Jakarta- Tetap menjaga fokus kini menjadi prioritas dobel Alfian Eko Prasetya/Marsheilla Gischa Islami saat melakoni laga puncak kejuaraan bulutangkis Chinese Taipei Open 2018 BWF World Tour Super 300, pada Minggu (7/10).
Di final turnamen berhadiah total 500 ribu dollar Amerika Serikat (AS) itu, duet Merah Putih yang menempati unggulan delapan itu bersaing menjadi kampiun dengan wakil tuan rumah, Yang Po-Hsuan/Wu Ti Jung. Berdasarkan statistik, kedua pasangan belum pernah saling berhadapan.
Namun, ganda campuran ranking 87 dunia itu, memiliki peluang besar menaklukkan Yang/Wu. Terkait persiapan di laga final, diakui Gischa, dirinya dan kolega belum pernah menjajal kemampuan lawan. “Kami belum pernah bertemu. Tapi, harus jaga fokusnya dulu,” ujar Gischa, dikutip situs resmi PBSI, Sabtu (6/10).
Di semifinal, pada Sabtu (6/10), Alfian/Gischa sukses meredam kompatriotnya Ronald Alexander/Annisa Saufika, straight game, dengan skor 21-16, 21-16. Berjumpa dengan rekan satu Pelatnas PBSI Cipayung Jakarta, pemegang gelar juara Finnish Open 2018 itu menilai mereka mampu menerapkan pola permainan yang akurat.
Terlebih, kedua pasangan ini kerap berlatih bersama. “Melihat kondisi lapangan, kami berusaha terus menyerang sejak awal,” ungkap Gischa. “Soalnya ada pengaruh dari angin juga. Jadi, jangan sampai kami diserang duluan,” tambah pemain putri kelahiran Blitar, Jawa Timur, 25 Maret 1997 itu.
Di pertandingan yang berlangsung selama 32 menit itu, menurut Gischa, mereka tampil percaya diri. Selain itu, mereka juga menjaga fokus, sehingga berhasil memanen poin demi poin.
“Apalagi kalau ketemu teman sendiri, jadi bisa cepat menyesuaikan permainan. Sudah tahu juga kelemahan mereka,” tukas peraih juara Malaysia International 2017 bersama Yantoni Edy Saputra. (Adt)