Garuda Nusantara berhasil mengalahkan Kamboja U-19 dengan skor 2-0 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (4/10).
Meski mampu mendominasi pertandingan, anak asuh Indra Sjafri ini baru bisa mencetak gol di babak kedua. Jalannya pertandingan di babak pertama berjalan monoton. Egy Cs tidak bisa menembus pertahanan Kamboja. Dan juga, Garuda Nusantara bermain condong egois ingin melewati lawan yang hasilnya malah kehilangan bola.
Egy Maulana sempat mendapatkan peluang, tetapi tendangan placing kaki kirinya masih melebar di kanan gawang kiper Kamboja. Kiper timnas U-19 Indonesia, Gianluca Pagliuca Rossy, sempat melakukan blunder dengan kontrol yang tidak sempurna pada menit ke-24. Beruntung, bola liar masih bisa disapu Nur Hidayat.
Melihat banyak kekurangan di lini tengah dan sayap, Syahrian Abimanyu dan Rifad Marasabessy dimasukkan pada menit ke-41 untuk menggantikan Asnawi Mangkualam dan Dedi Tri. Namun, usaha ini belum membuahkan hasil skor tetap kacamata 0-0 hingga turun minum.
Di babak kedua, putra asal Tangsel M Ralfi Mursalim akhirnya berhasil memecah kebuntuan timnas U-19 Indonesia pada menit ke-87. Gol tersebut tercipta lewat tendangan kaki kiri kerasnya jarak jauh yang tak bisa di halau kiper Kamboja U-19 Chea Vansak.
Gol Rafly menjadikan pelecut semangat Garuda Nusantara. Hasilnya, Egy yang mampu mengecoh penjaga gawang Chea Vansak, dengan mudah menyarangkan bola ke gawang. Skor berubah menjadi 2-0 di menit 89.
Indonesia sebenarnya mendapatkan tendangan penalti pada menit 91. Sayangnya, pemain Persela Lamongan Saddil Ramdani gagal mengeksekusi penalti itu dengan baik.
Pada akhir laga, Kamboja harus bermain dengan 10 orang setelah pemainnya mendapat kartu merah. Laga pun berakhir untuk kemenangan Indonesia dengan skor 2-0.
Pelatih Kamboja, Kazuniri Inoue mengakui keunggulan anak asuh Indra Sjafri. Namun, Kazuniri menjelaskan anak asuhnya tak bermain baik karena kelelahan.
“Indonesia bermain bagus. Mereka lama menguasai bola dengan baik, sedangkan pemain kami mengalami kelelahan. Permainan bagus, dari Indonesia,” ucap Kazuniri selepas pertandingan.
Sementara itu, kapten Kamboja U-19 Teat Kimheng mengatakan dalam press conference, menurut Teat, timnya banyak melalukan kesalahan baik itu dari passing dan control bola.
“Kami banyak melakukan kesalahan. Tapi, dari uji coba ini kami dapat belajar dari kesalah dan akan lebih baik lagi,” tuturnya kepada awak media.
Sementara itu di tempat yang sama, pelatih Indonesia U-19 Indra Sjafri sudah memprediksi tim Kamboja akan bermain banyak bertahan. Indra pun, mengakui bahwa pertahanan Kamboja menyulitkan anak-anak Indonesia.
“Kita memprediski Kamboja berikan kesulitan, mereka sangat paham tim Indonesia. Mereka defense dengan baik. Namun, setelah ketinggalan mereka mencoba keluar bermain dan mampu dimaksimalkan menjadi gol,” papar Indra.
Egy pencetak gol kedua pun, sangat susah untuk membongkar pertahanan Kamboja. Namun, dengan kesabarannya berhasil menang dengan skor 2-0.
“Awalnya agak susah bongkar defense Kamboja, meski ada beberapa peluang kurang. Mereka ingin bermain seri melawan kami, pas gol pertama mereka hilang fokus dan keluar menyerang. Hasilnya malah kecolongan lagi,” papar Egy yang mendapatkan julukan Messinya Indonesia. (pah/adt)