Jakarta- Tim Bulu Tangkis Mutiara Cardinal Bandung menyingkirkan Tim PB Djarum pada laga semifinal beregu campuran dewasa Divisi I laga semifinal Kejuaraan Bulutangkis Tiket.com Kejurnas PBSI 2018, di Britama Arena, Mahaka Square Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (21/12).
Tim Mutiara Cardinal menang dengan skor 3-1 atas klub bulu tangkis asal Kudus itu. Di partai pertama, ganda putra Mutiara Cardinal, Hardianto/Reinard Dhanriano menang atas pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Berry Angriawan dalam dua gim 24-22, 25-23.
Mutiara menambah keunggulan dari tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung yang menekik Dinar Dyah Ayustine, dalam tiga gim 21-16, 20-22, dan 21-12. PB Djarum meraih poin pertama mereka pada pertandingan tunggal putra, usai Ihsan Maulana Mustofa menaklukkan Panji Ahmad Maulana 21-17, 21-13.
Dobel putri PB Djarum, Debby Susanto/Rosyita Eka Putri Sari yang sedianya memperpanjang nafas timnya hingga laga ganda campuran turun, harus takluk dari pasangan putri Mutiara Cardinal, Yulfira Barkah/Maretha Dea Giovani 21-15, 21-16.
Dengan demikian, duel pasangan peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad yang sedianya menghadapi duet Ricky Karanda Suwardi/Bunga Fitriani Romadhini, ditiadakan karena tak berpengaruh. Usai laga, Manajer tim PB Djarum Kudus, Fung Permadi mengaku sudah menempatkan komposisi pemain terbaiknya.
Fung mengatakan kekalahan Kevin/Berry di partai pertama memang merusak strategi tim. “Kami sendiri sudah menempatkan komposisi terbaik yang ada, tapi hasil yang tidak kami harapkan terjadi di partai pertama jadi mempengaruhi partai selanjutnya,” kata Fung.
“Selamat juga ke PB Mutiara, mereka tampil luar biasa dan kuat di ganda. Yang membuat kami optimis adalah ganda putra, ada Kevin Sanjaya dan kami kecolongan di poin itu. Tapi, memang itu hasilnya. Kami harus terima dan evaluasi, apa perbaikannya,” imbuhnya.
Kevin, menurut Fung, tampil kelelahan pada pertandingan beregu campuran dewasa Kejuaraan Nasional 2018, setelah mengikuti rangkaian turnamen internasional mewakili Indonesia. “Fokus dan konsentrasi kevin sudah lelah,” katanya.
Debby dan Rosyita sendiri mengaku sejatinya termotivasi, bukan terbebani, dengan bermain di partai keempat sebagai laga penentuan adanya partai kelima atau tidak. Jika menyamakan kedudukan, mungkin saja nasib Djarum akan berbeda karena partai kelima sekaligus terakhir ada nama Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang didaftarkan.
“Saya pribadi tak terbebani, malah termotivasi bagaimana caranya memperpanjang napas beregu, sehingga ganda campuran dimainkan,” kata Debby. “Saya terlalu terburu-buru, terlalu nafsu mematikan lawan, jadi shuttlecock tidak terkontrol baik. Dan ada juga pengaruh angin di lapangan,” timpal Rosyita.
Pada partai puncak, Sabtu (22/12), Mutiara Cardinal sudah ditunggu PB Jaya Raya, yang menghentikan laju PB Exist Jakarta, dengan skor tipis 3-2. Satu langkah lagi, tim Jaya Raya akan meraih gelar juara kejurnas keenamnya. Dua tahun silam, PB Jaya Raya dikalahkan PB Djarum di final, dengan skor 3-0. (Adt)