Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menuturkan penyelenggaraan MilkLife Athletics Challenge 2024 yang diadakan pada Selasa (9/7) hingga Kamis (11/7) ini bertujuan guna semakin menumbuhkan kegemaran masyarakat Kudus terhadap olahraga khususnya di level usia dini. Terlebih lagi, atletik yang selama ini dikenal sebagai ‘mother of sport’ merupakan olahraga yang sangat mudah dilakukan oleh berbagai level usia.
“Itulah mengapa MilkLife Athletics Challenge ini formatnya fun games. Karena kami ingin memasyarakatkan olahraga mulai dari kalangan usia dini yakni SD dan MI. Harapannya tentu saja agar ekosistem olahraga atletik di Kudus bisa bergerak dan bergelora. Serta di jangka panjang, berbekal kecintaan terhadap olahraga ini, tidak tertutup kemungkinan ada yang bercita-cita menjadi atlet yang tidak hanya mengharumkan Kota Kudus, tapi juga Indonesia,” tutur Yoppy.
Ia melanjutkan, demi mempercepat berputarnya ekosistem olahraga atletik ini, rencananya MilkLife Athletics Challenge akan diselenggarakan dua kali dalam satu tahun. Tidak hanya dari Kudus, dalam kejuaraan selanjutnya, penyelenggara juga menargetkan peserta dari berbagai kota tetangga seperti Pati dan Demak.
Selaras dengan hal tersebut, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PASI Kabupaten Kudus, Noor Akhmad, S.Pd., M.Or. mengatakan penyelenggaraan MilkLife Athletics Challenge ini juga dimaksudkan sebagai ajang pencarian bibit-bibit berbakat yang kelak bisa meneruskan tongkat kejayaan olahraga bagi Kota Kudus khususnya di nomor-nomor atletik.
Mengintip data prestasi tahun lalu, atletik berhasil menyumbangkan dua medali emas, satu perak dan satu perunggu bagi kontingen Kudus saat Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2023. Di level usia dini, Kudus juga sukses meraih satu medali emas dan satu perunggu pada perhelatan Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Atletik Tingkat SD – SMP se Jawa Tengah.
“Prestasi-prestasi yang sudah diraih ini harus dijaga dan ditingkatkan. Salah satunya dengan ‘jemput bola’ mencari bibit-bibit berbakat yang antara lain melalui penyelenggaraan MilkLife Athletics Challenge. Kami juga mengadakan talent scouting, sehingga nanti peserta yang berbakat akan kami arahkan masuk ke klub-klub atletik yang ada di Kudus,” Noor Akhmad menjelaskan.
Demi mewujudkan tujuan tersebut, sebelum penyelenggaraan MilkLife Athletics Challenge, penyelenggara terlebih dahulu mengadakan coaching clinic bagi para guru olahraga SD dan MI di Kudus pada Oktober 2023 lalu. Dalam coaching clinic ini, dipaparkan materi tentang olahraga atletik yang tepat bagi pelajar SD dan MI. Sesudahnya, para pendidik kembali ke sekolah dan membuat skuad yang akan berlaga di MilkLife Athletics Challenge.
Tidak hanya di level pelajar sekolah dasar, MilkLife Athletics Challenge juga berupaya menumbuhkan kecintaan berolahraga bagi anak yang bernaung di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK). Mereka bermain di dua games yakni lari 30 meter dan permainan lempar bola berekor.
“Kami berharap beragam nomor yang diperlombakan ini bisa membuat pelajar semakin mengenal dan mencintai olahraga atletik. Dan tidak hanya di MilkLife Athletics Challenge saja, semoga semangat berolahraga terus tumbuh di hati tiap-tiap peserta,” tandas Noor Akhmad.
Gayung bersambut, dukungan terhadap kegiatan yang menumbuhkan kecintaan berolahraga ini juga diberikan oleh MilkLife. Selaras dengan visi mereka yakni menyehatkan anak Indonesia, Direktur Marketing Global Dairi Alami sebagai produsen susu MilkLife, Soegiono berharap kegiatan positif ini dapat memompa semangat pelajar di Kudus untuk giat berolahraga yang didukung dengan asupan nutrisi yang baik.
