David Singleton “Turun Gunung” Berikan Coaching Clinic Untuk Bima Perkasa Academy

David Singleton "Turun Gunung" Berikan Coaching Clinic Untuk Bima Perkasa Academy

Pelatih klub basket Bima Perkasa Jogja (BPJ), David Singleton memberi kredit khusus pada program pembinaan atlet muda di Bima Perkasa Academy. Pujian itu ia lontarkan seusai memberi coaching clinic dengan tema “Better Shooter For Beginner” Kamis (6/5/2021) malam di arena kawasan Ring Road Utara. Menurut pelatih asal Amerika itu, akademi yang dimanajeri Fika Nurazam Wirastuti itu menyusun program sesuai kebutuhan atlet muda berdasar data dan riset, sama seperti pola pembinaan di Amerika yang melahirkan banyak pebasket andal. “Apa yang dirancang malam ini seperti form shooting dan lain-lain adalah hasil riset dan kebutuhan. Mereka diberi materi yang bener sejak dini, Fika sebagai manajer bisa melihat kondisi itu,” ucap David. Kendati olahraga bola basket saat ini mulai banyak diminati di Asia. Namun, pebasket Asia punya banyak perbedaan dibanding Amerika, satu di antaranya adalah postur tubuh. Kondisi fisik itu melahirkan kultur, teknis, dan visi bermain yang berbeda daripada negaranya. “Di sini, Asia, pebasket menjadikan shooting dan kecepatan sebagai senjata. Itulah yang berhasil akademi lihat dan mengasahnya dengan serius. Data dari Fika itu juga yang membuat saya mau ikut membina murid di Akademi,” sambung David. Adapun coaching clinic itu diikuti sebanyak 16 anak dari DIY-Jateng. David memberikan materi shooting form sampai movement pada peserta yang rata-rata berusia 11-14 tahun itu. Ia juga membagikan trik transfer energi dari dasar lapangan, yang merupakan modal penting untuk melakukan teknik Shooting. Coach yang memiliki darah Italia ini menyebutkan bahwa trik tersebut juga dilakukan oleh Indra Muhammad, serta pebasket terkenal NBA seperti Steph Curry. “Tadi para peserta kami kasih materi teknik dasar agar terbiasa. Misalnya form shooting yang benar itu seperti apa sekaligus drill dan lain-lain. Mereka sangat antusias dan percaya diri setelah belajar menyerap energi,” beber Fika.

Atlet Muda PB Djarum Siap Cari Pengalaman di Benua Biru

Atlet Muda PB Djarum Siap Cari Pengalaman di Benua Biru

PB Djarum tengah mempersiapkan keberangkatan para atletnya untuk ke Eropa. Klub yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah ini akan mengirimkan sejumlah atletnya untuk mengikuti beberapa kejuaraan. Ini merupakan bagian dari komitmen untuk memfasilitasi atlet-atletnya mengikuti berbagai kejuaraan termasuk di ajang internasional. Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan, keikutsertaan sejumlah atlet PB Djarum di kejuaraan Eropa merupakan upaya klub dalam mengasah kemampuan atlet-atlet mudanya serta meraih prestasi yang mengharumkan nama bangsa di kancah dunia. “Partisipasi atlet PB Djarum di berbagai kejuaraan Eropa ini merupakan bagian dari upaya untuk terus mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Khusus bagi atlet di kategori junior, ini akan menjadi medan laga untuk mengasah kemampuan dan memperkuat mentalitas mereka menghadapi kejuaraan-kejuaraan berkaliber dunia di masa mendatang,” ujar Yoppy dalam jumpa pers yang digelar secara daring, pada Kamis (6/5/2021). Total, ada 12 atlet belia yang akan dikirimkan PB Djarum. Mereka adalah Kafi Raditya Pandika, Raynaldi Oktavianur Rizky, Ruzana, Mutiara Ayu Puspitasari, Patra Harapan Rindo Rindo, Muh. Putra Erwiansyah, Daniel Edgar Marvino, Raymond Indra, Sofy Al Mushira Asharunnisa, Rudya Aulia Fatasya, Aisyah Hanadiya Taisir, dan Jessica Maya Rismawardani. 12 orang atlet tersebut akan disiapkan untuk menghadapi dua kejuaraan yakni Yonex Slovenia International 2021, dan Croatia Valamar Junior Open. Pada kesempatan yang sama, pelatih tim atlet junior PB Djarum, Dionysius Hayom Rumbaka mengatakan, kejuaraan di Eropa ini merupakan langkah tepat yang dilakukan PB Djarum dalam mengasah mental dan daya juang para atlet muda. Dengan mengikuti turnamen level dunia sejak usia dini, para atlet muda PB Djarum diharapkan memiliki kepercayaan diri ketika berlaga menghadapi lawan dengan kemampuan yang berbeda-beda. “Ini adalah kesempatan bagi para atlet muda PB Djarum untuk melatih mental dan kepercayaan diri mereka ketika menghadapi lawan dari negara Eropa, yang notabene memiliki keunggulan dari segi fisik. Untuk itu, para atlet muda PB Djarum dituntut memiliki daya juang tinggi dan siasat yang jitu agar dapat menaklukan lawan mereka di lapangan,” Hayom menjelaskan. Selain memberangkatkan para junior, PB Djarum juga turut mengirimkan 5 atlet dewasa. Mereka adalah Ihsan Maulana Mustofa, Dejan Ferdinansyah, Serena Kani, Ghana Muhammad Al Ilham, serta Ni Ketut Mahadewi Istarani. Untuk kategori dewasa, ada dua turnamen bergengsi yang akan diikuti, yakni Spain Masters 2021 (BWF World Tour Super 300) dan Austrian Open 2021 (International Series) Rencananya, tim atlet dewasa akan bertolak menuju Spanyol pada Rabu, 12 Mei 2021, lalu disusul oleh tim atlet junior yang akan berangkat menuju Slovenia pada 14 Mei 2021. Sebelum berangkat, seluruh tim dan official akan menjalani PCR Test dan juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama menjalani turnamen. “Kami mohon dukungan dan doa dari segenap masyarakat Indonesia, agar seluruh tim yang berangkat selalu diberikan kesehatan dan pulang membawa gelar juara yang membanggakan,” tutur Yoppy.

Tetap Berprestasi Meski di Tengah Pandemi Covid-19

Tetap Berprestasi Meski Ditengah Pandemi

Nada Mutiara Rindani merupakan atlet basket asal Kota Cirebon. Diusianya yang masih muda, ia kerap mengikuti berbagai kejuaraan. Pandemi Covid-19 tidak menghalangi siswi kelas IX SMPN 4 Kota Cirebon ini untuk tetap mengukir prestasi. Hal tersebut salah satunya mampu ia buktikan dengan meraih juara kompetisi 3×3 beberapa waktu lalu. Kecintaan Nada pada olahraga bola basket sudah ada sejak ia masih di bangku SMP. Sejak saat itu, ia langsung giat berlatih. Berlatih basket bukan sesuatu yang sulit bagi Nada, namun menjadi sebuah rutinitas yang menyenangkan karena ini adalah bagian dari hobinya. Namun, di tengah pandemi, tentu berbeda. “Di tengah pandemi, latihan tetap harus menerapkan protokol kesehatan,” ungkap atlet yang juga tergabung dalam Club Generasi Muda Cirebon (GMC) ini. Meski di tengah pandemi, Nada pun giat berlatih hingga akhirnya, di tahun 2020 ia bisa menjadi juara tiga tingkat SMP Putri Penabur Cirebon Cup 3 on 3 Basketball 2020. Baginya, ini sebuah prestasi yang membanggakan. Apalagi di tengah pandemi, ia pun harus menyesuaikan hari-harinya untuk belajar secara daring. Sebelumnya, ia juga pernah menjuarai beberapa kejuaraan. Seperti, juara III bola basket putri Pekan Olahraga Pelajar Kota Cirebon 2019 dan juara III kategori SMP putri Perbasi Basketball Championship 2019 Cirebon. Bagi Nada, tugas seorang pelajar bukan saja belajar, namun harus bisa mengembangkan minat dan bakatnya. Seperti Nada yang mengembangkan minatnya pada basket yang berbuah prestasi. Tentunya hal ini juga didukung dengan giat berlatih dan dukungan orang sekitar. “Dukungan orang tua yang paling penting. Juga harus giat berlatih dan membagi waktu agar bisa berprestasi sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan kita,” pungkasnya.

Pembalap Muda Indonesia Naik Podium di WEC Belgia 2021

Pembalap Muda Indonesia Naik Podium di WEC Belgia 2021

Pebalap Indonesian, Sean Gelael, sukses naik podium pada ajang FIA World Endurance Championship 2021 di Sirkuit Spa Franchorchams, Belgia, Minggu (2/5/2021) dini hari WIB. Sean naik podium bersama dua rekannya dari tim JOTA, Stoffel Vandoorne dan Tom Blomqvist. Sean yang meraih podium ketiga di kelas LMP2 tersebut mengaku bersyukur dan tak menyangka bisa naik podium di kondisi mobil yang menurutnya masih belum maksimal. “Alhamdulillah. Saya tidak menyangka bakal naik podium lagi karena mobil yang belum ideal dan lawan-lawan juga berat. Terima kasih buat Stoffel dan Tom, juga untuk seluruh tim JOTA yang hari ini sangat berbahagia karena meraih double podium,” ujar Sean dalam keterangan resminya. Sean juga merasa bahagia karena untuk kedua kalinya dia mendapatkan hasil manis di bulan Ramadhan. Sebelumnya, tahun 2018 di Monako, dia menjadi runner-up Formula 2 saat Ramadhan. Bersama Stoffel Vandoorne dan Tom Blomqvist, Sean membawa mobil JOTA #28 ke posisi tiga itu dengan susah payah. Ini mengingat mereka start dari posisi 6 kelas LMP2. Saat start, Stoffel bahkan sempat melorot ke posisi 9 sebelum berbagai kondisi di trek dan aksi menyusulnya membawa dia ke posisi empat. Sean kemudian gantian menyetir. Dia sempat membawa timnya ke posisi tiga. Hanya, ban yang aus dan perkembangan kondisi di trek membuat posisinya melorot. Tom menjadi pebalap terakhir yang menggeber mobil bersasis Oreca 7 tersebut. Dia berhasil membuat fastest lap bagi timnya, dan bahkan sempat berada di posisi dua. Akan tetapi, sebuah insiden di mana Tom dianggap menyenggol pebalap lain membuat dia harus kena drive through penalty, sehingga posisi dua itu pun jadi milik mobil JOTA lain, #38. Tom sendiri finis di P3. Finis di podium adalah target utama tim JOTA, mengingat mobil mereka jauh dari sempurna sejak Prologue, free practice, hingga kualifikasi. Namun saat race 6 Hours of Spa-Francochamps itu dimulai, semua jadi beda. Kerja keras dan meminimalisasi kesalahan adalah kunci keberhasilan mereka bisa naik podium. Seri berikut WEC, 8 Hours of Portimao, digelar di Portugal pada 13 Juni 2021. Biodata: Nama Lengkap: Muhamad Sean Ricardo Gelael Tempat Tanggal lahir: Jakarta, 1 November 1996 Umur: 24 tahun Nama Orangtua: Ricardo Gelael & Rini S. Bono Pendidikan: Ilmu Bisnis di Universitas Bath, Inggris

PB PASI Targetkan 5 Atlet Tembus Jajaran Elit Dunia

PASI Targetkan 5 Atlet Tembus Jajaran Elit Dunia

Pengurus Besar (PB) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) akan meluncurkan program 5 atlet menuju pentas dunia. Kelima atlet itu akan dijaring Tim Talent Scouting dari berbagai daerah yang dianggap potensial. Ketua Umum PB PASI, Luhut Binsar Pandjaitan, saat ditemui di Stadion Madya GBK, Jakarta, Senin, menuturkan bahwa Indonesia punya potensi besar untuk mengisi jajaran atlet atletik terbaik dunia setelah melihat prestasi dan capaian selama ini. “Sekarang PASI punya target lima atlet bisa masuk kelas dunia dalam lima tahun ke depan. Seperti misalnya Zohri, dia sudah di 30 besar pelari 100 meter, lainnya juga akan kami dorong,” kata Luhut menjelaskan. Untuk mewujudkan rencana ini, PB PASI juga sudah menyiapkan langkah terstruktur dengan melakukan pencarian bibit atlet di seluruh daerah. Luhut menyebutkan, proses pencarian bibit atlet ini dijadwalkan mulai berjalan setelah Lebaran. “Untuk atlet lempar (lembing dan cakram) misalnya, kami coba cari di Merauke atau Papua, untuk atlet lari ke NTB atau NTT. Jadi sekarang lebih spesifik prosesnya. Pelatihnya pun akan kami perbaiki,” ujarnya. Selain itu, PB PASI juga tengah membangun fasilitas latihan di daerah Pangalengan, Jawa Barat. Fasilitas trek ini berada di ketinggian 1.100 mdpl, dengan harapan bisa melatih paru-paru atlet agar lebih kuat. Tidak lupa urusan gizi juga akan lebih diperhatikan. Asupan makanan atlet akan dijaga ketat dengan melalui konsultasi dari ahli gizi. “Saya diingatkan bahwa ternyata mereka kadang suka makan sesukanya. Harusnya makan sesuai menu yang teratur dan disesuaikan oleh ahli gizi. Kuncinya harus disiplin, kalau tidak seperti ini tidak akan bisa masuk kelas dunia,” kata Luhut menegaskan.

Garuda Select Kembali Petik Hasil Positif

Garuda Select Kembali Petik Hasil Positif

Tim Garuda Select kembali menjalani rangkaian laga uji coba di Inggris, kali ini skuad arahan Des Walker tampil menghadapi tim junior Watford, Sabtu (01/05/21) malam WIB. Garuda Select awalnya dijadwalkan berhadapan dengan tim U-18. Namun, pada akhirnya tim yang menjadi lawan mereka adalah Watford U-16. Bertandang ke Watford FC Training Ground, Faiz Maulana cs tengah menunjukkan performa yang cukup apik, dengan tak terkalahkan di 3 laga terakhir. Dua gol kemenangan tim Garuda Select kali ini dicetak oleh Elia Di Giulomaria dan Rafli Asrul. Dalam laga itu, Garuda Select mengalahkan tim tuan rumah dengan skor akhir 2-1. Direktur Sepakbola Garuda Select, Dennis Wise, mengaku puas melihat aksi para pemain hari ini. Sempat tertinggal di babak pertama, mereka mampu bangkit mengejar ketertinggalan hingga akhirnya membalikkan kedudukan. “Secara keseluruhan, permainan tim lebih baik pada babak kedua. Ketika menguasai bola, kami berhasil mendikte Watford U-16 dengan baik. Satu hal yang saya suka dari pertandingan ini adalah para pemain bereaksi dengan baik untuk mengejar ketertinggalan hingga akhirnya meraih kemenangan,” buka Dennis. “Babak pertama tempo cenderung lambat yang menyebabkan kami tidak bisa mengimbangi Watford. Saya meminta Faiz dan Hokky untuk aktif berlari di belakang dua bek tengah mereka dan itu membuat lini pertahanan mereka sedikit terbuka sehingga kami lebih leluasa di lini tengah,” sambung mantan kapten Chelsea tersebut. Dennis mengatakan, setiap lawan memiliki tantangannya masing-masing. Dia berharap agar para pemain Garuda Select siap sejak awal pertandingan untuk mampu meladeni permainan lawan dengan baik. “Jelas kami senang dengan kemenangan ini. Para pemain berhasil melakukannya dengan baik di babak kedua. Rafli mencetak gol yang sangat luar biasa, Elia juga tampil bagus, saya senang melihatnya. Pada pertandingan berikutnya, para pemain harus bisa tampil bagus sejak awal dan itu tidak terlihat di pertandingan tadi,” jelasnya. Ini merupakan kemenangan ketiga Garuda Select saat menjalani uji coba di Inggris. Hasil positif tersebut diawali dengan mengalahkan QPR U-18 dengan skor telak 5-1 pada Sabtu (17/04/21). Setelah itu, mereka bermain imbang 7-7 dengan Leeds United U-18 pada Selasa (20/04/21). Sepekan kemudian, mereka kembali meraih kemenangan besar dengan skor 5-1 atas Huddersfield Town U-18.

