Tim putra SMA Santu Petrus Pontianak menyusul kemenangan tim putri di Final Party Honda DBL with Kopi Good Day 2024 West Kalimantan pada Jumat, 13 Desember 2024.
Resmi kawin gelar, tim putra SMA Santu Petrus menunjukkan kepantasannya untuk kembali menempati posisi Champion ke-14 (terhitung sejak 2011) di DBL West Kalimantan. Kepastian tersebut mereka peroleh setelah menaklukkan SMA Santo Paulus Pontianak dengan skor akhir 62-42.
Meskipun begitu, bukanlah perjalanan yang mudah bagi SMA Santu Petrus Pontianak untuk mempertahankan gelarnya.
Dipertemukan dengan SMA Santo Paulus Pontianak di laga malam hari tersebut, kedua tim benar-benar sukses membuat jantung para penonton di GOR Perbasi Pontianak berdebar kencang.
Baru di kuarter pertama saja, permainan kedua tim tampak begitu cepat. Dibuktikan dengan skor kedua tim yang hanya berselisih lima poin saja hingga kuarter pertama usai yakni di angka 19-14.
Lalu saat memasuki kuarter kedua, tim SMA Santo Paulus Pontianak seolah sedikit lengah. Hal tersebut membuat poin SMA Santo Paulus Pontianak makin terpaut jauh dengan SMA Santu Petrus Pontianak. Di kuarter kedua ini berakhir dengan skor 35-19.
Dominasi SMA Santu Petrus makin terlihat di kuarter ketiga. Namun, saat menginjak kuarter keempat, sebenarnya SMA Santo Paulus Pontianak mulai memperlihatkan usahanya untuk mengejar ketertinggalan. Sayangnya, tim putra SMA Santu Petrus Pontianak seolah lebih cepat untuk merespon bola yang ia peroleh dan berhasil memimpin hingga pertandingan 40 menit tersebut usai dengan skor 62-42.
Pada final malam hari tersebut, dua nama pemain SMA Santu Petrus Pontianak berhasil menyumbangkan dua digit angka untuk gelar Champion timnya.
Mereka adalah Jeremy Stanley Wijaya Tai dengan 19 poin dan 5 rebound. Kemudian disusul Edbert Marchelyo yang mencatatkan 15 poin dan 3 rebound.
“Final hari ini sangat seru dan challenging sekali dikarenakan lawan juga bermain ngotot untuk mendapatkan juara DBL Pontianak tahun ini,” ungkap Jeremy Stanley Tai usai final DBL Pontianak 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Jeremy juga menyampaikan bahwa timnya sempat tegang menghadapi final di malam hari tersebut.
“Sangat tegang, tapi kami saling support dan memberikan motivasi kepada teman satu tim. Terbukti berhasil mengatasi ketegangan dan menang hingga akhir pertandingan,” ucap pemain kelahiran 2007 tersebut.
Di penghujung perbincangan kami, ia pun menyempatkan untuk memberikan sebuah harapan pada adik kelasnya di tim basket putra SMA Santu Petrus Pontianak.
“Semoga musim depan lebih baik dan persaingannya lebih ketat lagi biar lebih seru,” pungkas pemain yang duduk di bangku kelas XII itu.