani program yang diberikan pelatih Rudy Eka Priyambada. Saat ini, Sabreena dan 37 pemain lain sedang mengikuti (TC) Timnas Wanita Indonesia untuk proyeksi SEA Games 2021 Vietnam. Sabreena tak pernah menyangka satu dari sekian banyak mimpinya terwujud. Pemain asal DKI Jakarta ini tak berhenti bersyukur karena salah satu impiannya untuk mengikuti seleksi dan pemusatan latihan (TC) timnas wanita Indonesia bisa tercapai di awal tahun 2021 ini. Dilansir laman resmi PSSI, Sabreena mengaku jika minat terhadap olahraga sepakbola yang ia miliki berawal dari hobi berolahraga saja. “Dari kecil saya sudah menyukai olahraga tetapi sejujurnya saya tidak pernah main sepak bola. Saya baru mulai bermain sepakbola sejak usia 12 tahun. Saat itu di sekolah saya tidak ada tim sepak bola putri, karena tidak ada yang suka bermain bola. Saya bergabung dengan tim putra dan mulai mengikuti turnamen kecil sepakbola putri antar sekolah,” kata Sabreena. Setelah menyadari dirinya mampu bermain sepakbola, Sabreena memutuskan untuk mengasah kemampuannya di Pro Direct Academy pada tahun 2018. Namun sayangnya tak lama berselang ia bergabung bersama Pro Direct, pemain berdarah campuran Jerman-Indonesia ini dibekap cedera selama delapan bulan, hingga akhirnya menetap beberapa waktu di Jerman. Setelah sedikit pulih dari cedera, Sabreena pun kembali ke Indonesia dan tak lama setelah itu tepatnya pada tahun 2019, dirinya pun dipanggil untuk memperkuat Persija Putri pada kompetisi tertinggi sepakbola putri di Indonesia, Liga 1 Putri 2019. “Saat saya dikontrak dengan Persija, rasanya sungguh luar biasa senang, karena bertepatan dengan sembuhnya saya dari cedera. Seperti momen comeback dan keajaiban yang ditunggu-tunggu. Sayangnya saat di Persija saya memang belum banyak mendapatkan kesempatan bermain karena kondisi yang belum fit seratus persen,” ujar Sabreena. Kini Sabreena masuk dalam seleksi dan pemusatan latihan Timnas Wanita. Tiga pekan sudah pemain yang berposisi sebagai gelandang sayap ini berada dalam TC dibawah asuhan pelatih Rudy Eka Priyambada. Ini menjadi pencapaian yang luar biasa untuk Sabreena selama dirinya berkarier dalam dunia sepakbola. “Senang sekali saya bisa masuk seleksi dan TC. Keinginan untuk masuk ke timnas sudah ada sejak lama, tapi saya sadar fisik dan skill saya belum cukup bagus untuk bisa diperhitungkan di timnas, apalagi pernah dibekap cedera. Dipanggil ikut TC saja sudah sangat bersyukur. Saya aku coba menunjukkan yang terbaik dan berusaha lebih keras lagi,” lanjutnya Sabreena pun menyadari latihan yang dijalani bersama timnas jauh lebih intens dan berat daripada latihan lainnya. Anak keempat dari empat bersaudara ini mengaku materi yang diberikan selama pemusatan latihan menjadi tantangan tersendiri untuk dirinya. “Materi yang diberikan tentu lebih susah daripada yang di klub apalagi dari segi fisik. Di sini benar-benar dilatih fisiknya. Drill-drill yang diberikan juga intens dan menantang. Namun yang terpenting adalah pembentukan mental. Mental kita benar-benar ditempa disini. Di sini kami dituntut untuk selalu fokus, baik saat latihan atau pertandingan, karena kita bermain untuk negara,” tambah Sabreena “Tidak ada kesulitan beradaptasi sama teman-teman karena saya orangnya mudah bersosialisasi dengan orang lain dan saya tahu berbicara bahasa Indonesia dengan lancar juga, jadi tidak ada kesulitan untuk bergabung dengan yang lain selama TC ini,” tutupnya.

Misi BaPSPI Membantu Percepatan Pembangunan Sepak Bola Indonesia

Misi BaPSPI Membantu Percepatan Pembangunan Sepak Bola Indonesia

Badan Pembinaan Sepak Bola Prestasi Indonesia (BaPSPI) melakukan rapat kerja pengurus pusat di Hotel Grand Zury, Serpong Tangerang Selatan, Minggu 28 Maret 2021. Ketua umum BaPSPI periode 2020-2025, Eko Setyawan mengungkapkan, agenda rapat kerja membahas Inpres No 3 tahun 2019 dan membahas program kerja BaPSPI 2021 serta penyerahan SK kepada beberapa wakil ketua dan kepala bidang “Alhamdulillah hari ini komplet dan sudah tercukupi susunan kepengurusan BaPSPI pusat dengan di serahkan nya SK masing-masing posisi dan dijelaskan serta disosialisasikan program kerja BaPSPI serta dibahas tuntas AD, ART, JUKLAK, JUKDIS, seluruh pengurus pusat dapat menjalankan tugas-tugas nya sesuai tupoksi masing masing,” kata Eko. Ketua Umum BaPSPI Eko Setyawan mengatakan ada beberapa target yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Salah satunya adalah melantik seluruh pengurus ketua BaPSPI provinsi hingga ke kabupaten. Eko juga meminta Sekjen BaPSPI, H Yudo Hadiyanto untuk mempercepat pelantikan ketua BaPSPI provinsi. Tujuannya agar cita-cita BaPSPI untuk menjadi badan organisasi dan punya andil dalam membantu pemerintah dalam membangun percepatan pembangunan sepak bola Indonesia. Eko juga menjelaskan, bahwa saat ini sumber dana BaPSPI masih mandiri dan beberapa sponsor. “Saat ini masih mandiri dan dari sponsor, kita masih terus rumuskan dan kordinasi dengan beberapa kementrian terkait Inpres No 3 tahun 2019 semoga saja beliau beliau yang terkait bisa melihat dan mendukung kami BaPSPI yang nyata untuk anak bangsa dalam pembangunan sepak bola Indonesia,” pungkasnya. Sumber: Medcom.id

