Tim putra SMAN 1 Tangerang Selatan (Smansa Tangsel) harus meladeni perlawanan SMAN 3 Tangerang (Smanic) dalam memperebutkan tempat di fantastic four. Smansa Tangsel yang bermain ngotot sejak awal pertandingan sukses keluar sebagai pemenang dengan hasil akhir 37-33.
Lay up yang dilakukan oleh Muhammad Budi Prakoso pada menit kedua kuarter pertama berhasil berbuah poin bagi Smansa Tangsel. Gempuran demi gempuran tim besutan Angga Rachmat itu kerap berbuah poin.
Smanic yang tidak ingin menyerah begitu saja mencoba memberikan perlawanan untuk Smansa Tangsel. Pada kuarter keempat, Smanic terus menggempur Smansa Tangsel. Lima belas poin yang diciptakan Smanic masih belum mampu mengejar ketertinggalan. Smansa Tangsel akhirnya keluar sebagai pemenang dan mendapat satu tempat di fantastic four.
Assistant Coach Smansa Tangsel, Chairul Djamil sempat ketar-ketir melihat Smanic terus menggempur Smansa Tangsel di kuarter akhir. Ia menduga para penggawa Smansa Tangsel mengalami kelelahan sehingga menjadi penyebab tercurinya poin.
“Deg-degan banget di kuarter keempat, soalnya tadi kejar-kejaran poin dan poin kami di kuarter itu di bawah Smanic. Akhirnya kami ambil timeout dan akhirnya bisa menang,” ujar Chairul.
Chairul menilai bahwa lini bertahan Smansa Tangsel melemah pada pertandingan ini. Di sisi lain, transisi dari bertahan ke menyerang telah dilakukan dengan baik oleh para penggawa Smansa Tangsel.
“Defense mereka tadi kurang greget. Tapi secara keseluruhan transisi dari defense ke offense telah baik,” lanjutnya.
Smansa Tangsel masih menunggu pemenang antara SMAN 2 Tangerang melawan UPH College (UPHC) di fantastic four Kamis besok. Chairul menyebut akan melakukan evaluasi atas pertandingan hari ini demi menggapai final.
“Kami akan evaluasi lagi untuk game besok. Biasanya kami review lagi pertandingan hari ini bareng-bareng. Semoga kami sampai ke final,” pungkas Chairul.
Sumber: DBL/MRS