Peluang Indonesia Tuan Rumah Olimpiade 2032, Erick Thohir: Tergantung Kesuksesan Gelar Event Internasional

Erick Thohir (Ketua KOI), mengatakan kesuksesan MotoGP 2021, dan Kejuaraan Dunia Bola Basket 2023 akan berpengaruh terhadap dipilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. (Adt/NYSN)

Jakarta- Usai sukses menggelar Asian Games 2018, sejumlah event internasional akan kembali digelar di Tanah Air. Salah satu event olahraga internasional yang akan digelar yakni MotoGP.

Dua tahun lagi, atau tepatnya pada 2021, ajang lomba balap motor terbesar di dunia, MotoGP, akan hadir di Indonesia. Dimana sirkuit yang akan digunakan yakni Sirkuit Jalan Raya, Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Selain itu, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Bola Basket 2023, bersama Jepang dan Filipina.

Erick Thohir, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), mengatakan kesuksesan MotoGP 2021, dan Kejuaraan Dunia Bola Basket 2023 akan berpengaruh terhadap dipilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

“Sukses Asian Games 2018, tidak lantas kita puas. Namun harus menciptakan sukses event internasional lainnya. Dua ajang internasional di depan mata, MotoGP 2021 dan FIBA Wolrd Cup 2023 menjadi pertaruhan kita untuk lebih mendapat kepercayaan dunia,” ujar Erick dalam acara Pameran Kreatif dan Eksperential, di Senayan City Jakarta, Jumat (29/3).

Menurut Erick, penentuan tuan rumah Olimpiade 2032, akan ditetapkan saat pelaksanaan Olimpiade 2024 di Paris, Perancis.

Indonesia sendiri telah mengajukan diri sebagai calon tuan rumah Olimpiade 2032 melalui surat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) kepada Thomas Bach selaku Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Dan, jika berhasil menjadi tuan rumah, maka Indonesia akan menjadi negara Asia keempat yang menyelenggarakan Olimpiade setelah Jepang (1964), Korea Selatan (1988), dan China (2008).

Sedangkan Tokyo (Jepang), Paris (Prancis), dan Los Angeles (Amerika Serikat) telah ditetapkan sebagai tuan rumah Olimpiade secara berturut-turut pada 2020, 2024, dan 2028. Sementara untuk menyelenggarakan Olimpiade 2032, Indonesia bersaing dengan India serta Korea Selatan yang bersatu dengan Korea Utara.

Ditegaskan Erick, sebagai bentuk keseriusan sekaligus kesiapan Indonesia, maka usai hajatan pemilu (pemilihan umum) harus segera membentuk kepanitiaan yang melibatkan pemerintah dan KOI.

Namun, ungkap Erick, terpenting adalah bagaimana memastikan bahwa event-event olahraga internasional yang digelar di Indonesia bisa berjalan dengan sukses, prestasi olahraga Indonesia makin meningkat, dan secara ekonomi Indonesia sudah siap, begitu juga dengan fasilitas yang akan digunakan nantinya.

“Hal-hal itulah yang juga menjadi pertimbangan utama. Jadi untuk menuju kesana kita harus bisa membuktikan dengan keberhasilan menggelar event olahraga internasional,” lanjut pendiri Mahaka Group itu.

“Kalau nanti kita dipercaya menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Bukan lagi saya yang akan mengemban tugas itu. Namun generasi muda, yang kemarin sebagian ikut menjadi volunteer Asian Games 2018 itu yang akan mengemban tugas ini,” tukas lulusan program Master of Business Administration dari Universitas Nasional California, Amerika Serikat, pada 1993 itu. (Adt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *