Atlet kun bokator Indonesia, Alfadhila Ramadhan, menjadi penyumbang medali pertama untuk kontingen Indonesia pada SEA Games XXXII/2023 Kamboja setelah meraih perak pada nomor bokator spirit form perseorangan putra di Hall C Chroy Changvar Convention Center, Phnom Penh, Kamis.
Alfadila yang lahir pada 24 November 2001 tampil ciamik memperagakan seni bela diri asal Kamboja tersebut. Dia mendapatkan nilai 7,67 dari juri yang bertugas. Dia bersyukur bisa menyumbang medali pertama untuk Indonesia.
Sementara itu medali emas dari nomor yang sama diraih atlet tuan rumah, Pichmorakoth Punleu, dengan nilai 7,99. Atlet Myanmar, Oo Chit Hlaing melengkapi tangga podium dengan medali perunggu berkat raihan nilai 7,33.
Kun bokator merupakan olahraga bela diri tradisional Kamboja dan merupakan cabang yang baru ditekuni atlet Indonesia. Sedangkan Kamboja, Laos, dan Myanmar sudah lebih familiar dengan cabang tersebut.
Atlet asal Depok, Jawa Barat tersebut mengatakan telah menekuni kun bokator sejak 6 bulan lalu, dalam persiapan SEA Games Kamboja. Sebelumnya, Alfadhila adalah atlet pencak silat.
Dituturkan Alfadhila bahwa tantangannya adalah pada posisi kuda-kuda.
Indonesia menurunkan enam atlet kun bokator yang sudah memperebutkan medali sebelum upacara pembukaan pada Jumat (5/5/2023).
Mereka adalah Alfadhila, Riana Oktavia (bokator spirit form perseorangan putri), Gema Nur Arifin (shield form perseorangan putra bamboo).
Kemudian Delsya Anggraeni (shield form perseorangan putri bamboo), Dzaki Fadhulrrohman (hands form perseorangan putra bare), dan Dwi Jayanti (hands form perseorangan putri bare).
Indonesia juga telah menjadi meraih perunggu dari Gema Nur Arifin dan Deilsya Anggraini.
wpDiscuz, Gema Nur Arifin (shield form perseorangan putra bamboo).){kind=link}