Berkenalan Dengan Bertram Beryl Si Jago Akting dan Basket

Berkenalan Dengan Bertram Beryl Si Jago Akting dan Basket

Bertram Beryl rupanya tak puas hanya dikenal sebagai atlet basket. Dia pun mulai menekuni dunia akting. Remaja kelahiran Blitar, Jawa Timur itu megatakan bahwa berakting adalah salah satu impiannya. Beryl juga pernah menggeluti dunia modeling saat masih kecil. “Aku ingin mengembangkan semua potensi yang ada pada diri aku,” kata Bertram Beryl kepada awak media di Jakarta, baru-baru ini. https://www.instagram.com/p/CMwr_xrLeWQ/ Meski terjun berakting, Beryl tetap akan bermain basket bersama klub GMC (generasi muda Cirebon) Basketball. “Saya harus bisa mengatur waktu antara akting dengan kegiatan basket. Saya terdaftar atlet Perbasi wilayah Cirebon,” ujar Beryl. Saat ini, Beryl dikabarkan ikut berperan dalam sebuah film televisi (FTV) di salah satu stasiun TV. Ia pun berharap, jika kedua karirnya tersebut dapat berjalan lancar. “Doakan semoga main basket dan berakting bisa berjalan lancar,” kata Beryl. Bertram Beryl dikenal sebagai atlet basket berbakat. Dia sering mendapatkan predikat sebagai Most Valuable Player (MVP). https://www.instagram.com/p/B1oIhI6nT7k/ Dia telah mengikuti banyak event basket, mulai dari kompetisi antar-sekolah, kejuaraan daerah di antaranya Pekan Olahraga Pelajar Wilayah Daerah (POPWILDA), hingga kejurnas. Beryl juga pernah mendapat kesempatan bermain di kejuaraan Internasional tingkat ASEAN di Singapura dan Thailand.

Dukung Pembibitan Atlet, Kota Denpasar Resmikan Pusat Pelatihan Tenis Meja

Dukung Pembibitan Atlet, Kota Denpasar Resmikan Pusat Pelatihan Tenis Meja

Kota Madya Denpasar, Bali, kini telah memiliki Pusat Pelatihan Tenis Meja yang bertempat di Aula Gedung Perumda Pasar Sewaka Dharma, Lantai 3 di Jalan Hassanudin No. 1, Denpasar. Hal ini ditandai dengan upacara Pemlaspasan Alit dan peresmian Pusat Pelatihan Tenis Meja Kota Denpasar yang bertepatan dengan Rahina Purnama Kedasa, Minggu (28/3/2021). Rangkaian upacara Pemlaspasan Alit dan peresmian Pusat Pelatihan Tenis Meja Kota Denpasar ini disaksikan secara langsung oleh Walikota Denpasar, I.GN Jaya Negara didampingi Ketua KONI Kota Denpasar, I.B Toni Astawa, Wakil Ketua 4 Pengurus Provinsi TMSI Bali, Nyoman Wirajaya, Dirut Perumda Pasar Sewaka Dharma, I.B Kompyang Wiranata serta Ketua Persatuan Tenis Meja Kota Denpasar (PTMSI) Kota Denpasar, AA Gede Agung Dwi Putra. Walikota Denpasar, I.GN Jaya Negara mengapresiasi dibangunnya Pusat Pelatihan Tenis Meja Kota Denpasar dan berharap menjadi tonggak bagi perkembangan olahraga tenis meja di Kota Denpasar. “Tentu adanya pusat pelatihan ini diharapkan dapat semakin menggairahkan animo masyarakat akan olahraga tenis meja dan juga nantinya bisa melahirkan atlet-atlet berprestasi di cabang olahraga tenis meja bagi Kota Denpasar. Apalagi di situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang, olahraga menjadi salah satu hal penting untuk meningkatkan imunitas tubuh kita dan menghindarkan dari virus Covid-19,” ujar Jaya Negara. Ketua KONI Kota Denpasar, I.B Toni Astawa dalam sambutannya mengatakan bahwa KONI Kota Denpasar berfokus pada pembinaan olahraga prestasi dan salah satunya olahraga tenis meja dimana senantiasa diberikan dukungan baik soal pembinaan dan pelatihannya. “Semoga dengan dibangunnya pusat pelatihan ini kelak dapat mendukung pembibitan atlet tenis meja potensial yang dapat mengharumkan nama Kota Denpasar diberbagai event olahraga, baik regional maupun nasional,” ungkapnya. Sementara Ketua Persatuan Tenis Meja Kota Denpasar (PTMSI) Kota Denpasar, AA Gede Agung Dwi Putra menjelaskan pusat pelatihan tenis meja Kota Denpasar ini mulai dibangun sejak dua bulan lalu sebagai wadah baik bagi pecinta tenis meja maupun atlet terutama atlet-atlet muda yang ingin mengasah kemampuan. Di pusat pelatihan ini disediakan total enam lapangan tenis meja berstandar internasional. “Tentu tempat pelatihan ini menjadi impian pecinta dan atlet tenis meja di Kota Denpasar dalam upaya menghadirkan lokasi yang tepat bagi pembinaan maupun menyelenggarakan event tenis meja,” ucapnya.

