Jakarta- Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Drifting 2018 bakal berlangsung di Skuadron 21, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, 5-6 Mei mendatang.
Selain jadi ajang pembuktian bagi para drifter nasional menunjukkan kualitas cabang olahraga drifting di Tanah Air yang terus berkembang pesat, pihak penyelenggara menjamin bahwa persaingan diantara drifter bakal berlangsung sengit.
“Tahun ini untuk kedua kalinya kami menggelar Kejurnas Drifting sebagai bentuk kewajiban usai MoU (Memorandum of Understanding) dengan IMI (Ikatan Motor Indonesia). Kami ingin penyelenggaraan Kejurnas tahun ini lebih sukses dan berkualitas dari tahun sebelumnya,” ujar M. Yoki Arafat, Ketua Promotor Nasional PT Eka Surya Alam sebagai penggagas Kejurnas Drifting 2018, pada Rabu (2/5).
Harapannya, lanjut Yoki, para drifter Indonesia semakin dapat menunjukkan prestasi mereka di skala nasional, sehingga berdampak pada perkembangan olahraga otomotif, khususnya kancah drifting yang belakangan ini terlihat semakin digemari.
“Sudah pasti tahun ini persaingan akan lebih baik dan makin sengit. Karena pebalap-pebalap yang juara tahun lalu di kelas Rookie mereka akan naik ke kelas Pro. Begitu juga di kelas Driftstar,” lanjutnya.
Kejurnas Drifting 2018 memperlombakan sebanyak 5 kelas, yakni 3 kelas utama terdiri dari Pro, Rookie, dan Driftstar. Sedangkan 2 kelas tambahan (supporting classical) yang mempertandingkan mobil berjenis retro atau pick-up, serta front wheel Drive (FWD).
“Tahun ini kami menggelar tiga putaran. Putaran pertama pada 5-6 Mei nanti. Putaran kedua kami gelar di Yogyakarta pada Agustus. Sedangkan untuk putaran ketiga akan dilaksanakan pada Desember, tapi tempatnya belum bisa kami beritahukan. Sebenarnya biar surprise saja,” tambah Yoki.
Sementara, Toni Yanuar, Pimpinan Lomba Kejurnas Drifting 2018, menegaskan kejurnas merupakan salah satu pintu masuk bagi pebalap untuk go internasional. “Untuk kelas yang dipertandingkan kami patuh pada peraturan yang diakui IMI. Semoga dari kejurnas ini lahir juara nasional yang bersaing di level internasional,” tutur Toni. (Adt)