Judo yang berfocus pada tehnik bantingan dan kuncian yang sering di dengar pada istilah grappling ini di percaya mampu mengalahkan orang yang lebih besar.
Dimas Aji Anggoro sudah mendalami olahraga judo sejak tahun 2013, siswa kelas 12 yang bersekolah di SMK Letris Indonesia ini tertarik mengikuti judo karena peminat dan clubnya masih bisa dikatakan sedikit jumlahnya, sehingga masih termasuk mudah untuk mengikuti kejuaraan bahkan sampai tingkat provinsi.
Pemuda ini telah berhasil menyabet beberapa prestasi Dimas selama 4 tahun mengikuti judo antara lain:
1. Juara 1 Kejurda Tahun 2015, 2016, dan 2017
2. Juara 1 Jabodetabek Plus
3. Juara 3 Piala gubernur DKI
4. Juara 1 POPDA BANTEN tahun 2017
Prestasi yang sudah didapat oleh Dimas tak luput dari peran keluarganya yang selalu membantu Dimas untuk menyeimbangkan pendidikan dengan latihan judo.
“Keluarga saya mendukung penuh. Tetapi pendidikan juga penting. Jadi ketika akan mengikuti ujian sekolah, saya akan tunda sementara latihan judonya.” ujar Dimas.
Dimas juga mengakui, selama mengikuti judo, banyak kenangan lucu bersama dengan teman-teman sesama judonya dalam ajang popda.
“Ketika saya ikut Popda di Pandeglang, banyak cerita seru bersama teman-teman seperjuangan. Kita bercanda seru sekali.” ungkap Dimas
Dimas juga mengatakan kepada NYSN, bahwa dirinya pernah mengalami cidera ketika pertama kali mengikuti perrandingan judo.
“Ketika mengikuti kejuaraan Porprov tahun 2014, sekaligus debut saya di kejuaraan judo, saya pernah mengalami cidera menjelang bertanding. Saat itu saya sedang melakukan pemanasan, jari kaki kelingking saya tidak sengaja menabrak kaki teman saya dan hampir patah.” cerita Dimas.
Pelajar yang bercita-cita masuk akademi militer melalui jalur beasiswa dari prestasi Judo ini juga berpesan untuk selalu berjuang.
“Perjuangan tidak mengkhianati hasil, lebih baik bermandikan keringat ditempat latihan dari pada berdarah-darah di pertandingan.” tutur Dimas.(crs/adt)