Sirnas Wushu Taolu Seri I Lahirkan Juara Baru, Tandai Regenerasi Wushu Indonesia

Sirnas Wushu Taolu Seri I Lahirkan Juara Baru, Tandai Regenerasi Wushu Indonesia

Atlet wushu muda asal Jawa Barat, Tasya Ayu Puspa Dewi, sukses menjadi juara baru Sirkuit Nasional Wushu Taolu Seri I/2021 yang digelar secara virtual, Kamis (25/3/2021). Tasya sukses menyabet medali emas dengan mengalahkan seniornya Juwita Niza Wasni yang tercatat pernah menjadi juara dunia 2015. Ayu yang saat ini baru menginjak usia 20 tahun itu tampil lebih sempurna membawakan Jurus Selatan (Nan Quan). Dirinya sukses meraih emas dengan mengalahkan Juwita yang harus puas dengan medali perak. “Seneng pasti bisa meraih medali emas di Sirkuit Nasional Wushu Taolu Seri I/2021. Boleh dibilang saya memang beruntung karena kak Niza yang sudah banyak meraih gelar juara di ajang internasional lagi masa pemulihan dari cidera jadi tak bisa tampil maksimal,” kata Tasya yang merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Hermanto dan Lenny Wati Tatang itu. Atlet yang mengidolakan bintang kungfu asal China, Wang Di dan mantan atlet nasional Indonesia, Eric Losardi ini mengaku senang dengan digelarnya Sirkuit Nasional Taolu di bawah PB WI pimpinan Airlangga Hartarto dan didukung Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Terlebih, ajang ini dimanfaatkannya sebagai ajang uji coba untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. “Ya, senang pasti adanya Sirkuit Nasional Wushu Taolu karena sudah setahun tidak ada even akibat pandemi Covid 19,” ucapnya. “Di sini, saya bisa melihat perkembangan prestasi dan lawan-lawan yang bakal dihadapi pada PON Papua nanti,” sambung Tasya yang menargetkan mampu menyumbangkan medali emas untuk Kontingen PON Jawa Barat nanti. Dirinya mengaku berlatih olahraga wushu sejak berusia 9 tahun. Dia berlatih di Sasana Wushu Yayasan Harapan Kasih Bandung di bawah asuhan Andry Hertanton, Ginggi Safitri dan Yadi. “Saya senang dengan olahraga beladiri wushu karena gerakan sangat indah,” pungkas Tasya yang selalu berdoa sebelum tampil dan tetap semangat sesuai pesan kedua orang tuanya. Hermansyah Bio Data Nama: Tasya Ayu Puspa Dewi Panggilan: Tasya Lahir: Bandung, Jawa Barat, 15 Oktober 2000 Klub: Yayasan Harapan Kasih Bandung Prestasi: – 1 Emas Kejurnas Wushu Babak Kualifikasi PON Bangka 2019 – 3 Emas Kejuaraan Wushu Junior Semarang 2019 – 2 Perak Kejuaraan Wushu Junior Yogjakarta 2017 – 3 Emas Kejuaraan Wushu Junior A Bangka 2016

