Pada hari pertama babak playoff Honda DBL (Developmental Basketball League) East Java Series 2017–North Region, setiap tim yang bertanding tampak gugup.
Bagaimana tidak, setiap tim hanya memiliki sekali kesempatan untuk membuktikan skill agar mendapatkan tiket menuju babak Big Eight.
Seperti yang di kutip dari dblindonesia.com (12/08/2017), laga penuh ambisi berlangsung saat SMA Gloria 2 Surabaya bertemu dengan SMA Negeri 1 Gedangan, Sidoarjo. Kedua tim sama-sama berangkat dari babak penyisihan. Akhirnya Gloria 2 memperoleh tiket menuju babak delapan besar. Gloria 2 bermain habis-habisan sejak awal pertandingan.
Tim asuhan Ardhianto Halim itu bermain superagresif sejak peluit tanda permainan dimulai berbunyi. Smanigda, julukan SMA Negeri 1 Gedangan, Sidoarjo, tidak diam begitu saja. Dengan mengandalkan big man, Hafez Muhammad Smanigda berhasil menyamakan kedudukan pada menit ketiga kuarter pertama. Melihat pergerakan lawan, Gloria 2 makin lihai mengacak-acak pertahanan Smanigda. Hingga turun minum, Gloria 2 unggul 12-2 atas Smanigda.
Pada kuarter kedua, tidak banyak poin yang didapat dari kubu Gloria 2. Hal itu dimanfaatkan Smanigda untuk mengejar ketertinggalan. Lewat duet serangan Hafez Muhammad dan guard Dimas Vicky, Smanigda berhasil mempertipis ketertinggalan menjadi 8-14.
Setelah turun minum pada paro waktu pertandingan, Gloria 2 kembali memperketat lini belakang. Bahkan, pada kuarter ketiga, Smanigda tidak pernah sekali pun diberi kesempatan untuk mencetak poin. Sebaliknya, Gloria 2 makin lihai mengukupasi ring lawan. Gloria 2 mengawali perolehan poin pada kuarter ketiga lewat three-point dari forward Sean Emmerich.
Memasuki kuarter keempat, Smanigda masih berusaha mengejar ketertinggalan. Namun, karena lini belakang Gloria 2 terlalu ketat, serangan dari tim Smanigda dapat diredam. Hingga peluit dibunyikan, skor berakhir di angka 27-15 untuk kemenangan Gloria 2. Smanigda terpaksa mengakui ketangguhan tim kuda hitam, Gloria 2, dengan skor telak, beberapa waktu lalu (11/8)
’’Ini merupakan sejarah baru bagi kami. Ini tahun pertama kami dapat lolos dari babak fase grup. Untuk kali pertama, kami berhasil lolos ke babak Big Eight,’’ ungkap Ardhianto Halim dengan bangga.
Laga sengit juga terjadi pada sektor putri ketika SMA Negeri 16 Surabaya VS SMA Negeri 1 Waru, Sidoarjo. Kedua tim saling bertukar serangan. Namun, Smantaru, sebutan SMA Negeri 1 Waru, Sidoarjo lebih dulu memimpin pertandingan. Meski pertahanan setiap tim cukup sulit ditembus. Sebenarnya beberapa kali Sixteen, julukan SMA Negeri 16 Surabaya, berupaya menyamakan kedudukan.
Pada awal kuarter kedua, mereka sempat memanfaatkan celah di barisan belakang Smantaru. Sayangnya, hingga peluit berbunyi, skor berakhir di angka 19-14 untuk kemenangan Smantaru.
’’Ini kali ketiga kami menembus babak big eight. Kalau nanti anak-anak tidak gugup mungkin kami bisa mencapai empat besar demi mencetak sejarah baru,’’ jelas Thomas Christian, pelatih Smantaru. (ndo/adt)