Faiz Maulana Quattrick, Garuda Select Taklukkan Huddersfield Town U-18

Faiz Maulana Quattrick, Garuda Select Taklukkan Huddersfield Town U-18

Garuda Select 3 arahan Des Walker kembali menjalani laga uji coba. Setelah beberapa waktu lalu ditahan imbang 7-7 oleh Leeds United U-18, kali ini Garuda Muda tampil lebih meyakinkan dengan mengalahkan Huddersfield Town U-18, Selasa (27/04/21). Pertandingan yang berlangsung di Loughborough University Stadium tersebut berlangsung ketat. M. Faiz Maulana tampil trengginas dengan mencetak empat gol sekaligus, sedangkan satu gol lainnya dicetak oleh Rafli Asrul. Padahal, sebelumnya mereka bahkan sempat tertinggal dua kali, tetapi para pemain tak putus asa dan selalu mampu membalikkan kedudukan. Direktur sepakbola Garuda Select, Dennis Wise, mengaku puas dengan kinerja para pemainnya. Mantan pemain Chelsea itu menilai bahwa ini merupakan bukti peningkatan kemampuan dan kekompakan para pemain. “Saya sangat puas dengan etos kerja para pemain, mereka memahami hal yang tim pelatih inginkan. Cara kami menekan membuat lawan tak leluasa bergerak. Para pemain memahami tugasnya masing-masing dan kami memenangi perebutan bola di tempat yang ideal sehingga berujung dengan gol,” kata Dennis menjelaskan. “Ada peningkatan jelas yang terlihat. Para pemain semakin paham dengan hal yang harus mereka lakukan di atas lapangan. Cara mereka menekan dan bertahan sebagai sebuah grup, menjaga posisi, semuanya sangat memuaskan. Dan Anda bisa melihat bahwa para pemain ini telah mulai kompak sebagai sebuah tim,” dirinya menambahkan. Walau begitu, Dennis masih memiliki catatan, utamanya terkait kesalahan sederhana yang berujung dengan gol lawan. “Terkadang memang masih ada kesalahan-kesalahan yang terjadi dan para pemain harus waspada terhadap segala hal. Saya tetap kecewa dengan cara kami kemasukan gol karena kami memberikan gol tersebut kepada lawan. Jika kami mampu menghentikan hal tersebut, maka kami akan menang lebih nyaman. Mereka adalah para pemain muda. Mereka akan belajar,” jelasnya. Di sisi pemain, sang pencetak empat gol, dalam laga ini mengatakan sangat senang karena timnya berhasil meraih kemenangan. “Tetapi yang terpenting adalah proses bagi kami. Seluruh pemain, mulai dari lini belakang, tengah, hingga depan bekerja keras. Kami merasa percaya diri bisa memenangi laga ini. Namun, Kami masih perlu lebih kerja keras dan ngotot. Kami tak boleh cepat puas,” tutur Faiz. Laga berikutnya nanti, Garuda Select akan menghadapi Watford U-18 pada Sabtu, 1 Mei 2021, pukul 19.45 WIB.

Menanti Kiprah Altalariq Ballah Sang Debutan Timnas Indonesia

Menanti Kiprah Altalariq Ballah Sang Debutan Timnas Indonesia

Beberapa waktu lalu, pelatih tim nasional sepak bola Indonesia, Shin Tae-yong, memanggil 34 nama pemain untuk mengikuti pemusatan latihan (TC). TC ini sebagai persiapan menghadapi tiga pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 grup G di Uni Emirat Arab (UEA). Diantara 34 nama tersebut, ada Altalariq Erfa Aqsal Ballah yang juga merupakan pemain muda. Pemain kelahiran 30 Desember 2000 ini menjadi amunisi baru Timnas Indonesia. Altalariq merupakan salah satu empat pemain yang pertama kali dipanggil timnas senior bersama Marc Klok, Saddam Gaffar dan Irfan Jauhari. Keputusan Shin memanggil Altalariq sejatinya cukup menarik. Pasalnya, tidak banyak yang mengetahui sepak terjang eks pemain junior Persib Bandung ini. Bagi yang masih asing, Altalariq adalah pemain berposisi gelandang atau penyerang sayap keturunan Afrika. Ia merupakan anak dari eks legiun asing Liga Indonesia asal Liberia, Anthony Jomah Ballah. “Ya, Alhamdulillah ada kesempatan bisa dipanggil sama timnas. Bersyukur pada Allah juga. Terima kasih sama keluarga dan teman-teman yang bantu juga sehingga saya bisa dipanggil timnas,” kata Altalariq, dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa 27 April 2021. Anthony memulai kariernya di Indonesia dengan tampil di PSM Makassar, PSIS Semarang, Persita Tangerang, Arema Malang, dan Persebaya. Menariknya, Anthony cukup lama bermain untuk Persita yang kini dibela Altalariq. Bersama Persita, Anthony mencatatkan 56 penampilan dan mencetak enam gol. Ia biasa mengisi posisi gelandang dan pernah tiga kali tampil untuk Timnas Liberia. Keberhasilan membantu Arema memenangi Piala Indonesia pada 2006 menjadi prestasi terbaiknya di tanah air. Altalariq diketahui memulai kariernya di Persib. Dia pernah tampil di Elite Pro Academy Liga 1. Selain itu, pemain 22 tahun ini juga pernah mendapat beasiswa atlet dari Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung pada 2019. Namun, Altalariq memilih meninggalkan Persib dan bergabung dengan Persita. Ia pun mendapatkan kesempatan tampil membela tim inti Persita di Piala Menpora 2021. Di Piala Menpora, Altalariq turun tiga kali sebagai pemain pengganti. Meski tidak mampu mencetak gol, Altalariq menunjukkan penampilan apik dengan mengisi pos sayap kiri. Kecepatan dan kemampuan menggiring bolanya cukup menonjol. Meski demikian, sebagai debutan, Altalariq dipastikan tak akan mudah mendapatkan satu tempat di pos sayap Timnas Indonesia. Pasalnya, ia harus bersaing dengan nama-nama mumpuni semacam Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, dan Osvaldo Haay. Namun, bukan berarti peluang Altalariq tertutup. Apalagi, Shin dikenal sebagai pelatih yang tak segan memberikan kesempatan besar bagi wajah-wajah baru. Timnas Indonesia saat ini masih menempati posisi lima di klasemen grup G. Poin maksimal yang bisa diraih Timnas Indonesia adalah sembilan angka dengan catatan menang semua laga sisa. Sementara itu, yang lolos ke babak selanjutnya hanya juara grup dan runner-up, yang saat ini diisi oleh Vietnam (11 poin) dan Malaysia (9 poin). Selanjutnya, Garuda Nusantara akan melawan Thailand pada 3 Juni, lalu Vietnam 7 Juni, dan terakhir UEA pada 11 Juni. Daftar 34 nama pemain timnas Indonesia di TC Jakarta untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022: Nadeo Argawinata – Bali United M Riyandi – Barito Putera Aqil Savik – Persib Andy Setyo – Tira Persikabo Arif Satria – Persebaya Rachmat Irianto – Persebaya Ryuji Utomo – Penang FC Yanto Basna – PT Prachuap Elkan Baggot – Kings Lynn Town Nurhidayat – PSM Firza Andika – Tira Persikabo Salman Alfarid – Persija Pratama Arhan – PSIS Rifad Marasabessy – Tira Persikabo Asnawi Mangkualam – Ansan Greeners Koko Ari – Persebaya Evan Dimas – Bhayangkara FC Kadek Agung – Bali United Syahrian Abimanyu – Newcastle Jets Marc Klok – Persija Genta Alfaredo – Semen Padang Witan Sulaeman – FC Radnik Surdulica Adam Alis – Bhayangkara FC Egy Maulana – Lechia Gdansk Yakob Sayuri – PSM Irfan Jauhari – Persis Osvaldo Haay – Persija Kushedya Yudo – Arema FC Altalariq Ballah – Persita Dendi Sulistyawan – Bhayangkara FC Saddam Emiruddin – PS Sleman Septian Satria – Persik Kediri Braif Fatari – Persija M Rafli – Arema FC

