UConn kembali menegaskan dominasinya di kancah bola basket perguruan tinggi di Amerika Serikat atau yang lebih dikenal, NCAA, dengan meraih gelar juara nasional secara beruntun untuk kedua kalinya sejak 2007. Dalam pertandingan final yang digelar Senin malam di University of Phoenix Stadium, Arizona, UConn yang dijuluki The Huskies ini berhasil mengalahkan Purdue dengan skor 75-60. Huskies menunjukkan performa memukau mereka dalam March Madness dengan memenangkan 12 pertandingan secara beruntun, dan tak satupun di antaranya dengan selisih skor kurang dari 13 poin.
Meskipun penampilan serangan UConn cukup efektif dalam offense, kemenangan mereka kali ini didominasi oleh defense. Mereka berhasil membatasi tim lawan, yang merupakan tim dengan rata-rata tembakan 3 poin terbaik kedua di turnamen ini, untuk hanya mencetak satu tembakan 3 poin dari tujuh percobaan, walaupun pemain bintang Purdue, Zach Edey, mencetak 37 poin dari 25 percobaan tembakan.
Pelatih UConn, Dan Hurley, menyebut dua tahun terakhir sebagai periode gemilang bagi timnya, terutama mengingat kehilangan banyak pemain kunci yang pindah ke NBA dari tim musim lalu. Jordan Hawkins dan Andre Jackson Jr. tahun lalu menjadi pemain ke 46 dan 47 dalam sejarah UConn yang dipilih menjadi pemain NBA. Dengan raihan ini, Huskies menjadi tim keenam yang memenangkan semua enam pertandingan turnamen dengan selisih skor dua digit, dengan total selisih poin mencapai 140, melampaui rekor 1996 dari tim Kentucky yang memenangkan enam pertandingan mereka dengan selisih 129 poin.
Dengan dua gelar juara, Hurley bergabung dengan nama-nama besar seperti Billy Donovan, Bill Self, dan Rick Pitino sebagai satu-satunya pelatih aktif yang telah memenangkan dua gelar nasional. Meskipun spekulasi tentang masa depannya, terutama terkait isu lowongan di Kentucky, mulai muncul, Hurley menegaskan bahwa dia saat ini tidak memikirkan hal tersebut.
UConn berhasil menunjukkan kekuatan mereka dalam permainan yang dipimpin oleh Hurley, yang tidak hanya memiliki strategi bagus dalam pertahanan tetapi juga mampu mengatur kembali peran pemainnya dengan efektif. Meskipun demikian, dia mengatakan akan memikirkan pembaruan skuad dalam waktu yang tepat, dan saat ini yang terpenting adalah merayakan kemenangan mereka.