Berat bola yang bervariasi dan hampir menyentuh ke semua lapisan umur, bowling menjadi primadona hobby yang menyenangkan.
Berbeda dengan hobby, pemuda ini di nobatkan menjadi atlet bowling, ia sudah menggeluti olahraga tersebut sejak tahun 1995, tentunya sudah banyak prestasi yang diraihnya.
Pria yang bernama lengkap Devi Rizal ini, bergabung dalam tim bowling provinsi Banten.
Rizal mengakui kepada NYSN bahwa ia tertarik pada ruangan dingin dan dapat menarik penikmat bowling itu berlatih berjam-jam.
“Yang membuat saya tertarik dengan bowling adalah karena membuat penasaran dan olahraganya dilakukan di dalam ruangan ber AC sehingga betah bermain berjam-jam.” ungkap Rizal.
Prestasi Rizal dalam olahraga bowling sudah cukup banyak, mulai dari junior sampai saat terakhir dirinya membela tim bowling Banten pada ajang PON 2016 Jawa Barat.
Berikut data yang berhasil di himpun oleh NYSN tentang prestasi Rizal adalah:
1. Juara 3 junior nasional di KejurnasĀ pekanbaru, Riau
2. Juara 1 Unila Open di Lampung
3. Juara 1 grade B di Spectra Open Bandung
4. Juara 1 Selekda Banten
5. 16 besar PON 2016 Jawa Barat
Rizal yang masih menjalankan kuliah S2nya di Helsinki Metropolia UAS, Finlan ini juga tercatat menjadi pelatih bowling di wilayah Banten.
Rizal menjelaskan, biasanya ketika awal berlatih bowling, calon atlet sering mengalami beberapa kendala.
“Seringkali saat baru belajar bowling, kita akan terpeleset karena licin, atau bolanya tersangkut sehingga terbanting di lane bowling. Cidera juga cukup sering, apalagi saat mempelajari cara melempar yang lebih advance, terkadang jari tangan suka lecet, bahkan kaki terkilir dan banyak cidera lainnya.” jelas Rizal.
Namun, Rizal sempat berhenti sementara dari bowling karena merasa jenuh dan masih minim prestasi.Namun ia tetap menekuninya, ia juga sangat bersyukur mempunyai teman-teman dan pelatih yang sangat mendukungnya.
“Teman-teman dan pelatih nasional saya, salah satunya David Sitorus, mereka sangat berjasa bagi saya selama saya berjuang dalam dunia bowling.” ujar Rizal.
Diakui Rizal, profesi sebagai atlet belum bisa menjanjikan untuk dijadikan pekerjaan tetap. Maka dari itu, Rizal tetap mencari ilmu setinggi-tingginya untuk masa depannya.
“Sayangnya memang profesi sebagai atlet bowling belum bisa memberikan penghidupan yang pasti. Oleh karena itu, saya tetap mementingkan pendidikan demi pekerjaan tetap di masa mendatang.” kata Rizal.
“Fokus di satu olahraga yang kita cintai, dengan semangat pantang menyerah akan membawa aura positif dalam menggapai cita-cita kita.” tutup Rizal.(crs/adt)