Jakarta- Gelaran ASEAN School Games (ASG) 2018 resmi ditutup oleh Dato’ Menteri Besar Selangor Amirudin bin Shari, di ICC Selangor, Malaysia, pada Kamis (26/7).
Penutupan sekaligus ditandai dengan penyerahan bendera kejuaraan dari perwakilan ASG kepada Mulyana (Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga/Kemenpora), sebagai perwakilan Indonesia pelaksanaan ASG berikutnya.
Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) akan menjadi tuan rumah kejuaraan khusus pelajar di kawasan Asia Tenggara pada bulan Juli 2019. Pada ASG 2018, tim Indonesia sukses mengoleksi 31 emas, 36 perak, dan 31 perunggu, melampaui target awal sedikitnya 26 emas.
Hasil itu membuat Indonesia duduk diposisi runner up, sedangkan tuan rumah Malaysia sebagai juara umum dengan raihan 37 emas, 34 perak, dan 31 perunggu. Pada edisi ke-11 pelaksanaan ASG 2019 di Semarang, mempertandingkan cabang olahraga yang hampir sama dengan ASG di Selangor, Malaysia.
Namun, sebagai tuan rumah, Indonesia berhak memasukkan satu cabang olahraga pilihan. Syaratnya, harus sesuai dengan aturan yang harus dipenuhi. Rencananya sembilan cabang akan dipertandingkan di ASG 2019 yakni atletik, bola voli, basket, bulutangkis, tenis meja, tenis, sepak takraw, dan renang.
Hal ini disampaikan Washinton, Asisten Deputi Pembibitan dan Ilmu Pengetahuan serta Teknologi Kemenpora. “Nanti ada satu cabang pilihan tuan rumah. Kami memilih pencak silat. Dan, pilihan ini sudah diterima oleh calon negara peserta ASG 2019,” ujar Washinton disela-sela penutupan, Kamis (26/7).
Pada ASG 2018, Malaysia memasukkan squash sebagai cabang pilihan. Alhasil, Negeri Jiran tampil dominan dengan mengoleksi 6 emas, 5 perak, dan 1 perunggu. Meski bisa memilih cabang olahraga yang nanti akan dipertandingkan, namun Washinton mengungkapkan bila nomor pertandingan tak boleh lebih dari sepuluh.
Komplek Olahraga Stadion Jatidiri, Semarang, dipastikan sebagai venue pusat pelaksanaan ASG 2019, serta beberapa lokasi lain sesuai kebutuhan. Mulyana menjelaskan persiapan pelaksanaan ASG 2019 telah dilakukan dengan melakukan koordinasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Tengah, maupun pemerintah kota Semarang.
Sebagai tuan rumah ASG 2019, Indonesia diharapan mampu menjadi juara umum. Pada event yang sama di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) 2012, pasukan Garuda Muda harus puas menjadi runner up di bawah Thailand.
Indonesia justru menjadi juara umum pada ASG 2015, saat pelaksanaan dihelat di Negeri Jiran, Brunei Darussalam. “Intinya semuanya siap mendukung. Kami ucapkan selamat datang para peserta di Indonesia,” tegas Mulyana. (Adt)