Jakarta- Tim basket putra dan putri yang tergabung dalam Indonesia Youth Selection berhasil membawa pulang medali perak dan perunggu pada ajang China Winter U-17 International Basketball Championship 2018, di Tonglu, Hangzhou, China, pada 21-25 Desember 2018.
Event ini didominasi para peserta dari Negeri Tirai Bambu, sedangkan dari Asia Tenggara hanya Indonesia dan Malaysia.
Kendati baru pertama kalinya tampil di ajang tersebut, namun prestasi anak didik Agung Christyantho itu tak bisa dipandang sebelah mata.
Bertanding di Jinbe Sports Hall, Tonglu, dan bermaterikan pemain yang berasal dari beberapa kota di Tanah Air, seperti Jakarta, Tangerang, Serang, Bogor, Bandung, dan Surabaya, skuat muda Indonesia itu mampu menunjukan performa maksimal.
Tim putra Indonesia berhasil menjadi runner-up, dan harus puas membawa pulang medali perak usai takluk di final melawan Malaysia.
James Marshall dan kolega menyerah dari skuat Negeri Jiran itu dengan skor 55-73.
Sedangkan tim putri berhasil meraih medali perunggu. Devina dan kawan-kawan gagal mengatasi tim Hangzhou di semifinal, dan kalah dengan skor 27-66.
Dan, pada perebutan tempat ketiga, srikandi muda Indonesia itu sukses mengandaskan tim dari China dengan skor 30-21.
Agung mengungkapkan sangat sulit bermain pada suhu 7 derajat celcius dihampir setiap game. Kendati demikian, dia mengapresiasi anak didiknya yang secara keseluruhan tampil maksimal dengan usaha dan kerja keras.
“Secara tidak langsung kami mengikuti event ini mewakili Indonesia. Dan, kami sebisa mungkin meminimalisir turnover serta memanfaatkan setiap kesempatan yang ada,” ujar Agung dari keterangan yang diterima redaksi nysnmedia, pada Jumat (28/12).
Lebih lanjut, diakui Agung, keunggulan lawan yang dihadapi timnya ada pada postur tubuh mereka yang tinggi. Selain itu, menurutnya, lawan bermain sangat efektif.
“Tinggi postur tim dari China dan Malaysia luar biasa. Tim putra Malaysia masih U-14, tapi tingginya kurang lebih 190 centimeter, dan Malaysia baik tim putra maupun putri bermain sangat efektif dengan mengandalkan transisi fastbreak. Sedangkan tim China lebih mengandalkan fisik dan speed,” tambahnya.
Agung menyebut tim Indonesia masih belum bisa bermain simple seperti yang diterapkan China dan Malaysia di awal-awal laga.
“Disaat semifinal, baru seluruh tim bermain lebih baik lagi. Ini menjadi bahan evaluasi dari kami untuk menghadapi event-event internasional berikutnya,” tukas Agung. (Adt)
Susunan Tim Indonesia Youth Selection:
Manager : Christina Ratnawati
Pernah mengikuti pelatihan basket dan materi strength conditioning di Australia
Pelatih : Agung Christyantho
Pelatih DBL Allstar 2015, Pelatih Junior NBA Asia 2015, Assisten Pelatih Timnas Pelajar ASEAN School Games (ASG) 2016 di Thailand, Advisor (Penasehat) Pelatih untuk Provinsi Banten dan Kepala Bidang Kepelatihan untuk Tangerang Selatan
Assisten Pelatih : Taufik Shaleh
Pelatih DBL allstar 2016 dan Pelatih SMA 1 Baleendah, Bandung
Para Pemain :
Putra :
1. James Marshall – SPH Lippo Village
2. Kenzie – SPH Lippo Village
3. Dius – SPH Lippo Village
4. Ryan Andreas – Saint John’s BSD
5. Alvyn Winathan – Saint John’s BSD
6. Jevon – SMA Ora et Labora BSD
7. Alby Yusriy – SMAN 1 Baleendah Bandung
8. Bilal – SMAN 1 Kota Serang, Banten
9. Zidan – SMAN 1 Kota Serang, Banten
10. Khansa – SMAN 1 Kota Serang, Banten
11. Gary – SMAK Ipeka Puri, Jakarta Barat
12. Aditya – Bina Bangsa School, PIK
Putri :
1. Joan – SMA Ora et Labora BSD
2. Aulia – NSA Nation Star Academy Surabaya
3. Santun – SMAN 1 Kota Serang, Banten
4. Zahwa – SMAN 7 Kota Tangerang
5. Tasya – SMAN 1 Kota Tangerang Selatan
6. Grace – SMAK Ipeka Puri, Jakarta Barat
7. Vianca – Mentari Intercultural School Grand Surya
8. Rizqika – SMAN 1 Kota Bogor
9. Angel – SMAN 1 Kota Bogor
10. Calissya – SMA Ora et Labora BSD
11. Tias – SMAN 2 Kota Tangerang
12. Devina – SMA Kharisma Bangsa Tangerang Selatan