Honda DBL Bali: Pelatih Adu Cerdas Strategi di Kampung Halaman

Honda Developmental Basketball League (DBL) 2017 Bali Series ternyata menjadi ajang adu cerdas strategi untuk para pelatih. kini ada dua sosok yakni Triadnjana Lokatanaya dan IGN Rusta Wijaya

Menurut lansiran dari dblindonesia.com (13/09/2017), Triadnjana sosok yang tak asing lagi di pentas basket nasional. Ia adalah mantan pemain senior di Aspac Jakarta, serta mantan pemain BSC Jakarta. Triadnjana jadi angkatan pertama pebasket Bali yang pindah klub profesional. Dell Aspac Jakarta sendiri itu tim pertamanya dan terlama dari era Kobatama hingga IBL. Dari tahun 1989 sampai tahun 2004  mantan pemain nasional itu berada di Aspac.

Tak hanya itu pengalamannya,  Dia  sempat memperkuat Timnas Basket Putra Indonesia dari medio 1989 hingga 2001. Saat Ia aktif sebagai pebasket profesional, memiliki compatriot dari Bali seperti I Made Sudiadnyana alias Lolik hingga terus berlanjut ke Cokorda bersaudara (Cokorda Raka Satria Wibawa dan Cokorda Rai Adi Pramartha, Red). Setelah masa-masa itu, Adnyana pun langsung berlanjut ke Rusta (IGN Rusta Wijaya, Red).

Pebasket asal Tabanan itu pensiun saat di Mitra Kalila atau sekarang menjadi Pelita Jaya.

Usai pensiun, Adnyana tidak langsung pergi dari dunia basket. Dia masih setia menetap menjadi pelatih di Stadium Jakarta. Pernah juga menjadi Asisten Pelatih Timnas basket Putri Indonesia tahun 2013 untuk Islamic Solidarity Games (ISG). Saat itu dia berhasil membawa Indonesia meraih medali emas.

di tahun lalu, ia memantapkan diri untuk pindah ke Bali. tawaran pun datang dari tim SMA. Santo Yoseph, SMA Adnyana berlabuh. Disana dia tidak ingin dianggap sebagai pelatih kepala.  “Saya hanya bantu-bantu saja. Anak-anak yang minta saya bantu. Akhirnya saya bantu. Hitung-hitung untuk pembinaan juga,” ucapnya.

Menurut Adnyana semangat anak asuhnya  tersebut sangatlah bagus.

Sedangkan di sisi lain, seperti lansiran dblindonesia.com, IGN Rusta Wijaya adalah pelatih Tim Basket Putra SMAN 1 Denpasar.  Rusta dan Adnyana pernah beradu playoff. Rusta dikatakan generasi berbeda dari Adnyana.

Dia baru terjun ke dunia basket profesional saat tahun 2002. “Setelah saya bawa Bali dapat perunggu PON 2000, banyak pemain yang diincar klub profesional. Awalnya saya ditawari ke Aspac. Tetapi saya masih belum siap karena masih muda akhirnya saja tidak jadi ambil tawaran itu. padahal sempat saya sudah di Jakarta,” jelasnya dari lansiran dblindonesia.

Setelah itu, dia merubah jalannya. Tawaran dari Pelita Jaya pun ia ambil dan menjadi klub yang pertama-terakhir bagi Rusta.

Diakhir, Rusta juga memutuskan balik ke Bali dan membentuk akademi basket bersama kompatriotnya saat PON 2000, dengan nama Elite Academy. Tawaran untuk melatih tim basket SMA tentu ada. Berkat didikannya, Smanela berhasil menjadi juara ketiga saat Porseni pada tahun 2014. Setelah itu Dia melanjutkan melatih Smansa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *