Pemain basket legendaris dunia, Kobe Bryant sudah pensiun pada tahun 2016 dari tim yang membesarkannya namanya, Lakers. 2 nomor punggung yang ia gunakan selama 20 tahun, nomor 8 dan nomor 24 resmi dipensiunkan. Kobe menjadi pemain ke-10 terbaik dari Lakers yang dipajang dalam jajaran pemain-pemain terbaik Lakers.
Pertandingan antara Lakers dan Golden States Warriors menjadi momen upacara pelepasan kedua nomor punggung Kobe Bryant pada 18 Desember lalu di Staples Center. Kobe Bryant menjadi pemain pertama dalam sejarah yang mempensiunkan 2 nomor punggung sekaligus. Namun, bagaimana kisah hidup Kobe Bryant dan apa yang membuat ia mengganti nomor punggungnya? Tim Nysnmedia.com akan mengulas kisah hidup Kobe Bryant.
Mengikuti Jejak Sang Ayah
Kobe Bryant memiliki nama asli Kobe Bean Bryant. Kobe Bryant merupakan anak bungsu dari pasangan Joe Bryant dan Pamela Cox Bryant. Nama Bean diambil dari nama julukan sang Ayah “Jellybean” yang juga merupakan mantan pemain National Basketball Association (NBA). Kobe lahir di Pennsylvania pada 23 Agustus 1978. Saat usia 6 tahun, Kobe dan keluarga sempat pindah ke Itali dan kembali ke Amerika pada tahun 1991 saat sang Ayah pensiun dari NBA.
Sejak kecil, Kobe sudah mengidolakan tim Lakers dan sudah bercita-cita menjadi pemain basket. Sang Kakek pun sempat mengirimkan video Kobe saat bermain basket ke NBA. Hingga duduk dibangku SMA, bakat basket Kobe semakin menarik perhatian. Pada usia 17 tahun, Kobe mendapatkan kesempatan emas untuk bergabung di NBA, saat itu Ia menjadi salah satu pemain termuda yang bergabung di NBA setelah lulus dari SMA. Bakatnya telah membawanya untuk bisa memilih universitas yang ia inginkan. Bagai mimpi yang menjadi kenyataan, Kobe pun berhasil masuk ke tim impiannya sejak kecil, Lakers.
Perseturuan Dengan Shaquille O’Neal
Kobe Bryant sudah bergabung di Lakers sejak awal NBA masuk pada tahun 1996. Nomor punggung 8 menjadi nomor punggung pertama yang gunakan. Pada periode menggunakan nomor punggung 8, Kobe banyak menciptakan rekor fantastis salah satunya mencetak 81 poin dalam 1 pertandingan. Kesuksekan Lakers pun diraih pada tahun 2000-2002.
Berbagai pertandingan dimenangkan Lakers yang dipimpin oleh Kobe Bryant dan Shaquille O’Neal. Namun, banyak yang berpendapat bahwa pretasi yang Kobe raih berkat kolaborasi dengan Shaquille O’Neal. Kobe dan O’neal pun semakin tidak selaras. O’neal menganggap Kobe merupakan pemain tengah yang malas dan begitu sebaliknya. Shaquille O’Neal memutuskan hengkang dari Lakers dan pindah ke Miami Heat pada tahun 2006. Sementara itu, Kobe tetap bertahan di Lakers.
Di tahun 2006, Kobe Bryant berganti nomor punggung 24 sebagai bentuk transformasi baru dari sosok Kobe tanpa Shaquille O’Neal. Ia pun berhasil membawa Lakers meraih gelar Champhionships di tahun 2009 dan 2010. Secara pribadi, Kobe juga ikut berubah dan menjadi semakin dewasa sehingga mampu memimpin tim dengan caranya sendiri. Kobe juga meraih gelar NBA Most Valuable Player (MVP) untuk pertama kali pada tahun 2008. Nomor 24 menjadi nomor punggung bersejarah bagi Kobe Bryant hingga ia pensiun.
Pensiun Dengan Sebuah Puisi
Setelah berkarir selama 20 tahun, Kobe Bryant resmi pensiun pada tahun 2016. Pertandingan Lakers melawan Utah Jazz menjadi pertandingan terakhir Kobe Bryant. Pemain dengan julukan Black Mamba ini memang sudah menjuarai turnamen NBA selama 5 kali dan 18 kali menjuarai NBA All Star. Kobe Bryant pensiun dengan menjadi pemain pencetak skor ketiga terbanyak sepanjang sejarah NBA dengan total 33.643 poin (16.777 poin menggunakan nomor punggung 8 dan 16.866 poin menggunakan nomor punggung 24) mengalahkan Michael Jordan.
Kesetiannya pada tim Lakers memang perlu diapresiasi hingga meninggalkan kenangan tersendiri bagi para fans Lakers saat ia pensiun. Ia mempersembahkan sebuah puisi yang dijadikan film animasi dengan judul Dear Basketball. Berikut puisi dari Kobe Bryant yang telah diterjemahkan:
Bola Basket Tercinta
Dari saat
Saya mulai menggulung kaos kaki ayahku
Dan berkhayal menembak bola
Tembakan kemenangan dalam pertandingan
Dalam Great Western Forum
Saya tahu satu hal yang nyata:
Saya jatuh cinta padamu
Sebuah cinta yang membuat saya memberikan segalanya
Dari pikiran dan badanku
Untuk roh dan jiwaku
Sebagai seorang anak umur enam tahun
Saya sangat cinta padamu
Saya tidak pernah melihat ujung dari sebuah lorong
Saya hanya melihat diriku
Kehabisan waktu
https://www.youtube.com/watch?v=ln6uKjedzj4
Dan saya berlari
Saya berlari dari ujung ke ujung lapangan
Mengejar setiap bola untukmu
Kamu meminta keramaian dariku
Saya berikan hatiku
Karena ini sangat berarti
Saya bermain dalam keringat dan sakit
Bukan karena tantangan yang memanggilku
Tapi karena KAMU yang memanggilku
Saya lakukan segalanya untuk KAMU
Karena itulah yang kamu lakukan
Ketika seseorang membuatmu merasakan sangat hidup
Seperti kamu membuatku merasakannya
Pada seorang bocah enam tahun, kamu memberikan mimpi di Lakers
Dan saya akan selalu mencintaimu karena itu
Tapi saya tidak bisa mencintaimu secara obsesif lebih lama lagi
Musim ini adalah yang terakhir yang dapat aku berikan
Hatiku berdebar
Pikiranku kacau
Tapi tubuhku tahu ini saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal
Dan itu tak mengapa
Saya siap untuk melepasmu
Saya ingin kau tahu sekarang
Agar kita dapat menikmati setiap saat yang telah kita tinggalkan bersama
Baik dan buruk
Kita sudah saling memberi
Semua yang kita miliki
Dan kita berdua tahu, apapun yang aku lakukan nanti
Saya akan selalu jadi anak itu
Dengan kaos kaki digulung
Tong sampah di sudut
Lima detik waktu yang tesisa
Bola di tanganku
5 … 4 … 3 … 2 … 1
Selalu mencintaimu,
Kobe
Terima kasih Kobe Bryant telah menjadi sosok inspirasi untuk meraih mimpi hingga menciptakan berbagai prestasi untuk bola basket dunia. (put)