Jakarta- Tunggal Indonesia Fitriani lolos ke babak 16 besar cabang bulutangkis perorangan putri, Asian Games 2018, di Istora Senayan, Jakarta, pada Kamis (23/8). Ia menang mudah atas Thilini Pramodika Hendahewa (Srilanka), dua gim langsung, 21-6 dan 21-4.
Melakoni laga di babak 32 besar, pebulutangkis kelahiran Garut, Jawa Barat, 27 Desember 1998 itu, belum menemukan lawan sepadan. Secara ranking, Fitriani unggul jauh dari lawan. Pemain binaan PB Exist Jakarta itu menghuni ranking 40, sedangkan Thilini berada di peringkat 696 dunia.
“Pertandingan tadi saya lebih bisa menguasai di lapangannya. Lawan sebenarnya lumayan bagus, tapi memang tidak sebagus lawan yang saya hadapi kemarin di pertandingan beregu. Jadi saya bisa ambil kemenangan di pertandingan ini,” ujar Fitriani usai laga.
Selanjutnya, anak didik Minarti Timur itu ditunggu wakil India, Saina Nehwal di babak 16 besar. Keduanya sudah bertemu sebanyak 3 kali yakni di ajang Badminton Asia Championships 2016, Indonesia Open 2016, dan Malaysia Masters 2017. Dan, tak satupun Fitriani menang atas Nehwal, yang berperingkat 10 dunia itu.
Bahkan, Fitrini selalu takluk dalam pertarungan dua gim langsung. “Saya sudah beberapa kali bertemu dengan Nehwal dan selalu kalah. Semoga besok (Jumat, 24/8) bisa berjuang semaksimal mungkin di setiap poin per poinnya. Mudah-mudahan lancar,” terang pemegang gelar juara USM International 2015 itu.
Sementara itu, pebulungkasi putri Indonesia lainya, Gregoria Mariska Tunjung juga menantang pemain India dan menjadi unggulan tiga, Pusarla V. Sindhu, di babak 16 besar, pada Jumat (24/8). Gregoria sukses menyingkirkan Weng Chi Ng (Makau), di babak 32 besar, straight game, 21-4 dan 21-7.
Sedangkan Sindhu berhasil meraih kemenangan atas Thi Trang (B) Vu, rubber game, 21-10, 12-21, dan 23-21. Berjumpa dengan Sindhu, pebulutangkis Indonesia pemegang gelar juara Kejuaraan Dunia Junior BWF 2017 itu berharap bisa membuat kejutan dihadapan pendukung tuan rumah.
“Target pribadi maunya dapat medali. Tapi, saya tak mau menjadikan ini beban. Justru harus jadi motivasi. Apalagi besok (Jumat, 24/8) saya bertemu Sindhu, dan sudah beberapa kali saya kalah dari dia. Maunya sih bikin kejutan,” ujar dara berusia 19 tahun ini.
Bagi Sindhu, laga kontra Gregoria, menjadi partai yang serius. Ia akan mempersiapkan diri dengan baik. Apalagi, menurutnya, pebulutangkis Indonesia kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, 11 Agustus 1999 it,u menunjukkan grafik permainan yang meningkat.
“Permainan Gregoria semakin baik di beberapa laga. Saya menantikan pertandingan ini. Dan tampil di hadapan publik tuan rumah, tentu tak mudah bagi saya mengalahkannya,” ucap Sindhu, yang kini menjadi atlet ranking 3 dunia, dan unggul rekor pertemuan 3-0 atas Gregoria. (Adt)