Tekad Football Academy Anima Mengembangkan Potensi Atlet di Binjai

Tekad Football Academy Anima Mengembangkan Potensi Atlet di Binjai

Berangkat dari keinginan untuk mengembangkan bakat anak muda khususnya di bidang olahraga kota Binjai, Nico Malau dan pembina Anton Hasibuan mendirikan Football Academy Anima. Sejak berdiri pada Agustus 2020 lalu, Football Academy Anima resmi menyelesaikan proses pembelian lahan untuk pembangunan fasilitas pelatihan. “Kini Academy Anima sedang dalam proses mendirikan sejumlah arena pendukung latihan, seperti lapangan futsal, asrama, gym dan beberapa sarana lain, guna menunjang bakat siswa yang bergabung disini, dan ini sah milik yayasan Anima sendiri,” beber Nico, Jum’at (23/4), dilansir dari Bratapos.com. Untuk lokasinya sendiri, berada di Jalan Markisa Kelurahan Limau Mungkur, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara. “Kami telah berkordinasi dengan Camat Binjai Barat Samuel Lumbantoruan dan Pembina Yayasan ibu Sri Ulina Ginting S.Pd untuk mendukung apa yang telah direncanakan,” ujar mantan punggawa timnas itu. Pria yang sempat membela klub Semen Padang musim 2011-2012 itu menyampaikan bahwa pihaknya masih membuka seleksi bagi calon siswa yang berprestasi, dimana mereka akan mendapat beasiswa berupa pelatihan Acedemy Boarding School untuk kategori SMP dan SMA. “Nantinya Anima akan berjalan selaras dengan pendidikan, mengingat para siswa akan memasuki tahun ajaran baru. Selain itu, kami juga membuka kategori senior untuk persiapan Liga Futsal Nusantara (LFN),” ucap Nico. Untuk junior, pihaknya berencana mengadakan turnamen antar pelajar yang akan berlangsung bulan Mei mendatang. Bagi para siswa yang ingin sukses di bidang futsal dan sepak bola, baik dari daerah maupun luar daerah, Niko Malau masih membuka pendaftaran. Disisi lain, Kepala Dinas Pendidikan kota Binjai, Sri Ulina Ginting S.Pd mengaku mendukung gagasan Nico. Mnurutnya, apa yang direncanakan Yayasan sepak bols Anima memiliki korelasi terhadap program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. “Saya sangat mendukung program Anima, karena itu merupakan suatu cara dalam mambentuk karakter anak. Artinya, sejalan dengan misi Kementrian Pendidikan,” pungkas Lina.

PP Perbasi Proyeksikan Dua Pemain Muda Senegal Untuk Naturalisasi

PP Perbasi Proyeksikan Dua Pemain Muda Senegal Untuk Naturalisasi

Tim nasional bola basket Indonesia akan melakoni tiga laga sisa untuk kualifikasi FIBA Asia Cup 2021. Ajang itu akan digelar di Clark City, Filipina, Juni mendatang. Pada windows ketiga kualifikasi ini, Indonesia bakal menghadapi tiga lawan sekaligus di Grup A. Babak kualifikasi akan diawali dengan laga melawan Korea Selatan pada 17 Juni, kemudian tuan rumah Filipina pada 19 Juni, dan Thailand sehari berselang. Pada windows pertama Februari tahun lalu, timnas mengawali Kualifikasi FIBA Asia Cup dengan kekalahan atas Korea Selatan dengan skor telak 109-76. Merah-Putih menelan kekalahan keduanya dalam laga Kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 dari Filipina juga dengan skor telak, 70-100. Sedangkan di windows kedua di Bahrain, November 2020, Indonesia berhasil mengantongi kemenangan atas Thailand 90-76. Atas hasil itu, Indonesia berada pada peringkat ketiga klasemen sementara Grup A dengan koleksi empat poin di bawah Filipina (4) dan Korea Selatan (4). Meski sudah dipastikan lolos ke FIBA Asia Cup 2021 dengan status tuan rumah, Indonesia punya target bisa menempati peringkat tiga Grup A. Dalam menghadapi windows ketiga kualifikasi nanti, timnas berencana memulai latihan awal Mei dengan memanggil para pemain senior dan junior. Terutama yang memperkuat Indonesia Patriots pada fase pertama liga basket tertinggi nasional, IBL 2021. PP Perbasi juga tengah mengupayakan untuk menambah satu pemain naturalisasi lagi. Saat ini mereka tengah dalam proses seleksi. Sejauh ini, timnas Indonesia sudah memiliki dua pemain naturalisasi, yakni Brandon Jawato dan Lester Prosper. Keduanya sempat tampil membela Merah-Putih dalam Kualifikasi FIBA Asia Cup tahun lalu. Terbaru, PP Perbasi juga telah mendatangkan dua pemain muda berusia 15 tahun asal Senegal, yakni Dame Diagne dan Serigne Modou Kane. FIBA Asia Cup 2021 sendiri akan digelar di Istora Senayan Jakarta, 19-27 Agustus mendatang.

Persiapan Piala AFF, Timnas Indonesia U-16 Seleksi Pemain

Persiapan Piala AFF, Timnas Indonesia U-16 Seleksi Pemain

Pelatih timnas Indonesia U-16, Bima Sakti, mulai menyeleksi puluhan pemain di Lapangan D, komplek Gelora Bung Karno Jakarta selama dua pekan untuk dipilih masuk ke dalam pemusatan latihan (TC) pada awal bulan depan. Seleksi yang berlangsung sejak 21 April hingga 2 Mei ini sebagai bagian dari persiapan menghadapi Piala AFF U-15 tahun ini di Indonesia. Di dua hari pertama, pemain seleksi ini menjalani gim internal. “Hari ini kami langsung melakukan internal game. Kita memberikan waktu dua hari, sekarang dan besok sore. Kemudian, di hari Sabtu dan Minggu nanti ada sesi kedua, hari Senin masuk sesi ketiga, begitu seterusnya hingga kelima di hari Minggu depan tanggal 30 April dan 1 Mei 2021,” ujar Bima, dilansir dari laman resmi PSSI. “Saya ingin memberikan kesempatan semua pemain yang kita seleksi di seluruh Asprov kemudian ada juga dari luar, kita berikan kesempatan juga dan itu memang sudah kita lihat sebelumnya, mendata, kita mengharapkan mereka bisa memberikan yang terbaik untuk bisa kita lihat dan kita pilih untuk di seleksi saat TC bulan Mei,” lanjutnya. Selain mencari yang terbaik, mantan kapten Timnas Indonesia ini menjelaskan jika TC ini nantinya kemungkinan akan diikuti 30 pemain. Bima berharap para pemain yang mengikuti seleksi dapat menjaga performanya, sehingga TC bisa berjalan dengan mulus. “Kalau memang dapatnya 30 pemain kita akan ambil, soalnya kita masih ada waktu untuk persiapan dan menjaring pemain-pemain terbaik. Tim ini dibentuk, sebagai persiapan menghadapi turnamen Piala AFF timnas U-15 di Indonesia sebagai tuan rumah, jadi kita memang mencari pemain-pemain kelahiran di 2006 dan 2007. Jadi timnas yang kemarin 2004 dan 2005 sudah lewat umurnya,” tegasnya. “Tentunya dengan tetap tampil luar biasa seperti saat hari pertama ini. Mereka bisa menikmati latihan dan internal game. Semoga juga mereka bisa lebih baik lagi, saya juga sarankan kepada mereka untuk enjoy saja, jangan takut salah dan kita nanti akan melihat, semoga bisa mendapatkan pemain-pemain yang terbaik,” ucapnya.

