Gadis Ini Sempat Ditolak Saat PON, Ternyata Saat Ini Ia Meraih Gelar Juara di Olahraga Renang

Sudah menjadi sebuah kebutuhan yang harus di lakukan, olahraga adalah kebutuhan tubuh yang mesti di jaga. Apalagi banyaknya pemukiman atau tawaran tempat tinggal ideal yang menawarkan konsep multi fungsi tersedianya kolam renang sebagai bentuk kebugaran orang-orang dalam kategori mapan dalam olahraga renang.

Selain untuk menjaga kebugaran, kolam renang yang juga di sediakan untuk umum di percaya sebagai tempat yang dapat menampung minat para penyuka olahraga air, santai, seru, bersifat terapi, dan menyenangkan.

Ratu shalsabila merupakan atlet renang yang baru-baru ini memenangkan juara 1 olahraga renang 100m Putri dalam O2SN tingkat Provinsi Banten dan akan melanjutkan pada tingkat nasional dalam waktu dekat ini.

Berawal dari mengikuti ajakan teman dan bisa meraih prestasi dalam lomba renang pertamanya, Ratu akhirnya memutuskan untuk fokus dalam olahraga air tersebut.

“Saya ikut renang mulai kelas 6 SD. Awalnya karena di komplek ada teman yang ikut renang dan saya diajak ikut latihan. Baru 4 kali ikut latihan, pelatihnya menyuruh saya ikut latihan rutin setiap hari. Satu bulan kemudian, saya langsung disuruh ikut lomba dan mendapatkan medali perak pada lomba renang pertama saya.” kata Ratu. (02/8)

Selain Juara 1 renang 100m putri dalam O2SN tingkat Provinsi Banten, ratu juga meraih juara di beberapa kategori dalam Dispora Cup Nasional 2017, antara lain juara 1 gaya bebas 50m putri, juara 1 gaya dada 50m putri, dan juara 2 gaya punggung 50m putri.

Ratu mengatakan kepada NYSN bahwa dirinya sangat ingin mengejar cita citanya menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) angkatan laut.

“Saya ingin jadi TNI Angkatan Laut dan olahraga renang tetap saya ikuti, begitupun kejuaraannya. Dalam angkatan laut juga ada latihannya, bahkan jika kita menang dalam kejuaraan-kejuaraan renang tersebut, itu dapat dijadikan untuk menaikan pangkat di angkatan laut.” tutur Ratu.

Siswi yang tergabung dalam club renang bernama Parisakti Jakarta ini juga pernah mengalami hal menyedihkan ketika akan mengikuti PON Remaja.

“Ketika akan mengikuti PON remaja, nama saya tercatat masuk dalam DKI. Ketika sudah mau berangkat untuk seleksi, tiba-tiba Banten mengakui bahwa saya masih tercatat sebagai atlet mereka. Padahal sudah tidak. Akhirnya nama saya dicoret dari DKI dan saya tidak jadi berangkat. Sampai saat ini saya belum bisa masuk dalam pelatda lagi.” ujar Ratu.

Ratu selalu memiliki prinsip untuk langsung kembali bangkit ketika terjatuh, itu pula yang selalu ia terapkan kepada teman-teman seperjuangannya. Sehingga hal tersebut, walaupun terasa menyedihkan bagi Ratu, dirinya tetap terus berjuang untuk berprestasi dalam cabang olahraga renang.(crs/adt)

Leave a Comment