
Sejak diselenggarakan pada 26 tahun lalu ajang Asia Junior Championships (AJC) juara tunggal putri didominasi oleh Tiongkok.
Namun pada tahun 2023 kampiun dipegang oleh atlet belia asal Indonesia Mutiara Ayu Puspitasari yang masih berusia 17 tahun.
Kisah di balik kesuksesan gadis asal Ngawi tersebut hingga akhirnya berhasil memecah telur sektor tunggal putri pada ajang AJC cukup unik.
Sebab mula-mula dia hanya iseng pegang raket hingga akhirnya kini mendapat predikat atlet andal meski di usia yang masih sangat muda.
Gadis putri pasangan Sali dan Purwati tersebut mulai pegang raket di usia 7 tahun.
Mula-mula hanya sekadar iseng.
Saat itu dia diarahkan oleh orangtuanya agar mencari aktivitas setelah sekolah.
Badmintonlah yang dipilih setelah sebelumnya dia sempat ingin mendalami musik namun orangtuanya kurang mendukung.
Bermula dari sekadar main-main dengan badminton, rupanya membuahkan hasil dan dia mendapat juara pradini setelah setahun latihan.
Dari situ dia mulai mencintai badminton hingga akhirnya dia diikutkan ke klub dan pada 2016 menjalani seleksi untuk masuk ke PB Djarum.
Dia ikut seleksi audisi umum PB Djarum di Kota Solo pada 2016, namun hasilnya gagal.
Keteguhannya untuk masuk ke PB Djarum masih terus membara. Di tahun yang sama dia kembali ikut seleksi di Surabaya, dan hasilnya dia mendapat super tiket hingga akhirnya lolos sebagai atlet binaan PB Djarum.
Karir cemerlang Mutiara kian nampak saat dia menjuarai sektor tunggal putri AJC 2023. Alhasil perolehannya tersebut diapresiasi oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dengan memberi kucuran bonus senilai berupa deposito senilai Rp 45 juta.
Gelar yang berhasil diraih Mutiara tak lepas dari performa apik dan daya juang tinggi selama ia berlaga di AJC 2023.
Pada laga final nomor perorangan, Mutiara berhasil meredam perlawanan dari Kim Min Ji asal Korea Selatan dua gim langsung, 21-11 dan 21-17.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin menuturkan, kemenangan Mutiara diharapkan membuka keran prestasi bagi pebulutangkis putri Indonesia lainnya pada kejuaraan bergengsi tersebut di tahun-tahun yang akan datang.
Khusus untuk Mutiara, Yoppy optimistis titel juara di AJC 2023 menjadi pijakan untuk meraih gelar pada turnamen yang lebih prestisius di level dunia.
“Kami berharap, setelah Mutiara sukses di tahun ini, pada tahun-tahun yang akan datang lahir juga pebulutangkis putri yang menjadi juara di Asia Junior Championships,” ujar Yoppy di sela pemberian penghargaan yang diadakan di GOR Djarum, Jati, Kudus, Sabtu (5/8).
Sedangkan untuk Mutiara, apresiasi dari Bakti Olahraga Djarum Foundation ini harus menjadi motivasi dan pelecut semangat untuk dapat meraih gelar yang lebih tinggi lagi. Jangan berpuas diri,” tutur dia.
Senada dengan Yoppy, Ketua Pengkab PBSI Ngawi, Jawa Timur, Supeno, menyampaikan rasa bangga dengan torehan prestasi yang diukir oleh Mutiara.
Ia berharap, jejak Mutiara dapat diikuti oleh atlet-atlet muda asal Ngawi lainnya sehingga kelak Kota Bambu dapat mencetak lebih banyak pebulutangkis hebat yang bisa mengharumkan Indonesia di panggung dunia.
“Saya sebagai warga Ngawi sekaligus Ketua Pengkab PBSI Ngawi, tentu merasa bangga kepada Mutiara dengan niat dan tekadnya mampu berjuang maksimal dan menaklukkan lawan-lawannya dengan menjuarai ajang AJC 2023,” ujar dia.
“Harapan kami, sesuai namanya, semoga ia dapat menjadi mutiara bagi bulutangkis nasional dan mengukir sejarah yang lebih tinggi lagi di panggung internasional,” ujar Supeno.