London- Krisna Sulistia dipilih oleh pemantau bakat (chief scout) Garuda Select, Wesley Awad, saat ia bermain di Piala Soeratin U-15. Wesley yang sebelumnya menjabat sebagai pemantau bakat Timnas Inggris dan Akademi Crystal Palace, melihat ada sesuatu yang istimewa dari Krisna sejak ia melakukan pemanasan. Krisna terlihat memiliki teknik dan keseimbangan di atas rata rata, dan saat bertanding ia pun selalu waspada atas posisi teman dan lawan sehingga kerap memiliki waktu untuk menguasai dan mengolah bola dengan baik.
Selain itu, Krisna juga banyak melakukan pergerakan tanpa bola yang cerdas, dan menunjukkan kemampuan pengambilan keputusan yang baik dalam memilih umpan. Namun, untuk menilai kemampuan Krisna dengan lebih pasti, dianjurkan ia segera bergabung di pelatihan Garuda Select di Inggris dimana ia akan menghadapi lawan-lawan dengan kualitas yang lebih tinggi.
Menurut Wesley, meski pemain-pemain Garuda Select rata-rata tiga tahun lebih tua dari Krisna, tetapi pemain asal SSB Djarum (Kudus, Jawa Tengah) yang masih berusia 14 tahun itu, diperkirakan akan mampu mengimbangi permainan kakak-kakaknya.
Krisna sedang dipersiapkan untuk bergabung di sisa program Garuda Select jilid dua yang berlangsung hingga akhir April 2020, dimana mereka akan menjajal beberapa akademi tim besar Inggris seperti Leicester City, Arsenal, dan Manchester City.
Dipimpin mantan legenda Chelsea Dennis Wise, program Garuda Select adalah program 10 tahun inisiatif PT Djarum yang dijalankan dari tahun 2018 hingga 2028 dengan tujuan untuk melahirkan pemain pemain bola profesional berkualitas yang diharapkan akan dapat memberikan kontribusi positif bagi Timnas dan sepakbola Indonesia. Kini berjalan di tahun kedua, progres dari program Garuda Select bisa dikatakan melebihi ekspektasi dengan sudah ada 5 pemain yang diproyeksikan bisa merumput di Eropa.
Tahapan jenjang perkembangan Program Garuda Select:
Program Garuda Select sendiri terdiri dari beberapa tahap, diawali dengan seleksi pemain di Indonesia untuk memilih 24 pemain di setiap tahunnya untuk lalu berlatih di Training Camp Garuda Select di Eropa dimana mereka dilatih dan menjalankan proses pengamatan potensi perkembangan.
Di tahun selanjutnya, mereka yang dianggap berpotensi berkembang lebih lanjut diundang untuk mengikuti pelatihan Tahap Kedua, pematangan persiapan untuk bermain di klub Eropa.
Di Tahap Ketiga, pemain yang dianggap benar-benar berpotensi akan dititipkan ke salah satu klub untuk belajar beradaptasi di lingkup klub profesional yang masih dalam pantauan Dennis Wise, tetapi tanpa ekspektasi bahwa ia akan ikut berkompetisi.
Di Tahap Keempat pemain yang sudah layak bermain di Eropa dipinjamkan ke klub Eropa untuk ikut kompetisi, dimana ia diharapkan dapat bisa bersaing dengan pemain profesional lainnya. Namun, karena masih dalam pantauan Dennis Wise, ia masih bisa dipindahkan jika ada hal yang tidak diinginkan
Di tahap terakhir, atau Tahap kelima, pemain tersebut benar-benar dilepas untuk berjuang sendiri di klub profesional Eropa.