Usai The Straits Times, Zohri Kini Masuk Forbes 30 Under 30

Usai The Straits Times, Zohri Kini Masuk Forbes 30 Under 30

Sprinter asal Indonesia, Lalu Muhammad Zohri baru-baru ini menjadi salah satu anak muda Tanah Air yang berhasil masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2021. Dalam daftar tersebut, Forbes melakukan kurasi yang menghasilkan 300 anak muda berusia di bawah 30 tahun, yang dinilai berpengaruh. Sebagai informasi, majalah Forbes adalah sebuah majalah bisnis dan finansial Amerika Serikat yang didirikan pada 1917 oleh B.C. Forbes yang terkenal dengan daftar perusahaan dan orang-orang terkaya di dunia, termasuk di bidang olahraga. Bahkan, belum lama ini pelari asal Lombok kelahiran 1 Juli 2000 itu juga berhasil masuk ke dalam daftar 30 pemuda potensial di Asia versi media kenamaan Singapura, The Straits Times. Capaian Zohri ini bukan tanpa alasan. Zohri, yang dijuluki sebagai “pria tercepat di Asia Tenggara”, merupakan atlet Indonesia pertama yang berhasil meraih medali emas pada gelaran World Athletics U-20 Championships di Finlandia pada 2018. Pada 2019, Zohri juga mencatatkan rekor nasional baru, yakni 10,13 detik untuk jarak 100 meter, sekaligus meraih medali perak pada ajang Asian Athletics Championships di Qatar. Setelah finish di posisi ketiga pada Golden Grand Prix Osaka 2019, Zohri rencananya juga akan berlaga di kompetisi Tokyo Olympics. Uniknya ketika diberi tahu namanya masuk jajaran “30 Under 30 Asia” Forbes tahun ini, Zohri awalnya mengaku tidak tahu majalah Forbes. “Awalnya saya tidak tahu ‘Forbes’ itu majalah apa. Setelah dijelaskan, pastinya saya bersyukur karena bisa masuk di majalah terkemuka, apalagi itu majalah internasional,” ujar Zohri. “Harapan saya, atlet lain dan generasi muda di Indonesia bisa terinspirasi, termotivasi agar terus berkarya dan berprestasi,” tambahnya. Nama Zohri mulai dikenal masyarakat Indonesia setelah dirinya sukses menjadi yang tercepat ketika meraih medali emas di nomor lari 100 meter pada Kejuaraan Dunia Atletik Junior U-20 di Finlandia 2018. Kegemilangan Zohri berlanjut kala Asian Games 2018 di Jakarta lalu di mana dirinya berhasil membantu Indonesia meraih perak di nomor estafet 4×100 meter di Asian Games. Kini setelah sembuh dari cedera, Zohri tengah fokus mempersiapkan diri guna menghadapi Olimpiade Tokyo yang rencananya akan dihelat pada Juli mendatang. Biodata Nama: Lalu Muhammad Zohri Tempat, Tanggal Lahir: Karang Pansor, Lombok Utara, NTB, 1 Juli 2000 Pendidikan: SD Negeri 2 Pemenang Barat SMP Negeri 1 Pemenang SMA Negeri 2 Mataram Prestasi: Medali emas di Kejuaraan Nasional (2017). Medali emas untuk nomor 100 meter di Gifu Asian Junior Championship Jepang (2018). Medali emas 100 meter putra kejuaraan dunia atletik U-20 oleh IAAF (2018).

Raih Perunggu Kejuaraan Asia, Rahmat Erwin Jaga Peluang ke Olimpiade Tokyo

Raih Perunggu Kejuaraan Asia, Rahmat Erwin Jaga Peluang ke Olimpiade Tokyo

Indonesia membuka peluang untuk menambah tiket Olimpiade Tokyo dari cabang angkat besi. Lifter putra Rahmat Erwin Abdullah meraih medali perunggu di nomor Clean and Jerk pada Kejuaraan Angkat Besi Senior Asia di Tashkent, Uzbekistan, Selasa, 20 April 2021. Bertanding pada kelas 73 kg, lifter berusia 21 tahun tersebut meraih medali perunggu untuk kategori clean and jerk dengan angkatan 187 kg yang dibukukannya pada upaya kedua. Ia gagal menambah berat beban menjadi 190 kg pada percobaan ketiga. Sementara pada kategori snatch, Rahmat menempati posisi kelima lewat 148 kg pada upaya kedua. Ia kembali gagal mengangkat beban seberat 150 kg pada kesempatan terakhir. Untuk kategori total angkatan, Rahmat berada di posisi keempat dengan 335 kg. Ia kalah bersaing dengan lifter asal China Shi Zhiyong yang mencatatkan 363 kg dan berhak atas medali emas. Medali perak untuk kategori total angkatan diraih oleh lifter Turkmenistan Meredov Maksad dengan 336 kg. Sedangkan medali perunggu direbut oleh Miyamoto Masanori asal Jepang dengan catatan 335 kg. Menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PABSI, Hadi Wihardja dalam keterangan tertulisnya, total angkatan yang diraih oleh lifter yang juga putra dari mantan lifter nasional Erwin Abdullah itu menunjukkan grafik peningkatan sebanyak 6 kilogram. “Dalam hasil tes progres sebelum berangkat, ia mencatat total angkatan seberat 329 kilogram. Hasil ini cukup menggembirakan,” kata Hadi, Rabu, 21 April 2021. Ia juga mengatakan, dengan hasil ini Rahmat Erwin Abdullah berpeluang untuk menempati urutan 8 besar dunia dan lolos ke Olimpiade Tokyo. “Ia berhasil menambah Poin sebanyak 4332. Sementara saingannya peraih perak dari Turkmenistan baru meraih 4118 poin. Kemungkinan untuk lolos terbuka lebar dengan catatan kita juga harus memonitoring prestasi lifter dari kawasan lainnya seperti Amerika Latin dan Oceania, terutama lifter Kolombia yang juga menjadi saingan kuat,” lanjutnya. Sementara itu, pelatih angkat besi, Dirdja Wihardja mengatakan Rahmat masih ikut kembali pada Kejuaraa Dunia Junior 2021. “Kalau di Kejuaraan Dunia dengan total yang sama akan lolos ke Olimpiade,” ucap Dirdja kepada media, Rabu, 21 April 2021.