Bersiap, Dispora Kabupaten Bogor Segera Buka Seleksi Atlet Muda⁣

Dispora Kabupaten Bogor Segera Buka Seleksi Atlet Muda⁣ ⁣

UPT Pendidikan dan Pelatihan Olahraga Pelajar Dan Mahasiswa (UPT PPOPM) Dispora Kabupaten Bogor akan membuka seleksi penerimaan atlet periode Juli 2021.⁣ ⁣ Dalam surat sosialisasi yang dikeluarkan oleh Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Bogor pada Selasa, 23 Maret 2021, seleksi penerimaan ini memiliki slogan ‘Dari Karadenan Menuju Pentas Dunia’.⁣ ⁣ Maksud slogan tersbut adalah untuk menggelorakan semangat, tekad dan kesiapan Kabupaten Bogor menjadi lumbung atlet nasional.⁣ ⁣ Akan ada 12 cabang olahraga mulai dari Anggar, Angkat Besi, Atletik, Bola Basket, Bola Voli Indoor, Bola Voli Pasir, Dayung, Panahan, Pencak Silat, Tinju,Taekwondo, dan Sepak Bola.⁣ ⁣ Kepala Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Bogor, Bambang Setiawan mengatakan seleksi ini dilakukan di seluruh Kabupaten Bogor.⁣ ⁣ “Semua di 40 Kecamatan dan terbagi dalam 4 zona,” jelas Bambang Setiawan.⁣ ⁣ Zona 1 meliputi daerah, Rumpin, Parung Panjang, Tenjo, Gunung Sindur, Kemang, Parung, Ciseeng, Tajur Halang dan Ciampea.⁣ Untuk zona 2, Sukaraja, Babakan Madang, Ciawi, Megamendung, Cisarua, Caringin, Cigombong, Cijeruk, Taman Sari dan Ciomas.⁣ ⁣ Dilanjut zona 3, Leuwiliang, Dramaga, Cibungbulang, Sukajaya, Pamijahan, Nanggung, Tenjolaya, Jasinga, Leuwisadeng dan Cigudeg.⁣ Terakhir zona 4, mulai dari Cibinong, Citereup, Gunung Putri, Klapanunggal, Cileungsi, Bojong Gede, Cariu, Jonggol, Sukamakmur, dan Tanjungsari.⁣ ⁣ Jadwal seleksi zona 1 akan diadakan pada 18-19 Mei 2021 yang betempat di Balai Kehutanan Rumpin, dilanjut zona 2 akan mengadakan seleksi pada 20-21 Mei 2021 yang berlokasi di Gor Jambuluwuk dan Stadion Sukaraja.⁣ ⁣ Zona 3 akan dilaksanakan pada 22-23 Mei 2021 yang berlokasi di Gor Jasinga dan Stadion Leuwiliang.⁣ Terakhir zona empat, 24-25 Mei 2021 dan bertempat di Gor Karadenan dan Gedung Beladiri.⁣ ⁣ Untuk seleksi atlete dayung semua sama berlokasi di Setu Cikaret, untuk jadwal seleksi mengikuti jadwal masing-masing zona.⁣ Nantinya mereka yang lolos seleksi Umum diharuskan mengikuti Seleksi Tahap Akhir yang akan dilaksanakan di Cibinong.⁣ ⁣ Seleksi ini dibuka untuk pria dan wanita yang lahir pada tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009.

Dosen UNS Ciptakan Kalkulator Keolahragaan Untuk Bantu Pencarian Potensi Atlet Muda

Dosen UNS Ciptakan Kalkulator Keolahragaan Untuk Bantu Pencarian Potensi Atlet Muda

Berawal dari keresahan melihat perkembangan atlet selama pandemi Covid-19, Dosen pengajar di Fakultas Keolahragaan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sapta Kunta Purnama merancang aplikasi yang digunakan untuk menghitung konversi formula latihan dalam keolahragaan. Aplikasi itu dinamakan Kalkulator Keolahragaan. “Kami prihatin dengan masa pandemi, ibaratnya bimbingan teknis (bimtek) itu kan harus ketemu,” kata Sapta Kunta, dilansir dari iNews.id. Dengan memanfaatkan aplikasi tersebut, tim pelatih dipermudah saat merancang program latihan. Selain itu juga dapat memantau para atlet yang dibina dari jarak jauh. “Sehingga muncul inisiasi kami untuk mempermudah teman-teman pelatih agar bisa merancang program. Tidak secara luring, tinggal dikirim aplikasi ini atlet dapat melakukan tes sendiri,” katanya. Aplikasi yang dirancang untuk dioperasikan dalam sistem android itu mampu menghitung dan memberikan formulasi ukuran-ukuran dalam latihan olahraga. Dia mencontohkan, aplikasi itu mampu memprediksi ukuran tubuh seseorang di masa mendatang. Hal ini ditujukan kepada para orang tua agar mengetahui secara dini kondisi fisik anaknya yang hendak diarahkan menjadi atlet di masa depan. “Pada aplikasi tinggal klik, nanti terprediksi anaknya maksimum tinggi badannya akan mencapai sekian di usia dewasa. Itu sangat diperlukan, misalnya ingin menjadi pemain voli, ternyata bahwa nanti kemungkinan tidak bakalan tinggi sekali,” jelasnya. Rektor UNS Solo Profesor Jamal Wiwoho mengapresiasi temuan FKOR UNS karena penting bagi kemajuan olahraga Indonesia ke depannya. Dirinya menyambut baik aplikasi yang diinisiasi Dr Sapta Kunta karena harapannya lebih mempermudah mencari bibit-bibit olahragawan. Pihaknya berharap aplikasi kalkulator keolahragaan dapat digunakan di berbagai daerah di Indonesia, terutama daerah-daerah di Jawa Tengah. “Saya rasa kalau misalnya Pemda di Jateng sudah menggunakan aplikasi ini semua ya gampang. Jawa Tengah bisa memprediksi kira-kira 5-10 tahun yang akan datang apa yang bisa dikembangkan atau didapatkan. Bisa dari DKI Jakarta sampai ke Papua, bisa dilakukan, kalau ini bisa di pembinaan,” ujarnya. Kehadiran aplikasi Kalkulator Keolahragaan mampu menjadi revenue generating bagi UNS yang statusnya telah menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). “Saya berharap temuan ini nanti bisa diajukan sebagai hak cipta. Hak cipta itu bisa FKOR yang punya, bisa Pak Kunta, dan bisa UNS. Bisa digunakan sebagai revenue generating dan bisa digunakan sebagai bentuk kepedulian kepada UNS,” tuturnya.

