Jakarta- Kejuaraan Renang Kelompok Umur Pari Sakti Cup (PSC) 2018 dibuka secara resmi di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (8/11). Turnamen renang tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Pari Sakti Swimming Club, diharapkan menjadi wadah pembibitan dan pembinaan calon atlet renang Indonesia.
Pembukaan dihadiri langsung oleh Ketua Panitia Pari Sakti Cup, Akbar Nasution; Wakil Ketua Umum PRSI, Harlin E Raharjo; Ketua Dewan Pembina PSC 2018, Kiki Taher; serta Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Nyoman Shuida, yang datang mewakili Menko PMK, Puan Maharani.
PSC 2018 memperlombakan 182 nomor pertandingan untuk memperebutkan 182 medali, 12 trofi untuk perenang terbaik, dan Piala Indonesia-1 untuk klub terbaik. Perlombaan ini juga akan memperebutkan hadiah uang tunai Rp12 juta, untuk biaya pembinaan klub bagi perenang terbaiknya.
Ajang ini dibuka langsung Deputi Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK Nyoman Shuida, yang mewakili Menko Puan Maharani. Ia berharap ajang yang rutin diadakan tiap tahun ini, bisa diikuti klub-klub renang nasional lainnya.
“Renang belum mendapatkan medali di Asian Games 2018. Ke depan, PRSI bisa memberdayakan klub-klub renang supaya bisa berprestasi lewat kompetisi dan pembinaan seperti Pari Sakti Cup ini,” tutur Nyoman Shuida. Turnamen ini digelar 8-10 November 2018. Sebanyak 520 peserta putra dan putri dari 43 klub, di 10 provinsi akan berlomba.
Sementara, Ketua Panitia PSC 2018, Akbar Nasution, menjelaskan kejuaraan ini diikuti oleh total 520 perenang. Jumlah tersebut terbagi dari perenang putra-putri, dari 43 klub renang di seluruh Indonesia.
“Sejak digagas almarhum ayah saya, Radja Nasution, Pari Sakti Cup memang ingin menghadirkan kompetisi selayak mungkin, dan bisa dijadikan parameter bagi kompetisi renang lainnya,” ujar mantan perenang nasional tersebut.
Ajang yang menggandeng Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) diharapkan bisa memunculkan bibit perenang di kemudian hari. Maklum saja, prestasi renang Indonesia masih jauh tertinggal Singapura yang bisa berjaya di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lalu lewat Joseph Schooling.
Indonesia terakhir mendapat medali di cabor renang pada Asian Games Beijing 1990 lewat Richard Sambera yang meraih perunggu. “Lewat Pari Sakti Cup ini, kita perlahan bersama-sama mulai dari bawah, menciptakan kompetisi dan pembinaan atlet yang berkualitas sejak dini,” kata Ketua Dewan Pembina PSC 2018, Kiki Taher, Kamis (8/11). (Adt)