Semakin Berprestasi, Nazneen Targetkan Tembus Skuad Indonesia

Semakin Berprestasi, Nazneen Targetkan Tembus Skuad Indonesia

Pembinaan atlet junior di beberapa klub renang yang ada di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau, patut diacungi jempol. Bibit-bibit perenang unggulan kini mulai bermunculan. Hal ini tak lepas dari terarahnya pembinaan atlet junior. Salah satu atlet renang yang sedang mencuri perhatian ialah Nazneen Khalfani Amri. Gadis berusia 13 tahun yang juga merupakan siswi SMP IT Al Ittihad, Rumbai, Pekanbaru tersebut, sudah menorehkan berbagai prestasi. Bahkan koleksi medali di lemarinya, kini sudah menghiasi kamarnya. Terbaru, Nazneen sukses menggondol 5 medali sekaligus di beberapa nomor pada Kejuaraan Riau Aquatic Sprint Challange di Kolam Renang MBC, Pekanbaru pada awal April 2021 kemarin. Lima medali tersebut terdiri dari, 3 medali emas di nomor 50 meter gaya dada, 50 meter gaya bebas, 100 meter bebas, serta 2 medali perak di nomor gaya punggung dan gaya kupu-kupu. “Alhamdulillah, saya bersyukur bisa finis menjadi yang terbaik. Tentunya prestasi ini saya raih, berkat latihan dan arahan pelatih, serta dukungan dari orangtua, pihak sekolah dan teman-teman,” kata Nazneen dilansir dari Tribun Pekanbaru, Selasa (20/4/2021). Dengan prestasi yang sudah diraih ini, tidak membuat putri sulung pasangan Musdalil Amri (Ayah) dan Liza Ariestawaty (Ibu), terlalu jumawa. Sebab, masih banyak event-event lain yang harus diikutinya, sehingga membuat namanya meroket di dunia renang Tanah Air. Bahkan, Nazneen memancang target dirinya bisa masuk skuad Merah Putih, untuk mewakili Indonesia di berbagai event level internasional, seperti para seniornya Azzahra dan Vanessa. “Saya akan ikut jejak perenang senior andalan Riau ini. Karena ingin membuat orangtua dan keluarga saya bangga. Tentunya, selain mengharumkan nama Lancang Kuning, juga bisa mengibarkan bendera Merah Putih di negara lain,” harapnya. Ya, prestasi yang diraih Nazneen sejak beberapa tahun terakhir, karena berlatih renang di bawah komando pelatih kawakan. Berawal bergabung di klub renang Riau Aquatic Club di bawah asuhan Pelatih Fanny Andriana, memantapkan nomor spesialisnya, gaya bebas dan gaya lainnya. Setelah itu, Nazneen kini bergabung di klub renang Megalodon Swimming Club, dengan pelatih Tasya Aqilla. Ayah kandung Nazneen, Musdalil Amri menyebutkan, bahwa dia selaku orangtua, akan terus mensupport penuh anaknya agar berprestasi di cabor renang ini hingga puncak. “Bahkan adik Nazneen, Dastan Dowa Amri yang masih berumur 8 tahun, ikut latihan renang juga. Mudah-mudahan bisa berprestasi nantinya, pasti kami dukung penuh, sampai ke titik prestasi tertinggi,” janji Musdalil. Biodata: Nama: Nazneen Khalfani Amri Tempat, Tanggal Lahir: Pekanbaru ,15 April 2008 Cabor: Renang (spesialis gaya bebas) Klub: Riau Aquatic Club (2013-2019) Megalodon Swimming Club (2019- sekarang) Sekolah: SMP IT Al Ittihad, Rumbai, Pekanbaru Orangtua: Musdalil Amri (ayah) Liza Ariestawaty (ibu)

Sabet Medali, Windy Cantika Aisah Pastikan Tiket Olimpiade

Sabet Medali, Windy Cantika Aisah Pastikan Tiket Olimpiade

Satu lagi atlet Indonesia yang memastikan diri untuk berlaga di Olimpiade Tokyo. Kali ini giliran lifter muda Indonesia, Windy Cantika Aisah. Ia mengunci tiket ke Olimipiade seusai meraih medali perunggu angkatan snatch pada Kejuaraan Asia Angkat Besi 2021 di Tashkent, Uzbekistan, Sabtu, 17 April 2021. Turun di nomor 49 kg putri, lifter berusia 18 tahun itu menempati peringkat ketiga kategori snatch dengan angkatan 87 kg. Di kategori Clean and Jerk, ia berada di peringkat keempat dengan 102 kg. Pada kategori total angkatan, Windy berada di peringkat keempat dengan 189 kg. Manajer tim Indonesia, Pura Darmawan mengatakan raihan perunggu di Uzbekistan membuat Windy mengumpulkan 4038,7198 poin di peringkat Federasi Angkat Besi Internasional (IWF). Ia pun naik dari peringkat tujuh ke peringkat lima. Kini, ia sudah aman berada di delapan besar ranking IWF sehingga tiket Olimpiade Tokyo resmi digenggam. “Ini sudah optimal. Kejuaraan ini (Kejuaraan Asia Angkat Besi 2021) boleh dibilang mini Olimpiade. Jadi, perjuangan Windy Cantika untuk meraih perunggu di snatch cukup berat,” ujar Pura Darmawan, Senin, 19 April 2021. Menurut Pura, pada akhir Mei nanti, ada kemungkinan Windy Cantika kembali tampil di Tashkent pada Kejuaraan Asia Angkat Besi Junior 2021. Peluang Windy Cantika mendapatkan emas di sana tentu sangat terbuka. “Paling tidak, kami sudah punya gambaran apakah Windy Cantika tetap ditampilkan pada Kejuaraan Asia Junior atau tidak,” kata Pura Darmawan. “Jika sukses di kejuaraan tersebut tentu peringkat IWF makin terdongkrak. Yang jelas untuk sekarang, tiket Olimpiade aman dalam genggaman,” lanjutnya. Dengan lolosnya Windy Cantika, total ada enam atlet Indonesia yang sudah memastikan tiket Olimpiade Tokyo 2020. Adapun sisanya masih berjuang untuk mengamankan posisi mereka dalam Race to Tokyo karena kualifikasi masih berjalan. Sedangkan untuk Paralimpiade Tokyo 2020, sejauh ini ada 15 atlet Indonesia yang telah memastikan tempat. Berikut daftar atlet Indonesia dalam Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo (per 19 April 2021): Olimpiade Tokyo 2020 Angkat Besi Eko Yuli Irawan (61 kg putra) Windy Cantika Aisah (49 kg putri) Atletik Lalu Muhammad Zohri (100 meter putra) Menembak Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba (100 m air riffle putri) Panahan Diananda Choirunnisa (Individual putri, mixed team) Riau Ega Agatha (Individua Putra, mixed team) Paralimpiade Tokyo 2020 Atletik Saptoyogo Purnomo Kharisma Evi Tiarani Angkat Berat Ni Nengah Widiasih Balap Sepeda Muhammad Fadli Imammuddin Bulu Tangkis Dheva Anrimusthi Hary Susanto Fredy Setiawan Ukun Rukaendi Leani Ratri Oktila Khalimatus Sa’diyah Menembak Bolo Triyanto Hanik Puji Astuti Renang Syuci Indiriani Tenis Meja David Jacobs Komet Akbar

Buka Turnamen e-Sports, Menpora Berharap Akan Bermunculan Atlet Indonesia di Level Dunia

Buka Turnamen e-Sports, Menpora Berharap Akan Bermunculan Atlet Indonesia di Level Dunia