“Dukungan ini sejalan dengan komitmen kami untuk menyehatkan anak-anak Indonesia melalui produk yang kami hadirkan, dan juga berkontribusi positif bagi warga Kudus dalam memasyarakatkan olahraga. Kami berharap bahwa dukungan kami bisa melahirkan generasi Indonesia yang sehat dan juga berprestasi,” ujar dia.
Penyelenggaraan MilkLife Athletics Challenge menambah semarak kegiatan olahraga yang belakangan ini cukup masif diadakan di Kudus. Sebelumnya, terdapat berbagai kejuaraan olahraga yang diinisiasi oleh pemerintah setempat dan juga sektor swasta, salah satunya ialah MilkLife Soccer Challenge yang diadakan tiga kali dalam setahun di Kudus demi pengembangan sepak bola putri di Tanah Air.
PENJELASAN KATEGORI PERLOMBAAN:
- Kanga’s Escape
Merupakan lomba yang mengombinasikan lompat gawang dan lari cepat dengan panjang lintasan sejauh 40 meter. Dalam lintasan tersebut, terdapat empat penghalang setinggi 50 cm setiap 6 meter yang membuat peserta harus melompatinya hingga titik tujuan. Kanga’s Escape merupakan olahraga beregu yang berisikan tiga atlet. Lomba ini diarahkan untuk melihat bibit-bibit nomor atletik lari gawang 110 meter.
- Turbo Throw
Adalah lomba melempar alat bernama turbo yang menyerupai roket sepanjang 30 cm, terbuat dari paralon dengan mata roket karet dan ekor dari plastik. Olahraga ini bertumpu pada kekuatan otot tangan dengan pelempar terjauh mendapat poin tertinggi. Lomba ini diarahkan untuk atlet yang ingin menggeluti nomor atletik lempar lembing.
- Formula 1
Mirip seperti ajang balap mobil, games ini juga memiliki lintasan berbentuk sirkuit sepanjang 80 meter. Tak hanya berlari, peserta juga diharuskan melakukan gerakan sprint, rolling, lompat gawang dan lari berkelok (slalom course). Formula 1 merupakan olahraga beregu yang memadukan unsur kekuatan, kelincahan dan kecepatan para peserta. Olahraga ini memiliki kemiripan dengan nomor atletik lari gawang 400 m.
- Frog Jump
Seperti namanya, Frog Jump (lompat katak) mengharuskan atlet melompat dengan dua kaki selebar bahu, kemudian melakukan lompatan ke depan tanpa menggunakan penghalang sebanyak tiga kali lompatan langsung. Di nomor lomba ini, unsur pengembangan kemampuan di power otot tungkai yang arahnya nanti ke nomor lomba lompat jauh.
- Sprint 60 meter
Merupakan lomba lari cepat jarak pendek pada jarak 60 meter yang mengharuskan para perserta berlari dengan kecepatan maksimum di lintasan. Peserta games ini akan diarahkan untuk nomor atletik lari jarak pendek (sprint 100 m dan 200 m).
- Estafet 8×50 meter
Merupakan lomba lari sambung dengan panjang lintasan 400 meter. Satu regu berisikan delapan orang (4 atlet putra, 4 atlet putri) dimana tiap-tiap peserta membawa tongkat, berlari 50 meter dan selanjutnya memberikan tongkat itu kepada rekan setimnya. Regu yang menang adalah yang tercepat membawa tongkat ke garis finish. Lomba ini dimaksudkan untuk pembelajaran estafet 4×100 m di tingkat junior dan dewasa.
- Lari 1000 meter
Di MilkLife Athletics Challenge 2024, nomor ini dikhususkan bagi Kelompok Usia 12 yang berlari dengan kecepatan maksimum sekitar 2,5 lintasan lari. Perlombaan ini diarahkan bagi peserta yang memiliki minat ke nomor atletik lari jarak jauh.
- Lari 30 meter
Dikhususkan bagi peserta di level PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dengan tujuan pembelajaran dan pengalaman aktivitas bergerak untuk semakin mencintai olahraga khususnya atletik.
- Lempar Bola Berekor
Permainan ini merupakan inisiasi bagi usia dini untuk mengenal olahraga atletik di nomor lempar seperti tolak peluru, lempar cakram, lempar lembing dan lontar martil. Tata cara permainan ini cukup unik yakni melempar bola tenis yang diberi ekor dari pita. Pemenang adalah peserta yang melempar paling jauh.