Selesai Jalani Vaksinisasi Covid-19, Medina Warda Jadi Wakil Asia di Kejuaraan Dunia Rusia

Selesai Jalani Vaksinisasi Covid-19, Medina Warda Jadi Wakil Asia di Kejuaraan Dunia Rusia

Pecatur muda Indonesia, Medina Warda Aulia, menjadi salah satu atlet yang telah menyelesaikan vaksinasi Covid-19 dua tahap. Setelah agenda vaksinisasi tersebut, pecatur putri yang memiliki gelar Woman Grand Master (WGM) ini akan menjadi wakil Asia pada kejuaraan dunia 2021 di Rusia. Ia pun siap tampil baik dan mengharumkan nama bangsa. Demikian disampaikan Medina saat menjalani vaksinasi tahap kedua di RS Olahraga Nasional, Jakarta, Senin (15/3). Ia menyebut, Rusia sebagai tuan rumah menjadi pesaing yang cukup berat. Selain itu, juga ada Tiongkok dan Amerika. “Saya kira ketiga negara itu menjadi pesaing ya. Mereka cukup kuat. Meski begitu, aku optimis dan bisa tampil maksimal. Semoga bisa delapan besar, bahkan lebih,” ujar pecatur berusia 23 tahun tersebut. Untuk memenuhi target itu, dara cantik asal Jawa Barat ini terus berlatih. Dia bersama tim pelatih tengah menganalisis permainan dan memahami karakter dari para calon lawannya. “Saat ini aku latihan terus. Aku juga masih lihat dari karakter lawan bagaimana cara mainnya. Juga menganalisis. Kalau bisa saat kita main, kita pakai posisi yang dia nggak suka,” ujar Medina. “Semoga nanti bisa tampil baik saat kejuaraan dunia berlangsung pada Juli mendatang. Mohon doa masyarakat Indonesia, agar bisa memgharumkan nama bangsa. Yang jelas aku siap dan ingin tampil maksimal,” sambungnya. Lebih lanjut, peraih emas pada SEA Games 2019 ini juga semakin percaya diri untuk meraih target tersebut. Apalagi, dia baru saja menjalani vaksinasi tahap kedua. Dia harap tidak ada kendala kedepannya. “Tadi juga baru selesai vaksin yang kedua. Tentu menambah rasa percaya diri. Vaksinasi tadi juga berjalan lancar. Sama seperti sebelumnya, registrasi, lalu penyuntikan vaksin. Semoga pandemi ini segera berlalu,” jelas Medina

Dua Turnamen Ini Siap Dukung Pencarian Atlet Bulu Tangkis Berbakat

Pamor olahraga bulu tangkis di Indonesia memang sangat terkenal. Antusiasme tinggi masyarakat pun tak hanya pada saat menyaksikan pertandingan saja, melainkan juga saat “berlomba” untuk menjadi atlet bulu tangkis profesional. Banyak para orang tua yang mendaftarkan anaknya ke akademi/sekolah atau bahkan turnamen bulu tangkis untuk menyalurkan minat anaknya terhadap bulu tangkis. Atas besarnya antusiasme tersebut, pada Maret dan April 2021 tercatat dua agenda turnamen pembibitan bulu tangkis usia dini hingga pemula. Dua turnamen bulu tangkis ini diselenggarakan oleh perusahaan perlengkapan olahraga, Eagle. “Kami menyelenggarakan di Cikampek dan Bogor,” kata Direktur Marketing Eagle dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (16/3/2021). Untuk turnamen di Cikampek, Jawa Barat bernama Dewi Sport Cup. Tanggal penyelenggaraan adalah pada 28-30 Maret 2021. Sementara itu, Di Bogor, turnamen serupa diberi nama Eagel MPBI Open yang berlangsung pada 4-10 April 2021. “Ini bentuk dukungan kami agar atlet bulu tangkis Indonesia meraih prestasi terbaik di tingkat nasional maupun internasional,” kata Cindy Jane. Secara rinci, turnamen pembibitan ini ada dalam lingkup pemain putra dan putri kelahiran 2007 sampai dengan 2012. Eagle RRD Cup, kata Cindy Jane lagi, merupakan turnamen bulutangkis berskala nasional pertama yang digelar di masa pandemi Covid-19. Turnamen dilaksanakan dengan protokol kesehatan secara ketat demi mencegah meluasnya pandemi Covid-19. Untuk mencegah membludaknya peserta, panitia pun membatasi nomor pertandingan yakni hanya 11 kategori. Kendati kategori pertandingan dibatasi, peserta yang hadir tetap terbilang banyak yakni 524 atlet. Mereka datang dari berbagai kota seperti Jakarta, Bogor, Sukabumi, Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Purwokerto, Solo, Klaten, Palembang, dan Cilacap. Cindy menambahkan, selain medali, para pemenang juga mendapat hadiah sepatu bulu tangkis Eagle. Pada edisi sebelumnya, Eagle RRD Cup 1 2021 yang digelar di GOR Arhath, kawasan Bojong Sari, Kota Depok, Jawa Barat, pada 10-14 Maret 2021, klub bulu tangkis PB Jaya Raya Metland menjadi juara umum. Pada turnamen tersebut, Jaya Raya Metland mengoleksi raihan tertinggi yakni 3 medali emas dan 1 perak.

