Jakarta- Kompetisi bagi pekerja media bertajuk ‘Kejuaraan Bulutangkis Antar Media 2018’ siap dihelat. Pelaksanaan kejuaraan ini memasuki satu dasawarsa. Demi menjaga persaingan di antara para peserta agar berimbang, kategori nomor pertandingan dibagi menjadi tiga kelompok usia (KU).
Yakni KU 25-35 tahun, KU 35-45 tahun, dan KU 45 tahun ke atas. Kejuaraan yang diselenggarakan Bakti Olahraga Djarum Foundation itu mengusung konsep, bila even jatuh di tahun ganjil, maka akan mempertandingkan nomor beregu. Sebaliknya, jika jatuh di tahun genap, maka akan mempertandingkan nomor perorangan ganda.
“Kejuaraan bulutangkis ini sudah berlangsung kurang lebih 12 tahun, sejak 2006. Tapi, 10 terakhir, ada nomor pertandingan perorangan dan beregu. Event terbagi tiga zona, yakni Barat, Tengah, dan Timur,” ujar Tri Iksan, Panitia Pusat Turnamen Bulutangkis Antar Media 2018, di Kawasan Senayan, Jakarta, pada Senin (5/11).
Zona Barat meliputi Sumatera, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, yang akan memainkan babak penyisihan di Gelanggang Olahraga (GOR) Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada 7-9 November. Untuk Zona Tengah meliputi Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan, memulai penyisihan di GOR Tri Lomba Juang, Semarang, Jawa Tengah, pada 23-24 November.
Dan, Zona Timur meliputi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua, fase penyisihan berlangsung di GOR Sudirman, Surabaya, Jawa Timur, pada 14-15 November 2018. “Pemenang masing-masing zona dan ditambah satu pasangan runner-up terbaik, dipertemukan di grand final,” lanjut Iksan.
Jika di babak penyisihan laga dimainkan dengan sistem gugur, maka di grand final akan memakai sistem setengah kompetisi (saling bertemu). Babak final, dijadwalkan berlangsung di GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah, pada 28-29 November 2018. Finalis yang lolos ke Kudus, akan ditanggung biaya transportasi dan penginapannya.
Pada turnamen ini, Bakti Olahraga Djarum Foundation menyediakan hadiah total Rp 177 juta. “Djarum Foundation menyambut baik Kejuaraan Bulutangkis Antar Media 2018. Ini wujud konsistensi dari Djarum Foundation yang terus menerus mendukung rekan-rekan media event ini,” terang Ivana Lie, Perwakilan Bakti Djarum Foundation.
Dijelaskannya, ada tiga tujuan yang diharapkan dari penyelenggaraan event ini, pertama yakni sebagai ajang silaturahmi antar sesama pekerja media. Kedua adalah media sebagai pilar dalam pengembangan serta peningkatan prestasi bulutangkis Indonesia, dengan menyebarkan informasi keseluruh pelosok Tanah Air.
“Ketiga, yang paling penting dari penyelenggaraan event ini adalah, bisa merasakan aura kompetisi serta memberikan pengalaman berharga bagi para pekerja media. Lalu, harapan yang lebih tinggi yaitu bulutangkis makin populer,” ungkap legenda bulutangkis Indonesia era 1980-an itu. (Adt)