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali resmi membuka turnamen Youth e-Sports secara daring yang memperebutkan Piala Menpora 2021, Sabtu (17/4/2021). Dalam sambutannya, Zainudin Amali mengapresiasi upaya dari penyelenggara yakni dari organisasi kepemudaan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Jawa timur. Penyelenggaraan turnamen secara daring ini diikuti peserta yang tersebar diseluruh Tanah Air. “Pertama, saya mengapresiasi upaya dari penyelenggara atas inisiatifnya menyelenggarakan suatu kegiatan turnamen e-Sports yang sekarang ini memang sedang marak dilakukan. Apalagi kita tahu sekarang ini dalam situasi pandemi Covid-19, sehingga protokol kesehatan harus menjadi panduan dari penyelenggara,” kata Zainudin Amali. Menurutnya, e-Sports merupakan salah satu olahraga yang terus berkembang di kalangan milenial. Pada praktiknya, harus mengedepankan konsentrasi, strategi, mental, hingga teknologi. Sehingga, e-Sports dinilai menjadi salah satu olahraga pilihan yang tepat di tengah pandemi Covid-19. “Upaya penyelenggara sangat luar biasa. Panitia sangat siap dan saya rasa penyelenggara mampu melakukan kegiatan ini dengan dibuktikannya peserta tim yang ikut mendaftar. Ini bukan pekerjaan yang mudah. Sangat luar biasa capaian ini,” ujarnya. Melalui turnamen e-Sports ini, Zainudin berharap, dapat muncul atlet-atlet baru yang nantinya diharap bisa menjadi andalan Tim Nasional Indonesia kedepannya untuk menghadapi kejuaraan di tingkat internasional. “Dengan adanya turnamen ini, semoga muncul atlet-atlet yang mampu mengharumkan nama bangsa di level dunia,” ucap Zainudin Amali. “Saya dapat laporan, usia yang ikut bertanding dalam turnamen ini berkisar pelajar hingga mahasiswa. Ini berarti masuk kategori pemuda, dan e-Sports memang menjadi kegemaran anak muda kita,” pungkasnya. Sementara itu, Wakil Ketua Umum PB e-Sports Indonesia, Komjen Pol Bambang Sunarwibowo, mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh turnamen itu dan berharap akan muncul atlet baru yang nantinya akan mengharumkan nama bangsa. “Kami mendukung sepenuhnya turnamen ini. Melalui turnamen ini, kami berharap dapat muncul atlet yang berprestasi, kelak mengharumkan nama baik bangsa dikalangan e-Sports tingkat internasional. Kepada tim, selamat bertanding dan junjung sportivitas. Mari kita bersatu untuk mendukung e-Sports Indonesia,” ujar Bambang. Mobile Legend terpilih menjadi olahraga elektronik yang dipertandingkan pada Youth e-Sports Tournament kali ini. Turnamen ini berhadiah total Rp 200 juta dan trofi Piala Menpora bagi tim yang juara. Tahapan kualifikasi dan babak 8 besar berlangsung 17 April hingga 9 Mei 2021. Sedangkan, semi final dan grand final akan dilaksanakan di Jawa Timur pada 30 Mei 2021.

Berprestasi di Karate, Pendidikan Tetap Nomor Satu

Berprestasi di Karate, Pendidikan Tetap Nomor Satu

Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia tidak hanya dikenal kerap unjuk gigi di bidang akademik. Di bidang lain, seperti olahraga pun mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia juga tidak pernah sepi dalam meraih prestasi. Seperti ditunjukkan oleh karateka muda Universitas Teknokrat Indonesia, Selly Septiani yang telah malang melintang di dunia olahraga bela diri khas Jepang itu. Selly terdaftar sebagai salah satu mahasiswa Fakultas Sastra dan Ilmu Pendidikan (FSIP) Universitas Teknokrat Indonesia, Selly Septiani. Segudang prestasi dimiliki siswa yang masuk Universitas Teknokrat Indonesia pada 2017 lalu. Teranyar, karateka cantik ini bakal mengikuti South East Asia Karate Federation di Filipina. Selly menjadi satu dari wakil Indonesia yang mengikuti ajang tersebut. Gadis kelahiran 1999 ini menyebut, selama menjalani kuliah dan tetap bertanding diberbagai kejuaraan dirinya mendapat dukungan penuh dari pihak kampus. “Karena kebetulan aku kan jurusannya pendidikan olahraga, memang ada saat aku nggak bisa hadir dalam ujian. Tapi Alhamdulillah banget dosen di Universitas Teknokrat Indonesia itu membantu aku,” jelas Selly. Salah satu contoh, saat dirinya harus menjalani UTS praktek sepak takraw di lapangan belum lama ini. Karena kondisi Selly masih ikut pelatnas di Bali, maka Selly membeli bola takraw dan menggantikan praktek di kampus dengan mengirimkan video teknik dasar sepak takraw. “Begitu juga saat Selly UAS. Karena kebetulan nggak bisa, akhirnya dosen memperbolehkan aku untuk ujian dengan daring (dalam jaringan). Jadi kalau IPK saya tinggi ya karena ada dukungan dosen-dosennya juga,” tambahnya. Selanjutnya, Selly menyambut agenda terdekat ialah South East Asia Karate Federation di Filipina pada akhir Mei mendatang. Selly juga bakal melanjutkan kegiatan pelatnas di Bali. “Selly mohon doanya untuk kedepan bisa berprestasi lebih baik lagi. Kemudian bisa juga membawa harum nama Universitas Teknokrat Indonesia lagi, sebelumnya juga sudah kejuraan POMNAS di Makassar. Selly berharap kedepan bisa terus membawa harum nama Universitas Teknokrat Indonesia, Lampung dan Indonesia,” jelas Selly. Terkait prestasi Selly, Wakil Rektor III, M. Najib Dwi Satria, S.Kom., M.T. mengucapkan rasa bangganya. Selly tidak hanya membanggakan Universitas Teknokrat Indonesia, namun juga Lampung dan Indonesia. “Selly saya ucapkan selamat dan Selly ini merupakan mahasiswa kebanggaan Universitas Teknokrat Indonesia. Tentu dengan capaian Seli capai sampai saat ini, tidak mudah. Rekam jejak Seli bukan serta merta mewakili timnas karate tanpa proses namun juga proses panjang. Tentu nya Universitas Teknokrat Indonesia, sangat mendukung kegiatan mahasiswa nya, apalagi yang berprestasi,” jelas Najib. Tentu Selly menjadi contoh bagaimana bagi semua mahasiswa agar bisa mencapai prestasi setinggi apapun. “Saya harapap jadi motivasi kita semua terkhusus mahasiswa yang berproses belsjsr untuk mencapai proses lainnya. Tapi tentu Selly jangan berpuas diri dahulu, namun bagaimana terus meningkatkan prestasi kedepannya. Apalagi prestasi Selly sudah luar biasa, sudah mewakili Indonesia bukan hanya Lampung diajang internasional. Ini amanah besar yang Selly bawa,” tambahnya. Atas prestasi yang diraih Selly sejauh ini, menjadi kebanggaan bagi Universitas Teknokrat Indonesia. Karena mahasiswa Teknokrat bisa bersaing bahkan di tingkat nasional-internasional. Wakil Dekan FSIP, Rizki Yuliandra, S.Pd., M.Pd. juga membeberkan prestasi Selly tidak hanya di lapangan sebagai atlit. Prestasi akademik pun diraih, apalagi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Selly cukup tinggi, diatas 3. “Pencapaian Selly cukup baik di akademik, Selly saat ini mahasiswa semester 8 ini memiliki IPK diatas 3. Artinya dalam bidang akademik sendiri Selly bagus, bisa mengikuti perkuliahan dengan dukungan online learning kita,” jelas Rizki. Apalagi, Selly ini hampir setengah tahun ikut pelatnas tim karate Indonesia, di Bali. Selly harus meninggalkan provinsi Lampung yang notabene Selly juga atlet PON Lampung yang siap ikut bertanding pada 2021 di Papua. Tapi meskipun begitu nama Selly tetap ada di atlet PON Lampung.