Gelora 10 November Siap Disulap Jadi Akademi Sepak Bola

Gelora 10 November Siap Disulap Jadi Akademi Sepak Bola

Kota Surabaya bakal memiliki pusat latihan cabang (Puslatcab) olahraga sepak bola. Puslatcab yang juga disebut Akademi Sepak Bola (ASB) itu diharapkan mampu melahirkan dan mencetak kembali talenta-talenta muda dalam bidang olahraga sepak bola. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya Afghani Wardhana mengatakan, rencananya, pelatihan ASB dipusatkan di Gelora 10 November (G10N), Tambaksari Surabaya. Pelaksanaannya baru dapat berjalan dalam 6 bulan ke depan. Sebab, masih terkendala undercontrol kontraktor pelaksana. ”Sehingga Puslatcab baru dapat kita laksanakan setelah 6 bulan ke depan,” tutur Afghani pada Sabtu (20/3). Dispora Surabaya juga tengah menyiapkan atlet menyongsong Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2022. Stadion G10N pun disiapkan untuk tempat latihan para atlet untuk cabang olahraga sepak bola. ”Artinya pemkot melalui Dispora punya keperluan untuk penggunaan Stadion Tambaksari (G10N) selama beberapa waktu ke depan,” ungkap Afghani. Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Dispora Surabaya, Eddy Santoso menjelaskan, dari beberapa dekade ke belakang muncul legenda-legenda sepak bola asal Surabaya. Hal itu berbeda dengan kondisi saat ini. Sehingga, pemkot berencana mendirikan akademi sepak bola. ”Gagasan itu sudah lama ketika bertemu mantan-mantan pemain. Kenapa? Karena legenda sepak bola semakin tahun semakin habis. Mulai 2012 sampai sekarang nyaris tidak ada kompetisi seperti dulu sehingga Dispora punya keinginan membangkitkan lagi sepak bola Surabaya,” kata Eddy. Melalui Puslatcab tersebut, Eddy berharap, ke depan Kota Surabaya dapat kembali menelurkan atlet-atlet berprestasi. Khususnya dalam bidang olahraga sepak bola. Untuk mendukung pendidikan latihan sepak bola di G10N, pemkot bakal menggandeng Unesa (Universitas Negeri Surabaya) beserta mantan pemain asal klub di Surabaya untuk melatih. ”Kita akan coba kerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sudah akan membuka kursus olahraga sepak bola. Artinya ketika pendidikan di akademi jalan, pendidikannya kita bawa ke sana. Jadi keduanya harus seiring antara prestasi dan akademik,” kata Eddy.

Cari Bibit Crosser Berbakat, BOS Junior Motorcross Championship Digelar

Cari Bibit Crosser Berbakat, BOS Junior Motorcross Championship Digelar

Ajang IIMS Virtual Phase 2 akan menghadirkan salah satu seri Baja Otomotif Superbolock (BOS) Junior Motorcross Championship 2021 yang diadakan untuk mencari dan melahirkan talenta muda di dunia motocross Indonesia. Direktur Utama BOS, Djoko Iman Santoso mengatakan melalui ajang ini mereka ingin memberikan wadah bagi pembinaan crosser muda Indonesia, untuk dapat mengukir prestasi dan menyiapkan diri sebagai bekal menghadapi event motocross international. “Jadi BOS Junior Motorcross Championship ini, memang merupakan cita-cita kami sejak lama. Gimana kita punya atlet atau crosser yang andal untuk berlaga dan berprestasi di ajang motorcross dunia kalau tidak dilatih sejak dini. Oleh Sebab itu, event motorcross ini kita fokuskan ke junior,” kata Iman dalam IIMS Virtual Phase 2, Jumat (19/3/2021). Iman menjelaskan ajang motorcross ini akan berlangsung dalam tiga round yakni round pertama tanggal 10 hingga 11 April 2021. Round kedua tanggal 17 hingga 18 Juli 2021 dan round ketiga tanggal 24 hingga 24 oktober 2021. Semuanya berlangsung di Hodden Valley Track Baja Otomotif Superblock, pulogadung, Jakarta Timur. Ajang ini nantinya akan memberikan kesempatan bagi anak-anak yang memiliki bakat di dunia motor “garuk tanah” untuk mengasah kemampuan di arena resmi yang kompetitif. BOS Junior Motorcross Championship 2021 ini membuka kesempatan kompetisi dari anak usia 4 tahun hiingga 21 tahun yang terbagi dalam 12 kelas. Penyelenggara membagi kelas crosser sesuai dengan usia peserta. Kelas yang ada diantaranya kelas 50 cc Novice untuk usia 4-7 tahun, 50 cc Junior untuk usia 8-11 tahun, 65 cc Novice 8-11 tahun, 65 cc Junior 9-12 tahun, 85 cc Novice 10-13 tahun, 85 cc Junior 11-14 tahun, 125 cc Novice 13-16 tahun, 125 Juniot 14-17 tahun dan MX2 Novice 17-21 tahun. Semua kelas ini tergabung dalam Main Class. Sementara untuk kategori Supporting Class ada tiga brand yang akan berlaga dengan pembagian kelas yakni OMR 155cc Novice Yamaha WR, OMR 150cc Novice Kawasaki KLX dan OMR 150 cc Novice Honda CRF. Kompetisi diyakini akan menjadi sebuah tontonan menarik bagi para pecinta motorcross nasional. Para peserta akan berlaga dan berkompetisi untuk menjadi jawara dalam upaya kompetitif merebut Piala Ketua Ikatan Motor Indonesia Pusat, Bambang Soesatyo. Sumber: mobilianews.com

