Pada umumnya Olahraga bertujuan untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani, meningkatkan daya tahan tubuh, upaya pengobatan dari suatu penyakit, juga sebagai profesi untuk menghasilkan uang (olahraga professional).
Atlet beladiri judo muda perempuan yang bernama Luthfy Allyana Damayanti Saqha, siswi SMA Yadika 6 mengikuti judo sejak ekskul di kelas 2 SMP.
“Karena judo masuk kategori beladiri yang beda dari yang lain anti mainstream gitu. Aku penasaran jadi aku ikut eskulnya semenjak sekolah SMP.” cerita Allyana.
Remaja kelahiran Jakarta, 18 Maret 2001 ini telah mencetak berbagai prestasi lewat judo, diantaranya lain:
1. juara 3 Sirkuit Judo Pelajar 2012
2. juara 1 SEJABODETABEK + 2015
3. juara 3 JCUP Malaysia 2015
4. juara 2 Beregu Putri Piala Gubenur 2015
5. juara 3 Kejuaraan Daerah 2015
6. juara 3 POPDA Banten 2016
7. juara 1 Kejuaraan Newaza 2016
8. juara 3 Walikota Cup 2016
9. juara 2 Walikota Cup 2017
Allyana juga berprestasi dalam olahraga lain yang masih sejenis dengan judo, yaitu:
1. juara 2 Kerjurnas Jujitsu 2016
2. juara 3 Sambo Championship 2016
3. juara 2 Kerjurnas Jujitsu Arena Cup 2017
Perjuangan Allyana menjadi atlet berprestasi bukanlah dijalankan dengan mudah. Dirinya sempat mendapatkan penolakan dari orang tuanya.
“Orangtua saya tidak setuju kalau anak perempuannya ikut bela diri karena mereka khawatir nantinya bisa patah tulang, sakit dan sebagainya. Tapi aku terus berlatih dan menunjukkan judo itu tidak berbahaya buat perempuan.” terangnya.
Lebih lanjut Siswi yang juga mempunyai hobby berenang tersebut mengatakan bahwa dengan berlatih judo, membuatnya tenang jika berada di luar rumah.
“kita jadi mempunyai ilmu beladiri yang dapat melindungi diri kita sendiri dari orang jahat jika sedang keluar dari rumah sendiri.”ungkap Allyana
Fokus berlatih judo juga tidak membuat nilai-nilai Allyana di sekolah menjadi menurun. Allyana tetap rajin meminjam catatan temannya agar dapat mempelajari pelajaran-pelajarannya yang tertinggal. Dan Ia juga selalu berusaha menyeimbangkan waktu sekolah dan latihannya agar tidak terganggu atau bentrok antara keduanya.
Allyana juga mengatakan kepada NYSN bahwa dirinya pernah mengalami cidera yang sampai sekarang masih sering terasa.
“Pas latihan sempat pundak aku keseleo dan sampai sekarang kadang-kadang kambuh, dan pas tanding suka ngerasain pundak kanan aku seperti geser gitu tapi aku abaikan aja lama-lama engga kerasa lagi.” tutur Allyana.
Cidera tidak akan membuat Allyana kapok untuk terus berjuang menjadi atlet judo profesional. Menurutnya, selama tubuhnya masih sehat dan kuat serta tidak mengganggu kuliahnya di masa mendatang, Allyana akan terus menjadi atlet judo.
“Pesan aku buat siswa siswi, kalian bisa berprestasi sesuai bidang kalian masing masing. Bisa di bidang akademik maupun di non akademik. Ayo, sebagai penerus bangsa Indonesia jadilah pemuda pemudi yang berguna untuk bangsa ini.” pesan Allyana.(crs/adt)