Meski Ditengah Pandemi, Esa Unggul Cup Sukses Digelar

Meski Ditengah Pandemi, Esa Unggul Cup Sukses Digelar

Esa Unggul Cup edisi ke-2 kembali di gelar di tahun 2021, meski masih dalam masa pandemi, kejuaraan berlevel nasional hasil binaan UKM karate Univesitas Esa Unggul ini sukses digelar secara virtual, pada tanggal 26-28 Maret 2021 lalu. Rektor Universitas Esa Unggul, Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, MBA, IPU. menerangkan kompetisi kejuaraan Esa Unggul Cup ke-2 ini merupakan sebuah bukti dari Univesitas Esa Unggul (UEU) yang sangat memperhatikan dan mendorong peningkatan prestasi anak muda terutama mahasiswa UEU dalam menyalurkan bakatnya. “Universitas Esa Unggul dikenal dengan kampusnya para mahasiswa berbakat dan berprestasi, prestasi dan bakat para mahasiswa UEU bukan hanya di bidang akademik melainkan di bidang non akademik pun sangat banyak, terbukti kita menjadi tuan rumah penyelenggaran kejuaraan karate yang levelnya sudah nasional,” ucap Arief Kusuma. Sementara itu, Wakil Rektor 3 bidang kemahasiswaan Ari Pambudi ,S.Kom., M.Kom. mengatakan Total 1548 peserta yang mengikuti kejuaraan ini dengan 114 kontingen dari seluruh Indonesia. Ari pun menerangkan dalam kejuaraan ini memperebutkan piala juara umum UEU, kategori open dan festival serta memperebutkan juga beasiswa prestasi pada kategori junior putra dan putri. “Jadi sistem pertandingan virtual ini memiliki sistem para peserta mengirimkan video kepada panitia lalu di nilai oleh juri dari PB FORKI secara offline di kampus Univ. Esa Unggul dan penilaian live di zoom meeting,” ucap Ari. Ketua Karate UKM Karate UEU, Leo berharap Kejuaraan Esa Unggul Cup kembali terselenggara di tahun-tahun selanjutnya, karena selain menjadi wadah bagi para atlet potensial, kegiatan ini juga dapat menjadi semacam seleksi anak muda berprestasi di bidang karate. “Kami berharap kejuaraan ini akan terus berlanjut di tahun depan untuk mencari bibit atlet berprestasi dan kita apresiasi dengan memberikan beasiswa kuliah di Univ. Esa Unggul,” ucapnya. Kejuaraan Karate Universitas Esa Unggul ditutup dengan hasil kontingen UEU menjadi juara umum 1 untuk kategori open dengan total 8 emas 6 perak 10 perunggu dan untuk juara umum kategori festival dengan peserta terbanyak di raih oleh team Inkanas Resmata Jawa Timur.

Resmi Dibuka, Stadion Mini di Bandar Lampung Diharapkan Hasilkan Atlet Berbakat

Resmi Dibuka, Stadion Mini di Bandar Lampung Diharapkan Hasilkan Atlet Berbakat

Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, berharap keberadaan stadion mini di dua kecamatan di daerah itu dapat memunculkan atlet-atlet berbakat yang berasal dari Provinsi Lampung. “Dengan adanya stadion mini ini, saya ingin anak muda lebih aktif dan semakin termotivasi untuk dan memberikan yang terbaik untuk Kota Bandarlampung,” kata Walikota Eva Dwiana di Bandar Lampung, Senin (12/4). Ia mengatakan bahwa stadion mini dengan luas 13.600 m2 itu memiliki fasilitas olah raga yang cocok bagi masyarakat seperti lapangan sepak bola, tribun, ruangan pengurus lapangan, dan jogging track, serta taman bermain dan lapangan voli. “Stadion ini kita serahkan kepengurusan kepada camat, semoga juga bisa bermanfaat bagi masyarakat, serta tumbuh bibit-bibit atlet profesional yang bisa membanggakan Bandarlampung, baik dalam kancah lokal, nasional maupun internasional,” kata dia. Ia pun menginginkan ke depan setiap kecamatan di kota ini memiliki stadion mini untuk digunakan masyarakat berolahraga. “Sekarang baru dua kecamatan yang memilki stadion mini yakni Sukarame dan Kemiling. sekarang yang sudah kita resmikan yang di Kemiling menyusul Way Dadi yang sudah jadi dan tinggal diresmikan saja. Mungkin terdekat kita akan bangun stadion mini di Teluk Betung Timur (TBT),” kata Eva. Dia pun meminta masyarakat dapat menjaga stadion mini tersebut bersama-sama dan tidak melakukan perusakan fasilitas yang ada di dalamnya. “Saya juga berharap kepada masyarakat agar menjaga kebersihan, jangan mencoret-coret sehingga keindahan stadion ini tetap terjaga. Karena jika stadion ini indah, bisa nyaman kita berolahraga,” katanya.

Berkenalan Dengan Dwi Apriyani, Calon Bintang Kempo Indonesia

Kempo merupakan salah satu olahraga bela diri berasal dari Jepang yang banyak diminati di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Dwi Apriyani alumni SMK Taruna Negara Wonosobo adalah salah satu gadis yang ikut melestarikan bela diri ini. Pemilik berat badan 47 kg ini menggeluti kempo tepatnya sejak 2016 lalu, saat dia masih berstatus sebagai pelajar. Banyak kejuaraan yang telah diikuti dan mendapatkan prestasi yang cukup memuaskan. Di antaranya Juara 1 Randori perorangan klas 40 kg Pekan Olah Raga Kabupaten Wonosobo 2016, Juara 1 Embu ( Kerapian teknik) berpasangan Porkab Kabupaten Wonosobo 2016, Juara 1 Randori ( perkelahian) kelas 46 kg Kejuaraan Nasional Kempo Bandung 2019, Juara 2 Embu Berpasangan Putri Kejuaraan Nasional Kempo Bandung 2019, dan yang terbaru Juara 1 Kejuaraan E Kempo IKF Portugal April 2021. Saat ini dia tetap fokus berlatih untuk persiapan kejuaraan selanjutnya. Hal ini disebabkan karena angan- angannya suatu saat ingin menjadi atlet nasional yang tampil dalam Asian Games bahkan jika bisa ingin tampil pada Olimpiade di masa mendatang. Di sisi lain orang tuanya ternyata belum mendukung penuh dikarenakan kempo dianggap olahraga keras dan berisiko cedera. Namun dengan semangat tinggi bertekad untuk menunjukkan kepada kedua orang tua bahwa pilihan untuk menggeluti kempo adalah hal yang tepat. Ternyata di balik kerasnya seni bela diri kempo, gadis kelahiran 16 April 2001 ini bercita- cita untuk memiliki usaha di bidang tata rias rambut dan kecantikan. Selain itu berharap ingin memiliki studio musik lengkap untuk menyalurkan hobi bermain musik yang juga merupakan kesenangannya. Di bawah pelatih Robert Hery Prayogo, seorang pelatih dan penguji di Jawa Tengah, yang juga mantan juara nasional, Ariyani juga berharap supaya Pemerintah Kabupaten Wonosobo, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Pusat memberikan apresiasi lebih baik bagi para atletnya. Hal ini dapat memotivasi dalam berlatih dan bertanding setiap atlet. Pun juga berkeinginan banyak generasi muda ikut membangun negeri tercinta Indonesia lewat olahraga bela diri kempo. Sementara itu, Bonar Novi Priatmoko politisi muda yang juga anggota DPRD Kota Salatiga sebagai Ketua Umum Porkemi Jawa Tengah akan selalu terus mendukung para atlet kempo untuk dapat berlomba di laga daerah hingga internasional. Beliau sangat bangga kepada Dwi Apriyani yang menang Kejuaraan Internasional di Portugal dan berharap ada dukungan lebih dari Bapak Gubernur Jawa Tengah dan Bapak Bupati Wonosobo untuk memberi reward kepada Dwi Apriyani, karena sudah ikut membawa harum nama daerah kita tercinta.