Jelang PON dan SEA Games 2021, PB WI Gelar Sirnas Virtual

Jelang PON dan SEA Games 2021, PB WI Gelar Sirnas Virtual

Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) dan SEA Games 2021 sudah di depan mata. Untuk menyiapkan atlet, Pengurus Besar (PB) Wushu Indonesia (WI) pimpinan Airlangga Hartarto menggelar Sirkuit Nasional (Sirnas) Wushu Taolu. Sirkuit Nasional Wushu Taolu yang didukung penuh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan digelar dalam tiga seri yang akan digelar pada bulan Maret, Juli, dan Desember 2021. Ajang ini merupakan lanjutan virtual Wushu Championship khusus nomor Taolu dalam dua seri pada tahun 2020. “Sirkuit Nasional Wushu 2021 ini merupakan program kelanjutan dari Virtual Wushu Championship 2020 lalu. Ini merupakan strategi dalam menyiapkan program pembinaan berkesinambungan untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan prestasi wushu Indonesia ke depan,” kata Sekjen PB WI, Ngatino di Jakarta, Selasa (16/3/2021). Pada Sirkuit Nasional Wushu Seri I yang digelar secara virtual, 22 – 27 Maret 2021 sebanyak 444 atlet terdiri dari 71 atlet senior (peserta PON dan Pelatnas), 111 atlet Junior A, 152 atlet Junior B, dan 110 atlet Junior C. Mereka berasal dari 10 Provinsi yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, DIY, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Lampung, Jambi, Sumatera Utara. Sebanyak 373 atlet junior yang tampil di Sirkuit Nasional Wushu itu, kata Ngatino, merupakan atlet terbaik yang dijaring dari Virtual Wushu Championship 2020. Mereka nantinya akan memperebutkan tiket ke pelatnas junior yang akan ditetapkan setelah mengikuti tiga seri. “PB WI akan merekrut 25 persen dari jumlah 373 atlet yang tampil untuk mengisi pelatnas junior. Mereka akan ditentukan sesuai dengan poin dan hasil penilaian Tim Talents Couting (pencarian bakat) yang akan diterjunkan untuk memantau atlet junior yaglng tampil,” jelasnya. Selain menjaring atlet junior potensial, kata Ngatino, Sirkuit Nasional Wushu ini juga dijadikan sebagai ajang uji coba bagi atlet wushu yang akan tampil di PON Papua 2021. “PB WI sengaja melibatkan atlet senior dan atlet pelatnas di Sirkuit Wushu Nasional untuk menjaga kualitas pertandingan di PON Papua 2021 nanti. Mereka kan sudah lama tidak tampil karena pandemi Covid 19. Jadi, mereka yang lolos di PON bisa melihat kelemahan dan kekurangan sebelum tampil di Papua nanti. Begitu juga atlet pelatnas yang akan turun di SEA Games Hanoi 2021,” jelasnya. “Penampilan atlet PON dan atlet pelatnas ini juga bisa dilihat atlet junior yang akan menggantikan posisinya di ajang event internasional,” tambah Ngatino. Sirkuit Nasional Wushu Taolu Seri l akan dibuka secara resmi oleh Menpora Zainudin Amali bersama Ketua Umum PB WI Airlangga Hartarto pada 22 Maret 2021. Lokasi pertandingan akan ditempatkan di 30 titik dimana untuk DKI Jakarta hanya 3 titik ditambah Wisma Serba Guna Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta yang menjadi tempat latihan pelatnas. Sementara jumlah pertandingan sebanyak 898 nomor terdiri dari 149 nomor senior dan 749 nomor junior. Sirkuit ini akan disiarkan secara live streaming @INAWUSHU Channel. Sumber: Liputan6.com

Belum Ada Kompetisi, Akademi PS Sleman Tetap Berlatih

Guntur Cahyo Utomo

Kompetisi sepak bola di Indonesia dari segala usia masih belum bergulir karena izin dari pihak Kepolisan RI belum dikeluarkan. Namun, akademi PSS Sleman tetap menggelar latihan dan kegiatan pembinaan pemain muda. Mereka tetap mempersiapkan tim menghadapi kompetisi tahun 2021. Tim U-16, U-18 dan U-20 tetap berlatih sejak September 2020. Kepala Development Center PSS, Guntur Cahyo Utomo, menjelaskan saat ini terdapat lebih dari 70 pemain yang berstatus trial. Mereka berlatih dengan didampingi tim pelatih, analis dan kitman. Menurut Guntur, terhentinya kompetisi tentu merugikan bagi tim. Karena menghambat perkembangan pemain akibat tak adanya pertandingan yang kompetitif. Akan tetapi, Guntur juga melihat sisi positif dari tidak adanya kompetisi ini. “Terhentinya kompetisi usia muda memang merugikan karena tak adanya medium untuk bertanding secara kompetitif,” kata Guntur kepada wartawan, Minggu (13/12/2020). “Namun, pada sisi lain didapatkan keuntungan untuk mengembangkan dan bereksperimen berbagai hal, tanpa dikejar kompetisi,” lanjutnya. Peran penting akademi sepakbola, kata Guntur, tak hanya dilihat dari aspek pembinaan. Tapi juga pengembangan bisnis sebuah klub. Saat ini manajemen PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) juga mempersiapkan lapangan latihan untuk para pemain Akademi PSS. Lapangan itu berlokasi di daerah Prambanan. “Memang dibutuhkan modal tidak kecil untuk mewujudkan sebuah akademi yang benar-benar siap dan profesional. Namun keuntungan yang didapatkan bagi sebuah klub tidaklah sedikit, baik untuk bibit atau calon-calon pemain yang akan memperkuat tim senior maupun dari aspek bisnis,” paparnya. Para pemain Akademi PSS pada 2020 ini juga menorehkan catatan tersendiri. Terdapat 6 pemain yang terpilih bergabung dengan tim senior PS Sleman, dan 5 pemain ke klub lain. Selain itu 6 pemain muda dipanggil tim nasional. Satu pemain ke Timnas U-19, 4 peman saat ini mengikuti seleksi Timnas U-16 dan 1 pemain terpilih dalam skuat Garuda Select III. “Catatan itu membuat Akademi PSS makin bersemangat untuk terus mengembangkan bibit-bibit pemain muda ke level yang lebih tinggi,” kata Guntur. Selain itu, keberhasilan para pemain Akademi PSS berhasil menembus timnas juga membuktikan bahwa pembinaan pemain tidak bisa dilakukan secara instan. Bibit-bibit pemain usia muda harus dicermati, diberikan jalan untuk bisa lebih berkembang, dan salah satunya melalui Akademi PSS. Menurut Guntur yang pernah menjadi asisten pelatih timnas U-19, tim Development Center PSS juga menyiapkan buku “Super Elja Method”. Buku ini merupakan panduan mengembangkan pemain terutama dalam tataran teknis. Tujuan buku ini, tambahnya, agar ada ukuran apakah metode yang sudah diterapkan sukses atau tidak. Buku tersebut nantinya bisa disebarluaskan agar ada keseragaman, terutama untuk sepakbola di akar rumput. “Kami berharap akhir Desember 2020 buku itu sudah selesai cetak,” pungkasnya.

Ini Dia Atlet eSport Termuda Versi Guinness Book of World Records

Ini Dia Atlet eSports Termuda Versi Guinness Book of World Records

Pemain profesional di bidang eSport sudah mendapatkan tempat sebagai atlet sejajar dengan olahraga lainnya. Karena popularitasnya ini, semua punya kesempatan yang sama, bahkan di usia yang sangat muda sekalipun. Lalu, siapakah atlet eSport termuda yang ada di dunia? Menurut Guinness Book of World Records, gamer profesional termuda yang pernah ada adalah Victor De Leon III, yang menandatangani kontrak pada tahun 2005 dalam usia tujuh tahun. Sekarang di telah berusia 20 tahun, dia bermain dengan nama pengguna Lil Poison. Dia mendapatkan terobosan besar untuk kehebatannya bermain Halo – yang dia mulai pada usia empat tahun. Namun seiring perkembangan, De Leon tampaknya telah beralih ke cabang eSport dengan Fortnite, dan sekarang masuk ke Mantra eSports. Rekornya diikuti oleh penduduk asli California berusia delapan tahun Joseph Deen, yang menandatangani kontrak senilai USD33.000 pada bulan Desember 2020 bersama dengan Tim 33. Diprediksi ke depannya akan semakin banyak bibit-bibit muda di bidang e-Sports dengan nilai kontrak jutaan dolar yang akan membuat para gamers profesional semakin diminati. Sumber: Uzone

Prokes Jadi Prioritas, Kejurnas Baseball 2021 Siap Digelar

Prokes Jadi Prioritas, Kejurnas Baseball 2021 Siap Digelar

Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Baseball U-15 dan U-18 2021 akan berlangsung dengan protokol kesehatan (prokes). Ajang yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Perserikatan Baseball Softball Seluruh Indonesia (PB Perbasasi) itu digelar di Lapangan Baseball Rawamangun, Jakarta, mulai 28 Maret mendatang. Kejurnas Baseball U-15 dan U-18 2021 ini diikuti oleh delapan provinsi. Ajang ini awalnya direncanakan dihelat pada 21-26 Juli 2020. Namun, pandemi virus corona membuat terpaksa diundur menjadi awal tahun 2021 ini. Demi mematuhi prokes, ajang ini akan digelar tanpa penonton. Selain itu, ada beberapa peraturan yang akan diterapkan. Diantaranya adalah seluruh atlet dan ofisial selalu menerapkan 3M, kemudian penyemprotan disinfektan secara berkala, dan swab antigen bagi para atlet, ofisial, dan panitia pada sehari sebelum, hari ke-3, hari ke-5, dan 3 hari setelah kepulangan. Adapun jadwal pertandingannya adalah sebagai berikut: Kategori usia U-18 akan berlangsung pada 28 Maret sampai 3 April. Kategori usia U-15 akan berlangsung pada 3 April sampai 8 April. Penyelenggaraan Kejurnas Baseball U-15 dan U-18 2021 di tengah maraknya virus corona bukan tanpa alasan. Perbasasi memiliki tujuan untuk mempersiapkan para atlet muda dalam menghadapi ajang sekelas Olimpiade 2032. Terlebih lagi, Indonesia mencalonkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2032, dan Perbasasi ingin baseball bisa dipertandingkan. View this post on Instagram A post shared by BASEBALL INDONESIA (@baseballindonesia)